komponen bangsa dalam memberikan penilaian dan masukan bagi pembangunan hukum yang mendukung Hankanmeg untuk mencapai tujuan
nasional dan pengembangan hukum yang sesuai dengan organisasi dan tugas TNI ke depan sebagai jati diri bangsa yang demokratis, berkedaulatan rakyat
demi tercapainya tujuan nasional masyarakat yang adil dan makmur.
E. Keaslian Penelitian
Didasarkan dan pemeriksaan yang telah dilakukan oleh penulis di perpustakaan Universitas Sumatera Utara, dapat diketahui bahwa penelitian
tentang “Kewenangan Peradilan Militer Pasca Berlakunya Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia” belum pernah
dilakukan dalam pendekatan terhadap permasalahan yang sama, sehingga dengan demikian penelitian ini dapat mengandung kadar keaslian karena telah memenuhi
atau sesuai dengan azas-azas keilmuan yaitu mengandung aspek kejujuran, rasional, objektif dan terbuka, sehingga penelitian ini dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah dan terbuka terhadap masukan, kritik dan saran yang membangun dan konstruktif
F. Kerangka Teori dan Konsepsi 1.
Kerangka Teori
Dalam membahas permasalahan tersebut sebagaimana penelitian ini menggunakan beberapa teori sebagai pedoman diskripsi analitis penulis yang
menjadi dasar-dasar dalam memberikan pedoman kehidupan berbangsa dan
Universitas Sumatera Utara
bernegara. Hal ini penting menurut penulis sebagai kesatuan pandang dan wawasan kebangsaan yang menjujug tinggi nilai-nilai luhur. Bahwa bangsa
Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum dan sistim pemerintahan Kabinet Presidentil. Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan,
juga sebagai Panglima Tertinggi dalam Angkatan Perang atau Tentara Nasional Indonesia.
Dalam sejarah perebutan kemerdekaan Bangsa Indonesia dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia tidaklah
sama dengan negara-negara lain pada umumnya, dan masing-masing negara berbeda dalam historis, yuridis dan sosiologisnya. Adapun teori-teori atau
pendapat pakar sebagai pedoman penulis juga dalam melakukan penelitian ini menerapkan defenisi yang telah ada, penulis menggunakan beberapa teori sebagai
landasan pembahasan masalah. Yang dimaksud dengan teori adalah dasar memberikan pertanggung-jawaban secara ilmiah wetenschap pelijk verant
wourdong karena dibicarakan dalam teori konstitusi bukanlah suatu yang serta merta dapat diperaktekkan, bukanlah mengenai nilai-nilai practische maarde
melainkan mengenai nilai-nilai teoritis theoritisch waorde, a.
Teori mengenai kedaulatan b.
Teori mengenai fungsi negara c.
Teori pemisahan kekuasaan oleh Montesquieu d.
Teori Lawrence M. Friedman tentang Sistim hukum e.
Teori Benhard Grossfeld dalam judul bukunya “The Strength and Weakness of Comperative Law”
Universitas Sumatera Utara
2. Konsepsi