Proses Pengelasan Welding Proses Penggerindaan Grinding Proses Perancah Scaffolding

74 dikarenakan pengerjaan proyek yang masih berjalan 3 bulan hanya beberapa yang terlaksana. Adapun proses modifikasi onshore rig sebagai berikut :

4.6.1. Proses Pengelasan Welding

Proses pengelasan yang paling umum, terutama untuk mengelas baja yaitu memakai energi listrik sebagai sumber panas. Pengelasan dengan menggunakan energi listrik yang paling banyak digunakan adalah las busur listrik. Las elektroda terbungkus atau pengelasan busur listrik logam terlindung Shield Metal Arc Welding atau SMAW merupakan salah satu jenis yang paling sederhana dan paling canggih untuk pengelasan baja struktural. Jenis las ini merupakan jenis las yang paling banyak digunakan di PT X Kota Batam. Pemanasan dilakukan dengan busur nyala listrik antara elektroda yang dilapis dan logam yang akan disambung kemudian akan menjadi satu dan membeku bersama. Dalam cara pengelasan SMAW digunakan kawat elektroda logam yang dibungkus dengan fluks. Dalam proses pengelasan baja juga memperhatikan posisi pengelasan, dimana ada beberapa posisi dalam pengelasan yakni posisi pengelasan di bawah tangan, posisi pengelasan mendatar, posisi pengelasan tegak, dan posisi pengelasan di atas kepala. Sebelum melakukan proses pengelasan, welder harus mendapatkan instruksi pekerjaan yang akan dilakukan yang terdapat pada Welding Procedure Spesification WPS

4.6.2. Proses Penggerindaan Grinding

Proses penggerindaan merupakan proses yang tidak terlepas dari proses pengelasan. Proses penggerindaan grinding baja PT X Kota Batam menggunakan mesin gerinda tangan. Dimana, penggerindaan digunakan untuk Universitas Sumatera Utara 75 memperhalus mengikis permukaan baja atau besi setelah dilakukannya pengelasan dengan ukuran ketelitian yang tinggi. Mesin gerinda tangan menggunakan rodadisk gerinda yang memiliki kode sesuai dengan peruntukkan pada material.

4.6.3. Proses Perancah Scaffolding

Proses perancah scaffolding adalah proses pendirian bongkar pasang perancah untuk mendukung aktifitas konstruksi. Scaffolding merupakan alat bantu yang dapat dipasang dan dilepas kembali dalam proses pekerjaan konstruksi dan berfungsi sebagai alat bantu untuk menggapai sisi bangunan yang tinggi. Dalam pendirian dan pemasangan scaffolding di sekitar area pemasangan dipasang barikade untuk menghindari terjadinya kondisi yang membahayakan bagi pekerja lain. Peralatann yang digunakan dalam proses scaffolding diantaranya : 1. Pipa tubular yang berdiameter 2,5 cm, 2. Papan, 3. Double coupler, 4. Sleeve joint, 5. Putlog coupler, 6. Beam clamp, 7. Swivel coupler, 8. Tangga. Universitas Sumatera Utara 76

4.7. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Pada Modifikasi Onshore Rig