22
Tabel 6. Luas tanaman dan Produksi komoditi karet rakyat per Desa di Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu tahun 2015.
No Desa
Luas Tanaman
Ha Produksi
ton Produktivitas
tonHa
1 Gunung Selamat 144,5
140,3 0,97
2 Meranti 485,5
471 0,97
S4. Aek Nabara S5. Aek Nabara
3 S6. Aek Nabara 400
393,6 0,98
S1. Aek Nabara S2. Aek Nabara
S3. Aek Nabara 4 Pematang Seleng
57 54,7
0,95 N2. Aek Nabara
N3. Aek Nabara N4. Aek Nabara
5 Pondok Batu 4,5
4,31 0,96
6 Perbaungan 22
20,95 0,95
N1. Aek Nabara Emplasmen
7 N6. Aek Nabara N7. Aek Nabara
N8. Aek Nabara N5. Aek Nabara
8 Lingga Tiga 350,6
347,5 0,99
9 Bandar Tinggi 1785
1781,4 0,99
10 Kampung Dalam 1965
2002,7 1,01
11 Tanjung Sari 1650
1668,8 1,01
Total 6864,1
6887,26 1,003
Sumber : Kantor Informasi Penyuluh Pertanian Kecamatan Bilah Hulu Desa Kampung Dalam dipilih menjadi lokasi penelitian dengan pertimbangan
bahwa dari Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 24 Desa di Kecamatan Bilah Hulu, Desa kampung Dalam adalah desa yang memiliki produksi, luas lahan, dan
produktivitas tertinggi di kecamatan Rantau Utara.
3.2 Metode Penentuan Sampel
Sampel penelitian ditentukan dengan metode accidental yaitu metode penentuan sampel berdasarkan orang yang ditemui secara kebetulan atau siapa pun yang
dipandang oleh peneliti cocok sebagai sumber data Supriana, 2015. Dalam analisis dampak turunnya harga getah karet, populasi adalah petani karet yang
Universitas Sumatera Utara
23
telah mempunyai Tanaman Menghasilkan TM selama lima tahun dengan umur tanaman 5-30 tahun.Hal ini ditentukan agar petani ikut mengalami harga jual
getah karet sebelum turun dan harga sesudah turun. Jumlah populasi pada Desa Kampung Dalam adalah 5.321 jiwa dengan 1321 Kepala keluarga. Jumlah petani
karet rakyat di desa Kampung Dalam adalah 430 jiwa. Dari populasi diambil besar sampel sebesar 30 petani. dengan besar sampel ini n=30 sudah dapat
dilakukan uji statistik regresi dan uji Chow.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan para responden berdasarkan daftar
kuisioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap yang diperoleh dari berbagai instansi Lembaga atau
dinas serta literatur yang ada hubungannya dengan penelitian ini, seperti Badan Pusat Statistik BPS, Dinas Perkebunan, Kantor Camat dan Kantor Kepala Desa.
3.4 Metode Analisis Data 3.4.1 Analisis Regresi Sederhana
Metode regresi linier sederhana digunakan untuk mengukur dampak dan pengaruh turunnya harga jual getah karet rakyat terhadap produksi dengan pupuk, herbisida,
dan tenaga kerja.
Y= a+bX+e
Dimana: Y = Produksi Ton
a = Konstanta b = Koefisien Regresi
Universitas Sumatera Utara
24
X = Pupuk, Herbisida, Tenaga Kerja e = Standart Error
1. Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinan R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Besarnya
R square berkisar antara 0-1 yang berarti semakin kecil besarnya R square, maka hubungan kedua variabel semakin lemah. Sebaliknya, jika R square semakin
mendekati 1, maka hubungan kedua variabel semakin kuat.
2. Uji t
Uji t dilakukan untuk membuktikan hipotesis awal tentang dampak turunnya harga jual getah karet dengan produksi sebagai variabel terikat terhadap pupuk,
herbisida, dan tenaga kerja masing-masing sebagai variabel bebas. -
H : b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel
bebas X terhadap Y. -
H
1
: b1 = 0, artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap Y.
Kriteria pengambilan keputusan: H
diterima jika thi tung ttabel pada α = 5
H
1
diterima jika thitung ttabel pada α = 5
3.4.1 Metode Analisis Dampak Turunnya Harga Getah Karet Terhadap Penggunaan Pupuk, Penggunaan Herbisida Dan Pencurahan Tenaga
Kerja Pada Pengelohan Perkebunan Karet Rakyat. Setelah data selesai dikumpulkan maka dilanjutkan dengan tabulasi data. Pada
hipotesis 1 dilakukan pengujian dengan Uji Chow sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
25
Pertama, dicari persamaan regresi dari dua periode waktu, pada produksi waktu harga getah karet belum turun dan produksi waktu harga jual getah karet sudah
turun, yaitu kombinasi dari:
Y
1
= a
1 +
b
1
X
1
dan Y
2
= a
2
+b
2
X
2
Y = a + bX.......................A
Dari persamaan regresi A dicari Jumlah Kuadrat Galat JKG dan ini disebut G1. Kemudian dicari pula JKG persamaan regresi dari:
Y
1
= a
1 +
b
1
X
1
Dimana: Y
1
= Produksi waktu harga PY belum turun X
1
= Jumlah input pada waktu harga PY belum turun
Diperoleh JKG = G
2
Dicari pula JKG persamaan regresi dari:
Y
2
= a
2
+b
2
X
2
Dimana: Y
1
= Produksi waktu harga PY sudah turun X
1
= Jumlah input pada waktu harga PY sudah turun
Diperoleh JKG = G
3
Dijumlahkan G
2
+ G
3
= G
4
Dikurangkan G
1
– G
4
= G
5
Universitas Sumatera Utara
26
Hitung nilai statistik F F
h
�
�
= �
�
� �
�
�
�
+ �
�
− ��
Pengambilan keputusan: -
F
h
≤ F
t5
: H diterima dan H
1
ditolak. -
F
h
≥ F
t5
: H ditolak dan H
1
diterima. Dengan Hipotesis:
H : Tidak ada dampak turunnya harga jual getah karet
H
1
: Ada dampak turunnya harga jual getah karet Gaspersz, Vincent. 1991
Perhitungan persamaan regresi adalah sebanyak tiga kali: 1.
Untuk X
i
adalah jumlah pupuk. 2.
Untuk X
i
adalah jumlah herbisida. 3.
Untuk X
i
adalah tenaga kerja.
3.5 Defenisi dan Batas Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran penelitian ini, maka digunakan defenisi dan batasan operasional sebagai berikut:
3.5.1 Defenisi Operasional
1. Petani karet rakyat adalah petani yang mengusahakan tanaman karet dan
mengandalkan usahatani karet sebagai salah satu sumber pendapatan keluarga. 2.
Produksi adalah hasil panen yang diperoleh dari usahatani karet berupa lump karet setengah kering yang dihasilkan oleh perkebunan karet rakyat.
Universitas Sumatera Utara
27
3. Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh petani selama
proses produksi masih berlangsung yang dinyatakan dalam rupiah per tahun. Komponen biaya produksi termasuk biaya pupuk, herbisida, dan tenaga kerja.
4. Produksi dibagi menjadi dua yaitu produksi pada saat harga getah karet belum
turun dan harga jual getah karet sudah turun. 5.
Harga jual getah karet adalah harga jual yang berlaku pada setiap petani menjual getah karetnya.Harga jual getah karet terdiri dari dua yaitu harga jual
getah karet sebelum turun dan harga jual getah karet sudah turun. 6.
Penerimaan adalah perkalian antara hasil produksi dengan harga jual. Penerimaan dibagi menjadi dua yaitu penerimaan pada saat harga getah karet
belum turun dan penerimaan pada sesudah harga karet turun. 7.
Penggunaan input produksi pupuk, herbisida, tenaga kerja terbagi dua yaitu penggunaan input produksi saat harga jual belum turun dan penggunaan input
produksi sesudah harga jual turun. 8.
Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dan biaya penggunaan input.
3.5.2 Batasan Operasional
1. Sampel adalah petani yang mengusahakan tanaman karet dalam usahataninya
di Desa Kampung Dalam. 2.
Lokasi penelitian berada di Kecamatan Bilah Hulu, Desa Kampung Dalam. 3.
Penelitian dilaksanakan pada tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
28
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN
KARATERISTIK PETANI SAMPEL
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian 4.1.1 Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan
Desa Kampung Dalam merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Bilah Hulu, kabupaten Labuhanbatu. Desa Kampung Dalam memiliki luas wilayah
3.026 Ha. Desa ini berada pada ketinggian 490-500 m dpl dengan kemiringan 0- 50, pH rata-rata 5-7 dan kesuburan tanah sedang, curah hujan 1500-2500
mmtahun. Desa Kampung Dalam terdiri dari 12 dusun yaitu : Dusun I Mualmas, Dusun II
Jati Mulyo, Dusun III Dalam A, Dusun IV Harapan Baru, Dusun V Kampung Baru Dusun VI Aek Bontar, Dusun VII Suka Maju, Dusun VIII Bandar Slamat,
Dusun IX Jawa A, Dusun X Jawa B, Dusun XI Jawa Maju dan Dusun XII Mardugu.
Secara administratif, Desa Kampung Dalam berbatasan dengan Desa Lingga Tiga di sebelah utara, Di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Aek Goti Kecamatan
Silangkitang, Di sebelah timur berbatasan dengan Desa Tanjung Siram dan Kabupaten Padang Lawas Utara, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Rintis
Kecamatan Silangkitang. Jarak Desa Kampung Dalam ke pusat pemerintah Kecamatan sekitar 23 Km. Jarak Desa ke pusat pemerintah Kabupaten 28 Km.
Jarak Desa ke Ibukota Provinsi sekitar 320 Km.
Universitas Sumatera Utara