Lingkungan Hidup, Bencana dan Perubahan Iklim

RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 IV-17 usia produktif ini tidak diimbangi penciptaan lapangan kerja, maka bonus demografi tersebut akan perpotensi menimbulkan masalah kependukan yang jauh lebih kompleks yakni demographic trap dengan potensi pengangguran yang meningkat. Oleh karena itu, strategi yang perlu ditempuh adalah memperluas penciptaan lapangan kerja untuk menyerap ledakan penduduk usia kerja tersebut. Mempertimbangkan hal tersebut, kependudukan dan kesempatan kerja diangkat menjadi isu strategis pembangunan lima tahun ke depan. Meskipun secara statistik, pertumbuhan penduduk Kabupaten Cilacap relatif rendah, namun pengendalian penduduk melalui program KB keluarga berencana harus menjadi salah satu prioritas. Langkah strategisnya adalah dengan meningkatkan efektivitas program KB melalui peningkatan cakupan akseptor keluarga berencana. Sampai dengan tahun 2011 akseptor KB mencapai 73,07 persen, sedangkan cakupan peserta KB aktif baru mencapai 72,77 persen semakin menurun dibandingkan sebelumnya. Berkaitan dengan persoalan kependudukan dan angkatan kerja, dukungan adminsitrasi kependudukan sangat vital. Administrasi kependudukan yang valid sangat diperlukan demi mendukung perencanaan pembangunan yang terkait dengan kependudukan, angkatan kerja dan aspek lain yang terkait dengannya, seperti basis data pemilih. Kebijakan administrasi kependudukan diarahkan untuk meningkatkan cakupan penduduk ber-KTP sejalan dengan penerapan E-KTP, cakupan penduduk ber- akte kelahiran serta pencatatan pasangan ber-akte nikah. Hal ini selain berkaitan dengan kesadaran masyarakat untuk tertib administrasi pendudukan, juga berkaitan dengan sinergi dan koordinasi antar instansi melalui sistem informasi kependudukan yang mendukung.

5. Lingkungan Hidup, Bencana dan Perubahan Iklim

Lingkungan, bencana dan perubahan iklim merupakan isu global. Isu ini berkaitan dengan keberlanjutan pembangunan, yakni daya dukung lingkungan hidup dalam menopang kegiatan pembangunan. Bagi Kabupaten Cilacap, isu lingkungan hidup, bencana dan perubahan iklim merupakan faktor yang berpengaruh terhadap dinamika ekonomi masyarakat yang RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017 IV-18 berbasis pertanian, perikanan dan kelautan. Oleh karena itu, persoalan ini menjadi isu strategis pembangunan Kabupaten Cilacap. Arah kebijakan berkaitan dengan hal tersebut adalah dengan meningkatkan efektivitas antisipasi, adaptasi dan mitigasi. Dengan antisipasi, adaptasi serta mitigasi yang lebih efektif, outcome yang diharapkan adalah terkendalinya kerusakan lingkungan hidup, bencana dan perubahan iklim. Jika terjadi bencana, kerusakan yang ditimbulkan serta korban bisa diminimalisir melalui mitigasi yang lebih efektif. Berdasarkan struktur geologi Kabupaten Cilacap memberikan pengaruh terhadap pola rawan bencana yang dapat terjadi di Kabupaten Cilacap. Di dalam Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Cilacap Tahun 2011-2031 di Kabupaten Cilacap terdapat beberapa wilayah rawan bencana, yaitu: 1. Rawan Gempa Bumi 9 kecamatan 2. Rawan Tsunami 9 kecamatan dengan luas kurang lebih 5.856 Ha 3. Rawan Banjir 16 kecamatan 4. Rawan Kekeringan 12 kecamatan 5. Rawan Longsor 4 kecamatan dengan luas kurang lebih 97 Ha Strategi yang harus dilakukan berkaitan dengan isu lingkungan adalah pemantauan dan pengendalian faktor pencemar dan perusak lingkungan secara berkelanjutan. Kompetensi dan profesionalisme petugas pemantauan, pencegahan serta penanganan lingkungan dan bencana juga perlu ditingkatkan. Begitu juga dengan sosialisasi kepada masyarakat berkaitan dengan kesadaran akan lingkungan serta jalur-jalur mitigasi bencana sebagaimana telah ditetapkan.

6. Ketahanan Pangan