STRATEGI PENGIRIMAN MESSAGE DESKRIPSI MODEL

4. Penambahan Kapasitas Link Inter MSC maupun ke Trunk PSTN 5. Integrasi IN-2 6. Penambahan coverage dan kapasitas BSS dengan integrasi BTS-BTS baru sebanyak 17 BTS baru pada bulan November dan penambahan kapasitas TRX di beberapa lokasi BTS. 7. Pemasangan COMBAT di daerah yang di luar jangkauan signal atau pedalaman tetapi terdapat jalur akses mudikuser mobile 8. Penyiapan GENSET 9. Aktifitas Features Cell Broadcast

4.2 STRATEGI PENGIRIMAN MESSAGE

Ketika message dikirimkan ke SME tujuan MS, keadaan transisi SME menjadi sibuk busy , dan tidak ada percobaan pengiriman lebih jauh yang dibuat oleh Kernel ke SME tujuan sehingga mobile report diterima dari SME tujuan. Pada tanda terima dari mobile report dari SME tujuan menunjukkan pengantaran yang berhasil ACK, messagenya ditandai sebagai DONE dengan status Delivered dan message dipindahkan ke antrian yang telah diproses. Keadaan transisi SME kembali menjadi AVAILABLE. Dan message selanjutnya bisa diproses. Pada tanda terima mobile report dari MS yang menunjukkan unsuccesful delivery , kernel mengambil salah satu tindakan tegantung pada mobile report yang diterima menunjukkan kondisi tetap atau sementara. • Kondisi tetap PNAC 61 Message ditandai dengan tidak dapat dikirimkan undeliverable dan dipindahkan ke antrian yang telah diproses. Laporan akan segera dikirimkan ke SME asal yang memberitahukan message tidak dapat dikirimkan. • Kondisi sementara TNACK Penyebab kondisi ini karena pelanggan non-aktif. Pengiriman ulang selanjutnya ditentukan oleh sinyal ALERT dari HLR yang menunjukkan MS aktif kembali atau berdasarkan algoritma pengulangan yang diatur oleh kernel.

4.3 PENGIRIMAN MESSAGE KEMBALI

Saat pelanggan mengirim message MOC tapi ternyata pelanggan yang dihubungi sedang non-aktif atau berada diluar cakupan, akan dilakukan pengiriman message kembali yang diatur oleh Kernel. Algoritma pengulangan message secara garis besar sebagai berikut : • Retry Level – 0 Setelah pangiriman message ternyata menerima laporan bahwa pelanggan yang dihubungi tersebut non-aktif atau diluar cakupan, maka akan ditunggu 60 detik, sebelum percobaan pengiriaman ulang. • Retry Level – 1 Pengiriman ulang message pertama ini dilakukan setelah 300 detik. Jika setelah pengiriman ulang ini belum diperoleh laporan dari jaringan message akan memasuki retry level – 2 • Retry Level – 2 62 Retry level – 2 ini diset setelah pengiriman ulang pertama belum memperoleh jawaban dari jaringan, ditunggu saru jam untuk pengiriman ulang kembali. Jika masih belum memperoleh jawaban dari jaringan maka message akan memasuki retry level – 3 • Retry Level – 3 Pengiriman ulang akan terus dilakukan setiap satu jam sekali, sampai memperoleh laporan dari jaringan bahwa pelanggan aktif. Pengiriman ulang ini dilakukan selama tiga hari. Jika sampai tiga hari belum memperoleh laporan dari jaringan, message akan memasuki retry level-4 • Retry Level – 4 Ini merupakan pengiriman ulang terakhir kalinya sebelum message dihapus dari basis data RDBMS.

4.3.1 IDENTIFIKASI MESSAGE

Proses yang harus dilewati message sejak dikirim sampai diterima MS tujuan cukup lama. Message diterima SME Short Message Entity, dan kemudian dilewatkan ke telepath kernel. Proses pertama adalah validasi untuk menjamin message mempunyai alamat pengirim dan penerima yang benar. Validasi lebih jauh adalah sebagai berikut : 1. Security Pengecekan dilakukan untuk memastikan pengirim message diketahui system dan diizinkan untuk mengakses. System sudah membentuk identitas user, hal ini membuktikan pengirim telah memiliki hak untuk mengkses message yang diserahkan. 63 2. Validation and Verification Pengecekan dilakukan pada masing-masing parameter dalam message. Parameter ini terdiri dari tipe message, panjang message, prioritas message, alamat pengirim dan penerima. Jika salah satu parameter ini tidak valid, SMSC akan mengembalikan laporan error ke SME pengirim, dan message dibuang oleh SMSC. 3. Subscription Check Sistem ini juga membentuk pengecekan terhadap message yang berlawanan dari layanan khusus CUG Close |User Group. Pengecekan dilakukan untuk menjamin pelanggan di luar CUG tidak mengakses layanan ini. 4. ID allocation Identifikasi yang unik diturunkan untuk masing-masing message yang disampaikan dengan benar. Identifikasi digabungkan dengan tanggal dan waktu message diserahkan dan ditambah pada identifikasi.

4.3.2 ANTRIAN MESSAGE

Kernel bertanggung jawab untuk pengiriman message dan jika gagal melakukan pengiriman. Elemen pertama dalam antrian memelihara logika antrian sebagai berikut : 1. Normal message queque Kernel menahan semua message yang bukan prioritas untuk pengiriman. Elemen pertama dalam antrian adalah yang pertama datang dan yang terakhir adalah yang terakhir datang. 2. Priority message queque 64 Kernel menahan semua message prioritas untuk pengiriman. Elemen pertama dalam antrian adalah yang mempunyai prioritas tertinggi dan elemen terakhir adalah yang mempunyai prioritas terendah. Antrian ini berada di depan normal message queque.

4.4 DESKRIPSI MODEL

Sistem antrian MG1 adalah system antrian dengan proses kedatangan Poisson, distribusi waktu pelayanannya adalah distribusi umum general, server tunggal, dengan asumsi kapasitas buffer antrian tidak terbatas. Sistem antrian MD1 merupakan kasus khusus dari antrian MG-1, dimana panjang message dan waktu pelayanan konstant, sehingga memiliki waktu pendudukan dan delay terkecil. Antrian untuk SMS ini dimodelkan sebagai berikut : Gambar : Model Antrian untuk SMSC SMSC berfungsi sebagai server sekaligus buffer yang menyimpan message dalam RDBMS. Pola kedatangan message mengikuti distribusi Poisson, distribusi pelayanan determine dengan kecepatan 10 message perdetik. Waktu broadcast menunjukkan jam pengiriman broadcast, dan persentase pelayanan yang aktif.dalam satu hari terdapat tiga zone waktu yaitu : • Zone I, pada pukul 06.00 – 08.00 dan 20.00 – 22.00, dengan rata-rata jumlah pelanggan yang aktif 30 65 • Zone II, pada pukul 08.00 – 20.00, dengan rata-rata jumlah pelanggan yang aktif 85. • Zone III, pada pukul 22.00 – 24.00 dan 00.00 – 06.00, dengan rata – rata jumlah pelanggan yang aktif 2

4.5 ANALISIS WAKTU TUNGGU RATA-RATA DALAM ANTRIAN