C. ETNIS CAMPURAN BATAK DAN MINANG
Etnis campuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnis batak dengan etnis minang. Seperti yang telah diketahui, etnis batak menganut sistem
patrilineal dan etnis minang menganut sistem matrilineal.
1. Batak
Batak merupakan salah satu etnis yang ada di Sumatera Utara. Masyarakat batak menganut sistem kekerabatan patrilineal, yaitu menarik garis keturunan dari
pihak laki-laki ayah. Dalam sistem kekerabatan patrilineal, seorang anak akan menemukan saudara atau keluarganya hanya dari pihak laki-laki ayah, tidak
demikian dengan keluarga pihak ibu Nainggolan, 2005. Hukum adat Batak yang menganut sistem kekerabatan yang mengikuti garis
keturunan ayah patrilineal, membedakan posisi antara anak laki-laki dengan anak perempuan. Anak laki-laki merupakan generasi penerus ayahnya, sedangkan
anak perempuan tidak karena anak perempuan dianggap hanya bersifat sementara, dan ketika anak perempuan telah menikah dan mengikuti suaminya, maka ia akan
menjadi bagian dari keluarga suaminya, namun selama anak perempuan belum menikah, maka dia masih tetap bagian dari keluarga ayahnya. Dalam masyarakat
Batak yang menjadi ahli waris adalah anak laki-laki, anak perempuan hanya memperoleh sesuatu dari orang tuanya sebagai hadiah dan bukan sebagai warisan
Nainggolan, 2005. Dalam sebuah keluarga, peran seorang istri wajib menjaga keutuhan rumah
tangganya, setia dan berbakti kepada suami, serta merawat dan mendidik anak- anaknya hingga mereka dewasa. Istri merupakan pendamping suami dalam
Universitas Sumatera Utara
menegakkan rumah tangga, setelah menikah istri telah masuk ke dalam keluarga suaminya dan melepaskan hubungan dengan keluarganya sendiri. Kedudukan
suami dan istri di dalam rumah tangga dan masyarakat Batak tidak seimbang, hal ini karena pengaruh sistem patrilineal yang dianut oleh masyarakat Batak, yang
mana posisi laki-laki lebih tinggi dari perempuan, sehingga perempuan memiliki peran yang lebih besar dalam menjaga keutuhan rumah tangga Nainggolan,
2005.
2. Minang
Minangkabau merupakan salah satu etnis yang ada di wilayah Sumatera Barat. Etnis minang merupakan etnis yang menganut sistem matrilineal dalam
kehidupan mereka Stark, 2013. Sistem matrilineal merupakan sistem kekerabatan, yang mana garis keturuan ditentukan dari pihak ibu. Menurut Radjab
1969, hal : 17 ciri khas sistem matrilineal adalah sebagai berikut : 1.
Keturunan dihitung menurut garis ibu 2.
Etnis terbentuk menurut garis ibu 3.
Tiap orang diharuskan kawin dengan orang diluar etnisnya eksogami 4.
Kekuasaan didalam etnis terletak di tangan ibu, tetapi jarang sekali dipergunakannya
5. Yang berkuasa adalah saudara laki-laki ibu
6. Perkawinan bersifat matrilokal yag berarti suami mengunjungi rumah
isteri.
Universitas Sumatera Utara
Masyarakat adat yang mempertahankan garis keturunan dari pihak perempuanibu matrilineal, yang berhak menjadi ahli waris adalah perempuan
bukan laki-laki, dan hal tersebut berbeda dengan masyarakat yang menganut sistem patrilineal, yang mana laki-laki yang dianggap sebagai ahli waris Thaher,
2006.
D. Gambaran Identitas Etnis pada Remaja yang Memiliki Orang Tua