b. Social Dominance Orientation
Social dominance orientation SDO adalah derajat sejauh mana
individu mendukung dan menginginkan hirarki berbasis kelompok group- based hierarchy
dan menjadi kelompok yang dominan superior atas kelompok-kelompok
lainnya. SDO
merupakan alat
ukur yang
dikembangkan sebagai kelanjutan dari teori social dominance yang digagaskan oleh Felicia Pratto dan Jim Sidanius 1999. Pada penelitian ini
SDO diukur menggunakan skala SDO-6 Pratto et al., 1994 yang terdiri dari 15 buah pertanyaan dalam bentuk skala empat titik 1 = “Sangat
negatif” – 4 = “Sangat positif. Skala kami ciptakan dengan cara mereratakan aitem. Semakin tinggi skor rata-rata individupada skala SDO
menunjukkan semakin tinggi dukungannya terhadap hirarki berbasis kelompok dan dominasi kelompoknya atas kelompok lain yang dianggap
lebih rendah. Untuk lebih jelasnya, skala SDO dapat dilihat pada
Lampiran.1 .
2. Prosedur Penelitian
Kami merekrut para partisipan secara convenient di berbagai lokasi sekitar kampus USU. Para partisipan kami minta untuk mengisi angket
kuesioner yang telah kami persiapkan. Mereka mengisi angket sampai selesai, kemudian mengumpulkannya kembali kepada kami. Para partisipan
berpartisipasi secara sukarela, namun sebagai ungkapan terima kasih, kami memberikan mereka sebuah ballpoin gratis
Universitas Sumatera Utara
D. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR 1. Validitas Alat Ukur
Validitas alat ukur merupakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi ukur. Artinya alat ukur memang
mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur Hadi, 2000. Suatu instrumen dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut
menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut Azwar, 2009. Untuk skala SDO
kami tidak melakukan uji validitas, karena alat ukur ini telah berkali-kali digunakan di dalam berbagai seting penelitian e.g., Perkins Bourgeois,
2006; Hess, Gray Nunez, 2012; Capps, 2002; Sidanius, Mitchell, Haley, Navarrette, 2006, dengan demikian alat ukur ini sudah diakui validitasnya
secara internasional. Namun, mengingat skala SDO yang kami gunakan merupakan versi translasi, kami tetap menggunakan professional judgement
untuk memastikan bahwa translasi yang kami lakukan sudah tepat. Profesional judgement
juga kami terapkan untuk pengukuran persepsi terhadap ospek sebagai ajang kekerasan. Profesional judgement ini merupakan salah satu dari
pendekatan untuk menelaah validitas isi content validity, yaitu sejauh mana aitem-aitem dalam alat ukur mencerminkan ciri atribut yang akan diukur
Azwar, 2009.
2. Reliabilitas Alat Ukur
Konsep reliabilitas mengacu pada apakah suatu instrumen dapat diinterpretasi secara konsisten Field, 2009. Dalam penelitian ini kami
Universitas Sumatera Utara