selalu berusaha meningkatkan kemampuannya, sehingga mutu pengajaran dalam pendidikan dapat tercapai sesuai dengan tujuan pendidikan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan mutu pengajaran adalah suatu kualitas atau gambaran yang
menjelaskan mengenai baik buruknya hasil belajar mengajar yang dilakukan oleh guru terhadap anak didik dalam proses pendidikan. Untuk mencapai
mutu pengajaran yang baik tidak terlepas dari berbagai indikator yang mempengaruhi proses pengajaran itu sendiri, karena indikator-indikator
tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan proses pengajaran.
Adapun indikator-indikator yang mempengaruhi tercapainya mutu pengajaran diantaranya yaitu tujuan pengajaran, bahanmateri pengajaran,
metode pengajaran, mediasarana prasarana pengajaran dan evaluasi pengajaran. Dimana semua indikator tersebut merupakan suatu komponen-
komponen yang terdapat di dalam kurikulum pengajaran, dimana komponen- komponen tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya karena
komponen-komponen tersebut saling berkaitan dalam proses pengajaran.
A. Kerangka Berfikir
Pentingnya peranan pendidikan dalam membentuk sumber daya manusia, setiap lembaga pendidikan perlu meningkatkan mutu pendidikannya,
khususnya dalam meningkatkan kompetensi guru karena guru merupakan
komponen manusiawi yang memiliki keunikan dalam berpikir maupun dalam bekerja.
Adapun yang menjadi kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah: bahwa guru yang kompeten adalah orang yang memiliki kemampuan dan
keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Atau dengan kata lain,
guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya.
Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan mutu pengajaran, kepala sekolah sebagai manajer pendidikan bertanggung jawab atas aktivitas guru.
Selaku pemimpin kepala sekolah bertanggung jawab atas pengembangan kompetensi guru sebagai usaha untuk meningkatkan kepandaian dan kecakapan,
memberi kesempatan kepada guru untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya sebagai pendidik, pengajar, fasilitator, teladan dan sebagai wakil
masyarakat di lembaga pendidikan yang memiliki tanggung jawab. Kompetensi guru adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
tercapainya mutu pengajaran, namun kompetensi itu sendiri tidak berdiri sendiri tetapi ia juga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Oleh karena itu,
kompetensi sangat penting dalam meningkatkan kualitas dan aktivitas kependidikan. Untuk itu, profesi guru perlu ditunjang dengan adanya kompetensi
yang harus dimiliki diantaranya yakni kompetensi pribadi, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Dimana kompetensi ini akan
menjadi landasan dalam menjalankan profesinya sebagai guru, karena guru yang kompeten akan lebih mampu mengelola proses pengajaran dengan baik dan akan
lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, sehingga hasil pengajaran yang dilakukan berada pada tingkat yang optimal.
Mengingat bahwa posisi guru dalam suatu lembaga pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang menjadi ujung tombak dalam
meningkatkan mutu pendidikan, oleh karena itu sekolah sebagai penyelenggara pendidikan dipandang perlu untuk selalu memperbaiki atau meningkatkan
kualitas pendidiknya, yaitu guru. Untuk itu, dalam hal ini kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kompetensi para
gurunya, sebab tidak semua guru dapat melakukan pekerjaan yang ditekuni dengan profesional, hal ini dikarenakan kurangnya pembinaan dan keterbatasan
kemampuan yang dimiliki oleh guru tersebut. Sehingga dengan adanya pengembangan kompetensi terhadap para guru,
diharapkan guru akan lebih profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Karena bermutu tidaknya suatu sekolah atau lembaga pendidikan sangat
tergantung pada tinggi atau rendahnya kadar kualitas tenaga pendidik yaitu guru. Jika proses pengajaran meningkat maka hasil pengajaran yang dilakukan
diharapkan meningkat, sehingga mutu pengajaran dapat dicapai sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut: b.
Untuk mengetahui bagaimana pengembangan kompetensi guru yang dilakukan oleh kepala sekolah.
c. Untuk mengetahui upaya peningkatan terhadap mutu pengajaran yang
dilakukan kepala sekolah
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut: a.
Dari hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat menambah wawasan pengetahuan tentang pengembangan kompetensi guru disuatu sekolah
dalam meningkatkan mutu pengajaran. b.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berarti bagi kepala sekolah mengenai pentingnya pengembangan kompetensi guru
dalam meningkatkan mutu pengajaran. c.
Sebagai bahan rujukan dan informasi bagi guru dalam melaksanakan pengembangan kompetensi guru dalam meningkatkan mutu pengajaran.