c. VLR Visitor Location Register
VLR menyimpan informasi tentang pesawat pelanggan yang memasuki are pelayanannya. VLR dapat dianggap basis data pelanggan yang dinamis yang secara
intensif bertukar data dengan HLR. Hubungan kedua basis data ini memungkinkan MSC mensetup panggilan yang masuk dan keluar dalam area pelayanan MSC
tersebut. Dengan adanya struktur dua layer basis data yaitu HLR dan VLR, jaringan mendefinisikan bahwa HLR hanya menyimpan informasi secara kasar misalnya
hanya berupa alamat dari VLR yang dikunjungi, sedangkan VLR menyimpan informasi secara detail misalnya area lokasi yang digunakan untuk memanggil ke
pelanggan yang ada di wilayahnya dan juga mempunyai kemampuan untuk mengetahui apakah pelanggan pada saat itu dapat dihubungi atau tidak. Bila ada
pelanggan yang roaming ke MSC area yang baru make VLR dari area yang baru yang dimasuki oleh pelanggan akan menanyakan data-data tentang pelanggan
tersebut pada HLRnya. Selanjutnya HLR akan mendaftarkan alamat yang baru dari pelanggan tersebut sesuai dengan alamat baru pada VLR. Selanjutnya VLR baru
akan melaksanakan permintaan pelanggan. VLR berisi data-data yang lebih lengkap tentang lokasi pelanggan yang berada pada area pelayanan MSC.
d. EIR Equipment Identity Register
Setiap peralatan pelanggan dikenal dengan IMEI sedangkan identitas pelanggan sendiri dikenal dengan IMSI. Untuk menghindari penggunaan pelanggan
yang tidak diakui proven maka EIR dihubungkan dengan MSC. IMEI international mobile equipment identity dari pelanggan dapat dicek menjadi daftar yang berhak
white list dan yang tidak berhak black list, misalnya karena kecurian yang
22
disimpan daftar IMEI yang hilang atau dicuri pada EIR. Selain itu ada juga daftar abu-abu gray list yaitu daftar bagi pesawat yang sedang diamati karena dicurigai.
e. AuC Authentication Centre
Merupakan proteksi informasi pesawat pelanggan terhadap gangguan pada media transmisi udara. Karena rentannya pengamanan dari media udara, spesifikasi
CDMA memasukkan pengukuran untuk otoritas pelanggan dan kunci rahasia yang disimpan di AuC yang berupa Ki, IMSI dan algoritma A3 dan A8. Basis data dalam
AuC juga diproteksi terhadap mekanisme akses yang tidak berhak. AuC terhubung dengan HLR, menyampaikan parameter autentik dan ciphering keys atas dasar nomor
pelanggan yang diberikan.
2.2.2 SUB SISTEM TERMINAL PANGKALAN BASE STATION
SUBSYSTEM
Base station subsystem terdiri dari dua bagian fungsional yaitu BSC base station controller dan BTS base transceiver station serta ditambah dengan
Microwave radio link RL sebagai pengintegrasi seluruh peralatan. Akses melalui radio diperlukan untuk mendukung mobilitas. Akan tetapi demi efisiensi pemakaian
spektrum yang disediakan, akses tersebut sekaligus membatasi laju arus bit dalam.
a. Base Station Controller BSC
MSC pada sistem switching bertugas mengamati satu atau beberapa BSC dan selanjutnya BSC akan bertugas secara langsung untuk mengendalikan beberapa BTS
di bawah jaringannya. Jumlah BTS yang dikendalikannya tergantung pada jenis, tipe sistem dan kapasitas trafiknya di daerah tersebut. BSC mempunyai kapasitas switch
23
yang besar dan bertanggung jawab untuk hubungan radio sepeti fungsi handover, manajemen dari radio network resources dan cell configuration data.
b. Base Transceiver Station BTS
Berfungsi sebagai radio site covering untuk satu sel atau lebih dengan pita frekuensi tertentu. Setiap sel yang berdekatan menggunakan frekuensi yang berbeda
untuk menghindari interferensi. BTS menyediakan transmitter dan receiver yang memancarkan dan menerima gelombang radio yang digunakan untuk berkomunikasi
oleh MS.
2.2.3 OMS OPERATION AND MAINTENANCE SUBSYSTEM
Seluruh fungsi dari OMS dilaksanakan melalui jaringan operator. Operator dapat memonitor danmengatur seluruh sistem secara detail dan bagaimana
pelaksanaan fungsi-fungsi dari pengoperasian dan pemeliharaan ada pada CDMA technical specifications.
2.2.4 MSS MOBILE STATION SUBSYSTEM
Setiap MS mempunyai nomor identitas yang unik biasa disebut IMEI international mobile equipment identity. Pada kartu SiM subscriber identity
module berisi nomor khusus dari pelanggan yang disebut IMSI international mobile subscriber identity
2.3 ARSITEKTUR DAN TEKHNOLOGI SMS
SMS atau Short Message Service pada awal diciptakan adalah bagian dari layanan pada sistem GSM. SMS semula hanyalah merupakan layanan yang bersifat
24
komplementer terhadap dua layanan utama sistem GSM atau sistem 2G pada umumnya yaitu layanan voice dan switched data. Namun karena keberhasilan SMS
yang tidak terduga, dengan ledakan pelanggan yang mempergunakannya, menjadikan SMS sebagai bagian integral dari layanan sistem. Dalam forum studi dan
diskusi dan pembicaraan mengenai standar 3G, SMS atau disebut layanan messaging tetap disebut sebagai layanan penting yang diperlukan dan menjadi
bagian dari standar 3G. Dalam standar 3G - IMT 2000, tersebut 4 layanan utama 3G, yaitu:
a. Voice
Layanan voice tetap merupakan layanan utama 3G, yang diharapkan akan menyamai kualitas layanan voice pada jaringan PSTN.
b. Messaging
Layanan messaging SMS pada 3G akan dikembangkan menjadi EMS Enhanced Messaging Service yang mampu e-mail attachment serta merupakan bagian dari
layanan Unified Messaging, dan kemudian MMS Multimedia Messaging Service yang merupakan messaging dengan kemampuan image attachment.
c. Packet Data