b. Paritas
Mioma uteri lebih sering terjadi pada nulipara atau wanita yang relatif kurang subur, tetapi sampai saat ini belum diketehui apakah infertilitas
menyebabkan mioma uteri. Wanita yang sering melahirkan lebih sedikit kemungkinannya
untuk terjadinya
perkembangan mioma
ini dibandingkan wanita yang tidak pernah hamil atau satu kali hamil.
Statistik menunjukkan 60 mioma uteri berkembang pada wanita yang tidak pernah hamil atau hanya hamil satu kali Schorge et.al. 2008 .
c. Riwayat Keluarga
Pada penelitian Parker 2007 dikatakan bahwa wanita yang melaporkan kejadian mioma pada dua keluarga tingkat pertama
mempunyai kemungkinan dua kali lebih besar memiliki strong expression dari VEGF-
α growth factor yang berhubungan dengan mioma dibandingkan dengan wanita yang menderita mioma tanpa
riwayat keluarga. Riwayat keluarga tingkat pertama ibukakak yang menderita mioma uteri akan meningkatkan risiko mioma uteri sebesar
2,5 kali.
d. Ras
Kejadian mioma uteri lebih tinggi pada wanita golongan Afrika- Amerika kulit hitam dibandingkan dengan ras Kausakia kulit putih.
Namun masih belum diketahui dengan jelas apakah perbedaan ini adalah karena masalah genetik atau perbedaan pada kadar sirkulasi
estrogen, metabolisme estrogen, diet, atau peran faktor lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian terbaru menunjukkan yang ValVal genotype untuk enzim
essensial kepada
metabolisme estrogen,
catechol-O- methyltransferas COMT ditemui sebanyak 47 pada wanita Afrika-
Amerika berbanding hanya 19 pada wanita kulit putih. Wanita dengan genotype ini lebih rentan untuk menderita mioma uteri. Ini
menjelaskan mengapa prevalensiyang tinggi untuk menderita mioma uteri dikalangan wanita Afrika-Amerika lebih tinggi Parker, 2007.
e. Usia Menarche
Beberapa penelitian mengemukakan bahwa peningkatan pertumbuhan mioma uteri merupakan respon dari stimulus estrogen. Menarche dini
sebelum umur 12 tahun dapat meningkatkan risiko seseorang dapat mengalami mioma uteri Baird, 2003. Paparan estrogen yang semakin
lama akan meningkatkan faktor risiko terkena mioma uteri. Menarche dini 12 tahun ditemukan meningkatkan resiko relatif mioma uteri
dan menarche yang lambat 16 tahun menurunkan resiko relatif mioma uteri. Penelitian Anbualagan 2014 di RSUP Haji Adam Malik
Medan yang menemukan dari 140 kasus, jumlah penderita dengan usia menarche 11-16 tahun merupakan kelompok tertinggi yaitu sebanyak
139 orang 99.3 sedangkan penderita yang mempunyai riwayat menarche lambat usia 16 tahun adalah kelompok paling rendah yaitu
1 orang 0.7.
Universitas Sumatera Utara
f. Berat Badan
Menurut Salinas 2014 yang mengutip pendapat Dorgan, peningkatan IMT dihubungkan dengan penurunan sex hormone-binding globulin
yang akan meningkatkan jumlah estrogen bebas pada jaringan perifer kulit dan jaringan lemak dan ovarium. Satu studi prospektif dijalankan
dan dijumpai kemungkinan risiko menderita mioma uteri adalah setinggi 21 untuk setiap kenaikan 10 kg berat badan dan dengan
peningkatan indeks massa tubuh. Pada penelitian Salinas di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan Pada Tahun 2014 didapati
pasien Mioma Uteri dengan IMT normal 23 sebesar 39 orang 41,1 dan jumlah pasien dengan IMT di atas normal 23 sebesar 56
orang 58,9 Salinas, 2014.
2.9 Upaya Pencegahan 2.9.1 Pencegahan Primer