2. Hakikat Matematika
Banyak orang yang mempertukarkan antara matematika dengan aritmatika atau berhitung, padahal matematika memiliki cakupan yang
lebih luas dari pada aritmatika. Aritmatika hanya merupakan bagian dari matematika. Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah,
matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar, maupun yang berkesulitan belajar.
Kata matematika berasal dari kata Yunani, “Mathein” atau “Mathechin” yang artinya mempelajari. Menurut Andi Hakim Nasution,
kata ini erat hubungannya dengan kata Sansekerta,”Medha” atau “Widya” yang artinya kepandaian, ketahuan atau intelegensi.
3
Menurut ET Ruseffendi, matematika timbul karena fikiran-fikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses penalaran. Johnson dan
Rissing 1972 dalam bukunya mengatakan bahwa, “Matematika adalah pola fikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logis, matematika
adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat, refresentasinya dengan simbol yang ada, lebih
berupa simbol mengenai ide dari pada bunyi. Artinya bahwa matematika adalah suatu ilmu pengetahuan yang di dalamnya terdapat simbol-simbol
dan istilah-istilah yang didefinisikan dengan cermat dan mencetak
3
H. Andi Hakim Nasution. Landasan-Llandasan Matematika . Bharata Aksara 1994
manusia membuat pola fikir yang logis.
4
Reys dkk 1984 dalam bukunya mengatakan bahwa, matematika adalah telaah tentang pola hubungan, suatu jalan atau pola fikir, suatu seni,
suatu bahasa atau suatu alat. Mereka mengartikan matematika adalah suatu pola fikir manusia yang khas berfikir matematika, maksudnya dalam
memecahkan suatu masalah harus mencari langkah-langkah yang tepat. Selain itu matematika juga merupakan alat untuk mempelajari bidang studi
ilmu yang lain.
5
Adapun definisi yang digunakan saat ini menurut Mulyono Abdurahman 1999, ada tiga pendapat tokoh yaitu Johnson dan
Myklebust, Lerner dan Kline. Menurut Johnson dan Myklebust, matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk
mengekpresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan, sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir. Menurut
Lerner, bahwa matematika disamping sebagai bahasa simbolis juga
merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas. Lline
juga mengemukakan matematika merupakan bahasa simbolis dan ciri utamanya adalah penggunaan cara bernalar deduktif, tetapi tidak
merupakan cara bernalar induktif.
6
4. ET Rusefendi, Dasar-Dasar Matematika Modern dan Komputer Bandung, Tarsito 1984. 5. Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajan Matematika Kontemporer, Universitas Pendidikan
Indonesia. 6.
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta, Rineka Cipta
1999.
Dari pendapat-pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah suatu keteraturan pola atau hubungan yang dapat
digunakan untuk membantu kegiatan manusia. Pengetahuan mengenai pengertian matematika ini perlu, agar tidak timbul kesalahpahaman,
terutama dikalangan para guru dan siswa. Selain itu dengan mengetahui pengertian matematika, siswa akan dapat menerima dan belajar dengan
senang hati.
3. Prestasi Belajar