ultrasonografi transvaginal bermanfaat untuk observasi uterus yang berukuran kecil. Mioma uteri secara khas menghasilkan gambaran ultrasonografi yang
mendemonstrasikan iregularitas kontur maupun pembesaran uterus. Adanya klasifikasi ditandai oleh fokus-fokus hiperkoik gambaran padat dengan
bayangan akustik. Degenerasi kistik ditandai adanya daerah yang hipoekoik gambaran lunak.
a.3.2 Magnetic Resonance Imagine MRI
Mioma uteri lebih baik didiagnosa dengan MRI daripada USG tetapi biayanya lebih mahal. MRI mampu menentukan ukuran, lokasi dan bilangan
mioma uteri serta bisa mengevaluasi jarak penembusan mioma submukosa di dalam dinding miometrium Parker, 2007.
b. Penatalaksanaan Medis
Penanganan mioma uteri tergantung pada umur, paritas, lokasi, dan ukuran tumor. Oleh karena itu, penanganan mioma uteri terbagi atas:
b.1 Penanganan Konservatif
Saat ini pemakaian Gonadotropin-releasing hormone GnRH agonis memberikan hasil yang baik memperbaiki gejala klinis mioma uteri. Tujuan
pemberian GnRH agonis adalah mengurangi ukuran mioma dengan jalan mengurangi produksi estrogen dari ovarium.
Penggunaan GnRH agonis leuprolid asetat 3,75 mg IM pada hari pertama sampai ketiga mentruasi setiap minggu, sebanyak tiga kali. Obat ini
mengakibatkan pengerutan tumor juga menekan sekresi gonadotropin dan menciptakan keadaan hipoestrogenik yang serupa yang ditemukan pada
Universitas Sumatera Utara
periode postmenopause. Efek maksimum dalam mengurangi ukuran tumor diobservasi dalam 12 minggu. Terapi GnRH agonis dapat juga diberikan
sebelum pembedahan karena memberikan beberapa keuntungan, antara lain mengurangi hilangnya darah selama pembedahan dan mengurangi kebutuhan
akan transfusi darah Setiati, 2009.
b.2 Penanganan Operatif
Tindakan operatif dilakukan terhadap mioma yang menimbulkan gejala yang tidak dapat ditangani dengan penaganan konservatif. Indikasi
terapi bedah untuk mioma uteri menurut American College of obstetricians and Gyneclogist ACOG dan American Society of Reproductive Medicine
ASRM adalah:
a. Perdarahan uterus yang tidak respon terhadap terapi konservatif b. Sangkaan adanya keganasan
c. Pertumbuhan mioma pada masa menopause d.Infertilitas kerana ganggaun pada cavum uteri maupun kerana oklusi tuba
e. Nyeri dan penekanan yang sangat menganggu f. Gangguan berkemih maupun obstruksi traktus urinarius
g. Anemia akibat perdarahan Tindakan operatif yang dilakukan antara lain :
b.2.1 Miomektomi
Miomektomi adalah tindakan pembedahan dimana hanya sarang mioma saja yang diangkat dan rahim tetap dibiarkan. Tindakan ini dapat dikerjakan
misalnya pada mioma submukosa pada mioma geburt dengan cara ekstirpasi
Universitas Sumatera Utara
lewat vagina. Langkah ini merupakan pilihan yang paling sesuai untuk wanita yang masih ingin mempunyai anak. Kemungkinan terjadinya kehamilan
setelah miomektomi adalah 30-50 .
b.2.2 Histerektomi