tidak puas. Status yang keempat ialah identity achievement, remaja telah melakukan eksplorasi dan mereka telah belonging atau membuat komitmen.
Sebagai akibat dari krisis identitas, anak dari pasangan berbeda etnis Batak- Minang, akan menentukan identitas etnis mereka sendiri. Identitas etnis memiliki
dua dimensi yaitu, ethnic exploration dan ethnic belonging or affirmation. Ethnic exploration adalah pencarian aktif, maksud dari bagian dari anggota suatu
kelompok, termasuk pengujian dari nilai-nilai, tradisi, dan sejarah seseorang Kiang and Fuligni, 2009. Ethnic belonging affirmation ialah identitas kelompok
yang terikat dalam nilai-nilai emosional dan atribut yang signifikan dalam suatu kelompok Kiang and Fuligni, 2009. Ethnic belonging direfleksikan secara afektif
melalui sense of connectedness dengan suatu kelompok. Hal ini sesuai dengan pernyataan berikut:
“mama aku batak, dan papa aku padang, tapi aku lebih memilih ikut etnis mama aku, karena aku lebih dekat dengan keluarga mama
aku...” Komunikasi Personal, 2014
Hal tersebut membuat peneliti berpikir mengenai, bagaimana anak dari pasangan berbeda etnis Batak-Minang yang tinggal di kota Medan dengan
berbagai macam suku dan budaya dalam menentukan etnis mereka, sehingga peneliti memilih untuk melihat gambaran remaja dari kedua suku tersebut saat
menentukan etnis mereka.
B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan penelitian, maka perlu dirumuskan masalah apa yang menjadi fokus penelitian. Untuk itu peneliti mencoba merumuskan masalah dalam
Universitas Sumatera Utara
bentuk pertanyaan penelitian yaitu : Bagaimana gambaran identitas etnis pada remaja yang memiliki orangtua berbeda etnis Batak-Minang di kota Medan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran identitas etnis pada remaja yang memiliki orangtua berbeda etnis Batak-Minang di kota Medan.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang ingin dicapai adalah diharapkan hasil penelitian ini akan mampu memberikan informasi di bidang psikologi pada umumnya dan
secara khusus akan mampu menambah khasanah ilmu pada bidang psikologi sosial terutama yang berkaitan dengan gambaran identitas etnis pada remaja yang
memiliki orangtua beda etnis Batak-Minang. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi peneliti-peneliti lainnya yang berminat meneliti
lebih lanjut mengenai anak dari pernikahan berbeda etnis Batak-Minang.
1. Manfaat Praktis
1. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi remaja yang memiliki orangtua beda etnis Batak-Minang dalam menentukan identitas etnis mereka.
2. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi orangtua beda etnis Batak- Minang dalam mengajarkan kepada anak mereka mengenai latar belakang
etnis mereka masing-masing.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan
Universitas Sumatera Utara
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori Bab ini menguraikan tentang tinjauan teoritis dan penelitian-penelitian terdahulu
yang berhubungan dengan fokus penelitian, diakhiri dengan pembuatan paradigma penelitian.
Bab III : Metode Penelitian Dalam bab ini dijelaskan alasan digunakannya pendekatan kuantitatif,
responden penelitian, teknik pengambilan responden, teknik pengumpulan data, alat bantu pengumpulan data serta prosedur penelitian.
Bab IV : Analisa Data dan Pembahasan Bab ini menjelaskan mengenai hasil penelitian dan juga mengenai
pembahasan mengenai identitas remaja yang berasal dari dua suku tersebut. Bab V : Kesimpulan dan Saran
Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan secara keseluruhan mengenai hasil penelitian dan juga saran untuk penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. IDENTITAS ETNIS
1. Definisi Identitas Etnis
Menurut histori, istilah etnik diperkenalkan dan digunakan secara bergantian dengan konsep lain seperti rasionalisasi, ras, religi, dan kultur Betancrurt Lopez
1993, Birman 1994, Phinney 1996. Banyak penelitian mengenai identitas etnis mendasarkan pada studi identitas
kelompok yang dilakukan oleh psikolog sosial Tajfel Turner, 1986. Tajfel 1981 mendefinisikan identitas etnis sebagai bagian dari self-concept individu
yang diperoleh dari pengetahuannya sebagai anggota dari kelompok sosial dengan nilai-nilai dan kelekatan emosional signifikan dengan kelompok tersebut.
Phinney 2003 menjelaskan identitas etnis sebagai suatu identitas seseorang atau sense of self sebagai seorang anggota dari sebuah kelompok etnis dan
pemikiran, persepsi dan perasaan yang dirasakan seseorang sebagai bagian dari anggota kelompok tersebut.
Identitas etnis merupakan sesuatu yang dinamis, yang berarti bahwa identitas etnis berubah sepanjang waktu dan konteks, dan harus disesuaikan
dengan variasi dan pembentukannya phinney, 2003. Berdasarkan definisi di atas, definisi identitas etnis dalam penelitian ini
adalah identitas seseorang sebagai anggota dari suatu kelompok, memiliki
Universitas Sumatera Utara