Eksplorasi mengarah pada proses pengujian makna dan implikasi dari keanggotaan kelompok etnis seseorang, termasuk pengujian, sejarah, adat-
istiadat, dan juga statusnya di masyarakat. Pada MEIM, eksplorasi diukur dengan aitem seperti “Saya meluangkan waktu untuk mengetahui lebih banyak
tentang kelompok suku saya, seperti sejarahnya, tradisinya, dan adat- istiadatnya;
Dalam mempelajari latar
belakang suku,
saya sering
membicarakanberdiskusi tentang kelompok suku saya dengan orang lain. ”
Untuk melihat hubungan eksplorasi dan komitmen pada status identitas etnis, maka kedua dimensi tersebut di bagi kedalam kategori “tinggi” dan “rendah”.
Individu yang tinggi pada kedua dimensi termasuk ke dalam achieved identity, dan yang rendah pada kedua dimensi termasuk ke dalam diffusion identity.
Remaja yang rendah pada komitmen dan tinggi pada eksplorasi termasuk kedalam moratorium, sedangkan yang tinggi pada komitmen dan rendah pada
eksplorasi termasuk ke dalam foreclosure Phinney, 2004.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Identitas Etnis
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi identitas etnis seperti yang dikemukakan oleh Pahl Way 2006; phinney, 2003; Kiang Fuligni, 2009,
diantaranya: 1. Bahasa
Bahasa adalah kegiatan etnis yang paling luas diasosiasikan dengan identitas etnis. Etnografi linguistik kontemporer tergerak oleh pertanyaan fungsional
mengenai peran interaksi linguistik dalam mengekspresikan identitas sosial dan
Universitas Sumatera Utara
pembentukan nilai. Penelitian terhadap penggunaan pragmatik bahasa menunjukkan bahwa orang tidak hanya berbicara tentang dunia di luar sana,
mereka juga membuat banyak realitas sosial mereka dengan berbicara, sehingga akuisisi bahasa bukan hanya internalisasi dari kode bahasa tertentu, tetapi juga
memerlukan pembelajaran status dan peran, efek sosial yang tepat, dan akhirnya dari pandangan dunia. Bahasa menyediakan dasar yang baik untuk identitas etnis
Debernardi, dalam Chrῐ ost, 2003. 2. Peer teman sebaya
Teman sebaya merupakan faktor yang mempengaruhi identitas etnis. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hubungan pertemanan dari etnis yang
sama secara aktual menunjukkan ethnic belonging;commitement dan exploration yang signifikan pada remaja dengan latar belakang Latin-Amerika dan Asia.
Remaja lebih nyaman dengan diri mereka dan mengeksplor etnisitas mereka jika dengan teman yang memiliki etnis yang sama dengan mereka.
3. Tempat tinggal Area atau tempat tinggal juga merupakan faktor yang mempengaruhi
identitas etnis. Tempat tinggal digunakan untuk melihat jumlah atau proporsi dari anggota kelompok etnis yang sama dalam area tempat tinggal para individu.
Huang 1998, dalam Kiang Fuligni, 2009 menemukan bahwa remaja Asia- Amerika merasa lebih menjadi orang Asia saat mereka berada di rumah, dan
merasa menjadi orang Amerika saat di sekolah. 4. Kelompok sosial
Universitas Sumatera Utara
Partisipasi dalam klub-klub etnis, kemasyarakatan atau organisasi, misalnya, penelitian pada beberapa orang telah menemukan bahwa individu menampilkan
diri mereka dan berperilaku berbeda di seluruh konteks sosial yang berbeda Oyserman Markus 1993, dalam Kiang Fuligni, 2009. Demikian pula,
konsep relasional self-worth menunjukkan bahwa individu mengevaluasi diri tergantung pada hubungan tertentu di mana mereka berinteraksi.
5. Family cohesion Remaja yang memiliki hubungan yang dekat dengan orang tuanya mungkin
lebih termotivasi untuk berhubungan dan belajar mengenai latar belakang etnis mereka.
6. Etnisitas Ketika seorang remaja ingin mengeksplor etnisitas mereka, mereka biasanya
harus terlebih dahulu memiliki motivasi untuk melakukan hal tersebut. Etnisitas menjadi lebih sentral untuk kehidupan seseorang, kita mungkinlebih termotivasi
untuk mengeksplor dan mempelajari mengenai suau latar belakang etnis.
4. Dampak Identitas Etnis