RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017
IV-15
membawa dampak negatif bagi masyarakat Indonesia terutama generasi mudanya. Semakin maraknya narkoba di kalangan generasi muda bersamaan
dengan tren budaya yang menonjolkan hedonisme adalah gambaran ancaman yang nyata bagi generasi muda Indonesia.
Hal ini perlu disikapi dengan arif oleh pemerintah dengan kembali menengok nilai-nilai serta budaya lokal untuk dijadikan pijakan dalam
berkreasi. Nilai-nilai gotong royong, tepo seliro, dan toto kromo yang telah lama tertanam dalam kebudayaan dan kesenian Indonesia harus digali
kembali dalam kehidupan bermasyarakat Kabupaten Cilacap khususnya.
3. Derajat Kesehatan Masyarakat
Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu dimensi penting dalam soal kemiskinan. Orang dengan derajat kesehatan yang rendah
produktivitasnya juga rendah. Produktivitas yang rendah selanjutnya menjadi salah satu sebab pendapatan yang rendah. Derajat kesehatan rendah
juga menjadi salah satu indikasi kualitas sumber daya mausia SDM yang rendah. Mempertimbangkan hal tersebut derajat kesehatan menjadi salah
satu isu strategis yang diangkat dalam pembangunan lima tahun ke depan. Persoalan kesehatan di Kabupaten Cilacap masih menjadi salah
satu kendala dalam upaya mewujudkan SDM yang kualitas dan Cilacap sejahtera. Isu derajat kesehatan ini terkait dengan aspek kesejahteraan
masyarakat sekaligus isu pelayanan. Dari sisi kesejahteraan masyarakat, angka gizi buruk, angka kematian balita, angka kematian ibu, prevalensi HIV
dan penyakit menular lainnya masih relatif tinggi. Walaupun kasus kematian bayi mengalami penurunan, akan tetapi kasus kematian bayi di Kabupaten
Cilacap masih tergolong tinggi, bahkan termasuk ke dalam 4 empat terbanyak di Jawa Tengah. Dilihat dari sebaran per-kecamatan, tiga
kecamatan dengan kasus kematian bayi paling tinggi adalah Kecamatan Wanareja, Kecamatan Cimanggu dan Kecamatan Majenang.
Angka kematian bayi di Kabupaten Cilacap menurun dan sudah mencapai target penurunan yang ditetapkan dalam MDGs. Target MDGs
adalah 10,0, sementara tingkat kematian bayi di Kabupaten Cilacap sudah mencapai 9,3. Dengan mempertimbangkan berbagai sebab kematian bayi,
maka Pemerintah Kabupaten Cilacap perlu memperhatikan beberapa hal,
RPJMD KABUPATEN CILACAP 2012-2017
IV-16
yakni: 1 masalah kesehatan ibu hamil, 2 masalah usia melahirkan ibu, dan 3 tenaga penolong persalinan.
Angka kematian ibu AKI di Kabupaten Cilacap cenderung menurun dan telah melampaui target MDGs. Penyebab kematian ibu
maternal yang terbesar adalah kematian ibu nifas. Masalah gizi buruk juga masih merupakan isu strategis dalam
bidang kesehatan. Kasus gizi buruk di Kabupaten Cilacap masih tergolong tinggi dan cenderung semakin memburuk pada tahun 2011 sebanyak 0,43
persen. Kabupaten Cilacap adalah satu dari tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang menghadapi masalah gizi buruk. Masalah gizi buruk ini
sesungguhnya mencerminkan kondisi kesehatan lingkungan yang buruk, pendapatan rendah, dan aspek pelayanan kesehatan yang belum menjangkau
semua lapisan masyarakat. Semakin meningkatnya jumlah penderita penyakit menular dan
prevalensi HIVAIDS di Kabupaten Cilacap harus menjadi diperhatikan dan diwaspadai oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap.
Persoalan derajat kesehatan yang diangkat sebagai isu strategis dalam pembangunan Kabupaten Cilacap lima tahun ke depan juga terkait
dengan upaya peningkatan pelayanan di bidang kesehatan. Infrastruktur dan sumber daya pendukung dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di Kabupaten Cilacap harus menjadi perhatian dengan tetap mengedepankan pendekatan spasial. Dengan wilayah yang sangat luas
penempatan tenaga medis harus harus diarahkan pada pemenuhan yang merata. Jumlah tenaga medis saat ini khususnya jumlah dokter masih jauh
dari standar kementerian kesehatan.
4. Penduduk dan Tenaga Kerja