Metode Analisis Data Dr. Achmad Delianur Nasution, ST, MT, IAI 5. Wahyuni Zahrah, ST, MS

Kelompok responden ini antara lain pengunjung ruang publik dan pedagang kaki lima.

3.5 Metode Analisis Data

Data yang telah diperoleh, baik data sekunder maupun primer dianalisis dengan menggunakan metode evaluasi deskriptif statistis untuk memperoleh penelaahan yang dikehendaki atas berbagai fenomena yang ditemukan di lapangan. Deskripsif dimaksud untuk memberikan penjelasan dan uraian-uraian berdasarkan karakteristik data dan informasi yang diperoleh lapangan. Analisa senantiasa diacu dan dilandasi pada tinjauan pustaka landasan teori, dengan demikian kesimpulan yang diambil diharap dapat menjawab permasalahan yang ditetapkan sebelumnya. Selanjutnya akan diterangkan beberapa tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini. Adapun metode analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.5.1 Analisa deskriptif Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan Effendi dan Singarimbun, 1995:4. Selanjutnya Menurut Whitney dalam Nazir 1988, Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprestasi terhadap data atau informasi. Metode analisis deskriptif dipakai dalam melakukan analisis karakteristik sektor informal dan ruang publik disekitar Lapangan Merdeka Kota Medan. Universitas Sumatera Utara 3.5.2 Analisa kuantitatif Teknik analisa yang dipakai adalah statistik parametik karena data berupa data interval atau rasio Sugiono, 2000 yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Karena tujuan dari penelitian adalah mengetahui peran sektor informal terhadap ruang publik kota dan data yang diperoleh, maka penelitian ini menggunakan teknik korelasi pearson. Hasil dari korelasi ini memberitahukan kepada peneliti besar dan arah relasi itu. Untuk itu peneliti menggunakan alat bantu berupa perangkat lunak software SPSS 16. Koefesien korelasi dinyatakan dengan bilangan bergerak dari 0 sampai +1 atau 0 sampai -1. Apabila korelasi mendekati angka +1 dan -1 maka terdapat hubungan yang kuat. Sebaliknya apabila korelasi mendekati angka 0 bernilai lemah. Apabila korelasi sama dengan 0, maka kedua variabel tidak mempunyai hubungan sama sekali. Pada korelasi +1 atau -1 maka terdapat hubungan yang sempurna antar variabel. Berdasarkan hasil korelasi person tersebut nilai korelasinya diperbandingkan dengan tabel data untuk megetahui variabel yang paling berpengaruh. Kemudian diperbandingkan juga dengan daerah pengamatan lain di kawasan Lapangan Merdeka yang kemudian diambil sebagai kesimpulan penelitian. Pengujian instrumen uji validitas data dengan menggunakan korelasi pearson itu sendiri karena data berupa interval atau rasio. Secara eksternal adalah dengan melihat nilai koefisien pearson masing-masing variabel, dengan kategori nilai koefisien korelasi sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. - 1 ≤ 0,5, validitas lemah 2. 0,5 ≤ 0,75, validitas cukup kuat 3. 0,75 ≤ 0,9, validitas kuat 4. 0,9 ≤ 1, validitas sangat kuat Secara internal adalah dengan melihat nilai koefisien pearson masing-masing variabel dengan total jumlah variabelnya. Kategori nilai koefisien korelasinya sama seperti eksternal.

3.6 Kerangka Penelitian