Perdarahan abnormal Rasa nyeri Gejala dan tanda penekanan Infertilitas dan Abortus

2.4 Gejala Mioma Uteri

Hampir separuh kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan ginekologik karena tidak semua mioma uteri mengganggu dan menimbulkan keluhan. Gejala yang disebabkan oleh mioma uteri bergantung pada ukuran mioma, letak mioma dan komplikasinya. Berikut gejala yang paling sering terjadi :

2.4.1 Perdarahan abnormal

Perdarahan abnormal merupaka gejala yang paling sering dijumpai. Gangguan perdarahan yang terjadi umumnya adalah hipermenore, menoragia, dan dapat juga terjadi metroragia. Gejala ini terjadi pada 30 pasien dengan mioma uteri. Beberapa faktor yang menjadi penyebab perdarahan ini adalah : a. Permukaan endometrium yang lebih luas dari biasanya. b. Atrofi endometrium diatas mioma submukosa. c. Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya sarang mioma diantara serabut miometrium sehingga tidak dapat menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan baik.

2.4.2 Rasa nyeri

Rasa nyeri bukanlah gejala yang khas tetapi dapat timbul karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma yang disertai dengan nekrosis setempat dan peradangan. Pada pengeluaran mioma submukosa yang akan dilahirkan, pada pertumbuhannya yang menyempitkan kanalis servikalis dapat meyebabkan dismenorrhoe. Mioma uteri juga dapat menimbulkan nyeri panggul karena degenerasi akibat oklusi vaskuler, infeksi, torsi dari mioma Universitas Sumatera Utara yang bertangkai maupun akibat kontraksi miometrium yang disebabkan mioma subserosa Decherney et.al. 2007.

2.4.3 Gejala dan tanda penekanan

Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat mioma uteri. Penekanan rahim karena pembesaran mioma uteri dapat meyebabkan terasa berat diabdomen bagian bawah sehingga penderita mengeluh merasakan adanya massa atau benjolan diperut bagian bawah. Penekanan pada kandung kemih akan meyebabkan poliuri, pada uretra dapat menyebabkan retensio urine, pada ureter dapat menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis, pada rektum dapat meyebabkan obstipasi dan tenesmia, pada pembuluh darah dan pembuluh limfe dipanggul dapat meyebabkan edema tungkai dan nyeri panggul.

2.4.4 Infertilitas dan Abortus

Hubungan antara mioma uteri dan kesuburuan belum diketahui secara pasti Edmonds, 2007. Menurut Wiknjosastro 2008 infertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma menutup atau menekan pars interstialis tuba yang mengakibatkan gangguan migrasi sel telur dan spermatozoa, sedangkan mioma submukosum juga memudahkan terjadinya abortus oleh karena distorsi rongga uterus.

2.5 Perubahan Sekunder Mioma Uteri