Sistem Pencernaan Kelinci PENGARUH SUBSTITUSI JAGUNG DENGAN KULIT ARI (testa) BIJI METE DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN KECERNAAN BAHAN ORGANIK KELINCI FLEMISH GIANT JANTAN

commit to user 11 dapat berkembang secara sempurna dan mampu menahan air sehingga tetap mampu hidup di musim kemarau. Misalnya tanah berpasir, tanah lempung berpasir, atau tanah ringan berpasir. Justru ditanah dengan lapisan atas yang subur tanaman jambu mete hanya mampu bertahan 1-2 tahun. Di samping itu, tanaman jambu mete masih bertahan hidup pada tanah-tanah yang memiliki derajat keasaman pH sebesar 5,5-7,3, Suprapti, 2005. Biji mete kernel terdiri dari dua keping biji berwarna putih. Biji mete tertutup oleh lapisan kulit tipis berwarna coklat kemerah-merahan yang disebut kulit ari testa. Kulit ari mengandung zat tanin 25. Biji mete merupakan bagian yang dapat dimakan dan memiliki nilai gizi yang tinggi. Biji mete dapat diolah menjadi produk makanan. Biji mete juga mengandung minyak yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kosmetik, Cahyono, 2001 Kulit ari testa jambu mete merupakan lapisan tipis yang melindungi biji mete dan beratnya sekitar 12 dari biji mete. Kulit ari testa biji mete mempunyai kandungan nutrien yang tinggi tetapi belum dimanfaatkan sebagai bahan pakan dan masih merupakan bahan sisa atau sebagai bahan bakar. Menurut Muljohardjo 1990, kandungan nutrien kulit ari testa biji mete yaitu : kadar air 8,10, kadar mineral 1,80, serat kasar 11,00, kadar protein kasar 7,00, kadar karbohidrat 59,20 dan kadar lemak 12,30.

C. Sistem Pencernaan Kelinci

Pencernaan adalah proses mencerna, mengabsorbsi dan mengeluarkan sisa pakan berupa tinja. Pada umunya bagian-bagian penting dari alat pencernaan adalah mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar dan saluran pembuangan, Tilman, et al. 1991. Menurut Gaman dan Sherrington, 1992 pencernaan merupakan pemecahan molekul nutrien kompleks menjadi molekul-molekul yang cukup kecil untuk diabsorbsi melalui dinding usus. Bahan penyusun pakan seperti monosakarida, garam, vitamin, air dan alkohol commit to user 12 tidak perlu dicerna karena mereka tersusun oleh molekul kecil yang bersifat larut sehingga bahan pakan tersebut langsung diabsorbsi melalui dinding usus. Pencernaan adalah serangkaian proses yang terjadi di dalam saluran pencernaan yaitu: memecah bahan pakan menjadi bagian-bagian atau partikel-partikel yang lebih kecil, dari senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana hingga larut dan dapat diabsorpsi lewat dinding saluran pencernaan masuk ke dalam peredaran darah, yang selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh yang membutuhkannya atau untuk disimpan dalam tubuh. Organ pencenaan antara hewan ruminansia dengan non ruminansia memiliki perbedaan, Sarwono , 1993 . Sistem pencernaan kelinci dapat dibandingkan dengan kuda. Sistem pencernaan itu merupakan sistem pencernaan yang sederhana dengan cecum dan usus besar. Hal ini memungkinkan kelinci dapat makan dan menggunakan bahan-bahan hijauan, rumput dan sejenisnya. Bahan-bahan itu dicerna oleh bakteri disaluran pencernaan bagian bawah seperti yang terjadi pada saluran pencernaan kuda. Tidak seperti halnya mamalia lain kelinci memiliki kebiasaan makan feses yang telah dikeluarkan. Sifat ini disebut coprophagy. Keadaan ini sangat umum terjadi pada kelinci dan hal ini terjadi berdasar pada kontruksi saluran pencernaannya. Sifat coprophagy biasanya terjadi pada malam atau pagi hari berikutnya. Feses yang berwarna hijau muda dan konsestensi lembek itu dimakan lagi oleh kelinci. Feses yang dikeluarkan pada siang hari dan telah berwarna coklat serta mengeras, tidak dimakan. Hal ini memungkinkan kelinci itu memanfaatkan secara penuh bakteri disaluran bagian bawah yaitu mengkonversi protein asal hijauan menjadi protein bakteri yang berkualitas tinggi, mensintesis vitamin B dan memecah selulosa atau serat menjadi energi yang berguna. Jadi sifat coprophagy sebenarnya memang menguntungkan bagi proses pencernaan, Blakely dan david, 1991. Menurut Kartadisastra 1994, kelinci termasuk jenis ternak pseudo- ruminant, yaitu herbivora yang tidak dapat mencerna serat kasar secara baik. commit to user 13 Ia memfermentasikan pakan di caecum. Walaupun memiliki caecum yang besar, kelinci ternyata tidak mampu mencerna bahan–bahan organik dan serat kasar sebanyak yang dapat dicerna oleh ternak ruminansia. Organ–organ pencernaan kelinci dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1. Saluran pencernaan kelinci

D. Konsumsi Pakan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN AMPAS BIR DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KELINCI NEW ZEALAND WHITE JANTAN

2 11 42

PENGARUH SUBSTITUSI JERAMI KACANG TANAH DENGAN SILASE DAUN PISANG (Musa paradisiaca) TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RANSUM PADA KELINCI NEW ZEALAND WHITE JANTAN

1 21 37

PENGGUNAAN WHEAT POLLARD FERMENTASI DALAM KONSENTRAT TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RANSUM KELINCI KETURUNAN VLAAMSE REUS JANTAN

1 15 43

PENGARUH PENGGUNAAN KULIT KECAMBAH KACANG HIJAU DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN ORGANIK PADA KELINCI KETURUNAN VLAAMS REUS JANTAN

0 3 50

Pengaruh Penggunaan Bungkil Biji Kapuk (Ceiba Pentandra) Dalam Ransum Terhadap Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Pada Domba Lokal Jantan

0 7 46

Pengaruh penggunaan kulit ari biji mete (anacardium occidentale) dalam ransum Terhadap kecernaan bahan kering Dan bahan organik pada domba Lokal jantan

2 22 38

PENGARUH SUBSTITUSI KONSENTRAT DENGAN TEPUNG BIJI KARET YANG DISUPLEMENTASI Na2S2O3 DALAM RANSUM KELINCI NEW ZEALAND WHITE JANTAN TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK

0 11 44

PENGARUH PENGGUNAAN KULIT NANAS TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RANSUM KELINCI NEW ZEALAND WHITE JANTAN

0 7 42

PENGARUH SUPLEMENTASI MINYAK IKAN TERPROTEKSI DAN L CARNITIN DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, KECERNAAN BAHAN ORGANIK DAN KECERNAAN SERAT KASAR DOMBA LOKAL JANTAN

0 10 90

PEMANFAATAN Indigofera sp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA JANTAN

0 0 5