Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Investasi dapat diartikan sebagi suatu kegitan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu aset assets selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilanpeningkatan investasi. dr.Farid Harianto dan dr.Siswanto 1998. Ada dua jenis investasi yang dapat dilakukan, yaitu investasi pada aset nyata real assets seperti tanah, gedung, emas. Yang kedua adalah investasi pada aset keuangan financial assets seperti saham, obligasi, kredit bank. dr.Farid Harianto dan dr.Siswanto 1998 Dengan melakukan investasi, seorang investor mengharapakan untuk memperoleh penghasilan di masa depan. Namun Penghasilan yang akan diperoleh itu tidak diterima begitu saja. Seorang investor selalu dihadapkan oleh resiko, yaitu suatu kondisi dimana seseorang memperoleh hasil tidak sesuai dengan yang diharapakan. Misalnya, seorang petani yang menanam jagung tentu mengharapakan hasil panen yang melimpah dan kemudian dapat memperoleh penghasilan dengan menjual hasil panennya tersebut. Petani tersebut dihadapkan pada resiko memperoleh gagal panen yang bisa disebabkan oleh hama ataupun cuaca yang tidak mendukung. Selain itu, meskipun hasil panennya baik dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user melimpah, ia bisa saja mengalami resiko malapetaka, yaitu ketika harga panennya menjadi jatuh hingga di bawah biaya produksi. Dalam suatu perdagangan komoditas, banyak hal yang dapat menyebabkan harga komoditas tersebut mengalami pergerakan naik dan turun. Diantaranya adalah banyaknya permintaan dan penawaran atas komoditas yang dimaksud. Sesuai dengan teori ekonomi, jika permintaan lebih besar dari penawaran, harga tentu akan naik. Begitu pula jika permintaan lebih kecil daripada penawaran, harga cenderung turun. Selain itu, adanya ekspor dan impor juga dapat mempengaruhi harga jika permintaan ekspor meningkat, harga didalam negri akan cenderung naik, sementara itu jika permintaan import naik, harga didalam negri akan cenderung turun. Masa panen juga dapat mempengaruhi harga komoditas. Pada masa panen, penawaran meningkat sehingga harga akan cenderung turun. Kemudian faktor kondisi ekonomi dan politik suatu negara, seperti inflasi, perubahan suku bunga, nilai tukar valuta asing juga dapat mempengaruhi adanya pergerakan harga. Untuk itu, seorang investor membutuhkan kepastian akan perolehan suatu keuntungan penghasilan dimasa depan atas investasinya tersebut. Caranya diantaranya adalah dengan mengurangi ataupun mengalihkan resiko yang mungkin ada. Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu resiko sistematis dan resiko tidak sistematis. Resiko sistematis merupakan resiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena Volatilitas resiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user keseluruhan. Sedangkan resiko tidak sistematis merupakan resiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena resiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri tertentu. Salah satu alat untuk mengalihkan resiko adalah melalui kontrak berjangka. Kontrak berjangka adalah kontrak standart untuk membeli atau menjual komoditi dimana jumlah, mutu, jenis, tempat, dan waktu penyerahan dikemudian hari telah ditetapkan terlebih dahulu. Perdagangan dalam kontrak beerjangka berkaitan dengan jual beli komoditas dengan penyerahan kemudian berdasarkan kontrak yang ada. Adji, dharma 2000 Ada 2 manfaat utama dari penyelengarakan perdangan komoditas. Yaitu sebagai sarana pengelolaan resiko risk management melalui kegiatan lindung nilai dan sarana pembentukan harga price discovery. Sebagai sarana lindung nilai, melalui kontrak berjangka ini kita dapat memastikan suatu harga dari suatu komoditas di masa depan. Sedangkan sebagi sarana pembentukan harga, harga kontrak berjangka ini merupakan harga yang terbentuk secara transparan dan wajar yang mencerminkan kondisi pasokan dan permintaan yang sebenarnya dari komoditas yang diperdagangkan. Lindung nilai atau lebih dikenal dengan istilah hedging, adalah suatu pengambilan posisi di pasar berjangka yang berlawanan dengan posisinya di pasar fisik. Dengan mengambil posisi yang berlawanan antara pasar berjangka dengan pasar fisik, maka kerugian yang timbul akibat adanya Volatilitas harga di pasar fisik dapat dikurangi dengan keuntungan yang diperoleh di pasar berjangka, atau sebaliknya. Melaluli lindung nilai, harga suatu komoditas di masa depan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user dapat ditentukan pada saat ini. Sehingga kita dapat terhindar dari resiko yang mungkin timbul karena adanya Volatilitas harga. Ada berbagai macam komoditas yang diperdagangkan di Bursa Berjangka, namun secara umum komoditas yang diperdagangkan di Bursa Berjangka dapat dibagi menjadi dua, yang pertama yaitu Produk Keuangan seperti Indeks Saham dan Valuta Asing. Kemudian yang kedua adalah Produk Non Keuangan seperti Olein, Emas dan CPO. Emas sering disebut dengan istilah “Barometer of fear”. Pada saat orang – orang cemas dengan situasi perekonomian, mereka cenderung untuk membeli emas untuk melindungi nilai kekayaan mereka. Dua macam situasi ekonomi yang sering membuat orang cemas adalah inflasi dan deflasi. Emas terbukti sebagai sarana penyimpanan kekayaan yang tahan baik terhadap inflasi maupun deflasi. Di Bursa Berjangka Jakarta saat ini tersedia kontrak Berjangka emas, 1 lot adalah 1 kilogram, emas yang terdapat di Bursa Berjangka adalah emas logam mulia yang kemurniannya 99,99, kita dapat berdagang fisisknya tetapi juga bisa berdagang berjangka.www.investasiemas.com Emas merupakan jenis Komoditas logam mulia berharga. Masyarakat Indonesia umumnya mengenal dekat sarana investasi ini. Sebagian dari mereka memilih emas sebagai sarana investasinya. Mereka melihat emas bukan saja sebagai sarana investasi akan tetapi juga sebagai tanda tingkat social individu di lingkungan sekitar. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Berdasar atas uraian yang telah diberikan diatas, maka penulis kemudian memilih untuk mengambil judul “Pengaruh Volatilitas Harga Emas Terhadap Volume Permintaan Perdagangan Kontrak Berjangka Emas”

B. Rumusan Masalah