26 Selain itu, tindakan yang dilakukan harus mengacu pada permasalahan dan
hipotesis yang sudah dirumuskan H. Sujati, 2000: 20. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan merupakan penelitian
kolaborasi yaitu peneliti bekerjasama dengan Ibu Budiarti L. selaku wali kelas V SD N Gupakan II. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti sebagai
pengambil data dan guru sebagai pelaksana tindakan. Pada prosesnya guru akan melakukan tindakan di dalam kelas yang mempengaruhi aktivitas
belajar siswa kemudian peneliti mengobservasi tindakan guru. Penelitian kolaborasi dipilih untuk mengefektifkan proses penelitian.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi unsur subyektivitas dalam pengamatan. Selain itu, dengan penelitian kolaborasi kecermatan pengamatan akan lebih
baik karena pengamat fokus hanya pada kegiatan mengamati Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2006: 24.
2. Model Penelitian
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi 2006: 16 menjelaskan bahwa desain penelitian yang lazim digunakan terdiri dari empat tahapan
yaitu 1 menyusun rencana tindakan planning, 2 pelaksanaan tindakan acting, 3 pengamatan observing, 4 refleksi reflecting. Keempat
tahapan ini dilakukan secara berurutan dan akan kembali ke langkah semula sehingga membuat siklus. Banyak siklus yang dilakukan tergantung pada
peneliti dan kondisi di lapangan. Jika peneliti belum puas pada hasil siklus pertama maka peneliti dapat melanjutkan ke siklus 2, 3, dan seterusnya
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2006:20-21.
27 Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis dan
Taggart. Secara umum tahapan dalam model ini sama dengan desain yang dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto namun tahap tindakan dan pengamatan
dilakukan secara bersamaan. Model tersebut jika divisualisasikan akan membentuk bagan seperti berikut ini :
Bagan 1. Desain Penelitian PTK Model Kemmis Taggart sumber: http:dc360.4shared.comdoc4MzMOen6preview.html
Siklus satu direncanakan akan dilakukan selama 6 jam pelajaran atau 3 pertemuan. Tahapan kegiatan yang akan dilakukan pada setiap siklus
tersebut antara lain:
28 a.
Perencanaan Pada tahap ini peneliti menyiapkan perangkat-perangkat yang
diperlukan dalam tindakan dan observasi. Perangkat tersebut diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, media dan sumber
pembelajaran, dan instrumen penelitian. Pada RPP yang disusun ini terdapat tindakan yang dipilih untuk mengatasi permasalahan yang sudah
dirumuskan. Tindakan tersebut adalah penggunaan metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran.
Pada tahap perencanaan di siklus pertama ini, beberapa langkah yang dilakukan peneliti meliputi:
1 Mendiskusikan pelaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing
bersama guru untuk menambah pengetahuan dan keterampilan guru sebelum mengajar.
2 Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP menggunakan
metode inkuiri terbimbing sesuai materi yang telah ditentukan bersama guru dan dosen pembimbing.
3 Menyiapkan media dan sumber pembelajaran sesuai yang tercantum
dalam RPP. 4
Peneliti membimbing guru mensimulasikan pembelajaran menggunakan strategi inkuiri terbimbing sesuai RPP yang telah
disusun.
29 5
Menyiapkan alat untuk mengambil data lembar pengamatan aktivitas guru, lembar pengamatan percaya diri siswa, kamera
digital, dan skala percaya diri siswa. b.
Tindakan dan Pengamatan Pada tahap tindakan guru pengajar melakukan proses pembelajaran
bersama siswa sesuai tindakan yang direncanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus I tindakan dilakukan selama 3
pertemuan atau 6 jam pelajaran. Pada saat tindakan dilakukan, peneliti melakukan pengamatan.
Pengamatan dilakukan dengan mengobservasi menggunakan lembar pengamatan percaya diri siswa dan aktivitas guru dalam proses
pembelajaran. Peneliti juga mengambil data menggunakan skala percaya diri sebagai data sekunder.
c. Refleksi
Pada tahap ini peneliti, guru, dan dosen pembimbing mengevaluasi apakah semua tahapan tindakan dan peran guru dalam pelaksanaan
tindakan sudah dilakukan dengan baik dan apakah media yang digunakan dalam proses tindakan sudah tepat. Peneliti, guru, dan dosen pembimbing
juga menganalisis data yang didapat dari hasil observasi dan skala percaya diri apakah sudah memenuhi indikator keberhasilan atau belum.
Hasil evaluasi dan analisis data tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan di siklus selanjutnya jika perlu
dilakukan.
30
B. Setting Penelitian