Latar Belakang Gambaran Pelaksanaan Penentuan Usia Kehamilan dan Taksiran Tanggal Persalinan oleh Bidan pada Ibu Hamil di Puskesmas Helvetia

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Usia kehamilan merupakan salah satu prediktor penting bagi kelangsungan hidup janin dan kualitas hidupnya. Di seluruh dunia 8,2 juta anak dibawah lima tahun meninggal setiap tahun dengan perincian 3,3 juta terjadi pada masa neonatal, hampir 2 juta pada hari pertama kehidupan, dan 3,3 juta pada saat dilahirkan. Kematian pada masa neonatal ini dapat disebabkan oleh kelahiran prematur 28 yang menempati urutan kedua penyebab kematian neonatal terbanyak The Partnership for Maternal, Newborn Child Health, 2011 dan kelahiran postmatur 5-10 Roos et al., 2010. Umumnya kehamilan disebut cukup bulan bila berlangsung selama 37- 42 minggu. Disebut kelahiran preterm apabila bayi lahir sebelum 37 minggu kehamilan dan disebut kelahiran postterm apabila bayi lahir setelah 42 minggu kehamilan Damanik, 2010. Kelahiran preterm terjadi secara spontan sebanyak 40-50, dengan sisanya disebabkan oleh preterm premature rupture of membranes PPROM sebanyak 25-40 dan induksi persalinan atau seksio sesaria atas indikasi medis yang terlalu cepat sebanyak 20-25 Goldenberg, 2002. Setiap tahun diperkirakan 15 juta bayi lahir terlalu cepat. Di Indonesia angka kejadian kelahiran preterm adalah 15,5 dari 100 kelahiran hidup, dan menempati urutan ke-5 di seluruh dunia. Sekitar 10 juta anak meninggal setiap tahun dikarenakan komplikasi dari kelahiran prematur, dan banyak anak yang hidup harus mengalami kecacatan, termasuk ketidakmampuan belajar, dan masalah penglihatan serta pendengaran WHO, 2012. Kelahiran postterm juga terjadi karena berbagai macam penyebab. Namun, penyebab tersering kelahiran postterm adalah penentuan usia kehamilan yang tidak tepat. Pada kehamilan lebih dari 42 minggu terdapat peningkatan mortalitas perinatal sebanyak 2 kali dibandingkan dengan kehamilan cukup bulan dan Universitas Sumatera Utara meningkat sampai 6 kali atau lebih pada kehamilan 43 minggu ACOG Practice Bulletin No. 55, 2004. Usia kehamilan adalah masa sejak terjadinya konsepsi sampai dengan saat kelahiran, dihitung dari hari pertama haid terakhir. Usia kehamilan dan taksiran tanggal persalinan dapat ditentukan dengan HPHT dan USG Lynch Zhang, 2007. Hari pertama haid terakhir HPHT secara luas telah digunakan sebagai patokan utama dalam memperkirakan usia kehamilan, dengan perkiraan tanggal persalinan 280 hari ke depan. Taksiran tanggal persalinan dapat juga dihitung dengan rumus Naegele dengan menambahkan tujuh hari ke hari pertama haid terakhir dan menghitung mundur tiga bulan. Rumus Naegele dilakukan dengan asumsi bahwa siklus haid rata-rata adalah 28 hari dengan ovulasi terjadi pada hari ke-14 dan lama kehamilan rata-rata 280 hari dari hari pertama haid terakhir. Penentuan usia kehamilan menggunakan siklus menstruasi sering tidak akurat. Salah satu hambatan dalam menggunakan periode menstruasi terakhir adalah panjang fase follikular yang bervariasi dan fakta bahwa banyak wanita tidak mengalami siklus menstruasi regular. Chiazze et al. melakukan penelitian dengan mengumpulkan lebih dari 30.000 siklus menstruasi yang tercatat dari 2.316 wanita dan menemukan hanya 77 wanita yang memiliki panjang siklus rata-rata antara 25 sampai 31 hari. Hambatan lain dalam menggunakan riwayat menstruasi adalah banyak wanita yang tidak secara rutin mencatat atau mengingat tanggal HPHT- nya. Campbell et al. menemukan bahwa pada lebih dari 4.000 ibu hamil, 45 tidak yakin mengenai tanggal HPHT-nya sebagai akibat dari ingatan yang buruk, siklus yang irregular, perdarahan di awal kehamilan atau penggunaan kontrasepsi dalam 2 bulan sejak konsepsi Kalish Chervenak, 2009. Penggunaan USG dalam menentukan usia kehamilan telah menjadi bagian penting dalam praktik obstetrik akhir-akhir ini. USG sering digunakan dalam menentukan usia kehamilan jika HPHT tidak dapat dipercaya sehingga rumus Naegele tidak dapat digunakan. HPHT tidak dapat dipercaya pada keadaan seperti: tanggal HPHT tidak diketahui dengan tepat, siklus haid bukan 28 hari, siklus haid tidak teratur, ibu hamil tersebut baru berhenti mengkonsumsi pil kontrasepsi dalam tiga bulan terakhir, dan terjadi perdarahan awal kehamilan Universitas Sumatera Utara Chudleigh Thilaganathan, 2004. Keakuratan USG dalam menentukan usia kehamilan tergantung dari kapan dilakukannya USG tersebut. Semakin dini usia kehamilan ditentukan, semakin tinggi ketepatannya. Pemakaian USG pada awal masa kehamilan merupakan metode penentuan usia kehamilan yang lebih akurat dibandingkan dengan hari pertama haid terakhir Duroseau Blakemore, 2002. Dengan mengetahui usia janin yang akurat dapat membantu asuhan prenatal, kelahiran, dan postnatal. Tanggal kelahiran yang telah diperkirakan, diagnosis yang benar mengenai persalinan prematur atau postmatur, perbedaan antara kelahiran prematur dan pertumbuhan janin terhambat tergantung pada taksiran usia kehamilan. Begitu juga dengan konseling prenatal, intervensi terhadap pertumbuhan janin yang buruk dan juga penghindaran hospitalisasi, pemeriksaan, dan intervensi seperti induksi kelahiran dan penggunaan obat-obat tokolitik yang tidak perlu. Dan prediksi tanggal kelahiran yang akurat secara nyata bermanfaat bagi ibu hamil dan keluarganya Jehan et al., 2010. Pelaksanaan penentuan usia kehamilan dan taksiran tanggal persalinan yang benar merupakan hal yang penting. Keberhasilan penatalaksanaan obstetris sangat membutuhkan pengetahuan yang pasti mengenai usia janin. Berdasarkan hal itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap gambaran pelaksanaan penentuan usia kehamilan dan taksiran tanggal persalinan di Puskesmas Helvetia.

1.2. Rumusan Masalah