datangnya dari dalam dirinya dan dari luar dirinya. Faktor yang datang dari dalam dirinya faktor internal antara lain adalah faktor kesehatan, potensi,
sikap dan kepribadian. Sedangkan faktor yang berasal dari luar dirinya faktor eksternal antara lain adalah kepala sekolah, anak didik, dan sarana prasarana
sekolah. Menurut Kartini Kartono terdapat dua faktor yang dapat
mempengaruhi kompetensi antara lain adalah faktor dari dalam diri sendiri yang meliputi kecerdasan, keterampilan dan kecakapan, bakat, kemampuan
dan minat, motif, kepribadian dan cita-cita. Dan faktor dari luar diri sendiri yang meliputi lingkungan dan sarana prasarana.
41
Kedua faktor tersebut menunjukkan bahwa guru sebagai ahli pendidikan dan pengajaran harus mampu memiliki kesadaran, keinginan dan
kemauan untuk selalu meningkatkan kompetensinya, sehingga diharapkan guru menjadi lebih kompeten dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
Selain itu ditunjang juga dengan upaya-upaya dari luar, seperti sarana dan prasarana serta kegiatan-kegiatan pengembangan kompetensi guru dalam
upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam pengajaran pendidikan dan pelatihan, seminar, dan penataran-penataran.
2. Mutu Pengajaran
a. Pengertian Pengajaran dan Mutu Pengajaran
41
Kartini Kartono, Menyiapkan dan Memandu Karier, Jakarta: CV. Raja Wali, 1985, h. 23
Padanan kata pengajaran yang dapat dijumpai dalam kepustakaan asing adalah learning atau instruction, istilah instruction sering diartikan
sebagai “Proses pembelajaran yakni proses membuat orang melkukan proses belajar sesuai dengan rancangan.”
42
Di dalam buku “Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem” Roestiyah N.K mengemukakan empat definisi pengajaran yaitu: “pertama, Pengajaran
adalah transfer pengetahuan kepada siswa. Kedua, Pengajaran adalah mengajar siswa-siswa bagaimana cara belajar. Ketiga, Pengajaran adalah
hubungan interaktif antara guru dan siswa. Keempat, Mengajar adalah interaksi siswa dengan siswa dan konsultasi guru.
43
Adapun pengertian pengajaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1991 berasal dari kata “ajar”, artinya petunjuk yang diberikan
kepada orang supaya diketahui diturut. Kata “mengajar” berarti memberi pelajaran. Sedangkan kata “mengajarkan” berarti memberikan pelajaran.
Berdasarkan arti-arti ini, kemudian KBBI itu mengartikan pengajaran sebagai “proses perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan.”
44
Selanjutnya, istilah pengajaran dalam bahasa Inggris disebut instruction atau teaching. Akar kata instruction adalah to instruct, artinya to
direct to do something; to teach to do something; to furnish with information.
42
Udin Saripudin Winatapura dan Rustana Ardinawata, Materi Pokok Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan UT, 2000, Cet. Ke-4, h. 2
43
Roestiyah, N.K, Masalah-masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem, Jakarta: Rineka Cipta, 1994, Cet. Ke-3, h. 41-44
44
Muhibbin Syah, Op. Cit., h. 33
Yakni memberi pengarahan agar melakukan sesuatu; mengajar agar melakukan sesuatu; memberi informasi. Istilah instruction pengajaran
menurut Reber 1988 berarti: “Pendidikan atau proses perbuatan mengajarkan pengetahuan.”
45
Sementara itu, Tardif 1987 memberi arti instruction secara lebih rinci yaitu: A preplanned goal directed educational process designed to facilitate
learning. Artinya, pengajaran adalah sebuah proses kependidikan yang sebelumnya direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan serta
dirancang untuk mempermudah belajar.
46
Selain pengertian tersebut di atas, ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli pendidik diantaranya adalah menurut Meril
sebagaimana yang dikutip oleh Abdul Gafur dalam bukunya ‘Desain Instruksional”, pengajaran adalah suatu kegiatan dimana seseorang dengan
sengaja diubah dan dikontrol dengan maksud agar ia dapat bertingkah laku dan bereaksi terhadap kondisi tertentu.”
47
Adapun pengajaran menurut Nana Sudjana adalah “Suatu proses mengatur, mengorganisasikan lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga
dapat menumbuhkan dan mendorong siswa dalam melakukan proses belajar.
48
45
Ibid.,
46
Ibid., h. 33-34
47
Abdul Gafur, Desain Instruksional, Solo: Tiga Serangkai,1989, h. 22
48
Nana Sudjana, Op. Cit., h. 29
Dari berbagai definisi di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pada hakikatnya pengajaran adalah suatu proses yang dilakukan secara
sengaja untuk mengelola lingkungan anak didik agar memungkinkannya untuk belajar dan memberikan respon terhadap situasi tersebut.
Selanjutnya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Mutu adalah ukuran baik buruk suatu benda, kualitas, taraf, kadar, atau derajat dari
kecerdasan, kepandaian dan sebagainya.
49
Menurut Nurhasan, pengertian secara umum kata “Mutu dapat diartikan kualitas, suatu gambaran yang menjelaskan mengenai baik buruknya
hasil yang dicapai para siswa dalam proses pendidikan yang sedang dilaksanakan.”
50
Jadi dapat disimpulkan bahwa mutu adalah ukuran untuk menyatakan esensi semua benda atau hal berupa standar ideal yang ingin
dicapai oleh suatu proses. Pada pembahasan di atas, telah dijabarkan mengenai pengertian mutu
dan pengajaran secara terpisah, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan mutu pengajaran adalah kualitas atau gambaran
yang menjelaskan baik buruknya mengenai hasil belajar mengajar yang dilakukan oleh guru terhadap anak didik dalam proses pendidikan.
b. Komponen Pengajaran