g. Penilaian sebenarnya authentic assessment
Penilaian sebenarnya authentic assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang dapat memberikan gambaran
perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa mengetahui apakah siswa benar-
benar belajar atau tidak. Penilaian bukan hanya sekedar untuk mencari informasi tentang hasil belajar siswa tetapi juga mengetahui
bagaimana prosesnya. Berdasarkan uraian di atas, dapat dsimpulakan bahwa pembelajaran
dengan pendekatan kontekstual adalah suatu pembelajaran yang mengaitkan materi yg diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa kemudian membimbing
dan melibatkan siswa secara penuh untuk dapat menemukan dan memahami konsep materi yang dipelajari dengan menggunakan tujuh komponen utama,
yaitu kontruktivisme constructivism, bertanya questioning, menemukan inquiry, masyarakat belajar learning community, pemodelan modeling,
refleksi reflection, dan penilaian sebenarnya authentic assessment.
C. Bahan Ajar
1. Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
Depdiknas, 2008: 6. Menurut Chomsin S. Widodo 2008: 40 bahan ajar merupakan seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisi materi
pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang
didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Dikmenjur Depdiknas, 2008: 6 bahan ajar
merupakan seperangkat materi pembelajaran yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai
siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahan ajar dapat
didefinisikan sebagai seperangkat materi yang disusun dengan tampilan yang menarik dan sedemikian rupa sehingga memudahkan siswa untuk
belajar secara mandiri. Di dalam Pedoman Memilih Menyusun Bahan Ajar
dan Teks Mata Pelajaran, Depdiknas 2007:23 menggolongkan jenis-jenis bahan ajar dalam beberapa bentuk, diantaranya adalah :
bahan ajar cetak, seperti hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart.
Bahan ajar audio visual seperti: videofilm, vcd. Bahan ajar audio : radio,kaset, cd audio.
Bahan ajar multimedia : cd interaktif, computer based, internet.
2. Pengembangan Bahan Ajar
Menurut Depdiknas 2008: 2 bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pembelajaran, melalui bahan ajar siswa dapat
lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Bahan ajar tidak hanya bermanfaat bagi siswa, namun juga bermanfaat bagi guru agar lebih
sistematis dan terurut dalam melaksanakan pembelajaran. Bahan ajar harus dikembangkan sesuai dengan aturan-aturan pengembangan bahan ajar.
Menurut Chomsin S. Widodo 2008: 42 rambu-rambu yang harus dipatuhi dalam pembuatan bahan ajar adalah:
a. Bahan ajar harus disesuaikan dengan siswa yang sedang
mengikuti proses belajar mengajar. b.
Bahan ajar diharapkan mampu mengubah tingkah laku siswa.
c. Bahan ajar yang dikembangkan harus sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik diri siswa. d.
Di dalam bahan ajar telah mencakup tujuan kegiatan pembelajaran yang spesifik.
e. Bahan ajar harus memuat materi pembelajaran secara rinci,
baik untuk kegiatan maupun latihan, untuk mendukung ketercapaian tujuan.
f. Terdapat evaluasi sebagai umpan balik dan alat untuk
mengukur tingkat keberhasilan peserta didik. Sedangkan menurut Greene dan Petty dalam Maman Suryaman
2009: 4 pengembangan bahan ajar harus memperhatikan hal seperti berikut ini :
a. Bahan ajar haruslah memiliki landasan sudut pandang yang
jelas dan mutakhir. b.
Bahan ajar haruslah berisi materi yang memadai. c.
Bahan ajar haruslah berisi materi yang disusun secara sistematis dan bertahap.
d. Bahan ajar haruslah berisi materi yang disajikan dengan
metode dan sarana yang mampu menstimulasi siswa untuk tertarik membacanya.
e. Bahan ajar haruslah berisi materi yang mendalam sehingga
memungkinkan siswa terbantu di dalam memecahkan masalah-masalah akademis yang dihadapinya.
f. Bahan ajar haruslah berisi alat evaluasi yang
memungkinkan siswa mampu mengetahui kompetensi yang telah dicapainya.
g. Bahan ajar haruslah berisi bahan yang memungkinkan siswa
memiliki kesempatan untuk menggelitik mata hatinya atas hal yang telah dipelajarinya.
Proses penyusunan materi pembelajaran dalam penulisan bahan ajar, harus disusun secara sistematis sehingga bahan ajar tersebut dapat
menambah pengetahuan dan kompetensi siswa secara baik dan efektif. Bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu, bahan ajar
cetak, bahan ajar dengar, bahan ajar panjang dengar, bahan ajar multimedia interaktif Depdiknas, 2008: 11. Bahan ajar cetak terdiri dari
handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, gambar, maket. Bahan ajar yang dikembangkan dalam penelitian pengembangan ini adalah
bahan ajar cetak berbentuk modul.
3. Modul