Teori-teori tentang penampilan kerja atau kinerja

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah UKGS Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009 Membuat keputusan bisa perorangan atau kelompok: di dalam banyak situasi keputusan, tanggung jawab untuk memilih antara alternatif terletak pada perorangan yang mengambil keputusan untuk kepentingannya sendiri atau atas kepentingan organisasi yang diwakilinya. Dalam kesempatan lain keputusan mungkin diambil oleh beberapa orang bersama-sama bertindak sebagai anggota kelompok, seperti anggota suatu panitia atau tim dalam manajemen. 2.5. Penampilan Kerja 2.5.1. Pengertian Penampilan Kerja Penampilan kerja atau kinerja adalah penampilan hasil karya personil baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personil. Penampilan kerja personil tidak terbatas pada personil yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personil yang ada dalam organisasi Ilyas, 1999.

2.5.2. Teori-teori tentang penampilan kerja atau kinerja

Menurut Gibson yang dikutip oleh Ilyas 1999, untuk mengetahui faktor- faktor yang memengaruhi kinerja personil dilakukan pengkajian terhadap tiga kelompok variabel yaitu: variabel individu, variabel organisasi dan variabel psikologis. Secara skematis ketiga variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: VARIABEL INDIVIDU: PERILAKU INDIVIDU: PSIKOLOGIS •Kemampuan dan Keterampilan: apa yang dikerjakan − Persepsi − Mental − Sikap Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah UKGS Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009 − Fisik KINERJA − Kepribadian • Latar Belakang hasil yang diharapkan − Belajar − Keluarga − Motivasi − Tingkat sosial VARIABEL ORGANISASI: − Pengalaman − Sumber daya • Demografis: − Kepemimpinan − Umur − Imbalan − Etnis − Struktur − Jenis kelamin − Desain pekerjaan Gambar 2.1. Diagram Skematis Teori Perilaku dan Kinerja dari Gibson Menurut Simanjuntak 2005, kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi kinerja personil adalah kompetensi individu, dukungan manajemen, dan dukungan organisasi. Secara skematis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja personil tersebut dapat dilihat dari Gambar 2.2. sebagai berikut: KOMPETENSI INDIVIDU: PERILAKU INDIVIDU: DUKUNGAN •Kemampuan dan apa yang dikerjakan MANAJEMEN: Keterampilan: − Hub. Industrial − Kebugaran fisik KINERJA − Kepemimpinan − Kesehatan jiwa hasil yang diharapkan − Pendidikan − Pelatihan DUKUNGAN ORGANISASI: − Pengalaman kerja − Struktur organisasi •Motivasi dan etos kerja − Teknologi dan peralatan − Bekerja sebagai keterpaksaaan − Kondisi kerja − Bekerja sebagai tantangan dan memberi kepuasan Gambar 2.2. Diagram Skematis Manajemen dan Evaluasi Kinerja dari Simanjuntak 2005 Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah UKGS Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009 Menurut teori Attribute atau Expectancy Theory, dikemukakan oleh Heider yang dikutip As’ad 2000, pendekatan attribusi mengenai kinerja dirumuskan sebagai berikut: K= M × A Keterangan: K= Kinerja, M= Motivasi, A= Ability Konsep ini akhirnya menjadi sangat populer dan seringkali diikuti oleh para ahli-ahli lain, menurut teori ini kinerja adalah interaksi antara motivasi dengan kemampuan dasar. Dengan demikian orang yang tinggi motivasinya tetapi memiliki kemampuan yang rendah akan menghasilkan kinerja yang rendah, begitu pula orang yang berkemampuan dasar tinggi tetapi rendah motivasinya. Motivasi merupakan faktor penting dalam mendorong setiap karyawan untuk bekerja secara produktif, sehingga berdampak pada kinerja karyawan Siagian, 2002. Teori attribusi di atas dikembangkan lagi oleh Harold Kelley yang menyatakan bahwa ada faktor-faktor penentu bawahan dapat bersifat internal kemampuan kerja dan eksternal pekerjaan dan lingkungan kerja. Agar relatif akurat, Kalley menyarankan agar atasan menggunakan tiga untuk membedakan keduanya yaitu As’ad, 2000: 1. Consensus membandingkan kinerja seseorang dengan kinerja rekan sekerjanya yang memiliki tugas dan tanggung jawab sejenis 2. Distinctiveness membandingkan kinerja seorang bawahan pada satu tugas dengan tugas yang lain Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah UKGS Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009 3. Consistency membandingkan kinerja seorang bawahan pada suatu periode tertentu dengan periode yang lain Atasan akan mempersepsikan kinerja bawahannya dipengaruhi oleh faktor- faktor eksternal apabila ia menemukan tingkat consensus yang tinggi, tingkat distinctiveness yang tinggi dan tingkat consistency yang rendah As’ad, 2000. Darma 2005 mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil yang didapatkan oleh organisasi, kelompok, individu dalam mengelola suatu pekerjaan yang sesuai dengan target, standar dan persyaratan kompetensi yang telah ditentukan.

2.6. Penilaian Kinerja

Dokumen yang terkait

Analisis Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Wilayah Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2014

29 338 136

Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Dan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri 060880 Dan 060890 Kecamatan Medan Polonia Tahun 2009

1 49 57

Peran Petugas Kesehatan, Guru Dan Orang Tua Dalam Pelaksanaan UKGS Dengan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah Dasar Di Kota Medan Tahun 2009

7 92 144

Hubungan Karakteristik Organisasi dengan Kinerja Program UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) Kota Binjai Tahun 2006

0 36 86

Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid SMU Di Kabupaten Langkat Tahun 2004

4 82 135

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH ( UKGS) Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Di PUSKESMAS Colomadu I Tahun 2013.

0 2 14

LATAR BELAKANG Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Di PUSKESMAS Colomadu I Tahun 2013.

0 2 5

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI PUSKESMAS Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Di PUSKESMAS Colomadu I Tahun 2013.

0 1 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Puskesmas - Analisis Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Wilayah Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2014

0 0 31

Analisis Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Wilayah Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2014

0 0 19