Definisi Istilah Aspek Penilaian

3.5.2. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan dalam melengkapi penelitian adalah data yang diperoleh dari perusahaan berupa profil perusahaan, SOP Standar Operasional Prosedur, instruksi kerja, data kecelakaan dan data pendukung lainnya. Selain itu, studi literatur tentang bahaya dan risiko terkait proses modifikasi rig juga dilakukan untuk mengumpulkan data. Data-data tersebut dapat mendukung dalam penentuan nilai probabilitas, exposure dan konsekuensi tingkat risiko.

3.6. Definisi Istilah

1. Proses pengelasan welding :Teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan continue. 2. Proses penggerindaan grinding : Proses pengurangan partikel bahan dari bentuk kasar menjadi ukuran yang lebih halus untuk menyempurnakan proses hasil pencampuran yang merata dan mengindari segregasi partikel-partikel bahan. 3. Proses perancah scaffolding : Suatu struktur sementara yang digunakan untuk menyangga manusia dan material Universitas Sumatera Utara dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan-bangunan lainnya. 4. Identifikasi bahaya : Upaya sistematis untuk mengetahui potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja. 5. Analisis risiko : Kegiatan untuk menganalisis suatu risiko dengan cara menentukan besarnya kemungkinan dan tingkat keparahan dari konsekuensi suatu bahaya. 5a. Tingkat konsekuensi : Tingkat keparahan dari suatu kejadian yang terjadi karena adanya bahaya. Terbagi atas 6 tingkatan yakni, catastrophe, disaster, very serious, important dan noticeable. 5b. Tingkat kemungkinan : Ukuran kemungkinan terjadinya bahaya yang menyertai suatu kejadianperistiwa. Terbagi atas 6 tingkatan yakni, almost certain, likely, unusual but possible, remotely possible, conceivable dan practically impossible. 5c. Tingkat paparan : Frekuensi pemaparan terhadap bahayasumber risiko. Terbagi atas 6 tingkatan yakni, continously, frequently, Universitas Sumatera Utara occasionally, infrequent, rare dan very rare. 6. Tingkat risiko : Pengelompokkan tingkat risiko dari hasil perhitungan. Terbagi atas 5 level yakni, very high, priority 1, substantial, priority 3 dan acceptable.

3.7. Aspek Penilaian

1. Identifikasi bahaya yang terdapat selama proses kerja menggunakan metode Job Safety Analysis JSA dengan langkah sebagai berikut : 1. Memilih pekerjaan Job selection, 2. Menguraikan pekerjaan Job breakdown, 3. Mengidentifikasi bahaya Hazard identification, 4. Pengendalian bahaya Hazard control, 5. Penyajian dalam bentuk lembar Job Safety Analysis JSA. 2. Untuk memberikan penilaian risiko pada setiap bahaya yang sudah teridentifikasi diberikan nilai dengan menggunakan tabel penilaian risiko semikuantitatif dari Metode Fine untuk mendapatkan kategori tingkat risikonya level of risk. Berdasarkan Jean Cross 2004, tabel penilaian risiko semikuantitatif adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Kriteria dan nilai dari faktor consequences Faktor Tingkatan Deskripsi Rating Catastrophe Kerusakan fatalparah beragam fasilitas lebih dari 1 juta, aktivitas dihentikan, terjadi kerusakan lingkungan yang sangat luas 100 Universitas Sumatera Utara Consequence akibat yang mungkin ditimbulkan dari suatu kejadian atau peristiwa Disaster Kematian, kerusakan permanen yang bersifat lokal terhadap lingkungan, kerugian 500.000- 2.000.000 50 Very Serious Terjadi cacat permanenpenyakit parah, kerusakan lingkungan yang tidak permanen, dengan kerugian 50.000-500.000 25 Serious Terjadi dampak yang serius tapi bukan cedera dan penyakit parah yang permanen, sedikit berakibat buruk pada lingkungan, dengan kerugian 5.000-50.000 15 Important Membutuhkan penanganan medis, terjadi emisi buangan di lokasi tetapi tidak mengakibatkan kerusakan, dengan kerugian 500-5.000 5 Noticeable Terjadi cedera atau penyakit ringan, memar bagiah tubuh, kerusakan kecil kurang dari 500, kerusakan ringan atau terhentinya proses kerja sementara waktu, tetapi tidak mengakibatkan pencemaran luar lokasi 1 Tabel 3.2 Kriteria dan nilai dari faktor exposure Faktor Tingkatan Dekripsi Rating Exposure paparan frekuensi pemaparan terhadap bahaya atau sumber risiko Continously Sering terjadi dalam satu hari 10 Frequently Terjadi kira-kira satu kali dalam sehari 6 Occasionally Terjadi satu kali seminggu sampai satu kali sebulan 3 Infrequent Satu kali dalam sebulan sampai satu kali dalam setahun 2 Rare Jarang terjadinya 1 Very rare Tidak diketahui kapan terjadinya 0,5 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Kriteria dan nilai dari faktor probability Setelah mendapatkan masing-masing nilai dari consequences, probabilty dan exposure, kemudian dihitung tingkat risiko level of risk dengan rumusan sebagai berikut: Risk score = Consequence x Probability x Exposure Hasil perhitungan tersebut kemudian disesuaikan dengan tabel tingkat risiko sebagai berikut : Tabel 3.4 Levelprioritas risiko Tingkat risiko Comment Action 350 Very high Penghentian aktivitas, risiko dikurangi hingga mencapai batas yang dapat diterima 180-350 Priority 1 Perlu dilakukan penangan secepatnya 70-180 Substantial Mengharuskan ada perbaikan secara teknis 20-70 Priority 3 Perlu diawasi dan diperhatikan secara berkesinambungan 20 Acceptable Intensitas kegiatan yang menimbulkan risiko dikurangi Faktor Tingkatan Dekripsi Rating Probability kemungkinan terjadinya bahaya yang menyertai suatu kejadian atau peristiwa Almost certain Kejadian yang paling sering terjadi 10 Likely Kemungkinan terjadi kecelakaan 50 6 Unusual but possible Tidak biasa namun memiliki kemungkinan terjadi 3 Remotely possible Suatu kejadian yang sangat kecil kemungkinan terjadinya 1 Conceivable Tidak pernah terjadi kecelakaan dalam tahun-tahun pemaparan tetapi mungkin terjadi 0,5 Practically impossible Sangat tidak mungkin terjadi 0,1 Universitas Sumatera Utara seminimal mungkin

3.8. Analisis Data