2. Aspek-Aspek yang Mempengaruhi SDO
SDO diusulkan dipengaruhi oleh paling tidak 5 buah faktor yang sifatnya luas Pratto, Sidanius, Levin, 2006 :
a. Posisi kelompok Berdasarkan teori social dominance, anggota dari kelompok yang
dominan berdasarkan kewenangannya arbitrary-set diprediksi memiliki level SDO yang lebih tinggi dari anggota kelompok subordinat karena
mereka ingin mempertahankan akses hak istimewa terhadap sumber ekonomi dan sosial yang dihasilkan oleh posisi mereka yang lebih
dominan tersebut. b. Konteks Sosial
Berdasarkan teori social dominance, ketika kesenjangan status antara kelompok dominan dan subordinat bervariasi, perbedaan SDO yang
terdapat di dalam kelompok juga akan bervariasi, yakni kelompok berstatus lebih tinggi akan mempunyai keinginan yang lebih tinggi untuk
mempertahankan hirarki sistem sosial dimana kelompok ingroup akan lebih diuntungkan, dan kelompok berstatus lebih rendah akan mempunyai
keinginan lebih tinggi utuk menentang sistem tersebut. c. Perbedaan tempramen dan kepribadian
Selain dipengaruhi oleh identitas sosial yang secara situasional bersifat kontingen, skor SDO juga dipengaruhi oleh tempramen dan
kepribadian yang individu miliki. Sebagai contoh, SDO telah ditemukan mempunyai hubungan yang negatif dengan empati terhadap orang lain dan
Universitas Sumatera Utara
faktor kepribadian dari Openness dan Agreeableness 2 dari dimensi kepribadian Big Five, dan berasosiasi positif dengan agresifitas, perilaku
mendendam vindictiveness, kedinginan coldness, dan keras kepala tough-mindedness.
d. Gender dan Sosialisasi Sesuai dengan peran sosial mereka yang berbeda secara fundamental
dalam hirarki sosial, rata-rata laki-laki dan perempuan juga memiliki attitude
yang berbeda terhadap sosial dan politik Lihat Pratto, Stallworth, Sidanius, 1997a. Secara umum, wanita mendukung kesetaraan sosial,
tradisi inklusif, dan kebijakan yang melindungi dan peduli kepada yang tertindas, lebih memilih kebijakan yang bersifat progresif, rasa takut yang
lebih rendah kepada orang asing less xenophobic, dan lebih menentang perang jika dibandingkan dengan laki-laki. Sedangkan laki-laki lebih tegas
mendukung ketidaksetaraan Pratto, Sidanius, Levin, 2006. Hal ini konsisten dengan hipotesis yang tak berubah-ubah dari teori social
dominance, laki-laki selalu mempunyai level SDO yang lebih tinggi dari perempuan Levin, 2004; Sidanius, et al., 2000; Sidanius Pratto, 1999.
Sementara itu pengalaman sosialisasi dapat mempengaruhi SDO. Duckitt 2001 mengajukan bahwa sosialisasi dari lingkungan yang kurang kasih
sayang secara tidak langsung berpengaruh kepada skor yang tinggi dari SDO Pratto, Sidanius, Levin, 2006.
Universitas Sumatera Utara
D. Orientasi Dominasi Sosial dan Kekerasan