Kulit Ari Biji Mete testa

commit to user 10

5. Kulit Ari Biji Mete testa

Dalam tatanama atau sistematika taksonomi tanaman, jambu mete diklasifikasikan sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Sub duvisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Sapindales Famili : Anacardiaceae Genus : Anacardium Species : Anacardium occidentale L, Cahyono, 2001. Dilihat dari segi struktur anatomis buah mete gelondong terdiri dari: 1 Kulit buah mete gelondong pericarp dan 2 Biji mete kernel. Kulit buah mete gelondong pericarp terdiri dari a epicarp atau exocarp, b mesocarp dan c endocarp. Beratnya kira-kira mencapai 45-50 dari berat buah mete gelondong. Epicarp mempunyai konsistensi yang bersifat keras dan liat. Mesocarp merupakan lapisan yang paling tebal dari ketiga lapisan kulit sebaliknya bersifat spons. Endocarp mempunyai konsistensi yang keras dan terdiri dari sel-sel sklerenkim yang memanjang membentuk masa yang kompak, Muljohardjo, 1990. Daerah yang paling ideal untuk pengembangan budidaya tanaman jambu mete adalah lokasi dengan ketinggian 0 m – 35 m dari permukaan laut dpl, kelembapan udara tidak terlalu tinggi dan kisaran curah hujan 1000-2000 mmtahun dengan musim kering yang jelas selama 4-6 bulan. Pada bulan-bulan kering tersebut sangat dibutuhkan tanaman jambu mete, terutama untuk masa berbunga dan tumbuh buah. Pada kondisi tersebut maka jambu mete akan cepat tumbuh dan menghasilkan poduksi yang tinggi, Samadi, 1997. Tanaman jambu mete dapat hidup di berbagai jenis tanah baik ditanah asam, tanah berlempung, tanah laterit, tanah kapur bahkan di tanah-tanah bekas tambang sekaligus. Agar dapat dicapai hasil yang maksimal dapat dipilih jenis tanah yang memungkinkan sistem perakaran commit to user 11 dapat berkembang secara sempurna dan mampu menahan air sehingga tetap mampu hidup di musim kemarau. Misalnya tanah berpasir, tanah lempung berpasir, atau tanah ringan berpasir. Justru ditanah dengan lapisan atas yang subur tanaman jambu mete hanya mampu bertahan 1-2 tahun. Di samping itu, tanaman jambu mete masih bertahan hidup pada tanah-tanah yang memiliki derajat keasaman pH sebesar 5,5-7,3, Suprapti, 2005. Biji mete kernel terdiri dari dua keping biji berwarna putih. Biji mete tertutup oleh lapisan kulit tipis berwarna coklat kemerah-merahan yang disebut kulit ari testa. Kulit ari mengandung zat tanin 25. Biji mete merupakan bagian yang dapat dimakan dan memiliki nilai gizi yang tinggi. Biji mete dapat diolah menjadi produk makanan. Biji mete juga mengandung minyak yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kosmetik, Cahyono, 2001 Kulit ari testa jambu mete merupakan lapisan tipis yang melindungi biji mete dan beratnya sekitar 12 dari biji mete. Kulit ari testa biji mete mempunyai kandungan nutrien yang tinggi tetapi belum dimanfaatkan sebagai bahan pakan dan masih merupakan bahan sisa atau sebagai bahan bakar. Menurut Muljohardjo 1990, kandungan nutrien kulit ari testa biji mete yaitu : kadar air 8,10, kadar mineral 1,80, serat kasar 11,00, kadar protein kasar 7,00, kadar karbohidrat 59,20 dan kadar lemak 12,30.

C. Sistem Pencernaan Kelinci

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN AMPAS BIR DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KELINCI NEW ZEALAND WHITE JANTAN

2 11 42

PENGARUH SUBSTITUSI JERAMI KACANG TANAH DENGAN SILASE DAUN PISANG (Musa paradisiaca) TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RANSUM PADA KELINCI NEW ZEALAND WHITE JANTAN

1 21 37

PENGGUNAAN WHEAT POLLARD FERMENTASI DALAM KONSENTRAT TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RANSUM KELINCI KETURUNAN VLAAMSE REUS JANTAN

1 15 43

PENGARUH PENGGUNAAN KULIT KECAMBAH KACANG HIJAU DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN ORGANIK PADA KELINCI KETURUNAN VLAAMS REUS JANTAN

0 3 50

Pengaruh Penggunaan Bungkil Biji Kapuk (Ceiba Pentandra) Dalam Ransum Terhadap Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Pada Domba Lokal Jantan

0 7 46

Pengaruh penggunaan kulit ari biji mete (anacardium occidentale) dalam ransum Terhadap kecernaan bahan kering Dan bahan organik pada domba Lokal jantan

2 22 38

PENGARUH SUBSTITUSI KONSENTRAT DENGAN TEPUNG BIJI KARET YANG DISUPLEMENTASI Na2S2O3 DALAM RANSUM KELINCI NEW ZEALAND WHITE JANTAN TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK

0 11 44

PENGARUH PENGGUNAAN KULIT NANAS TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RANSUM KELINCI NEW ZEALAND WHITE JANTAN

0 7 42

PENGARUH SUPLEMENTASI MINYAK IKAN TERPROTEKSI DAN L CARNITIN DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, KECERNAAN BAHAN ORGANIK DAN KECERNAAN SERAT KASAR DOMBA LOKAL JANTAN

0 10 90

PEMANFAATAN Indigofera sp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA JANTAN

0 0 5