Penyusunan Instrumen Penilaian Modul

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut H. Catatan DAFTAR PUSTAKA DAFTAR SIMBOL GLOSARIUM KUNCI JAWABAN b. Perancangan Draft Modul berdasarkan Kesesuaian dengan Aspek Pembelajaran Kontekstual. Perancangan modul disusun dengan karakteristik pembelajaran kontekstual. Karakteristik tersebut adalah konsep belajar yang membantu siswa mengaitkan antara materi pelajaran dengan situasi dunia nyata atau kehidupan sehari-hari. Materi yang disampaikan dengan pendekatan kontekstual akan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari, dan memuat tujuh komponen pembelajaran kontekstual, yaitu konstruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian yang sebenarnya. Materi bilangan pecahan di dalam modul ini dirancang berdasarkan atas pendekatan kontekstual tersebut.

3. Penyusunan Instrumen Penilaian Modul

Penyusunan instrumen penilaian bahan ajar disusun berdasarkan kriteria penilaian bahan ajar yang baik menurut BSNP yang telah dimodifikasi seperlunya oleh peneliti. Instrumen penilaian bahan ajar tersebut adalah lembar penilaian kualitas modul untuk ahli materi, ahli media, dan guru matematika guna memberikan skor kelayakan sebelum diujicobakan ke sekolah. Instrumen penilaian modul berupa angket dengan skala yang terdiri dari 4 pilihan jawaban yaitu 1, 2, 3, dan 4 yang masing- masing menyatakan “tidak baik”, “kurang baik”, “baik”, dan “sangat baik”. Menurut BSNP, buku teks yang baik memenuhi aspek kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa, dan kelayakan kegrafikaan. Aspek kelayakan isi dikembangkan dalam lembar penilaian bahan ajar untuk dosen ahli materi, sedangkan aspek kelayakan penyajian, kelayakan bahasa, dan kelayakan kegrafikaan dikembangkan dalam lembar penilaian bahan ajar oleh dosen ahli media. Lembar penilaian untuk dosen ahli materi terdiri dari 26 butir pernyataan yang terbagi dalam 5 indikator yaitu kesesuain uraian materi dengan SK dan KD, keakuratan materi, kemutakhiran materi materi pendukung pembelajaran, mendorong keingintahuan dan kesesuaian materi dengan karakteristik pendekatan kontekstual. Lembar penilaian bahan ajar untuk dosen ahli media terdiri dari 66 butir pernyataan yang terbagi dalam 9 indikator yaitu pada aspek kelayakan bahasa terdapat 3 indikator yang meliputi kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik, komunikatif, serta keruntutan dan keterpaduan alur pikir; pada aspek kelayakan penyajian terdapat 3 indikator yang meliputi teknik penyajian, penyajian pembelajaran, serta kelengkapan penyajian; pada aspek kelayakan kegrafikaan terdapat 3 indikator yang meliputi ukuran bahan ajar, desain sampul bahan ajar, serta desain isi bahan ajar. Sedangkan lembar penilaian bahan ajar untuk guru mencakup keempat aspek penilaian namun dengan butir pernyataan yang lebih disederhanakan. Angket respon siswa terdiri dari 9 butir aspek kegrafikaan, 14 butir aspek pengembangan materi kemudahan penggunaan modul dalam kegiatan pembelajaran, 4 butir aspek linguistik atau kebahasaan dan 5 butir aspek manfaat dengan alternatif jawaban SS, S, TS, STS yang masing masing menyatakan “sangat setuju”, “setuju”, “tidak set uju”, dan “sangat tidak setuju”. Secara lengkap instrumen dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan post-test menggunakan tes formatif yang ada pada akhir kegiatan belajar pada modul. Setelah instrumen selesai dibuat, selanjutnya instrumen penelitian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk selanjutnya divalidasi oleh dosen validator instrumen. Validasi instrumen penilaian bahan ajar dilakukan oleh satu dosen ahli dari Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Ibu Endang Listyani, M. S. Setelah dilakukan validasi, ditemukan beberapa butir instrumen yang tidak valid yang kemudian direvisi oleh peneliti sesuai dengan saran validator sehingga dapat digunakan untuk menilai bahan ajar yang telah dikembangkan. Hasil validasi instrumen terdapat pada lampiran.

C. Tahap Pengembangan Development