Krijgsraad dan Hoog Militair Gerechtshof

Sementara yang menghendaki agar Peradilan Militer berwenang mengadili pelanggaran pidana dengan melihat status dan pelaku kejahatan mendasarkan pada sistem yang selama ini berlaku di Indonesia. Karena adanya pendapat pro dan kontra tentang jurisdiksi Peradilan Militer, alangkah baiknya terlebih dahulu. dibahas mengenai sejarah Peradilan Militer di Indonesia.

A. Peradilan militer pada masa penjajahan Belanda

1. Krijgsraad dan Hoog Militair Gerechtshof

Sebelum Indonesia merdeka dikenal Peradilan Militer Belanda dengan nama nama Krijgsraad untuk tingkat Pertama dan Hoog Militair Gerecbtshof Dasar berlakunya Krijgsraad dan Hoog Militair Gerechshof adalah Bepalingen Betreffende de rechtmacht van de militair reobter in Nederlands Indie, S. 1934 No. 173 dan De Provisioneie Instructie voor bet Hoog Militaire gerechtshof van Nederlands India, S. 1922 No.163. 35 Peradilan ini memiliki wewenang mengadili perbuatan pidana militer yang dilakukan oleh anggota Angkatan Darat Belanda di Indonesia Hindia Belanda, yaitu KNIL Koninhijke Nederlandsch-Indie Leger dan anggota Angkatan Laut Belanda. KNIL merupakan organisasi tersendiri terlepas dari Tentara Angkatan Darat kerajaan Belanda. Koninklijke Leger-KL. Sedangkan Angkatan Laut, merupakan bagian Integral dan Angkatan Laut, merupakan bagian Integral dari Angkatan Laut Kerajaan Belanda Koninklijke Marine-KM berkedudukan : 35 Soegir, dkk., 30 Tahun Perkembangan Peradilan Militer di Negara Republik Indonesia, Cet. 1, Jakarta: India Djaya, 1976, halama 48. Universitas Sumatera Utara a. Meliputi Jawa, Madura, Sumsel Palembang, Bangka, Belitung, Riau Jambi, Bengkulu Lampung, Kalimantan Bali Dan Lombok. b. Padang : meliputi Sumatra Barat, Tapanuli, Aceh, Sumatera Timur. c. Ujung Pandang : meliputi Sulawesi, Manado, Maluku Timur. Angota Angkatan Darat Belanda KNIL yang melakukan tindak pidana, diperiksa dan diadili oleh Krijgsraad untuk tingkat pertama dan Hoog Militair Gerechtshof untuk tingkat banding. Sedangkan untuk Angkatan Laut Belanda di Hindia Belanda yang melakukan tindak pidana diperiksa dan diadili oleh zee krijqstraad dan Hoog Militair Gerechtshof. Krijasraad bersidang untuk mengadili tiap perkara apabila ada panggilan sidang oleh Komandan Militer. Susunan majelisnya, adalah seorang ketua orang sipilahli hukum dengan 4 empat orang anggota militer dengan pangkat opsir perwira dan diangkat untuk jabatan itu oleh Komandan Garnizun. Sedangkan jabatan Auditeur Militair oditurjaksa Tentara dirangkap oleh seorang bukan Militer, yaitu sipil yang diangkat oleh Gubernur jenderal pasal 125 Rechtpleging Landmacht. 36 Susunan persidangan yang dilakukan jika ancaman hukumannya lebih 15 tahun terdiri dari tiga orang Oditur dari Jaksa Landgecht dan Majelis Hakim, sedangkan pada Pengadilan Negerinya bersidang dengan sistim Hakim Tergugat. 36 Supomo, Sistim Hukum di Indonesia Sebelum Perang Dunia Ke-Il, Cet. Kesebelas, Jakarta: Pradnya Paramita, 1972, hal. 45. Universitas Sumatera Utara Krijgsraad memeriksa dan mengadili pidana pada tingkat pertama terhadap semua anggota militer dan orang-orang sipil yang bekerja di lingkungan kemiliteran, kecuali mereka yang pada tingkat pertama harus dihadapkan kepada Hoog Militair Gerechtshof. Sedangkan Hoog Militair Gerechtshof, merupakan pengadilan militer tingkat banding dan yang tertinggi di Hindia Belanda serta berkedudukan di Jakarta. Hal ini berbeda dengan di negara Belanda, terdapat Hoge Raad Majelis Kehakiman yang tertinggi yang bertugas memutus pada tahap terakhir atau kasasi. 37 Majelis Hakim Hoog Militair Gerechtshof HMG saat bersidang terdiri dan 5 lima orang, yaitu dua dan sipil yang ahli hukum, dimana salah satunya akan bertindak selaku Ketua Majelis, sedangkan 3 tiga orang dan militer berpangkat opsir tinggi atau menengah yang terdiri dan 2 dua orang KNIL dan 1 satu orang Angkatan Laut Belanda, baik yang masih dinas aktif maupun yang sudah pensiun. Seorang Advocaat Fiscaal Generaal pada Hoog Militair Gerechtshof bertindak sebagai Penuntut Umum yang diangkat oleh Gubernur Jenderal. 38 Hoog Militair Gerechhtshof pada tingkat pertama mengadili perkara pidana yang dilakukan oleh anggota militer yang berpangkat lebih tinggi dari Kapten, dan pada tingkat kedua mengadili perkara banding yang diajukan terhadap putusan Krijgsraad. 37 Ibid, halaman 31. 38 Ibid, halaman 45. Universitas Sumatera Utara

2. Zee Krijgsraad