Dakwaan Keempat Posisi kasus

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 10 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana c. Dakwaan Ketiga Bahwa mereka terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky bersama-sama dengan Rizky Als Ram, pada hari Rabu tanggal 16 Januari 2013 sekitar pukul 13.50 wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain pada bulan Januari tahun 2013 bertempat di Lobby Grand Elite Hotel jl. Gatot Subroto Medan, atau pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Medan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan memperdagangkan, menjual atau menculik anak untuk diri sendiri atau untuk dijual. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 83 undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana.

d. Dakwaan Keempat

Bahwa mereka terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky bersama-sama dengan Rizky Als Ram, pada hari Rabu tanggal 16 Januari 2013 sekitar pukul 13.50 wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain pada bulan Januari tahun 2013 bertempat di Lobby Grand Elite Hotel jl. Gatot Subroto Medan, atau pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Medan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan pencaharian atau kebiasaannya yaitu dengan sengaja mengadakan atau memudahkan perbuatan cabul dengan orang lain . Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 296 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana. Fakta-fakta yang terungkap di depan persidangan secara berturut-turut berupa keterangan saksi, surat, petunjuk, keterangan terdakwa dan adanya barang bukti adalah : I. Keterangan Saksi a. Saksi Korban RUNIA Als NIA, setelah disumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : − Bahwa pada tanggal 16 Januari 2013 saksi Novi mengatakan kepda saksi korban Runia Als Nia untuk menjual keperawanannya dan saksi korban RUNIA Als NIA menyetujuinya. Selanjutnya saksi Novi memperkenalkan saksi korban Runia Als Nia kepada Terdakwa Ramki Als Ram di jalan Mangkubumi ditempat tersebut saksi novi mengatakan kepada saksi korban Runia Als Nia, bahwa Ramki Als Ram yang akan memperkenalkan saksi Korban Runia Als Nia kepada yang akan beli keperawanannya seharga Rp. 10.000.000,- sepuluh juta rupiah, selanjutnya terdakwa Ramki Als Ram bersama dengan saksi novi dan saksi korban Runia Als Nia pergi menuju hotel Grand Elite di Jalan Gatot Subroto untuk menjumpai terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky. Setelah sampai di hotel selanjutnya masuk ke lobby Hotel dan ditempat tersebut berjumpa dengan kawan terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky, sedangkan saksi Novi langsung meninggalkan hotel tersebut. Kemudian terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky menemui terdakwa Ramki Als Ram, kemudian saksi Amanda Lubis Als Manda datang bersama dengan saksi Sartika Dewi Als Friska, alau terdakwa Ramki Als Ram mengatakan kepada kepada Terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky bahwa 1 satu orang algi perempuan yang masih perawan sedang dalam perjalanan. − Benar bahwa Terdakwa Ramki Als Ram menyuruh saksi korban Runia Als Nia membuat surat dengan ditulis tangan dikertas bermaterai yang isinya ”Dengan hormat, tanggal 16 Januari 2013 saya bernama Runia dengan ini memberikan jawaban sejujurnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun, saya melakukan hal ini dengan pikiran sehat untuk menjual perawan saya, demikian saya ucapkan tanpa ada paksaan dari pihak manapun, terima kasih wassalam”. Lalu surat tersebut diserahkan oleh terdakwa Ramki Als Ram kepada terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky. Beberapa saat kemudian saksi Ican tiba di lobby hotel lalu menanyakan kepada Lambok Pulungan Als Rizky mana 2 dua orang perempuan perawan yang sudah dipesan, lalu terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky menunjukkan saksi Runia Als Nia dan mengatakan bahwa yang satu lagi sedang dalam perjalanan. Selanjutnya Candra menanyakan bagaimana pembayarannya, lalu dijawab oleh terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky bahwa untuk pembayaran perawan harus pakai uang tunai, lalu candra mengatakan bahwa yang akan memakai perempuan yang masih perawan itu adalah teman Candra, kemudian Candra menanyakan yang mana yang tidak perawan, lau terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky menunjuk saksi Amanda Lubis alias Manda, selanjutnya terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky bersama-sama dengan saksi Amanda Lubis Als Manda, Candra dan Sartika Dewi Als Friska, naik ke lantai 2 dua lalu masuk ke kamar nomor 220, didalam kamar Candra memberikan uang sebesar Rp. 1.500.000,00 satu juta lima ratus ribu rupiah kepada terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky. Kemudian Terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky menyerahkan uang sebesar Rp. 800.000,00 delapan ratus ribu rupiah kepada saksi Amanda Als Manda. Akan tetapi saksi Amanda Lubis Als Manda mengatakan agar uang tersebut dititipkan saja kepada temannya di lobby, sedangkan sisanya sebesar Rp 700.000,00 tujuh ratus ribu rupiah adalah untuk terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky. Selanjutnya Terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky turun ke lobby menemui terdakwa Ramki Als Ram di Lobby hotel. Setelah sampai di lobby hotel tiba- tiba datang beberapa orang Polisi yang berpakaian preman menangkap terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky dan terdakwa Ramki Als Ram. Kemudian membawanya ke Polda Sumut untuk diproses lebih lanjut. b. Saksi Amanda Lubis Als Manda, menerangkan sebagai berikut : − Bahwa pada tanggal 16 Januari 2013 terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky menghubungi saksi Amanda Lubis Als Manda agar datang ke Hotel Grand Elite, kemudian Terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky bertemu dengan terdakwa Ramki Als Ram yang telah membawa saksi Sartika Dewi Als Friska. Lalu terdakwa Ramki Als Ram mengatakan kepada Terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky bahwa satu 1 orang lagi perempuan yang masih perawan sedang dalam perjalanan. Terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky menunjuk saksi Amanda Lubis Als Manda, menunjuk saksi Amanda Lubis alias Manda, selanjutnya terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky bersama-sama dengan saksi Amanda Lubis Als Manda, Candra dan Sartika Dewi Als Friska, naik ke lantai 2 dua lalu masuk ke kamar nomor 220, didalam kamar Candra memberikan uang sebesar Rp. 1.500.000,00 satu juta lima ratus ribu rupiah kepada terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky. Kemudian Terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky menyerahkan uang sebesar Rp. 800.000,00 delapan ratus ribu rupiah kepada saksi Amanda Als Manda. Akan tetapi saksi Amanda Lubis Als Manda mengatakan agar uang tersebut dititipkan saja kepada temannya di lobby, sedangkan sisanya sebesar Rp 700.000,00 tujuh ratus ribu rupiah adalah untuk terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky. Selanjutnya Terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky turun ke lobby menemui terdakwa Ramki Als Ram di Lobby hotel. Setelah sampai di lobby hotel tiba-tiba datang beberapa orang Polisi yang berpakaian preman menangkap terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky dan terdakwa Ramki Als Ram. Kemudian membawanya ke Polda Sumut untuk diproses lebih lanjut c. Saksi Ican Dedi Kesuma, setelah disumpah menerangkan sebagai berikut − Bahwa pada hari Minggu tanggal 13 Januari 2013 saksi ada menelpon terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky dan menyamar sebagai pengusaha dan memesan dua orang perempuan yang masih perawan untuk digunakan jasa seksnya oleh terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky mengatakan kepada saksi bahwa ada perempuan yang masih perawan untuk digunakan jasa seksnya dengan harga Rp. 30.000.000,- tiga puluh juta rupiah, kemudian saksi memberitahukan kepada saksi Irfan Afandi Siregar petugas kepolisian menyatakan bahwa akan ada dua orang perempuan yang masih perawan yang akan diperdagangkan jasa seksnya oleh terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky. − Benar pada tanggal 16 Januari 2013 saksi Irfan Afandi Siregar dan saksi menyamara sebagai laki-laki hidung belang yang berpura- pura memesan perempuan untuk digunakan jasa seksnya dan diperintahka memesan sebuah kamar hotel Grand Elite Jl. Gatot Subroto, setelah itu saksi menghubungi terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky dan mengatakan untuk membawa dua orang perempuan perawan yang saksi pesan ke Hotel Grand Elite sekitar pukul 13.00 wib terdakwa Pulungan Als Rizky menelpon saksi yang sedang menunggu di dalam kamar No.220 hotel Grand Elite. − Benar terdakwa Ramki Als Ram mengubungi saksi Novi dan menawarkan agar membawa teman saksi Novi yang mau menjual keperawanannya seharg Rp. 10.000.000,- sepuluh juta rupiah. d. Saksi PONIKEM, setelah disumpah menerangkan sebagai berikut : − Bahwa pada tanggal 16 Januari 2013 seperti biasanya anak saksi yang bernama Runia Als Nia akan berangkat ke sekolah akan tetapi sebelum berangkat ke sekolah anak saksi Runia Als Nia dijemput oleh teman sekolahnya yang bernama Novi. Mereka berangkat ke sekolah bersama-sama selanjutnya saksi tidak mengetahui dan menurut dari keterangan anak saksi Runia Als Nia saat menaiki angkutan umum saksi Novi menarik tangan Runia Als Nia dengan mengatakan “nggak usah sekolah kita” kemudian Runia Als Nia menjawab “ngak mau aku Novi, aku mau sekolah”. − Benar saksi Runia Als Nia menangis karena dipaksa oleh Novi untuk pergi ke Hotel Grand Elite untuk dijual atau ditawarkan kepada bencong dengan harga Rp. 20.000.000,- dua puluh juta rupiah, selanjutnya Novi pergi ntah kemana dan pada saat transaksi di Hotel Grand Elite, petugas kepolisian melakukan penangkapan terhadap saksi Runia Als Nia selanjutnya kami dibawa ke kantor Polda Sumut − Benar sampai larut malam Runia Als Nia belum pulang sekolah, saksi dan keluarga mendatangi saksi No vi dan bertanya “mana si NiaNovi,” dan Novi menjawab “saya tidak tahu”, kemudian saksi tanya kembali “tadi pagi kau yang jemput Runia Als Nia ke sekolah” akhirnya Novi mengaku dengan mengatakan kepada saksi kalau Runia Als Nia ditangkap Polisi dan sekarang berada di Polda Sumut. e. Saksi IRFAN AFANDI SIREGAR, Setelah disumpah menerangkan sebagai berikut : − Bahwa pada hari Minggu tanggal 13 Januari 2013 saksi mendapat informasi dari saksi Ican Dedi Kesuma menyatakan bahwa akan ada dua orang Perempuan yang masih perawan yang akan diperdagangkan jasa seksnya oleh terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky − Benar pada tanggal 16 Januari 2013 saksi Irfan Afandi Siregar dan saksi Ican Dedi Kesuma menyamar sebagai laki-laki hidung belang yang berpura-pura memesan perempuan untuk digunakan jasa seksnya dan kemudian diperintahkan memesan sebuah kamar hotel Grand Elite Jl. Gatot Subroto , setelah itu saksi Ican Dedi Kusuma menghubungi terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky dan mengatakan untuk membawa dua orang perempuan perawan yang saksi Ican Dedi Kusama pesan ke Hotel Grand Elite sekitar Pukul 13.00 wib. Terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky menelpon saksi Ican Dedi Kusuma yang sedang menunggu di dalam kamar No. 220 Hotel Grand Elite − Benar terdakwa Ramki Als Ram menghubungi saksi Novi dan menawarkan agar membawa teman saksi Novi yang mau menjual keperawanannya seharga Rp. 10.000.000,- sepuluh juta − Benar terdakwa tiba di Lobby Hotel lalu menanyakan kepada terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky mana 2 dua orang perempuan perawan yang sudah dipesan, lalu terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky menunjuk kepada saksi Runia Als Nia dan mengatakan bahwa yang satu lagi sedang dalam perjalanan − Benar terdakwa menanyakan kepada terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky bagaimana mengenai pembayarannya. Lalu dijawab oleh terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky bahwa untuk pembayaran perawan harus pakai uang tunai II. Keterangan Terdakwa : Terdakwa LAMBOK PULUNGAN ALS RIZKY dan terdakwa RAMKI ALS RAM menerangkan yang pada pokoknya adalah : − Bermula pada hari Minggu tanggal 13 Januari 2013, saksi Ican menghubungi Terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky meminta dicarikan dua orang perempuan yang masih perawan dan masih sekolah, untuk digunakan jasa seksnya. Kemudian terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky mengatakan kepada Candra bahwa harga 2 dua orang perempuan tersebut adalah Rp. 30.000.000,00 tiga puluh juta rupiah. − Benar pada tanggal 16 Januari 2013 sasi Ican kembali menghubungi terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky melalui handphone dan mengatakan apakah sudah ada cewek perawan yang telah dipesan, jika sudah ada agar dibawa ke hotel Grand Elite Jl. Gatot Subroto, kemudian terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky mengatakan mau menanyakan dulu kepada teman terdakwa yaitu Terdakwa Ramki Als Ram. Selanjutnya terdakwa Lambok Pulungan Als Rizky menghubungi terdakwa Ramki Als Ram dan memesan agar membawa 2 dua orang perempuan yang masih perawan dan masih sekolah ke Hotel Grand Elite Jalan Gatot Subroto. III. Barang Bukti − 7 tujuh lembar uang pecahan Rp. 100.000,- seratus ribu rupiah − 8 delapan lembar uang pecahan Rp. 100.000,- seratus ribu rupiah − 1 satu unit handphone Blackberry Gemini warna Abu-abu type 8520 dengan Sim card 087807460576 − 1 satu unit Handphone Blackberry Gemini warna Abu-abu type 8520 dengan Sim Card 081269492073 − 1 satu lembar Surat Runia bermaterai Rp. 6000 tanggal 16 Januari 201 Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang bersangkutan, maka Jaksa Penuntut Umum Menuntut terdakwa LAMBOK PULUNGAN ALS RIZKY dan terdakwa RAMKI ALS RAM sebagai berikut : a. Menyatakan bahwa Terdakwa LAMBOK PULUNGAN ALS RIZKY dan terdakwa RAMKI ALS RAM, bersalah melakukan tindak pidana “secara bersama- sama melakukan perdagangan orang” sebagaimna diatur dalam Pasal 2 ayat 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana b. Menjatuhkan pidana terhadap diri terdakwa LAMBOK PULUNGAN ALS RIZKY dan terdakwa RAMKI ALS RAM dengan pidana penjara selama 4 empat tahun dan 6 enam bulan penjara dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan, dan denda sebesar Rp 120.000.000,00 seratus dua puluh juta rupiah subsidair 2 dua bulan kurungan c. Menyatakan barang bukti berupa: 7 tujuh lembar uang pecahan Rp. 100.000,- seratus ribu rupiah, 8 delapan lembar uang pecahan Rp. 100.000,- seratus ribu rupiah, dikembalikan kepada saksi IRFAN ANFANDI SIREGAR 1 satu unit Hand Phone Blackberry Gemini warna abu-abu type 8520 dengan Sim Card 087807460576, 1 satu unit Hand Phone Blackberry Gemini warna abu-abu type 8520 dengan Sim Card 081269492073, dirampas untuk dimusnahkan 1 satu lembar Surat Runia bermaterai Rp. 6000 tanggal 16 Januari 2013 terlampir dalam berkas perkara d. Menyatakan terdakwa dibebani untuk membayar ongkos perkara sebesar Rp. 1000,- seribu rupiah

2. Pertimbangan Hukum