Jenis Penelitian Desain Penelitian

45

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menyusun modul, mengembangkan Modul Pecahan dengan pendekatan kontekstual untuk SMP kelas VII, mendeskripsikan kualitas modul dan mendekripsikan peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan Modul Pecahan tersebut.

B. Desain Penelitian

Dalam penelitian pengembangan ini, peneliti mengikuti prosedur pengembangan media model ADDIE Benny A. Pribadi, 2009: 127 yang disajikan dalam diagram di bawah ini. A analysis D design D development I implementation E evaluation Analisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi yang tepat dan menentukan kompetensi siswa Menentukan kompetensi khusus, metode, bahan ajar, dan strategi pembelajaran Memproduksi program dan bahan ajar yang akan digunakan dalam program pembelajaran Melaksanakan program pembelajaran dengan menerapkan desain atau spesifikasi program pembelajaran Melakukan evaluasi program pembelajaran dan evaluasi hasil belajar Penjelasan lebih rinci tentang diagram prosedur pengembangan media model ADDIE adalah sebagai berikut. 1. Tahap Analisys Pada proses analisis dilakukan analisis kebutuhan dan analisis tugas. Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui karakteristik proses pembelajaran matematika di sekolah, yaitu tentang guru, metode pembelajaran, fasilitas penunjang dalam proses pembelajaran, serta siswa. Dalam analisis tugas, ada beberapa hal yang perlu dianalisis, yaitu analisis struktur isi, analisis prosedural, dan analisis tujuan pembelajaran. Analisis tugas dilakukan untuk menentukan dan menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dapat diturunkan menjadi beberapa indikator, mencari dan menganalisis berbagai referensi sebagai penunjang dalam penyusunan modul, serta menentukan metode yang digunakan dalam penyusunan modul. 2. Tahap Design Setelah tahap analisis selesai, dirancang suatu bahan ajar, dalam penelitian ini bahan ajar berupa modul. Selanjutnya, menentukan semua unsur yang diperlukan dalam modul yang akan dikembangkan, seperti menyusun kerangka keseluruhan isi materi yang tercakup dalam modul tersebut serta urutan penyajiannya. 3. Tahap Development Setelah tahap design selesai, langkah-langkah selanjutnya adalah menngembangkan modul sesuai rancangan pada tahap design. Selain itu, dalam pengembangan modul tersebut juga memerhatikan syarat kualitas berdasarkan BSNP, yaitu kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan kelayakan grafika. Modul yang telah dikembangkan kemudian diberikan kepada dosen ahli media, dosen ahli materi, dan guru mata pelajaran matematika dengan tujuan mendapatkan penilaian terhadap modul yang telah dikembangkan serta masukan perbaikan sebelum diujicobakan. Penilaian tersebut ditinjau dari aspek kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan kelayakan grafika. Untuk selanjutnya, media pembelajaran direvisi sesuai masukan dari para ahli. 4. Tahap Implementation Setelah modul dinilai dan dilakukan revisi sesuai masukan dari dosen ahli media, dosen ahli materi, dan guru mata pelajaran, dilakukan uji coba modul secara terbatas di sekolah. Setelah siswa melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan modul tersebut, siswa mengerjakan soal evaluasi pada modul tersebut. Hasil penilaian dari soal evaluasi dijadikan bahan untuk merevisi kembali jika diperoleh hasil yang buruk. 5. Tahap Evaluation Dalam tahap evaluation dilakukan analisis kualitas modul ditinjau dari segi kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan kelayakan grafika. Proses evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui kualitas modul hasil pengembangan, dan untuk mengukur layak tidaknya modul tersebut diproduksi sehingga dapat digunakan di SMP.

C. Subjek Penelitian