Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008

(1)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

HUBUNGAN SUMBER DAYA ORGANISASI DAN

FUNGSI KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA TIM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) PUSKESMAS DI KOTA MEDAN

TAHUN 2008

SKRIPSI

Oleh :

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009 ALI IMRON


(2)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRAK

Berdasarkan hasil studi SKRT tahun 2004, prevalensi karies gigi sudah mencapai angka 90,05%. Tinggimya prevalensi tersebut dikarenakan belum dapat berjalan dengan optimalnya program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di puskesmas-puskesmas. Untuk Kota Medan sendiri, pada tahun 2007 kinerja (cakupan pelayanan) tim UKGS masih dibawah standar, yaitu untuk jumlah SD yang tercakup program UKGS sebesar 85%, cakupan jumlah murid SD yang diperiksa sebesar 61%, cakupan jumlah murid SD yang mendapat perawatan setelah dilakukan pemeriksaan sebesar 17% dan cakupan SD yang melaksanakan sikat gigi massal sebesar 20%.

Jenis penelitian ini adalah survei dengan tipe explanatory research yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sumber daya organisasi (meliputi sumber daya manusia, sarana dan peralatan) dan fungsi kepemimpinan dengan kinerja tim UKGS Puskesmas di Kota Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh tim UKGS yaitu sebanyak 18 tim (total sampling). Uji statistik yang digunakan adalah uji statistik non parametrik korelasi tata jenjang Spearman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kinerja tim UKGS yaitu sarana dan prasarana (ρ=0,019 dan r=0,544). Variabel yang tidak berhubungan adalah variabel sumber daya manusia (ρ=0,157 dan r=0,348), variabel perencanaan (ρ=0,149 dan r=−0,355), pengambilan keputusan (ρ=0,857 dan r=0,046) dan pengawasan pegawai (ρ=0,436 dan r=−0,196).

Berdasarkan hasil penelitian, disarankan sebaiknya ada koordinasi secara timbal balik antara Dinas Kesehatan, pihak Sekolah dan pihak Puskesmas yang mendukung kegiatan UKGS dalam pembinaan kesehatan peserta didik, serta diharapkan program UKGS tidak hanya sebagai program pengembangan, tetapi dijadikan sebagai program dasar.

Kata Kunci : Sumber Daya Organisasi, Fungsi Kepemimpinan, Program UKGS, Kinerja, Tim UKGS.


(3)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ali Imron

Tempat/Tanggal Lahir : Perlanaan/15 April 1986 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Anak ke : 3 dari 4 Bersaudara

Status Perkawinan : Belum Kawin

Alamat Rumah : Komp. PT. Inalum Jln. Kiara Payung Blok T12-14B

Tanjung Gading Kabupaten Batubara

Riwayat Pendidikan : 1. Tahun 1992-1998 : SD Negeri 016396 Tanjung Gading 2. Tahun 1998-2001 : SLTP Negeri 2 Tanjung Gading 3. Tahun 2001-2004 : SMU Negeri 1 Tebing Tinggi

4. Tahun 2004-2009 : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara


(4)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sumber Daya Organisasi dan Fungsi Kepemimpinan dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008”, guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat.

Selama penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak secara moril maupun materil, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Ria Masniari Lubis, MSi, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (FKM USU).

2. Prof. Dr. Ida Yustina, MSi, selaku Ketua Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan sekaligus Dosen Penguji II yang telah banyak memberikan saran, bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

3. dr. Heldy BZ, MPH, selaku Dosen Pembimbing I sekaligus Ketua Penguji yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

4. Siti Khadijah Nasution, SKM, MKes, selaku Dosen Pembimbing II dan Dosen Penguji I yang telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

5. dr. Fauzi, SKM, selaku Dosen Penguji III yang telah memberikan masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini.


(5)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

6. Asfriyati SKM, MKes, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah yang telah memperhatikan penulis selama mengikuti pendidikan di FKM USU.

7. Seluruh Dosen dan staf di FKM USU yang telah memberikan bekal ilmu selama penulis mengikuti pendidikan.

8. Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dan seluruh staf yang telah membantu penelitian penulis.

9. Kepala Puskesmas dan seluruh staf yang telah membantu penelitian penulis. 10.Teristimewa untuk orang tua tercinta, Ayahanda (Suparno) dan Ibunda (Poni)

yang telah banyak memberikan dukungan dan do’a kepada penulis selama ini, serta abang (Budi), kakak (Yuli) dan adikku (Azmi).

11.Najmi, orang terdekat yang selalu membantu dan memotivasi penulis.

12.Teman-teman di FKM (Fira, Dita, Fika, Imel, Tina, Nea, Ninit, Bang Telpa, Bang Irfan, Kak Rika, Kak Nelly, Kak Isma, Tya, Adel, Nana dan lain-lain) yang selalu memberi semangat dan bantuan kepada penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat, dukungan, bantuan dan do’a selama ini.

Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penulisan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Januari 2008 Penulis


(6)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

ALI IMRON

DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak ... ii

Riwayat Hidup ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... ix

Daftar Gambar ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalahan ... 8

1.3. Tujuan Penelitian ... 8

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9

2.1. Puskesmas ... 9

2.2. Manajemen Puskesmas ... 11

2.3. Sumber Daya Organisasi ... 13

2.3.1. Sumber Daya Manusia atau Ketenagaan ... 14

1) Kompetensi ... 15

2) Pelatihan ... 18

2.3.2. Sarana dan Prasarana ... 18

2.4. Kepemimpinan ... 19

2.4.1. Perencanaan ... 21

2.4.2. Pengawasan ... 21

2.4.3. Pengambilan Keputusan ... 22

2.5. Penampilan Kerja ... 22

2.5.1. Pengertian Penampilan Kerja ... 22

2.5.2. Teori-teori tentang penampilan kerja atau kinerja . 23 2.6. Penilaian Kinerja ... 25

2.7. Kinerja Tim UKGS ... 26

2.8. UKGS ... 28

2.8.1. Pengertian UKGS ... 28

2.8.2. Sejarah UKGS ... 28

2.8.3. Pentahapan Program UKGS ... 29

1. Paket Minimal UKS yaitu UKGS Tahap I ... 29


(7)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

3. Paket Optimal UKS yaitu UKGS Tahap III ... 30

2.8.4. Cakupan Pelaksanaan Program UKGS ... 31

2.8.5. Petugas UKGS... 32

1. Dokter gigi ... 32

2. Perawat gigi ... 32

3. Petugas UKS ... 32

2.9. Kerangka Konsep ... 33

2.10. Hipotesis Penelitian ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1. Jenis Penelitian ... 35

3.2. Lokasi Penelitian ... 35

3.3. Populasi dan Sampel ... 35

3.4. Metode Pungumpulan Data ... 35

3.5. Definisi Operasional ... 36

3.5.1. Variabel Bebas ... 36

1. Sumber Daya Organisasi ... 36

2. Fungsi Kepemimpinan ... 39

3.5.2. Variabel Terikat ... 41

3.6. Aspek Pengukuran ... 43

3.6.1. Variabel Bebas ... 43

3.6.2. Variabel Terikat ... 43

3.7. Teknik Analisa Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 45

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 45

4.1.1. Letak Geografis ... 45

4.1.2. Tenaga Kesehatan ... 46

4.1.3. Tim UKGS ... 47

4.2. Deskripsi Variabel Bebas ... 48

4.2.1. Sumber Daya Organisasi ... 48

1. Sumber Daya Manusia ... 48

2. Sarana dan Prasarana ... 58

4.2.2. Fungsi Kepemimpinan ... 62

1. Perencanaan ... 62

2. Pengambilan Keputusan ... 65

3. Pengawasan Pegawai ... 67

4.3. Deskripsi Variabel Terikat ... 71

4.4. Tabulasi Silang Antara Sumber Daya Organisasi dan Fungsi Kepemimpinan dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan ... 74


(8)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

BAB V PEMBAHASAN ... 78

5.1. Variabel yang Berhubungan dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan ... 78

5.1.1. Sumber Daya Organisasi ... 78

1. Sarana dan Prasarana ... 78

5.2. Variabel yang Tidak Berhubungan dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan ... 79

5.2.1. Sumber Daya Organisasi ... 79

1. Sumber Daya Manusia ... 79

5.2.2. Fungsi Kepemimpinan ... 80

1. Perencanaan ... 80

2. Pengambilan Keputusan ... 81

3. Pengawasan Pegawai ... 82

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 84

6.1. Kesimpulan ... 84

6.2. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA KUESIONER


(9)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Cakupan Kegiatan Program UKGS di Puskesmas yang terdapat

di Kota Medan Tahun 2007 ... 7 Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Bebas ... 43 Tabel 3.2. Aspek Pengukuran Variabel Terikat ... 43 Tabel 3.3. Panduan Interpretasi Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan

Korelasi (r), Nilai ρ, serta Arah Korelasi ... 44 Tabel 4.1. Distribusi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kota Medan tahun

2007 ... 47 Tabel 4.2. Distribusi Ketenagaan Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan

Tahun 2007 ... 47 Tabel 4.3. Distribusi Petugas UKGS Berdasarkan Pengetahuan Tentang

Pelaksanaan Program UKGS di Puskesmas Kota Medan Tahun

2008 ... 49 Tabel 4.4. Distribusi Petugas UKGS Berdasarkan Kategori Pengetahuan

Tentang Pelaksanaan Program UKGS di Puskesmas Kota Medan

Tahun 2008 ... 50 Tabel 4.5. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Pengetahuan Tentang

Pelaksanaan Program UKGS di Puskesmas Kota Medan Tahun

2008 ... 54 Tabel 4.6. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Keterampilan dalam

Pelaksanaan Program UKGS di Puskesmas Kota Medan Tahun

2008 ... 56 Tabel 4.7. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Kategori Pelatihan di

Puskesmas Kota Medan Tahun 2008 ... 57 Tabel 4.8. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Sumber Daya Manusia di

Puskesmas Kota Medan Tahun 2008 ... 57 Tabel 4.9. Distribusi Sumber Daya Manusia Tim UKGS pada Masing-Masing


(10)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel 4.10. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Ketersediaan Sarana dan Prasarana dalam Pelaksanaan Program UKGS di Puskesmas Kota

Medan Tahun 2008 ... 60 Tabel 4.11. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Kategori Sarana dan

Prasarana di Puskesmas Kota Medan Tahun 2008 ... 61 Tabel 4.12. Distribusi Sarana dan Prasarana Tim UKGS pada Masing-Masing

Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 ... 61 Tabel 4.13. Distribusi Keterlibatan Pimpinan Dalam Fungsi Perencanaan Tim

UKGS di Puskesmas Kota Medan tahun 2008 ... 63 Tabel 4.14. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Kategori Keterlibatan

Pimpinan Dalam Fungsi Perencanaan Tim UKGS di Puskesmas

Kota Medan tahun 2008 ... 64 Tabel 4.15. Distribusi Fungsi Perencanaan pada Masing-Masing Puskesmas

di Kota Medan Tahun 2008... 64 Tabel 4.16. Distribusi Keterlibatan Pimpinan Dalam Fungsi Pengambilan

Keputusan Tim UKGS di Puskesmas Kota Medan tahun 2008 66 Tabel 4.17. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Kategori Keterlibatan

Pimpinan Dalam Fungsi Pengambilan Keputusan Tim UKGS di

Puskesmas Kota Medan tahun 2008 ... 66 Tabel 4.18. Distribusi Fungsi Pengambilan Keputusan pada Masing-Masing

Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 ... 67 Tabel 4.19. Distribusi Keterlibatan Pimpinan Dalam Fungsi Pengawasan

Pegawai Tim UKGS di Puskesmas Kota Medan tahun 2008 69 Tabel 4.20. Distribusi Tim UKGS Berdasarkan Kategori Keterlibatan

Pimpinan Dalam Fungsi Pengawasan Pegawai Tim UKGS di

Puskesmas Kota Medan tahun 2008 ... 70 Tabel 4.21. Distribusi Fungsi Pengawasan Pegawai pada Masing-Masing

Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 ... 70 Tabel 4.22. Cakupan Kegiatan Program UKGS di Puskesmas yang terdapat di


(11)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel 4.23. Distribusi Kinerja Tim UKGS Berdasarkan Hasil Cakupan

Kegiatan Program UKGS di Puskesmas Kota Medan tahun 2008 72 Tabel 4.24. Distribusi Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan tahun

2008 ... 73 Tabel 4.25. Distribusi Kinerja Tim UKGS pada Masing-Masing Puskesmas di

Kota Medan Tahun 2008... 73 Tabel 4.26. Distribusi Tabel Silang Antara Variabel Sumber Daya Manusia

dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan Tahun

2008 ... 74 Tabel 4.27. Distribusi Tabel Silang Antara Variabel Sarana dan Prasarana

dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan Tahun

2008 ... 75 Tabel 4.28. Distribusi Tabel Silang Antara Variabel Perencanaan dengan

Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan Tahun 2008 75 Tabel 4.29. Distribusi Tabel Silang Antara Variabel Pengambilan Keputusan

dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan Tahun

2008 ... 76 Tabel 4.30. Distribusi Tabel Silang Antara Variabel Pengawasan Pegawai

dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan Tahun

2008 ... 76 Tabel 4.31. Hasil Uji Statistik Non Parametrik Korelasi Tata Jenjang

Spearman Hubungan Sumber Daya Organisasi (meliputi Sumber

Daya Manusia, Sarana dan Peralatan) dan Fungsi Kepemimpinan dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan tahun


(12)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Diagram Skematis Teori Perilaku dan Kinerja dari

Gibson ... 23 Gambar 2.2. Diagram Skematis Manajemen dan Evaluasi Kinerja dari

Simanjuntak ... 24 Gambar 2.3. Kerangka Konsep Penelitian ... 33


(13)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi Bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah (Depkes RI, 2004).

Upaya perbaikan dalam bidang kesehatan masyarakat salah satunya dilaksanakan melalui program upaya kesehatan yang memiliki tujuan umum untuk meningkatkan pemerataan dan mutu upaya kesehatan yang berhasil guna dan berdayaguna serta terjangkau oleh segenap anggota masyarakat. Sementara itu, salah satu tujuan khususnya adalah menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan dari penyakit menular dan penyakit tidak menular termasuk kesehatan gigi (Depkes RI, 2000).

Salah satu tujuan yang ingin dicapai pemerintah untuk terwujudnya Indonesia Sehat 2010 adalah tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal bagi masyarakat melalui program upaya kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas (Depkes RI, 2000).

Upaya kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas merupakan upaya yang bersifat menyeluruh, terpadu, yang paling dekat dengan masyarakat dan meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan (Depkes RI, 2000).


(14)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Upaya kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas, selain memberikan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada masyarakat/keluarga dan pada penderita/pengunjung Puskesmas, juga berkegiatan memberi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada anak usia sekolah yang secara garis besar dilaksanakan di luar lingkungan sekolah dan di dalam lingkungan sekolah. Salah satu Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut yang dilaksanakan di dalam lingkungan sekolah adalah program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang bertujuan untuk menurunkan insiden dan prevalensi penyakit gigi dan mulut bagi anak sekolah (Depkes RI, 2000).

Berdasarkan ketentuan Depkes RI (1996), diketahui bahwa UKGS dilaksanakan secara terpadu dengan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). UKGS dilaksanakan secara berkesinambungan melalui kegiatan UKS yang terdiri dari Paket Minimal UKGS Tahap I, Paket Standar UKGS Tahap II dan Paket Optimal UKGS Tahap III.

Kegiatan UKGS dalam pelaksanaannya diarahkan kepada penanaman kebiasaan pelihara diri sejak dini, agar murid mempunyai pengetahuan, kesadaran dan kemampuan dalam mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut serta dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mencari pengobatan yang memadai sehingga tercapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal (Depkes RI, 1995).

Untuk menilai cakupan pelayanan UKGS, Depkes RI (1996 dan 2000) menetapkan variabel yang dinilai antara lain: 1) Cakupan sekolah yang melaksanakan sikat gigi massal sebesar 80%, 2) Cakupan SD yang mendapatkan perawatan medik gigi dasar atas dasar permintaan sebesar 50%, 3) Cakupan SD yang mendapatkan


(15)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

perawatan medik gigi dasar atas dasar kebutuhan sebesar 30%, 4) Cakupan SD yang mendapatkan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut sebesar 100%, 5) Frekuensi pembinaan petugas UKGS ke SD minimal 2 kali setahun, 6) Murid SD yang mendapatkan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut minimal 75%, 7) Murid SD yang mendapatkan perawatan medik gigi dasar dari seluruh murid yang memerlukan perawatan lanjutan sebesar 80%. Penilaian tersebut dapat dilihat pada laporan bulanan, SP2TP, profil Puskesmas dan laporan stratifikasi berupa penilaian prestasi Puskesmas yang berfungsi untuk memperbaiki dan meningkatkan fungsi manajemen Puskesmas.

Pelaksanaan UKGS di Puskesmas dilaksanakan dalam bentuk tim UKGS yang terdiri dari (Depkes RI, 1996):

1. Dokter gigi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program UKGS di Puskesmas.

2. Perawat gigi yang bertugas sebagai pelaksana kegiatan program UKGS.

3. Petugas UKGS bertugas membantu dokter gigi dan perawat gigi dalam pelaksanaan kegiatan UKGS

UKGS yang dilaksanakan pemerintah sejak tahun 1951 ini merupakan suatu kegiatan yang relevan dalam pelaksanaan penanggulangan penyakit gigi dan mulut, namun kenyataannya di dalam pelaksanaan serta hasil yang didapat masih jauh dari yang diharapkan (Depkes RI, 2003).

Berdasarkan hasil studi morbiditas Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), prevalensi karies gigi terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada (SKRT)


(16)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

2001 dari 10 kelompok penyakit terbanyak yang dikeluhkan masyarakat, penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama (60%) dengan kecenderungan yang semakin meningkat, di mana 52,3% penduduk usia 10 tahun ke atas mengalami karies gigi yang belum ditangani. (Depkes RI, 2001).

Pada 2004, hasil studi SKRT menunjukkan karies masih merupakan masalah dalam kesehatan gigi dan mulut di Indonesia dengan prevalensi yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 90,05%. Ini bukan angka yang dapat diabaikan mengingat telah terbukti bahwa penyakit gigi dan mulut dapat memengaruhi produktivitas suatu masyarakat secara bermakna. Hasil Surkesnas (Survei Kesehatan Nasional) tahun 1998, 62,4% penduduk di Indonesia merasa terganggu produktivitas kerja/sekolah karena sakit gigi selama rata-rata 3,86 hari, di mana secara umum penyakit gigi yang dikeluhkan masyarakat adalah karies gigi dan penyakit gusi. Selain itu, penyakit gigi dan mulut dapat mengakibatkan penyakit yang lebih berbahaya di organ tubuh lain, seperti penyakit jantung dan stroke serta juga dapat menyebabkan kelahiran prematur (Depkes RI, 2004).

Berdasarkan Profil Kesehatan Gigi dan Mulut Indonesia tahun 2003, cakupan kegiatan UKGS juga belum mencapai hasil yang diharapkan, untuk pelaksanaan sikat gigi massal pencapaian sebesar 58,15%, Sekolah Dasar (SD) yang mendapatkan perawatan medik gigi dasar atas dasar permintaan sebesar 43,49%, SD yang mendapatkan perawatan medik gigi dasar atas dasar kebutuhan sebesar 19,58%, dan murid SD yang mendapat perawatan lanjutan setelah pemeriksaan yaitu sebesar 68,12% (Depkes RI, 2004).


(17)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Salah satu kendala belum berjalan dengan optimalnya program UKGS disebabkan Sumber Daya Manusia (SDM) berupa tenaga kesehatan atau tenaga terlatih termasuk guru UKS dan dokter kecil belum bekerja dengan maksimal, sehingga kegiatan program UKGS tidak dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang ada.

Selain itu, motivasi untuk melaksanakan kegiatan juga sangat dibutuhkan karena motivasi dapat meningkatkan dan menurunkan produktivitas kerja sehingga akan memengaruhi hasil yang diharapkan. Menurut Handoko (1997), motivasi merupakan keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan untuk melakukan kegiatan tertentu dalam mencapai tujuan. Sementara menurut Husen (2002) fungsi kepemimpinan yang baik sangat dibutuhkan untuk mencapai kinerja (Out Come) sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan hasil penelitian Tetty (2002), pengetahuan, keterampilan dan motivasi memengaruhi produktivitas dan kinerja staf di ruang rekam medik dalam pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen di RSU H. Adam Malik Medan. Produktivitas kerja dan kinerja staf juga dapat memengaruhi hasil kerja sehingga akan berpengaruh terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Pada penelitian Niar (2002), menunjukkan bahwa kemampuan dan motivasi petugas UKS dapat memengaruhi jumlah cakupan UKS di Kabupaten Simalungun, dan dari penelitian Husen (2002) menunjukkan kalau fungsi kepemimpinan berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai program imunisasi di Puskesmas Padang Bulan. Pada penelitian Romauli


(18)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

(2006), ada hubungan antara sumber daya organisasi dengan produktivitas petugas klinik sanitasi di puskesmas Kota Binjai.

Pelaksanaan kegiatan program UKGS di Kota Medan tahun 2006, belum semuanya terlaksana, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan, hanya 18 Puskesmas yang melaksanakan program UKGS (promotif dan preventif) dari 34 Puskesmas yang terdapat di kota Medan yaitu: Puskesmas Teladan, Puskesmas Pasar Merah, Puskesmas Kota Matsum, Puskesmas Sukarame, Puskesmas Petisah, Puskesmas Rantang, Puskesmas Polonia, Puskesmas Medan Denai, Puskesmas Tegal Sari, Puskesmas Mandala, Puskesmas Pekan Labuhan, Puskesmas Martubung, Puskesmas Amplas, Puskesmas Belawan, Puskesmas Medan Deli, Puskesmas Titi Papan, Puskesmas Desa Terjun dan Puskesmas Helvetia, di mana cakupan murid SD yang mendapatkan perawatan ada sebesar 16% dari 21% murid SD yang perlu perawatan dari hasil pemeriksaan Puskesmas di Kota Medan yang melaksanakan program UKGS. Puskesmas yang lainnya tidak melaksanakan dikarenakan program UKGS bukan merupakan program wajib yang harus ada dilaksanakan di masing-masing Puskesmas, melainkan hanya merupakan program pengembangan. (Profil Kesehatan Kota Medan, 2006).

Di tahun 2007, cakupan program UKGS di ke-18 Puskesmas yang melaksanakan program UKGS di tahun sebelumnya ternyata masih di bawah standar yang harus dicapai, untuk jumlah SD yang tercakup program UKGS masih 85% di mana standar yang harus dicapai sebesar 100%, untuk cakupan jumlah murid SD yang diperiksa masih sebesar 61% di mana standar yang harus dicapai sebesar 75%,


(19)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

cakupan jumlah murid SD yang mendapat perawatan setelah dilakukan pemeriksaan hanya sebesar 19% di mana standar yang harus dicapai sebesar 80% dan cakupan SD yang melaksanakan sikat gigi massal ada sebesar 20% di mana standar yang harus dicapai sebesar 80%. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.1. berikut ini:

Tabel 1.1 Cakupan Kegiatan Program UKGS di Puskesmas yang terdapat di Kota Medan Tahun 2007

NO PUSKESMAS

UKGS (PROMOTIF+PREVENTIF) Jumlah

Murid SD Jumlah diperiksa %

Perlu perawatan Jumlah mendapat perawatan % mendapat perawatan

Total SD SD tercakup UKGS %

Sikat gigi massal

SD % 1 Petisah 11023 11023 100 410 215 52 30 30 100 18 60 2 Rantang 578 225 39 63 26 41 3 3 100 1 33 3 Polonia 3528 2512 71 22 10 45 10 10 100 1 10 4 Helvetia 5482 315 6 162 37 23 28 24 86 3 13 5 Medan Deli 6416 425 7 244 0 0 35 10 29 3 30 6 Titi Papan 4984 324 7 147 48 33 18 13 72 2 15 7

Pekan Labuhan 3400 150 4 99 10 10 10 10 100 1 10 8 Martubung 2600 161 6 100 18 18 6 6 100 1 17 9 Desa Terjun 2528 756 30 98 10 10 8 8 100 2 25 10

Belawan 5676 5676 100 213 15 7 22 22 100 3 14 11 Amplas 11814 8232 70 831 332 40 33 25 76 3 12 12 Pasar Merah 5045 5045 100 4540 454 10 15 15 100 1 7 13 Teladan 6888 6888 100 100 43 43 15 15 100 3 20 14 Sukarame 6250 3518 56 214 24 11 20 17 85 1 6 15 Kota Matsum 4719 2751 58 422 257 61 11 11 100 2 18 16 Medan Denai 2266 2266 100 171 14 8 11 11 100 1 9 17 Tegal Sari 1170 1170 100 64 64 100 6 6 100 2 33 18 Mandala 5795 3271 56 481 22 5 19 19 100 2 11 Jumlah 90162 54708 61 8381 1599 19 300 255 85 50 20

Sumber: Bagian UKS Puskesmas di Kota Medan tahun 2007

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat diasumsikan dari beberapa hal yang memengaruhi rendahnya cakupan UKGS, yaitu: sumber daya organisasi yang meliputi sumber daya manusia, sarana dan peralatan, serta fungsi kepemimpinan.


(20)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Atas dasar inilah peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh Sumber Daya Organisasi dan Fungsi Kepemimpinan terhadap Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan tahun 2008.

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana hubungan sumber daya organisasi (meliputi sumber daya manusia, sarana dan prasarana) dan fungsi kepemimpinan (meliputi; perencanaan, pengambilan keputusan dan pengawasan pegawai) dengan kinerja tim UKGS Puskesmas di Kota Medan tahun 2008.

1.3.Tujuan Penelitian

Untuk menjelaskan hubungan sumber daya organisasi (meliputi; sumber daya manusia, sarana dan prasarana) dan fungsi kepemimpinan (meliputi; perencanaan, pengambilan keputusan dan pengawasan pegawai) dengan kinerja tim UKGS Puskesmas di Kota Medan tahun 2008.

1.4.Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan kepada pemegang program kesehatan gigi dan mulut untuk evaluasi keberhasilan program kesehatan gigi dan mulut di tingkat Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota, khususnya bagi tenaga kesehatan atau petugas UKGS tentang pelaksanaan program UKGS.

2. Bagi peneliti lain berguna sebagai bahan masukan atau tambahan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan menyelesaikan penelitian selanjutnya.


(21)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Puskesmas

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, yang juga membangun peran serta masyarakat, di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Dengan kta lain Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya (Depkes RI, 2000).

Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografis dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota, sehingga pembagian wilayah kerja Puskesmas ditetapkan oleh Bupati/ Walikota, dengan saran teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang telah disetujui oleh Kepala Dinas Kesehatan Propinsi (Depkes RI, 2000).

Visi Pembangunan Kesehatan melalui Puskesmas adalah tercapainya


(22)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Kecamatan Sehat 2010 merupakan gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan ditandai penduduk yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Namun demikian perumusan Visi disesuaikan dengan keadaan setempat dan diserahkan kepada masing-masing Puskesmas (Depkes RI, 1999).

Dalam mewujudkan Visi Kecamatan Sehat 2010, Puskesmas memiliki 3 Misi yaitu;

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, di mana Puskesmas harus mampu membantu menggerakkan pembangunan yang diselenggarakan ditingkat kecamatan agar dalam pelaksanaannya mengacu, berorientasi serta dilandasi oleh kesehatan sebagai faktor pertimbangan utama.

2. Memberdayakan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan adalah segala upaya fasilitas yang bersifat tidak instruksi guna pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah kesehatan, merencanakan dan melakukan penyelesaian dengan memanfaatkan berbagai potensi setempat termasuk sumber pembiayaan dan fasilitas yang ada, baik dari instansi lintas sektoral maupun dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).


(23)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Upaya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang diselenggarakan Puskesmas bersifat holistik, komprehensif, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi pelayanan kesehatan msyarakat dan pelayanan medik dasar. Pada umumnya pelayanan kesehatan tingkat pertama ini bersifat rawat jalan.

Dalam pelaksanaannya, Puskesmas dapat diberi kewenangan untuk menambah misinya dalam mewujudkan Kecamatan Sehat 2010, sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan dan sumber potensi yang tersedia di wilayah kecamatan masing-masing (Depkes RI, 1999).

Menurut Depkes RI (1991), pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas meliputi pelayanan: promotif, kuratif, preventif dan rehabilitatif, ditujukan kepada semua penduduk dan tidak membedakan jenis kelamin dan golongan umur.

Puskesmas memiliki 2 jenis upaya kesehatan yaitu; upaya kesehatn wajib dan upaya kesehatan pengembangn. Keenam program kesehatan dasar (wajib) tersebut adalah; (1) Promosi Kesehatan, (2) Kesehatan Lingkungan, (3) Kesehatan Ibu Dan Anak, (4) Perbaikan Gizi, (5) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, dan (5) Pengobatan. Sementara upaya kesehatan pengembangannya adalah; (1) Upaya Kesehatan Sekolah, (2) Upaya Kesehatan Olah Raga, (3) Upaya Kesehatan Kerja, (4) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat, (5) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, (6) Upaya Kesehatan Jiwa (7) Upaya Kesehatan Mata, (8) Upaya Kesehatan Usia Lanjut, dan (9) Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (Depkes RI, 2000).


(24)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Menurut Depkes RI (2000), Puskesmas mempunyai kewenangan dalam pengelolaan program, baik program kesehatan dasar maupun program kesehatan pengembangan. Kewenangan tersebut harus didukung oleh kemampuan manajemen yang baik termasuk sistim informasinya.

Manajemen Puskesmas dapat digambarkan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang bekerja secara sinergik, sehingga menghasilkan keluaran yang efisien dan efektif dengn menggunakan instrumen manajemen diantaranya:

1. Perencanaan

Arah perencanaan adalah mewujudkan Kecamatan Sehat 2010. Dalam perencanaan Puskesmas hendaknya melibatkan masyarakat sejak awal sesuai dengan kondisi kemampuan masyarakat di wilayah kecamatan. Langkah penting dalam penyusunan perencanaan yaitu: (a) Identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta fasilitas pelayanan kesehatan tentang cakupan dan mutu pelayanan, (b) Identifikasi potensi sumber daya masyarakat dan provider, (c) Menetapkan kegiatan-kegiatan untuk menyelesaikan masalah.

2. Penggerakan pelaksanaan

Puskesmas melaksanakan serangkaian kegiatan yang merupakan aktualisasi dari rencana pelaksanaan kegiatan. Puskesmas dianjurkan mengembangkan inovasi dan kreasinya dalam pelaksanaan kegiatan, yang penting dapat mengarah ke tercapainya visi Kecamatan Sehat 2010. Penyelenggaraan penggerakan pelaksanaan Puskesmas melalui instrumen Lokakarya Mini Puskesmas yang terdiri dari: (a) Lokakarya Mini Bulanan adalah alat untuk penggerakan


(25)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

pelaksanaan kegiatan bulanan dan juga monitoring bulanan kegiatan Puskesmas dengan melibatkan lintas program intern Puskesmas, (b) Lokakarya Mini Tribulan yang dilaksanakan sebagai penggerak pelaksanaan dan monitoring kegiatan Puskesmas dengan melibatkan lintas sektoral, badan penyantun Puskesmas atau badan sejenis dan mitra lain Puskesmas sebagai wujud tanggung jawab Puskesmas perihal kegiatan.

3. Pengendalian, Pengawasan dan Penilaian

Untuk terselenggaranya proses pengendalian, pengawasan dan penilaian diperlukan instrumen yang sederhana, yaitu: (a) Pemantauan Wilayah Setempat (PWS), pemantauan dilakukan oleh setiap program Puskesmas yang telah dicapai pada bulan yang lalu pada setiap desa wilayah kerja Puskesmas, (b) Penilaian kinerja Puskemas sebagai pengganti stratifikasi, ruang lingkup meliputi penilaian manajemen Puskesmas, pencapaian hasil cakupan (out put) dan mutu pelayanan (out come) dari kegiatan Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat Kabupaten/ Kota. Hasil kegiatan Puskesmas yang diperhitungkan meliputi kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga-tenaga kesehatan Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas, baik kegiatan dalam gedung maupun kegiatan luar gedung.

2.3. Sumber Daya Organisasi

Menurut Arbie (1987), pengertian istilah organisasi yang umum dikenal saat ini, pada mulanya berasal dari kata organum yang artinya adalah alat, bagian anggota badan. Dalam literatur-literatur dewasa ini pengertian organisasi yang diberikan para ahli beraneka ragam, semua tergantung dari sudut mana para ahli tersebut


(26)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

memandangnya. Organisasi dapat merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang mengikat kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu dengan mengusahakan timbulnya keharmonisan dalam ikatan kerja sama tersebut.

Pengelolaan sumber daya organisasi yang terdapat dalam organisasi meliputi: sumber daya manusia, sarana dan prasarana, dana atau anggaran serta peralatan atau fasilitas pendukung lainnya secara baik dan benar memungkinkan tujuan organisasi dapat tercapai secara optimal (Amrin, 1996).

2.3.1. Sumber Daya Manusia atau Ketenagaan

Menurut Malayu (2000), sumber daya manusia merupakan kemampuan yang dimiliki setiap manusia. Sumber daya manusia terdiri dari daya pikir dan daya fisik setiap manusia. Tegasnya kemampuan setiap manusia ditentukan oleh daya pikir dan fisiknya. Sumber daya manusia menjadi unsur pertama dan utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang andal dan canggih tanpa peran aktif sumber daya manusia tidak berarti apa-apa. Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu.

Sumber daya manusia harus direncanakan dengan menetapkan tujuan dan pedoman pelaksanaan serta menjadi dasar kontrol, karena tanpa rencana kontrol tidak dapat dilakukan dan tanpa kontrol pelaksanaan rencana baik ataupun salah tidak dapat diketahui (Malayu, 2000).

Tujuan perencanaan sumber daya manusia adalah (Malayu, 2000):

1. Menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan. 2. Menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan.


(27)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

3. Menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.

4. Mempermudah koordinasi, integrasi dan sinkronisasi. 5. Menghindari kekurangan dan atau kelebihan karyawan.

6. Menjadi pedoman dalam menetapkan program penarikan, seleksi,

pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinian dan pemberhentian karyawan.

7. Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi (vertikal ataupun horizontal) dan pensiun karyawan.

1) Kompetensi

Menurut McClelland yang dikutip khaira (2005), kompetensi adalah karakteristik dasar personal yang menjadi faktor penentu sukses tidaknya seseorang mengerjakan suatu pekerjaan atau situasi tertentu.

Kompetensi adalah apa yang dibawa oleh seseorang ke dalam pekerjaannya dalam bentuk, jenis dan tingkatan perilaku yang berbeda. Berikut ini adalah contoh dari daftar kompetensi menurut Amstrong yang dikutip oleh Dharma (2005): (a). Pengetahuan kerja, (b). Kesadaran organisasi, (c). Komunikasi, (d). Keahlian interpersonal, (e). Kerjasama tim dan (f) Inisiatif.

Kompetensi menunjukkan potensi seseorang untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan. Kompetensi berhubungan erat dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki orang untuk melaksanakan pekerjaan dan bukan ingin dilaksanakan (Gibson, 1996).


(28)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Menurut Davis, kompetensi adalah manifestasi dari pengetahuan dan kemahiran (Anoraga, 1995). Lowler dan Foster menyebutkan kompetensi adalah karakteristik seperti intelegensia, manual skill yang merupakan potensial seseorang untuk berbuat dan bersifat relatif stabil (As’ad, 2000).

a. Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil ”tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt

behavior).

Pengetahuan pada hakekatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu. Pengetahuan merupakan khasanah kekayaan mental yang secara langsung atau tidak langsung turut memperkaya kehidupan kita Menurut Notoatmodjo (1998).

Menurut Notoatmodjo (1998), pengetahuan mempunyai enam tingkatan, yaitu:

1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah.


(29)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya sebagai objek yang dipelajari.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metoda, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dan formulasi-formulasi yang ada.


(30)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

b. Keterampilan (kemahiran)

Menurut Reber yang dikutip oleh Hartati (2005), keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Keterampilan bukan hanya meliputi gerakan motorik melainkan juga keseluruhan fungsi mental yang bersifat kognitif.

2) Pelatihan

Pelatihan merupakan bagian dari suatu proses pendidikan, yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus seseorang atau kelompok. Sedangkan latihan ialah suatu cara untuk memperoleh keterampilan tertentu (Notoatmodjo, 1998).

Pelatihan pada umumnya menekankan kepada kemampuan psikomotor, meskipun didasari pengetahuan dan sikap. Oleh karena itu, orientasinya kepada pelaksanaan tugas serta kemampuan khusus pada sasaran, maka jangka waktu pelatihan itu pada umumnya lebih pendek daripada pendidikan (Notoatmodjo, 1998).


(31)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

2.3.2. Sarana dan Prasarana

Ketersediaan sarana dan prasarana seperti; tersedianya buku panduan ataupun pedoman dalam melakukan kegiatan maupun wawancara dengan pasien. Di samping itu formulir pencatatan kegiatan juga sangat penting, mengingat formulir tersebut mencakup keseluruhan kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas, tentunya buku petunjuk teknis pengisian dan tata cara pengisiannya juga dibutuhkan (Depkes RI, 1999). Menurut Mursyid (2003), pelaksanaan suatu program selalu membutuhkan berbagai sarana dan prasarana yang mendukung sehingga program tersebut dapat terlaksana sesuai dengan yang telah direncanakan.

Dalam standar pelayanan kesehatan di Puskesmas, standar fasilitas dan peralatan adalah tersedianya ruangan, peralatan dan fasilitas lain yang mendukung administrasi dan fungsi teknik pelayanan kesehatan lingkungan sehingga terjamin terselenggaranya pelayanan secara fungsional, profesional dan etis dengan kriteria tersedianya fasilitas yang dapat menjamin semua barang tetap dalam kondisi baik dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan (Depkes RI, 1999).

Menurut Timple (1992) menyebutkan bahwa fasilitas kerja berhubungan dengan penampilan kerja, dimana fasilitas diperlukan agar keterampilan petugas bisa dilaksanakan sehingga motivasi petugas meningkat yang akan meningkatkan kinerja petugas. Lebih lanjut, Azwar (1996) menambahkan bahwa sarana/alat merupakan suatu unsur dari organisasi untuk mencapai suatu tujuan.


(32)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Kepemimpinan adalah suatu seni tentang cara untuk memengaruhi orang lain kemudian mengarahkan keinginan, kemampuan dan kegiatan mereka untuk mencapai tujuan si pemimpin (Syamsi, 1994).

Menurut Wijono (1997), mengutip pendapat John D. Milled menyampaikan bahwa ada 4 sifat yang perlu dimiliki oleh setiap pemimpin:

1. Kemampuan melihat perusahaan (atau) organisasi secara keseluruhan. 2. Kemampuan mengambil keputusan-keputusan.

3. Kemampuan melimpahkan atau mendelegasikan wewenang. 4. Kemampuan menanamkan kesetiaan pada perintah.

Menurut Syamsi (1994), mengutip pendapat Ki Hajar Dewantara, adapun sifat-sifat kemimpinan adalah sebagai berikut:

1. Ing Ngarso Sungtulodo (memberi tauladan), seorang pemimpin harus memberi contoh disiplin, rajin, giat bekerja korek segala tindakannya.

2. Ing Madya Mangun Karso (ditengah membangun prakarsa) seorang pemimpin harus mampu semangat berswakarsa dan bereaksi kepada orang-orang yang dibimbing, misalnya dalam memecahkan masalah yang dihadapi organisasi, pimpinan memberi kesempatan bawahannya memberi masukan, saran dan pendapatnya.

3. Tut Wuri Handayani (mengikuti dari belakang dengan berwibawa), bahwa seorang pemimpin harus mendorong orang-orang yang dipimpinnya agar berani berjalan di depan dan berani bertanggung jawab, misalnya pemimpin memberi kesempatan sepenuhnya kepada bawahan untuk menyelesaikan


(33)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

pekerjaan yang ditugaskan kepadanya atau memecahkan sendiri masalah yang dihadapinya dalam unit kerjanya. Pimpinan memantaunya dan mengawasinya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan.

Menurut Peter yang dikutip Siagian (2002), mengungkapkan ada 5 tugas pokok seorang pemimpin, yaitu: (1) Menetapkan tujuan, (2) Mengorganisasi, (3) memotivasi dan komunikasi, (4) Melakukan evaluasi dan (5) Mengembangkan bawahan termasuk dirinya sendiri.

2.4.1. Perencanaan

Pengertian perencanaan menurut Levey dan Looba, seperti yang dikutip Azwar (1996), adalah suatu proses menganalisis dan memahami sistem yang dianut. Merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai memperkirakan segala kemampuan yang dimiliki, menguraikan segala kemungkinan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, menganalisis efektifitas dari berbagai kemungkinan tersebut, menyusun perincian selengkapnya dari kemungkinan yang terpilih, serta mengikatnya dalam suatu pengawasan yang terus-menerus sehingga dapat dicapai hubungan yang optimal antara rencana yang dihasilkan dengan sistem yang dianut.

Unsur perencanaan terdiri dari atas perumusan misi, rumusan masalah, rumusan tujuan umum dan tujuan khusus, rumusan kegiatan, asumsi perencanaan,


(34)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

strategi pendekatan, kelompok sasaran, waktu, biaya, serta metode penilaian dan kriteria keberhasilan.

Proses perencanaan (a) menetapkan proses masalah, mencakup kegiatan pengumpulan data, penyajian data, memilih prioritas, (b) menetapkan prioritas jalan keluar, yang mencakup kegiatan menyusun alternatif jalan keluar, memilih prioritas jalan keluar, melakukan uji lapangan, memperbaiki prioritas jalan keluar, menyusun prioritas jalan keluar.

2.4.2. Pengawasan

Pengawasan adalah salah satu fungsi manajemen yang merupakan peroses untuk mengamati terus-menerus pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun, dan mengadakan koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi (Wijono, 1997).

Pengawasan merupakan kegiatan manajer yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki.

2.4.3. Pengambilan Keputusan

Menurut Wijono (1997), mengambil atau membuat keputusan berarti memilih satu dari sekian banyak alternatif. Misal seorang karyawan memutuskan masuk kantor atau tidak setelah melihat awan tebal pertanda akan turun hujan lebat. Inti dari pengambilan keputusan ialah terletak dalam perumusan berbagai alternatif yang tepat setelah evaluasi mengenai efektivitasnya dalam mencapai tujuan yang dikehendaki pengambil keputusan.


(35)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Membuat keputusan bisa perorangan atau kelompok: di dalam banyak situasi keputusan, tanggung jawab untuk memilih antara alternatif terletak pada perorangan yang mengambil keputusan untuk kepentingannya sendiri atau atas kepentingan organisasi yang diwakilinya. Dalam kesempatan lain keputusan mungkin diambil oleh beberapa orang bersama-sama bertindak sebagai anggota kelompok, seperti anggota suatu panitia atau tim dalam manajemen.

2.5. Penampilan Kerja

2.5.1. Pengertian Penampilan Kerja

Penampilan kerja atau kinerja adalah penampilan hasil karya personil baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personil. Penampilan kerja personil tidak terbatas pada personil yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personil yang ada dalam organisasi (Ilyas, 1999).

2.5.2. Teori-teori tentang penampilan kerja atau kinerja

Menurut Gibson yang dikutip oleh Ilyas (1999), untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kinerja personil dilakukan pengkajian terhadap tiga kelompok variabel yaitu: variabel individu, variabel organisasi dan variabel psikologis. Secara skematis ketiga variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

VARIABEL INDIVIDU: PERILAKU INDIVIDU: PSIKOLOGIS

•Kemampuan dan Keterampilan: (apa yang dikerjakan) − Persepsi


(36)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

− Fisik KINERJA − Kepribadian

• Latar Belakang (hasil yang diharapkan) − Belajar

− Keluarga − Motivasi

− Tingkat sosial VARIABEL ORGANISASI:

− Pengalaman − Sumber daya

• Demografis: − Kepemimpinan

− Umur − Imbalan

− Etnis − Struktur

− Jenis kelamin − Desain pekerjaan

Gambar 2.1. Diagram Skematis Teori Perilaku dan Kinerja dari Gibson

Menurut Simanjuntak (2005), kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi kinerja personil adalah kompetensi individu, dukungan manajemen, dan dukungan organisasi. Secara skematis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja personil tersebut dapat dilihat dari Gambar 2.2. sebagai berikut:

KOMPETENSI INDIVIDU: PERILAKU INDIVIDU: DUKUNGAN

•Kemampuan dan (apa yang dikerjakan) MANAJEMEN:

Keterampilan: − Hub. Industrial

− Kebugaran fisik KINERJA − Kepemimpinan

− Kesehatan jiwa (hasil yang diharapkan)

− Pendidikan

− Pelatihan DUKUNGAN ORGANISASI:

− Pengalaman kerja − Struktur organisasi

•Motivasi dan etos kerja − Teknologi dan peralatan

− Bekerja sebagai keterpaksaaan − Kondisi kerja

− Bekerja sebagai tantangan dan memberi kepuasan

Gambar 2.2. Diagram Skematis Manajemen dan Evaluasi Kinerja dari Simanjuntak (2005)


(37)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Menurut teori Attribute atau Expectancy Theory, dikemukakan oleh Heider yang dikutip As’ad (2000), pendekatan attribusi mengenai kinerja dirumuskan sebagai berikut:

K= M × A Keterangan:

K= Kinerja, M= Motivasi, A= Ability

Konsep ini akhirnya menjadi sangat populer dan seringkali diikuti oleh para ahli-ahli lain, menurut teori ini kinerja adalah interaksi antara motivasi dengan kemampuan dasar. Dengan demikian orang yang tinggi motivasinya tetapi memiliki kemampuan yang rendah akan menghasilkan kinerja yang rendah, begitu pula orang yang berkemampuan dasar tinggi tetapi rendah motivasinya. Motivasi merupakan faktor penting dalam mendorong setiap karyawan untuk bekerja secara produktif, sehingga berdampak pada kinerja karyawan (Siagian, 2002).

Teori attribusi di atas dikembangkan lagi oleh Harold Kelley yang menyatakan bahwa ada faktor-faktor penentu bawahan dapat bersifat internal (kemampuan kerja) dan eksternal (pekerjaan dan lingkungan kerja). Agar relatif akurat, Kalley menyarankan agar atasan menggunakan tiga untuk membedakan keduanya yaitu (As’ad, 2000):

1. Consensus (membandingkan kinerja seseorang dengan kinerja rekan

sekerjanya yang memiliki tugas dan tanggung jawab sejenis)

2. Distinctiveness (membandingkan kinerja seorang bawahan pada satu tugas


(38)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

3. Consistency (membandingkan kinerja seorang bawahan pada suatu periode

tertentu dengan periode yang lain)

Atasan akan mempersepsikan kinerja bawahannya dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal apabila ia menemukan tingkat consensus yang tinggi, tingkat

distinctiveness yang tinggi dan tingkat consistency yang rendah (As’ad, 2000).

Darma (2005) mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil yang didapatkan oleh organisasi, kelompok, individu dalam mengelola suatu pekerjaan yang sesuai dengan target, standar dan persyaratan kompetensi yang telah ditentukan.

2.6. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah proses menilai hasil kerja personil dalam suatu organisasi melalui instrumen penilaian kerja. Pada hakekatnya penilaian kinerja merupakan evaluasi terhadap penampilan kerja personil dengan membandingkan dengan penampilan baku (Ilyas, 1999).

Menurut Gibson (1996), untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kinerja personil, dilakukanlah pengkajian terhadap teori kinerja. Secara teoritis ada tiga kelompok variabel yang memengaruhi perilaku kinerja dan kinerja yaitu variabel individu, variabel organisasi, variabel psikologis yang memengaruhi kinerja personil.

Secara spesifik penilaian prestasi kerja bertujuan untuk: 1. Mengenali SDM yang perlu dilakukan pembinaan

2. Menentukan kriteria tingkat pemberian kompensasi 3. Memperbaiki kualitas pelaksanaan pekerjaan


(39)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

5. Memperoleh umpan balik atas prestasi personal

2.7.Kinerja tim UKGS

Petugas kesehatan yang terlibat dalam program UKGS adalah dokter gigi, perawat gigi dan petugas UKS dengan kata lain pelaksanaan program UKGS di Puskesmas dilaksanakan dalam bentuk tim UKGS. Sehingga hasil dari serangkaian tugas dan fungsi dokter gigi, perawat gigi dan petugas UKS merupakan penilaian kinerja petugas UKGS di Puskesmas.

Kinerja petugas UKGS dapat dilihat dari laporan cakupan pelayanan UKGS dapat dilihat dari laporan cakupan pelayanan UKGS yang diberikan kepada sasaran yang telah ditetapkan oleh Depkes. Laporan cakupan pelayanan UKGS ini diperoleh dari laporan SP2TP dan Stratifikasi Puskesmas (Depkes RI, 1999).

Cakupan dapat diukur bila target atau sasaran program UKGS ada, sasaran dari program UKGS salah satunya adalah murid SD. Adapun target sasaran yang telah ditetapkan Depkes RI (1996), adalah:

1. 100% SD mendapatkan pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, ini berarti bahwa SD yang tercakup di wilayah kerja Puskesmas harus 100%

2. Minimal 80% SD melaksanakan sikat gigi massal

3. Minimal 50% SD mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas dasar

permintaan

4. Minimal 30% SD mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas dasar kebutuhan 5. Dalam ketentuan Depkes RI tahun 2000 juga dijelaskan bahwa:


(40)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

6. Frekuensi pembinaan petugas UKGS ke SD minimal 2 kali pertahun

7. Minimal 75% murid SD mendapatkan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut 8. Minimal 80% murid SD mendapatkan perawatan medik gigi dasar, dari seluruh

murid SD yang telah terjaring untuk mendapatkan perawatan lanjutan (Depkes RI, 2000).

Adapun penilaian kinerja tim UKGS adalah sebagai berikut (Depkes RI, 2006):

1. Kinerja tim UKGS dikatakan baik, jika tingkat pencapaian hasil cakupan pelayanan kesehatan sebesar ≥ 91% dari target atau sasaran program UKGS yang telah ditetapkan.

2. Kinerja tim UKGS dikatakan cukup, jika tingkat pencapaian hasil cakupan pelayanan kesehatan sebesar 81% – 90% dari target atau sasaran program UKGS yang telah ditetapkan.

3. Kinerja tim UKGS dikatakan kurang, jika tingkat pencapaian hasil cakupan pelayanan kesehatan sebesar ≤ 80% dari target atau sasaran program UKGS yang ada.

2.8.UKGS

2.8.1. Pengertian UKGS

UKGS adalah bagian integral dari Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana pada murid SD dalam kurun waktu tertentu, yang diselenggarakan secara berkesinambungan melalui Paket Minimal, Paket Standar dan Paket Optimal (Depkes RI, 1996).


(41)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009 2.8.2. Sejarah UKGS

Pemerintah telah melaksanakan UKGS sejak tahun 1951, dengan sasaran murid SD usia 6-14 tahun, alasan pemerintah pada waktu itu mencanangkan UKGS, karena banyaknya murid SD yang mengalami gigi berlubang. Pada Pelita I tahun 1971 Direktorat Kesehatan Gigi Depkes RI melakukan penelitian tentang keadaan penyakit gigi murid SD, hasil yang didapat untuk prevalensi gigi berlubang sebesar 60%-80% dan radang gusi sebesar 70%-80%. Sistem kerja yang dipakai pada Pelita I adalah Incremental Care yaitu suatu upaya yang dilaksanakan pada tindakan pengobatan, namun sistem kerja ini sangat banyak menyerap waktu, tenaga dan biaya. Maka pada Pelita II Pemerintah melalui Direktorat Kesehatan Gigi Depkes RI merubah sistem Incremental Care menjadi sistem Selective Approach yaitu mengutamakan tindakan pencegahan bagi kesehatan gigi murid SD dengan membina integrasi antara guru, petugas UKGS dan tenaga kesehatan lainnya. Pada Pelita III program UKGS ditambah dengan upaya penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada murid SD. Dan Pelita IV Pemerintah melakukan pentahapan terhadap program UKGS melalui paket UKS yaitu Tahap I atau Paket Minimal, Tahap II atau Paket Standar dan Tahap III atau Paket Optimal (Depkes RI, 1996).

2.8.3. Pentahapan Program UKGS

1. Paket Minimal UKS yaitu UKGS Tahap I

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi murid SD yang belum terjangkau oleh tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang ada di Puskesmas. Kegiatan berupa:


(42)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

a. Pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh guru sesuai dengan kurikulum oleh Departemen Pendidikan Nasional.

b. Pencegahan penyakit gigi dan mulut berupa kegiatan bimbingan pelihara diri bagi murid SD, minimal untuk kelas I, II, III berupa : sikat gigi massal dan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1(satu) kali sebulan. c. Rujukan kesehatan gigi dan mulut bagi yang memerlukan.

2. Paket Standar UKS yaitu UKGS Tahap II

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi murid SD yang sudah terjangkau oleh tenaga, sedangkan fasilitas kesehatan gigi puskesmas masih terbatas. Kegiatan berupa:

a. Pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi (terintegrasi).

b. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut oleh guru sesuai dengan kurikulum.

c. Pencegahan penyakit gigi dan mulut SD minimal untuk kelas I, II, III berupa : 1) Sikat gigi massal dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor

minimal 1(satu) kali sebulan 2) Pembersihan karang gigi

d. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas 1 diikuti pencabutan gigi susu yang telah waktunya tanggal/lepas.

e. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit.


(43)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

g. Rujukan bagi yang memerlukan.

3. Paket Optimal UKS yaitu UKGS Tahap III

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi murid sd yang sudah terjangkau oleh tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan gigi yang dimiliki puskesmas sudah memadai. Kegiatan berupa:

a. Pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi (terintegrasi).

b. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan kurikulum.

c. Pencegahan penyakit gigi dan mulut SD minimal untuk kelas I, II, III berupa : 1) Sikat gigi massal dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor

minimal 1(satu) kali sebulan 2) Pembersihan karang gigi

d. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas 1 diikuti pencabutan gigi susu yang telah waktunya tanggal/lepas.

e. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada murid kelas I-VI.

f. Pelayanan medik gigi dasar pada murid kelas terpilih/selektif sesuai kebutuhan.

g. Rujukan bagi yang memerlukan.


(44)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Cakupan dapat diukur bila target atau sasaran program UKGS ada, sasaran dari program UKGS salah satunya adalah murid SD. Adapun target sasaran yang telah ditetapkan (Depkes RI, 1996), adalah:

1. 100% SD mendapatkan pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, ini berarti bahwa SD yang tercakup di wilayah kerja Puskesmas harus 100%

2. Minimal 80% SD melaksanakan sikat gigi massal

3. Minimal 50% SD mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas dasar permintaan

4. Minimal 30% SD mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas dasar kebutuhan

5. Dalam ketentuan Depkes RI tahun 2000 juga dijelaskan bahwa:

a. Frekuensi pembinaan petugas UKGS ke SD minimal 2 kali pertahun

b. Minimal 75% murid SD mendapatkan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut

c. Minimal 80% murid SD mendapatkPan perawatan medik gigi dasar, dari seluruh murid SD yang telah terjaring untuk mendapatkan perawatan lanjutan (Depkes RI, 2000)

2.8.5. Petugas UKGS

Menurut Depkes RI (1996), Program UKGS di Puskesmas dilaksanakan dalam bentuk tim. Adapun kegiatan tim tersebut melibatkan dokter gigi, perawat gigi dan petugas UKS, tugas dan fungsi pokok dari petugas UKGS tersebut adalah:


(45)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009 1. Dokter gigi

a. Penanggung jawab pelaksanaan program UKGS

b. Menyusun rencana kegiatan, memonitoring program dan evaluasi

c. Memberi pengarahan/pelatihan kepada tenaga perawat gigi, tenaga UKS, guru dan dokter kecil

2. Perawat gigi

a. Sebagai pelaksana kegiatan program UKGS

b. Membantu dokter gigi menyusun rencana kerja UKGS dan pemantauan SD c. Mengumpulkan data yang diperlukan dalam UKGS

d. Melakukan kegiatan analisi teknis dan edukatif

e. Membantu dokter gigi memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan UKGS f. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan

3. Petugas UKS

a. Membantu dokter gigi dalam melaksanakan pembinaan guru dan dokter gigi kecil yang terlibat dalam program UKGS

b. Melakukan pemeriksaan murid c. Melaksanakan rujukan

Adapun jumlah dari petugas UKGS seluruhnya di Kota Medan sebanyak 54 orang dari 18 Puskesmas yang melaksanakan program UKGS di Kota Medan.

2.9. Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat Sumber Daya Organisasi:

1. Sumber Daya Manusia

- Kompetensi (pengetahuan dan keterampilan)

- Pelatihan


(46)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Definisi konsep dari kerangka konsep di atas adalah sebagai berikut:

1. Sumber Daya Organisasi adalah sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang meliputi; sumber daya manusia (kompetensi dan pelatihan), sarana dan prasarana.

2. Fungsi kepemimpinan adalah tugas seorang pemimpin dalam menjalankan roda organisasinya meliputi; perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengawasan. 3. Kinerja Tim UKGS adalah cakupan kegiatan UKGS yang dicapai Tim UKGS

(responden) selama periode waktu tertentu.

2.10. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan variabel-variabel penelitian yang dilakukan, maka hipotesa pada penelitian ini yaitu ada hubungan Sumber Daya Organisasi (meliputi; sumber daya manusia, sarana dan prasarana) dan Fungsi Kepemimpinan (meliputi; perencanaan, pengambilan keputusan dan pengawasan pegawai) dengan Kinerja Tim UKGS Puskesmas di Kota Medan tahun 2008.

Fungsi Kepemimpinan: 1. Perencanaan

2. Pengambilan Keputusan 3. Pengawasan

Kinerja Tim UKGS


(47)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survey dengan menggunakan pendekatan


(48)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat melalui pengujian hipotesis (Singarimbun, 1995).

3.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah Puskesmas yang ada di Kota Medan, dengan alasan masih rendahnya hasil cakupan pelaksanaan program UKGS di Kota Medan tahun 2007.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah Tim UKGS Puskesmas yang ada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Medan yang berjumlah 18.

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Tim UKGS (18 Tim) di Puskesmas yang ada di Kota Medan, dengan alasan apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua (Arikunto, 2006). Sehingga teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling.

3.4.Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dengan menggunakan data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden, dengan berpedoman pada kuisioner penelitian.


(49)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

Data sekunder diperoleh dari laporan kegiatan Program UKGS Puskesmas di Kota Medan dan Profil Kesehatan Kota Medan.

3.5.Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Bebas

Variabel bebas yaitu sumber daya organisasi (yang meliputi sumber daya manusia, sarana dan prasarana) dan fungsi kepemimpinan (yang meliputi perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengawasan) dengan definisi sebagai berikut:

1. Sumber Daya Organisasi, diukur dengan menggunakan variabel sumber daya

manusia (kompetensi dan pelatihan), sarana dan peralatan serta fasilitas pendukung.

a. Sumber Daya Manusia adalah seluruh tenaga kesehatan, dalam hal ini tenaga

kesehatan yang merupakan anggota tim UKGS (responden). Pengukuran sumber daya manusia tim UKGS meliputi kompetensi (pengetahuan dan keterampilan) dan pelatihan.

1) Kompetensi potensi seseorang untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan.

Kompetensi meliputi pengetahuan dan keterampilan.

a). Pengetahuan segala sesuatu yang diketahui tim UKGS tentang pelaksanaan program UKGS. Pengukuran tingkat pengetahuan tim UKGS terdiri dari 21 total indikator yaitu 7 indikator untuk dokter gigi, 7 indikator untuk perawat gigi dan 7 indikator untuk petugas UKS (masing-masing petugas diberikan 7 pertanyaan) melalui 7 indikator meliputi: paket


(50)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

I, II, III UKGS, perawatan medik gigi dasar atas dasar permintaan dan kebutuhan, cakupan dan target kegiatan UKGS serta fungsi dan tugas pokok petugas UKGS.

b). Keterampilan adalah kemampuan tim UKGS melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu dalam melaksanakan kegiatan. Pengukuran keterampilan terdiri dari 6 total indikator yaitu: 2 indikator untuk dokter gigi, 2 indikator untuk perawat gigi dan 2 indikator untuk petugas UKGS (masing-masing petugas diberikan 2 pertanyaan) melalui 2 indikator meliputi: pelaksanaan sikat gigi massal dan menyimpulkan permasalahan kesehatan.

2) Pelatihan adalah pernah tidaknya tim UKGS mendapatkan suatu proses

pendidikan yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan dalam melaksanakan program UKGS. Pengukuran pelatihan terdiri dari 3 total indikator yaitu: 1 indikator untuk dokter gigi, 1 indikator untuk perawat gigi dan 1 indikator untuk petugas UKGS (masing-masing petugas diberikan 3 pertanyaan) dikategorikan menjadi ada dan tidak ada pelatihan.

Adapun untuk tingkat sumber daya manusia tim UKGS menggunakan skala ordinal, dan berdasarkan skor nilai yang diperoleh, maka sumber daya manusia dapat dikategorikan sebagai berikut (Pratomo, 1986):


(51)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

2) Cukup, jika responden mendapat nilai 40-75% dari total skor/nilai tertinggi. 3) Kurang, jika responden mendapat nilai <40% dari total skor/nilai tertinggi.

b. Sarana dan Prasarana adalah seluruh sarana fisik maupun nonfisik yang

terdapat di lokasi (ruangan) tempat kegiatan program UKGS berlangsung. Pengukuran ketersediaan sarana dan prasarana kerja tim UKGS terdiri dari 24 total indikator yaitu: 8 indikator untuk dokter gigi, 8 indikator untuk perawat gigi dan 8 indikator untuk petugas UKGS (masing-masing petugas diberikan 8 pertanyaan) melalui 8 indikator meliputi; Ketersediaan buku panduan dan alat peraga, ketersediaan lokasi (ruangan) untuk melakukan kegiatan penyuluhan, meja (kursi) di lokasi (ruangan) untuk melakukan kegiatan penyuluhan, ketersediaan lokasi (ruangan) untuk melakukan sikat gigi massal, kenyamanan lokasi (ruangan) untuk melakukan sikat gigi massal, ketersediaan formulir (list) pencatatan kegiatan, ketersediaan peralatan (alat tulis) untuk melakukan pencatatan, ketersediaan transportasi untuk melakukan kegiatan ke sekolah-sekolah.

Adapun untuk ketersediaan sarana dan prasarana kerja tim UKGS menggunakan skala ordinal, dan berdasarkan skor nilai yang diperoleh, maka ketersediaan sarana kerja dapat dikategorikan sebagai berikut (Pratomo, 1986):

1) Baik, jika responden mendapat nilai >75% dari total skor/nilai tertinggi. 2) Cukup, jika responden mendapat nilai 40-75% dari total skor/nilai tertinggi. 3) Kurang, jika responden mendapat nilai <40% dari total skor/nilai tertinggi.


(52)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

2. Fungsi kepemimpinan adalah tugas yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas

yang meliputi perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengawasan tim UKGS saat kegiatan UKGS akan dilaksanakan ke sekolah-sekolah untuk mencapai tujuan. Adapun variabel fungsi kepemimpinan meliputi 4 sub variabel yaitu: a. Perencanaan: ini adalah tugas Kepala Puskesmas untuk memikirkan dan

membuat langkah-langkah sebelum pelaksanaan program kerja dilaksanakan. Pengukuran perencanaan terdiri dari 9 total indikator yaitu: 3 indikator untuk dokter gigi, 3 indikator untuk perawat gigi dan 3 indikator untuk petugas UKS (masing-masing petugas diberikan 3 pertanyaan) melalui 3 indikator meliputi; pembuatan perencanaan mikro tingkat Puskesmas (microplanning) dan menganalisa situasi (mengenai sumber daya, fasilitas yang dimiliki, tenaga, kebijakan/peraturan, dan kegiatan yang dilakukan), pengikutsertaan dalam pembagian tugas dan wewenang bagi masing-masing petugas UKGS dan pengikutsertaan dalam pengajuan perencanaan kegiatan, dan anggaran.

Adapun untuk perencanaan menggunakan skala ordinal, dan berdasarkan skor nilai yang diperoleh, maka perencanaan dapat dikategorikan sebagai berikut (Pratomo, 1986):

1) Baik, jika responden mendapat nilai >75% dari total skor/nilai tertinggi. 2) Cukup, jika responden mendapat nilai 40-75% dari total skor/nilai tertinggi. 3) Kurang, jika responden mendapat nilai <40% dari total skor/nilai tertinggi. b. Pengambilan keputusan: ini adalah kegiatan oleh Kepala Puskesmas untuk


(1)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

4. Apakah Bapak/Ibu mengetahui yang dimaksud dengan perawatan medik gigi dasar atas dasar permintaan pada pelaksanaan UKGS?

Jawaban:

Perawatan yang diberikan kepada murid SD kelas I-IV yang membutuhkan perawatan atau yang mengeluh sakit gigi pada saat dilaksanakannya kegiatan UKGS

− Benar diberi nilai 3, jika responden menjawab dengan benar

− Kurang diberi nilai 2, jika responden menjawab kurang tepat dari jawaban yang tersedia

− Tidak diberi nilai 1, jika responden tidak dapat menjawab dengan benar Jika tidak, alasannya: …

5. Apakah Bapak/ibu mengetahui yang dimaksud dengan perawatan medik gigi dasar atas dasar kebutuhan pada pelaksanaan UKGS?

Jawaban:

Perawatan yang diberikan kepada murid kelas terpilih (biasanya kelas V dan VI), pada saat dilaksanakan kegiatan UKGS di SD.

− Benar diberi nilai 3, jika responden menjawab dengan benar

− Kurang diberi nilai 2, jika responden menjawab kurang tepat dari jawaban yang tersedia

− Tidak diberi nilai 1, jika responden tidak dapat menjawab dengan benar Jika tidak, alasannya: …

6. Apakah Bapak/Ibu mengetahui cakupan kegiatan UKGS dan berapa saja target yang harus dicapai dalam program UKGS?

Jawaban:

a. Murid SD yang telah mendapat perawatan medik gigi dasar, minimal 80% dari jum lah seluruh murid yang perlu perawatan

b. Pelaksanaan sikat gigi massal oleh SD minimal 80%

c. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut bagi murid SD minimal 75% d. Cakupan pelaksanaan UKGS Tahap III minimal 30%

e. Cakupan pelaksanaan UKGS Tahap II minimal 50%

f. Cakupan pelaksanaan UKGS Tahap I adalah 20% dan harus dilaksanakan semuanya

g. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada SD adalah 100% h. Frekuensi kunjungan petugas ke SD adalah 2 kali pertahun per SD

− Benar diberi nilai 3, jika responden menjawab minimal pilihan jawaban a, b dan c ataupun semua jawaban yang tersedia

− Kurang diberi nilai 2, jika responden menjawab minimal 1 dari pilihan jawaban yang tersedia

− Tidak diberi nilai 1, jika responden tidak dapat menjawab dengan benar Jika tidak, alasannya: …


(2)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

7. Apakah Bapak/ibu mengetahui apa saja fungsi dan tugas pokok Bapak/Ibu dalam melaksanakan program UKGS?

Jawaban:

Dokter gigi:

- Penanggung jawab pelaksanaan program UKGS

- Menyusun rencana kegiatan, memonitoring program dan evaluasi

- Memberi pengarahan/pelatihan kepada tenaga perawat gigi, tenaga UKS, guru dan dokter kecil

Perawat gigi:

- Sebagai pelaksana kegiatan program UKGS

- Membantu dokter gigi menyusun rencana kerja UKGS dan pemantauan SD

- Mengumpulkan data yang diperlukan dalam UKGS - Melakukan kegiatan analisi teknis dan edukatif

- Membantu dokter gigi memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan UKGS

- Melaksanakan pencatatan dan pelaporan

Petugas UKS

- Membantu dokter gigi dalam melaksanakan pembinaan guru dan dokter gigi kecil yang terlibat dalam program UKGS

- Melakukan pemeriksaan murid - Melaksanakan rujukan

− Benar diberi nilai 3, jika responden dapat menjawab benar sesuai dengan ketentuan yang ada

− Kurang diberi nilai 2, jika jawaban kurang sesuai dengan ketentuan yang ada

− Tidak diberi nilai 1, jika responden menjawab tidak sesuai dengan ketentuan yang ada

Jika tidak, alasannya: …

2). Keterampilan

1. Bagaimana cara Bapak/Ibu melaksanakan sikat gigi massal? Jawaban:

a. Mengumpulkan semua murid SD terutama bagi murid kelas I, II dan III di lapangan sekolah

b. Murid disuruh berbaris dengan teratur di lapangan, dengan memegang sikat gigi yang telah diberi pasta gigi serta mok/gelas/cangkir yang berisi air bagi masing-masing murid

c. Sebelum acara sikat gigi dimulai, petugas UKGS terlebih dahulu memberi penyuluhan tentang bagaimana menyikat gigi dengan benar dan tepat


(3)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

− Kurang diberi nilai 2, jika responden menjawab sebagian dari jawaban yang tersedia

− Tidak baik diberi nilai 1, jika responden tidak dapat menjawab dengan benar

2. Apakah Bapak/Ibu terampil dalam menyimpulkan permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Bapak/Ibu?

a. Ya b. Kurang c. Tidak

Alasannya: …

b) Pelatihan

1. Apakah Bapak/Ibu pernah mendapatkan pelatihan selama menjadi petugas UKGS di Puskesmas ini?

a. Ya b. Tidak

Alasannya: …

2. Jika ya, apakah menurut Bapak/Ibu pelatihan tersebut sesuai dengan kebutuhan pelayanan di bagian UKGS?

a. Ya b. Tidak

Alasannya: …

3. Jika tidak, apakah menurut Bapak/Ibu pelatihan untuk meningkatkan kemampuan petugas UKGS harus diadakan?

a. Ya b. Tidak

Alasannya: …

2) Sarana dan Prasarana

1. Apakah buku panduan dan alat peraga untuk melakukan kegiatan UKGS tersedia?

a. Ya b. Kurang c. Tidak

Alasannya: …

2. Apakah lokasi (ruangan) untuk melakukan kegiatan penyuluhan tersedia?

a. Ya b. Kurang c. Tidak

Alasannya: …

3. Apakah di lokasi (ruangan) untuk melakukan kegiatan penyuluhan tersedia tempat duduk (meja)?

a. Ya b. Kurang c. Tidak

Alasannya: …

4. Apakah lokasi (ruangan) untuk melakukan kegiatan sikat gigi massal tersedia?

a. Ya b. Kurang c. Tidak

Alasannya: …

5. Apakah di lokasi untuk berkegiatan (penyuluhan dan sikat gigi massal) memiliki kondisi kerja yang nyaman?


(4)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

a. Ya b. Kurang c. Tidak

Alasannya: …

6. Apakah formulir (list) pencatatan kegiatan tersedia?

a. Ya b. Kurang c. Tidak

Alasannya: …

7. Apakah peralatan (alat tulis) untuk melakukan pencatatan kegiatan tersedia?

a. Ya b. Kurang c. Tidak

Alasannya: …

8. Apakah transportasi untuk melakukan kegiatan ke sekolah-sekolah tersedia?

a. Ya b. Kurang c. Tidak

Alasannya: …

Jika tidak, apakah dana pengganti transportasi untuk melakukan kegiatan kesekolah-sekolah tersedia?

a. Ya b. Kurang c. Tidak

Alasannya: …

C. FUNGSI KEPEMIMPINAN 1) Perencanaan

1. Apakah pimpinan Bapak/Ibu ikut membuat perencanaan mikro

(microplanning) dan menganalisa situasi (mengenai sumber daya, fasilitas yang dimiliki, tenaga, kebijakan/peraturan, dan kegiatan yang dilakukan) bagian UKGS?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

Alasannya: …

2. Apakah pimpinan Bapak/Ibu selalu ikut dalam pembagian tugas dan wewenang bagi masing-masing petugas UKGS?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

Alasannya: …

3. Apakah pimpinan Bapak/Ibu selalu menyetujui tanpa perbaikan isi maupun prosedur mengenai pengajuan perencanaan kegiatan, dan anggaran yang dibuat bagian UKGS?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

Alasannya: …

2) Pengambilan Keputusan

1. Apakah pimpinan Bapak/Ibu ikut serta dalam pengambilan keputusan tentang program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak


(5)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

2. Apakah Bapak/Ibu menganggap analisa pimpinan membuat keputusan di bagian UKGS sudah berkualitas?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

Alasannya: …

3. Apakah pimpinan Bapak/Ibu selalu terlibat dalam merumuskan tujuan yang ingin dicapai bagian UKGS?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

Alasannya: …

3) Pengawasan Pegawai

1. Apakah pimpinan Bapak/Ibu selalu mengamati hasil pekerjaan anda (hasil pelayanan UKGS/sikat gigi massal dan laporan lainnya)?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

Alasannya: …

2. Apakah pimpinan Bapak/Ibu selalu memberikan bimbingan/pengarahan sebelum melaksanakan kegiatan baik dalam gedung puskesmas/di sekolah-sekolah?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

Alasannya: …

3. Apakah pimpinan Bapak/Ibu selalu memperhatikan konflik-konflik yang terjadi pada anggota kelompok di Puskesmas termasuk petugas UKGS?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

Alasannya: …

4. Apakah pimpinan Bapak/Ibu selalu memperhatikan koordinasi antara program UKGS dengan program yang lainnya yang ada di Puskesmas (koordinasi lintas program)?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

Alasannya: …

5. Apakah pimpinan Bapak/Ibu selalu memperhatikan koordinasi antara program UKGS dengan program yang lainnya yang ada di luar Puskesmas (koordinasi lintas sektoral)?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

Alasannya: …

D. KINERJA

1. Jumlah SD yang tercakup:

d. Baik, bila ≥ 91% jumlah SD yang tercakup e. Cukup, bila 81% - 90% jumlah SD yang tercakup


(6)

Ali Imron : Hubungan Sumber Daya Organisasi Dan Fungsi Kepemimpinan Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2008, 2009.

USU Repository © 2009

f. Kurang, bila ≤ 80% jumlah SD yang tercakup

2. Jumlah murid SD yang diperiksa:

d. Baik, bila ≥ 69% jumlah murid SD yang diperiksa e. Cukup, bila 61% - 68% jumlah murid SD yang diperiksa f. Kurang, bila ≤ 60% jumlah murid SD yang diperiksa

3. Jumlah murid SD yang mendapat perawatan setelah dilakukan pemeriksaan:

d. Baik, bila ≥ 73% murid SD yang mendapat perawatan e. Cukup, bila 41% - 72% murid SD yang mendapat perawatan f. Kurang, bila ≤ 40% murid SD yang mendapat perawatan

4. Jumlah SD yang melaksanakan sikat gigi massal:

d. Baik, bila ≥ 73% SD yang melaksanakan sikat gigi massal e. Cukup, bila 41% - 72% SD yang melaksanakan sikat gigi massal f. Kurang, bila ≤ 40% SD yang melaksanakan sikat gigi massal


Dokumen yang terkait

Analisis Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Wilayah Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2014

29 338 136

Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Dan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri 060880 Dan 060890 Kecamatan Medan Polonia Tahun 2009

1 49 57

Peran Petugas Kesehatan, Guru Dan Orang Tua Dalam Pelaksanaan UKGS Dengan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah Dasar Di Kota Medan Tahun 2009

7 92 144

Hubungan Karakteristik Organisasi dengan Kinerja Program UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) Kota Binjai Tahun 2006

0 36 86

Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid SMU Di Kabupaten Langkat Tahun 2004

4 82 135

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH ( UKGS) Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Di PUSKESMAS Colomadu I Tahun 2013.

0 2 14

LATAR BELAKANG Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Di PUSKESMAS Colomadu I Tahun 2013.

0 2 5

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI PUSKESMAS Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Di PUSKESMAS Colomadu I Tahun 2013.

0 1 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Puskesmas - Analisis Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Wilayah Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2014

0 0 31

Analisis Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Wilayah Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2014

0 0 19