Aktivitas Pedagang Kaki Lima Terhadap Ruang Publik Analisa Hubungan Aktivitas Pedagang Kaki Lima Terhadap Ruang

5.2 Aktivitas Pedagang Kaki Lima Terhadap Ruang Publik

Pada bagian ini akan dibahas bagaimana peran aktivitas pedagang kaki lima di ruang publik Kawasan Lapangan Merdeka Medan. Adapun kondisi kualitas ruang publik tersebut dinilai berdasarkan kondisi di lapangan yang dikelompokkan menjadi tiga kondisi yaitu sangat mengganggu, mengganggu, dan tidak mengganggu. Berdasarkan survey lapangan Tabel 5.6 dan Gambar 5.14, sebanyak 25,81 responden menyatakan bahwa aktivitas pedagang kaki lima sangat mengganggu di ruang publik, 54,84 menyatakan mengganggu, dan 19,35 menyatakan tidak mengganggu. Tabel 5.6 Kondisi Ruang Publik No Kondisi Ruang Publik Jumlah pengunjung Persentase 1. Sangat Mengganggu 16 25,81 2. Mengganggu 34 54,84 3 Tidak mengganggu 12 19,35 Jumlah 62 100 Sumber: Survey Lapangan, 2014 Gambar 5.14 Diagram Kondisi Ruang Publik Sumber: Survey Lapangan, 2014 Universitas Sumatera Utara

5.3 Analisa Hubungan Aktivitas Pedagang Kaki Lima Terhadap Ruang

Publik Dalam analisa ini dilakukan untuk melihat hubungan antara aktivitas pedagang kaki lima dengan ruang publik di Kawasan Lapangan Merdeka yang merupakan ruang aktivitas pedagang kaki lima. Karakteristik aktivitas pedagang kaki lima mencakup jenis dagangan, bentuk sarana aktivitas, sifat pelayanan, dan ruang aktivitas pedagang kaki lima. Adapun analisis ini dilakukan dengan menggunakan analisa korelasi dan deskriftip. Hasil dari analisis ini berguna untuk melihat peran aktivitas sektor informal yaitu pedagang kaki lima terhadap ruang publik di Kawasan Lapangan Merdeka Medan. Untuk aktivitas pedagang kaki lima didasarkan pada hasil kuesioner yang diberikan kepada pedagang kaki lima. Sedangkan untuk ruang publik didasarkan pada kuesioner yang diberikan kepada pengguna ruang publik. Kriteria dalam penilaian dari ruang publik adalah dengan melihat bagaimana peran aktivitas pedagang kaki lima di ruang publik tersebut. Pada Tabel 5.7 menunjukkan hasil uji yang dilakukan, dimana apabila nilai koefesien korelasi dinyatakan dengan bilangan bergerak dari 0 sampai +1 atau 0 sampai -1. Apabila korelasi mendekati angka +1 dan -1 maka terdapat hubungan yang kuat. Sebaliknya apabila korelasi mendekati angka 0 bernilai lemah. Apabila korelasi sama dengan 0, maka kedua variabel tidak mempunyai hubungan sama sekali. Pada korelasi +1 atau -1 maka terdapat hubungan yang sempurna antar variabel. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7 Hubungan Aktivitas Pedagang Kaki Lima di Ruang Publik No. Karakteristik Pedagang Kaki Lima Cont. Ceofficient 1 Jenis dagangan 0,653 2 Sarana Fisik 0,686 3 Sifat Pelayanan 0,724 4 Ruang Aktivitas 0,735 5 Waktu Pelayanan 0,760 Sumber: Hasil Survey dan Analisa, 2014 Berdasarkan Tabel 5.7, terlihat parameter yang menunjukkan ada atau tidaknya hubungan antara variabel-variabel, sebagai berikut: 1. Jenis dagangan Berdasarkan Tabel 5.7, nilai koefisien korelasi yaitu 0,653 yang berarti mendekati nilai 1. Hal tersebut berarti jenis dagangan memiliki hubungan yang terkait kuat. tetapi jenis dagangan tersebut tidak secara langsung mempengaruhi kondisi ruang publik. Jenis dagangan tidak secara langsung mempengaruhi dikarenakan barang dagangan tersebut memiliki wadah sendiri, sehingga dapat ditata dengan rapi. Namun, jika jenis dagangan dilihat sebagai satu kesatuan dengan sarana fisik aktivitas maka akan mempengaruhi kondisi ruang publik. 2. Sarana Fisik Berdasarkan Tabel 5.7, nilai koefisien korelasi yaitu 0,686 yang berarti mendekati nilai 1. Hal tersebut sarana fisik memiliki hubungan yang cukup kuat. Hal tersebut terlihat dari pemanfaatan sarana usaha fisik aktivitas yang dipengaruhi oleh tempat aktivitas pedagang kaki lima. Pedagang kaki lima yang beraktivitas di trotoar biasanya menggunakan Universitas Sumatera Utara sarana usaha aktivitas yang mudah dipindahkan seperti gerobak, meja atau gelaran, yang juga memudahkan mereka untuk pindah apabila ada penertiban. 3. Sifat Pelayanan Berdasarkan Tabel 5.7, nilai koefisien korelasi yaitu 0,724 yang berarti mendekati nilai 1. Hal tersebut berarti sifat pelayanan memiliki hubungan yang terkait kuat. 4. Ruang Aktivitas Berdasarkan Tabel 5.7, nilai koefisien korelasi yaitu 0,735 yang berarti mendekati nilai 1. Hal tersebut berarti ruang aktivitas memiliki hubungan yang terkait kuat. 5. Waktu Pelayanan Berdasarkan Tabel 5.7, nilai koefisien korelasi yaitu 0,760 yang berarti mendekati nilai 1. Hal tersebut berarti waktu pelayanan memiliki hubungan yang terkait kuat. Kondisi ini terlihat dari waktu aktivitas pedagang kaki lima yang tergantung lokasi dan ruang dimana pedagang tersebut beraktivitas. Di sekitar Kantor Pos Medan Jalan Bukit Barisan waktu pedagang kaki lima yang mengganggu adalah pagi hari-siang hari, karena aktivitas pedagang kaki lima tersebut hingga ke badan jalan dan mengganggu lalu lintas serta menyebabkan kemacetan. Universitas Sumatera Utara

5.4 Analisa Peran Aktivitas Pedagang Kaki Lima Terhadap Ruang Publik