C. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional adalah definisi yang melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu dilakukan
untuk mengukur variabel tersebut Kerlinger, 1986. Berikut ini dijelaskan mengenai definisi operasional pada penelitian ini:
1. Pengukuran
Di dalam penelitian ini variabel-variabel penelitian kami ukur melalui penyebaran angket kuesioner yang berisi pengukuran persepsi terhadap
ospek sebagai ajang kekerasan dan tingkat social dominance orientation dari
partisipan sampel penelitian. Pengukuran yang kami lakukan termasuk ke dalam jenis self report, yaitu dengan mengandalkan laporan dari partisipan
sample mengenai simptom, perilaku, kepercayaan, sikap atau variabel lainnya Hadi, 2004. Berikut adalah informasi tentang pengukuran variabel-variabel
penelitian.
a. Persepsi terhadap Ospek sebagai Ajang Kekerasan
Persepsi terhadap ospek sebagai ajang kekerasan di dalam penelitian ini kami definisikan sebagai sejauh mana seseorang mempersepsikan Ospek
sebagai suatu rangkaian kegiatan yang memang diperuntukkan bagi ajang kekerasan. Persepsi terhadap Ospek sebagai ajang kekerasan diukur
menggunakan skala persepsi yang dibuat oleh peneliti. Pengukuran persepsi terhadap Ospek sebagai ajang kekerasan terdiri
atas sembilan buah item yang masing-masing merupakan suatu bentuk perlakuan kekerasan yang sering diberikan kepada peserta Ospek pada
Universitas Sumatera Utara
1 3
5 Netral
waktu pelaksanaan Ospek. Setiap aitem dibuat dengan pilihan respon 5 titik 1= “Tidak wajar” – 5= “Wajar”. Skala kami ciptakan dengan mereratakan
aitem. Semakin tinggi skor rata-rata individu pada pengukuran persepsi terhadap Ospek sebagai ajang kekerasan menunjukkan semakin tinggi
seseorang mempersepsikan Ospek sebagai rangkaian kegiatan yang memang diperuntukkan bagi ajang kekerasan. Skala disusun dengan menggunakan
teknik Semantic Differential yang dikembangkan oleh Osgood, Suci, dan Tannebaum 1975 Azwar, 2010. Skala ini selain mengukur arah nilai
sikap terhadap suatu objek sosial, dapat pula diketahui intensitas sikap responden terhadap sebuah objek sosial yang hendak diukur. Dengan skala
ini nantinya partisipan memberikan respon yang langsung menggambarkan bobot penilaian mereka terhadap stimulus atau aitem yang bergerak dalam
satu kontinum. Kontinum skala bergerak dari titik 1 hingga titik 5, di mana semakin
ke arah 1 maka nilai sikap semakin negatif dan semakin ke arah 5 maka nilai sikap semakin positif, sedangkan di titik 3 nilai sikap dapat dianggap
bersifat netral Azwar, 2010. Berikut gambaran kontinum skala semantic differential
yang digunakan :
Tabel 1. Kontinum Skala Persepsi
Untuk lebih jelasnya, aitem-aitem pengukuran persepsi terhadap ospek
sebagai ajang kekerasan dapat dilihat pada Lampiran.1
Unfavourable -
Favourable +
Universitas Sumatera Utara
b. Social Dominance Orientation