Konsentrat Jagung Pakan Kelinci

commit to user 8 Total Digestible Nutrient 60,1 dan protein kasar 8,77 . Kualitas rumput lapangan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ternak ruminansia, Yasin dan Dilaga, 1997.

3. Konsentrat

Pengertian konsentrat secara umum adalah sesuatu bahan pakan dengan kandungan protein yang tinggi, lemak kurang lebih 12 dan berserat rendah. Umumnya bahan pakan konsentrat mempunyai nilai palatabilitas rasa enak dan aseptabilitas kemauan ternak untuk mengkonsumsi yang lebih tinggi. Konsentrat diberikan kepada ternak dengan tujuan untuk meningkatkan nilai gizi, konsumsi, dan daya cerna pakan karena kualitasnya yang baik, Anggorodi, 1990. Konsentrat merupakan bahan pakan tambahan yang diberikan untuk melengkapi kekurangan nutrien yang didapat dari bahan pakan utama yaitu hijauan. Konsentrat mempunyai kandungan energi, protein dan lemak yang relatif tinggi dengan kandungan serat kasar yang rendah dibanding hijauan yang diberikan. Pemberian ransum berupa kombinasi kedua bahan itu akan memberi peluang terpenuhinya nutrien yang dibutuhkan. Konsentrat untuk ternak umumnya disebut pakan penguat atau bahan baku pakan yang memiliki kandungan serat kasar kurang dari 18 dan mudah dicerna. Konsentrat terdiri dari biji-bijian yang digiling halus, seperti jagung, bungkil kelapa, bungkil kedelai dan dedak, Williamson dan Payne, 1993. Konsentrat adalah bahan pakan yang mengandung serat kasar rendah 18, mudah dicerna, mengandung karbohidrat dan protein yang tinggi. Konsentrat juga mengandung unit bahan kering yang lebih tinggi dibanding dengan hijauan. Konsentrat mempunyai tingkat kecernaan yang lebih tinggi dibanding hijauan sehingga mempunyai nilai nutrisi yang lebih baik dari pada hijauan, Tillman et. al, 1998. commit to user 9

4. Jagung

Jagung merupakan salah satu tanaman serealia yang tumbuh hampir diseluruh dunia dan tergolong species dengan variabilitas genetik yang besar. Tanaman jagung dapat menghasilkan genotip baru yang dapat beradaptasi terhadap berbagai karakteristik lingkungan. Secara umum jagung terdiri dari 2 jenis yaitu jagung kuning dan jagung putih. Di Indonesia jagung merupakan bahan makanan pokok kedua setelah padi. Jagung jenis kuning yang banyak di tanam di Indonesia karena memiliki kelebihan di banding dengan jagung putih. Pada umumnya yang dikonsumsi tidak terbatas hanya bijinya yang tua tetapi pada biji dan tongkol muda yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Para petani juga memanfaatkan daunnya sebagai bahan pakan ternak. Sutrapraja dan Sumiati, 1994. Kandungan protein jagung putih pipilan lebih tinggi bila dibandingkan dengan beras giling sosoh. Komposisi jagung putih pipilan adalah kandungan air 12,00, protein kasar 8,60, karbohidrat 72,60, serat kasar 2,00, abu 1,10 sedangkan komposisi beras giling adalah air 12,00, protein kasar 6,69, karbohidrat 72, 23, serat kasar 0,92, abu 0,64. Walaupun produksi dan potensi jagung sebagai bahan pangan penunjang tinggi, tetapi jagung tidak tahan lama. Jagung tongkol hanya tahan sampai 2 bulan, jagung pipilan ± 3 bulan, dan jagung berkulit ± 5 bulan, Menristek, 2008. Selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang penting dalam menu masyarakat Indonesia. Kandungan nutrisi utama jagung adalah pati 72-73 dengan nisbah amilosa dan amilopektin 25-30:70-75 namun pada jagung pulut waxy maize 0- 7:93-100. Kadar gula sederhana jagung glukosa, fruktosa dan sukrosa berkisar antara 1-3. Protein jagung 8-11 terdiri atas lima fraksi yaitu: albumin, globulin, prolamin, glutelin, dan nitrogen nonprotein, Suarni dan Widowati, 2009. commit to user 10

5. Kulit Ari Biji Mete testa

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN AMPAS BIR DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KELINCI NEW ZEALAND WHITE JANTAN

2 11 42

PENGARUH SUBSTITUSI JERAMI KACANG TANAH DENGAN SILASE DAUN PISANG (Musa paradisiaca) TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RANSUM PADA KELINCI NEW ZEALAND WHITE JANTAN

1 21 37

PENGGUNAAN WHEAT POLLARD FERMENTASI DALAM KONSENTRAT TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RANSUM KELINCI KETURUNAN VLAAMSE REUS JANTAN

1 15 43

PENGARUH PENGGUNAAN KULIT KECAMBAH KACANG HIJAU DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN ORGANIK PADA KELINCI KETURUNAN VLAAMS REUS JANTAN

0 3 50

Pengaruh Penggunaan Bungkil Biji Kapuk (Ceiba Pentandra) Dalam Ransum Terhadap Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Pada Domba Lokal Jantan

0 7 46

Pengaruh penggunaan kulit ari biji mete (anacardium occidentale) dalam ransum Terhadap kecernaan bahan kering Dan bahan organik pada domba Lokal jantan

2 22 38

PENGARUH SUBSTITUSI KONSENTRAT DENGAN TEPUNG BIJI KARET YANG DISUPLEMENTASI Na2S2O3 DALAM RANSUM KELINCI NEW ZEALAND WHITE JANTAN TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK

0 11 44

PENGARUH PENGGUNAAN KULIT NANAS TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RANSUM KELINCI NEW ZEALAND WHITE JANTAN

0 7 42

PENGARUH SUPLEMENTASI MINYAK IKAN TERPROTEKSI DAN L CARNITIN DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, KECERNAAN BAHAN ORGANIK DAN KECERNAAN SERAT KASAR DOMBA LOKAL JANTAN

0 10 90

PEMANFAATAN Indigofera sp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA JANTAN

0 0 5