PENGARUH VOLATILITAS HARGA EMAS TERHADAP VOLUME PERMINTAAN PERDAGANGAN KONTRAK BERJANGKA EMAS

(1)

PENGARUH VOLATILITAS HARGA EMAS TERHADAP

VOLUME PERMINTAAN PERDAGANGAN KONTRAK

BERJANGKA EMAS

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh :


(2)

ABSTRAK

PENGARUH VOLATILITAS HARGA EMAS TERHADAP

VOLUME PERMINTAAN PERDAGANGAN KONTRAK

BERJANGKA EMAS

DEANDRA PRAYNA PARAMITHA NIM : F0207130

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat pengaruh dalam berdangangan berjangka emas, antara volumer perdagangan dengan harga emas pada saat berlangsung.

Populasi di dalam penelitian ini adalah laporan transaksi berdangangan jangka panjang emas pada tahun 2008 – 2010 yang tercatat di perdagangan berjangka Indonesia.

Sebelum melakukan pengujian untuk meneliti pengaruh antara harga dengan volume berdagangan pada bursa berjangka, peneliti melakukan perbandingan antara harga emas fisik dengan harga emas pada bursa berjangka. Dari hasil analisis diketahui bahwa investasi emas melalui bursa berjangka makan lebih memberikan keuntungan.

Pengujian dalam penelitian ini menggunakan regresi dan uji beda t yang dilakukan tiap bulan dan juga dilakukan analisis pertahuan. Pengujian yang dilakukan mempergunakan software SPSS for windows versi 17.0. Hal ini terbukti dengan hasil analisis yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang ditunjukkan lebih besar dari


(3)

ABSTRACT

GOLD PRICE VOLATILITY EFFECTS ON TRADE VOLUMEPERMINTAAN GOLD FUTURES CONTRACT

DeAndra PRAYNA PARAMITHA NIM: F0207130

The purpose of this study was to determine whether there is influence in gold deposits, among volume trade with the gold price at the time of progress.

The population in this study is to report long-term gold transactions in the year 2008 - 2010 which was recorded in trading futures Indonesia.

Before testing to know impact the gold price to volume, researcter use test to compare price of gold in traditional and price of gold in share. Result of the analisys indicate that the price in long term treade are more valuable than in the traditional market.

Tests in this study using multiple regression and t different test conducted every month and also carried years analysis. Tests conducted to use the software SPSS for


(4)

(5)

(6)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk :

v

Seluruh keluarga besar yang selalu

mendukung,

Mendoakan, dan membantu saya.

v

Sahabat – sahabat saya dan teman

– teman FE Manajemen 2007


(7)

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh – sungguh urusan yang

lain dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap. ( Q.S Al Insyiroh : 6-8 )

Kerjakanlah pekerjaan yang membawa berkah bagimu dan orang yang kamu cintai

( blogspot.com)

Time is money ( penulis )


(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan Skripsi dengan judul “PENGARUH VOLATILITAS HARGA EMAS TERHADAP VOLUME PERMINTAAN PERDAGANGAN KONTRAK BERJANGKA EMAS” guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis menemukan hambatan dan rintangan namun penulis memperoleh banyak sekali petunjuk, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik. Oleh karenanya, dengan segala kerendahan hati, enulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :


(9)

4. Prof. Dr. Hartono, Ms, Selaku pembimbing skripsi yang tidak pernah berhenti memberikan motivasi dan bimbingan kepada penulis dalam proses penulisan skripsi ini.

5. Seluruh dosen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang selama ini telah memberikan banyak ilmu dan pengetahuan.

Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu apabila ada kata yang tidak berkenan, penulis mohon maaf. Penulis juga mengharapkan atas kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi penulis sendiri. Amin.


(10)

SPECIAL THANKS TO :

Almadulillah aq panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah

memberikan aq kelancaran dan kemudahan dalam menyelesaikan

skripsiku.

Keluarga besarku tercinta atas doanya, dukungannya, kasih sayangnya

yang tiada henti-hentinya sehingga aq bisa nyelesaiin tugas ini dengan

lancar. Terimakasih terimakasih

Kedua adekku (dita,delia) yang selalu memberikan aq dukungan

yahhh….. walaupun kadang – kadang menyusahkan tapi makasiihh

buat dukungannya.

Mas aji yang selalu memberikan aq masukan dan membimbing aq dalam

menyelesaikan tugas ini. Thanks y mas….

Maninku makasih tiap hari udah marahin aq, makasih buat doanya,

makasih buat bantuannya, makasih buat nasehat – nasehatnya, makasih


(11)

MDM ( Hilda, dinna, kiki, dania, reny, liya, Tania, ichi, fira, ira )

makassihh membuat hari – hari di kampus berwarna dan penuh cerita,

Sahabat2ku (Ima, Naomi, Kharisma, Fifi) makasiihh buat dukungan

kalian semua, doa kalian semua.

Dosen Pembimbingku Prof Hartono…makasih y pak akhirnya saya ng

sia sia nunggu berjam-jam buat konsultasi dengan bapak.makasih atas

bimbingannya.

Dosen pengujiku Pak Heru dan Pak Juan,,,,makasih atas suasana di

ruang ujian yang sangat bershabat.

Anak2 FE UNS angktan 2006 mb.cici, mb. Puput, mb. Putri ( makasih

dukungannya makasih ) kodek ( makasih buat bantuan dan

dukungannya mas..) sukses buat qta semua

Anak2 FE UNS angkatan 2007 Eci,Andri,Bayan,Onta,Uje,Surya,

makasihh buat ketawa – ketawa dan kekonyolan di kampus.


(12)

Seluruh Staff dan Karyawan FE UNS terutama pak satpam yang telah

menempelkan stiker di mobilku.pokokya terima kasih banget atas

pemberitahuannya.

Buat siput dan gagah makasihh kalian udah nemenin aq di kala terik,

hujan, nemenin pontang – panting kesana kemari, maap khususnya buat

siput aq sering melukaimu T.T

Makasih buat seluruh angkatan 2007 FE UNS makasih makasihh

makasih makasiihh


(13)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRAC ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Batasan Masalah ... 5

E. Motivasi Penelitian ... 6


(14)

1. Transaksi Di Bursa Berjangka Jakarta ... 22

2. Cara Melakukan Transaksi Emas Di Bursa Berjangka ... 24

3. Faktor-Faktor Kontrak Berjangka Emas ... 25

4. Strategi Dalam Melakukan Transaksi ... 26

G. Lindung Nilai ... 26

H. Tinjauan Penelitian ... 28

G. Kerangka Pikir ... 29

I. Hipotesis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN A. Pemilihan Sample ... 31

B. Data dan Metode Pengumpulan Data ... 31

C. Metode Analisa Data ... 31

1. Teknik Analisis Data ... 31

2. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 33

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 36

1. Perbandingan Volatilitas Harga Emas Fisik dan Emas Berjangka ... 36

2. Volatilitas Harga Emas Perbulan Periode 2008-2010 ... 46

3. Volume Rata-rata Perdagangan Emas Perbulan Periode 2008 – 2010 ... 48


(15)

DAFTAR GAMBAR


(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Nilai Sig Harga Emas Tahun 2008 ... 38

Tabel 4.2 Besar Perbedaan Antara Harga Emas Fisik dengan Berjangka Tahun 2008 ... 39

Tabel 4.3 Nilai Sig Harga Emas Tahun 2009 ... 41

Tabel 4.4 Besar Perbedaan Antara Harga Emas Fisik dengan Berjangka Tahun 2009 ... 42

Tabel 4.5 Nilai Sig Harga Emas Tahun 2010 ... 44

Tabel 4.6 Besar Perbedaan Antara Harga Emas Fisik dengan Berjangka Tahun 2010 ... 45

Tabel 4.7 Volatitilitas Rata-rata Harga Emas Tahun 2008 ... 46

Tabel 4.8 Volatitilitas Rata-rata Harga Emas Tahun 2009 ... 47

Tabel 4.9 Volatitilitas Rata-rata Harga Emas Tahun 2010 ... 47

Tabel 4.10 Volume Rata-Rata Perdangan Emas Tahun 2008 ... 48

Tabel 4.11 Volume Rata-Rata Perdangan Emas Tahun 2009 ... 49

Tabel 4.12 Volume Rata-Rata Perdangan Emas Tahun 2010 ... 49

Tabel 4.13 Hasil Regresi Emas Terhadap Volume November 2008 ... 51

Tabel 4.14 Hasil Regresi Emas Terhadap Volume Desember 2008 ... 52 Tabel 4.15 Hasil Regresi Emas Terhadap Volume


(17)

Tabel 4.18 Hasil Regresi Emas Terhadap Volume

Agustus 2009 ... 56

Tabel 4.19 Hasil Regresi Emas Terhadap Volume Desember 2009 ... 57

Tabel 4.20 Hasil Regresi Emas Terhadap Volume Tahun 2009 ... 58

Tabel 4.21 Hasil Regresi Emas Terhadap Volume Januari 2010 ... 59

Tabel 4.22 Hasil Regresi Emas Terhadap Volume Juni 2010 ... 60

Tabel 4.23 Hasil Regresi Emas Terhadap Volume Tahun 2010 ... 61

Tabel 4.24 Hasil Uji t Harga Emas Terhadap Volume 2008 ... 62

Tabel 4.25 Hasil Uji t Harga Emas Terhadap Volume 2009 ... 63


(18)

ABSTRAK

PENGARUH VOLATILITAS HARGA EMAS TERHADAP

VOLUME PERMINTAAN PERDAGANGAN KONTRAK

BERJANGKA EMAS

DEANDRA PRAYNA PARAMITHA NIM : F0207130

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat pengaruh dalam berdangangan berjangka emas, antara volumer perdagangan dengan harga emas pada saat berlangsung.

Populasi di dalam penelitian ini adalah laporan transaksi berdangangan jangka panjang emas pada tahun 2008 – 2010 yang tercatat di perdagangan berjangka Indonesia.

Sebelum melakukan pengujian untuk meneliti pengaruh antara harga dengan volume berdagangan pada bursa berjangka, peneliti melakukan perbandingan antara harga emas fisik dengan harga emas pada bursa berjangka. Dari hasil analisis diketahui bahwa investasi emas melalui bursa berjangka makan lebih memberikan keuntungan.

Pengujian dalam penelitian ini menggunakan regresi dan uji beda t yang dilakukan tiap bulan dan juga dilakukan analisis pertahuan. Pengujian yang dilakukan mempergunakan software SPSS for windows versi 17.0. Hal ini terbukti dengan hasil analisis yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang ditunjukkan lebih besar dari


(19)

ABSTRACT

GOLD PRICE VOLATILITY EFFECTS ON TRADE VOLUMEPERMINTAAN GOLD FUTURES CONTRACT

DeAndra PRAYNA PARAMITHA NIM: F0207130

The purpose of this study was to determine whether there is influence in gold deposits, among volume trade with the gold price at the time of progress.

The population in this study is to report long-term gold transactions in the year 2008 - 2010 which was recorded in trading futures Indonesia.

Before testing to know impact the gold price to volume, researcter use test to compare price of gold in traditional and price of gold in share. Result of the analisys indicate that the price in long term treade are more valuable than in the traditional market.


(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

A. Latar Belakang Penelitian

Investasi dapat diartikan sebagi suatu kegitan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu aset (assets) selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan/peningkatan investasi. (dr.Farid Harianto dan dr.Siswanto 1998).

Ada dua jenis investasi yang dapat dilakukan, yaitu investasi pada aset nyata (real assets) seperti tanah, gedung, emas. Yang kedua adalah investasi pada aset keuangan (financial assets) seperti saham, obligasi, kredit bank. (dr.Farid Harianto dan dr.Siswanto 1998)

Dengan melakukan investasi, seorang investor mengharapakan untuk memperoleh penghasilan di masa depan. Namun Penghasilan yang akan diperoleh itu tidak diterima begitu saja. Seorang investor selalu dihadapkan oleh resiko, yaitu suatu kondisi dimana seseorang memperoleh hasil tidak sesuai dengan yang diharapakan. Misalnya, seorang petani yang menanam jagung tentu mengharapakan hasil panen yang melimpah dan kemudian dapat memperoleh penghasilan dengan menjual hasil panennya tersebut. Petani tersebut dihadapkan pada resiko memperoleh gagal panen yang bisa disebabkan oleh hama ataupun cuaca yang tidak mendukung. Selain itu, meskipun hasil panennya baik dan


(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id melimpah, ia bisa saja mengalami resiko malapetaka, yaitu ketika harga panennya menjadi jatuh hingga di bawah biaya produksi.

Dalam suatu perdagangan komoditas, banyak hal yang dapat menyebabkan harga komoditas tersebut mengalami pergerakan naik dan turun. Diantaranya adalah banyaknya permintaan dan penawaran atas komoditas yang dimaksud. Sesuai dengan teori ekonomi, jika permintaan lebih besar dari penawaran, harga tentu akan naik. Begitu pula jika permintaan lebih kecil daripada penawaran, harga cenderung turun.

Selain itu, adanya ekspor dan impor juga dapat mempengaruhi harga jika permintaan ekspor meningkat, harga didalam negri akan cenderung naik, sementara itu jika permintaan import naik, harga didalam negri akan cenderung turun. Masa panen juga dapat mempengaruhi harga komoditas. Pada masa panen, penawaran meningkat sehingga harga akan cenderung turun. Kemudian faktor kondisi ekonomi dan politik suatu negara, seperti inflasi, perubahan suku bunga, nilai tukar valuta asing juga dapat mempengaruhi adanya pergerakan harga.

Untuk itu, seorang investor membutuhkan kepastian akan perolehan suatu keuntungan / penghasilan dimasa depan atas investasinya tersebut. Caranya diantaranya adalah dengan mengurangi ataupun mengalihkan resiko yang mungkin ada.

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu resiko sistematis dan resiko tidak sistematis. Resiko sistematis merupakan resiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena Volatilitas resiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara


(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id keseluruhan. Sedangkan resiko tidak sistematis merupakan resiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena resiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri tertentu.

Salah satu alat untuk mengalihkan resiko adalah melalui kontrak berjangka. Kontrak berjangka adalah kontrak standart untuk membeli atau menjual komoditi dimana jumlah, mutu, jenis, tempat, dan waktu penyerahan dikemudian hari telah ditetapkan terlebih dahulu. Perdagangan dalam kontrak beerjangka berkaitan dengan jual beli komoditas dengan penyerahan kemudian berdasarkan kontrak yang ada. ( Adji, dharma 2000 )

Ada 2 manfaat utama dari penyelengarakan perdangan komoditas. Yaitu sebagai sarana pengelolaan resiko (risk management) melalui kegiatan lindung nilai dan sarana pembentukan harga (price discovery). Sebagai sarana lindung nilai, melalui kontrak berjangka ini kita dapat memastikan suatu harga dari suatu komoditas di masa depan. Sedangkan sebagi sarana pembentukan harga, harga kontrak berjangka ini merupakan harga yang terbentuk secara transparan dan wajar yang mencerminkan kondisi pasokan dan permintaan yang sebenarnya dari komoditas yang diperdagangkan.

Lindung nilai atau lebih dikenal dengan istilah hedging, adalah suatu pengambilan posisi di pasar berjangka yang berlawanan dengan posisinya di pasar fisik. Dengan mengambil posisi yang berlawanan antara pasar berjangka dengan pasar fisik, maka kerugian yang timbul akibat adanya Volatilitas harga di pasar fisik dapat dikurangi dengan keuntungan yang diperoleh di pasar berjangka, atau sebaliknya. Melaluli lindung nilai, harga suatu komoditas di masa depan


(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dapat ditentukan pada saat ini. Sehingga kita dapat terhindar dari resiko yang mungkin timbul karena adanya Volatilitas harga.

Ada berbagai macam komoditas yang diperdagangkan di Bursa Berjangka, namun secara umum komoditas yang diperdagangkan di Bursa Berjangka dapat dibagi menjadi dua, yang pertama yaitu Produk Keuangan seperti Indeks Saham dan Valuta Asing. Kemudian yang kedua adalah Produk Non Keuangan seperti Olein, Emas dan CPO.

Emas sering disebut dengan istilah “Barometer of fear”. Pada saat orang – orang cemas dengan situasi perekonomian, mereka cenderung untuk membeli emas untuk melindungi nilai kekayaan mereka. Dua macam situasi ekonomi yang sering membuat orang cemas adalah inflasi dan deflasi. Emas terbukti sebagai sarana penyimpanan kekayaan yang tahan baik terhadap inflasi maupun deflasi.

Di Bursa Berjangka Jakarta saat ini tersedia kontrak Berjangka emas, 1 lot adalah 1 kilogram, emas yang terdapat di Bursa Berjangka adalah emas logam mulia yang kemurniannya 99,99%, kita dapat berdagang fisisknya tetapi juga bisa berdagang berjangka.(www.investasiemas.com)

Emas merupakan jenis Komoditas logam mulia berharga. Masyarakat Indonesia umumnya mengenal dekat sarana investasi ini. Sebagian dari mereka memilih emas sebagai sarana investasinya. Mereka melihat emas bukan saja sebagai sarana investasi akan tetapi juga sebagai tanda tingkat social individu di lingkungan sekitar.


(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Berdasar atas uraian yang telah diberikan diatas, maka penulis kemudian

memilih untuk mengambil judul “Pengaruh Volatilitas Harga Emas Terhadap

Volume Permintaan Perdagangan Kontrak Berjangka Emas”

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah di uraikan maka yng menjadi permasalahan dalam penelitian ini :

1. Apakah volatilitas harga emas berpengaruh terhadap volume Permintaan Perdagangan Kontrak Berjangka Emas ?

C. Tujuan Penelitian

Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh volatilitas harga Emas terhadap volume permintaan perdagangan Kontrak Berjangka Emas.

D. Batasan Masalah

Objek penelitian ditujukan kepada data harian emas yang di perdagangkan di Bursa Berjangka Jakarta dan Volume permintaan perdagangan Kontrak Berjangka Emas yang di perdagangkan di Bursa Berjangka Jakarta. Pergerakan harga emas yang akan di teliti menggunakan harga harian emas yang di peroleh melalui www.bbj-jfx.com.


(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Sedangkan untuk volume permintaan perdagangan kontrak berjangka emas menggunakan data volume permintaan perdagangan kontrak berjangka emas yang di peroleh melalui www.bbj-jfx.com

Pada penelitian ini lebih di tekankan pada perhitungan pengaruh antara harga emas terhadap volume permintaan perdagangan kontrak berjangka emas. Penelitian ini mengambil waktu tahun 2008 sampai 2010

E. Motivasi Penelitian

Dalam berinvestasi, setiap investor selalu dihadapkan kepada resiko. Bahkan terdapat istilah high risk high return yang berarti semakin tinggi resiko yang dihadapi, maka akan semakin tinggi tingkat pengembalian yang akan diperoleh. Namun tidak semua investor menyukai resiko. Investor jenis ini (risk averter) cenderung untuk menghindari ataupun mengurangi tingkat resiko yang ada. Salah satu cara untuk mengurangi tingkat resiko investasi dalam bursa berjangak adalah dengan melakukan lindung nilai (Hedging).

Lindung nilai (hedging) selalu melibatkan dua pihak, yaitu pihak penjual

(short hedger) dan pihak pembeli (long hedger). Dari transakasi yang dilakukan kedua belah pihak ini akan menghasilkan suatu kontrak berjangka.

Alasan seorang investor melakukan lindung nilai (hedging) adalah mengurangi tingkat resiko yang ada, yaitu adanya pergerakan harga yang berpengaruh negatif terhadap hasil investasi. Untuk itulah, maka penulis tertarik untuk melihat bagaimana pengaruh volatilitas harga emas yang terjadi terhadap pergerakan permintaan perdagangan kontrak berjangka emas.


(26)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Untuk mengaplikasikan teori yang diperoleh selama diperkuliahan dengan kenyataan sebenarnya, terutama yang berkaitan dengan Manajemen Keuangan. Tujuan penting penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan.

2. Bagi para Investor

Sebagai tambahan informasi yang berkaitan dengan Bursa Berjangka dan Penggunaannya, khususnya hasil dari penelitian juga bisa dijadikan rujukan bagi investor agar mempertimbangkan penggunaan Bursa Berjangka sebagi sarana mengurangi risiko dan lindung nilai.

3. Bagi pemerhati Perdagangan Berjangka di Indonesia

Sebagai salah satu sumber informasi dan pengetahuan tambahan yang berkaitan dengan Perdagangan Berjangka di Indonesia.


(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

A. Investasi

Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Investasi dibedakan menjadi dua jenis. Investasi pada aset-aset financial

(financial asset) dan investasi pada aset-aset riil (real asset). Investasi pada aset-aset financial adalah investasi yang dilakukan di pasar uang ataupun di pasar modal, investasi ini dapat berupa sertifikat deposito, surat berharga, kontak berjangka ataupun saham. sedangkan untuk investasi aset-aset nyata adalah investasi yang diwujudkan dalam pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembentukan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya. (Abdul Halim, 2005)

Investasi dapat di artikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan/peningkatan investasi. (Dr.Farid Harianto dan Dr.Siswanto, 1998)

Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu. (Jogiyanto, 2008)

Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut. (Samsiyah, 2004)


(28)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dalam bukunya, Abdul halim membagi proses manajemen investasi ke dalam 5 tahapan, yaitu:

1. Menentukan tujuan investasi

Dalam tahap ini, terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan, yaitu tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return), tingkat resiko (rate of risk) dan ketersediaan jumlah dana. Umumnya hubungan antara resiko dan tingkat pengembalian bersifat linier, artinya semakin besar tingkat resiko, maka semakin besar pula tingkat pengembalian yang akan diperolehnya.

2. Melakukan analisis

Tujuan analisis ini adalah untuk mengidentifikasi kesalahan dan penyimpangan yang ada. Ada dua jenis pendekatan yang dapat digunakan. Pertama, pendekatan fundamental, yaitu dengan melihat kinerja dari perusahaan dimana kita melakukan investasi yang kemudian dilanjutkan dengan melihat kondisi sektor industri yang ada. Pendekatan yang kedua adalah pendekatan teknikal, dimana analisis didasarkan pada data (perubahan) harga dimasa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan kondisi harga di masa mendatang.

2. Melakukan pembentukan portofolio

Tujuan portofolio adalah untuk mengurangi tingkat resiko dengan cara membagi resiko yang ada. Jadi kita membagi investasi kita dalam beberapa efek yang memiliki koefisien korelasi negatif (mempunyai hubungan berlawanan).


(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. Melakukan evaluasi kinerja portofolio

Pada tahap ini kinerja portofolio dievaluasi, baik dari tingkat keuntungan maupun resikonya. Dapat dilakukan dengan penilaian kinerja portofolio atas dasar aset yang ditanam, yaitu dengan menggunakan rate of return. setelah itu, dibandingkan dengan portofolio sejenis yang memiliki resiko yang sama.

4. Melaukan revisi kinerja portofolio

Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap sebelumnya. Revisi ini dapat dilakukan jika ternyata kinerja portofolio tidak seperti yang diharapkan.

B. Return dan resiko

Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi. (Abdul Halim, 2005). Return dapat dibedakan menjadi dua, yang pertama adalah return yang telah terjadi, return ini dihitung berdasarkan data historis. Sedangkan yang kedua adalah return yang diharapakan akan diperoleh investor dimasa mendatang. (Abdul Halim, 2005)

Return adalah salah satu tujuan investor menanamkan modalnya untuk mendapatkan return. Return merupakan hasil yang di peroleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang suadah pasti terjadi (realized retrun)

atau return ekspentasi berupa retrun yang belum terjadi tetapi yang di harapkan terjadi di masa yang akan datang.

1. Return realisasi merupakan return yang terjadi, return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Retrun realisasi penting karena di gunakan sebagai


(30)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id salah satu pengukuran kinerja dari perusahaan. Return historis ini di gunakan sebagai dasar penentuan return ekspetasi dan resiko di masa mendatang.

2. Return ekspektasi adalah return yang belum terjadi tetapi diharapkan kan didapatkan di masa yang akan datang. Berbeda dengan return realisasi yang bersifat sudah terjadi, return ekspektasi bersifat belum terjadi. Tingkat penghasilan yang di realisasikan dapat lebih tinggi atau lebih rendah ketidakpastian akan tingkat penghasilan merupakan inti dari investasi, yaitu bahwa investor harus selau mempertimbangkan unsur ketidakpastian yang merupakan resiko investasi. (Muhammad Ryan Solehan Azadin, 2008)

Komponen return meliputi: 1. Capital gain (loss)

Merupakan keuntungan bagi investor yang diperoleh dari selisih antara harga jual dengan harga beli yang terjadi di pasar sekunder.

2. Yield

Merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor secara periodik, misalnya berupa deviden atau bunga. Yield dinyatakan dalam persentase dari modal yang ditanamkan.

Resiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapakan (expected of return) dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata (actual return). Semakin besar penyimpangan yang terjadi, berarti semakin besar tingkat resikonya.

Apabila dikaitkan dengan preferensi investor terhadap resiko, Abdul Halim membagi investor menjadi tiga, yaitu :


(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 1. Investor yang suka terhadap resiko (risk seeker).

Merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan resiko yang berbeda, maka ia akan lebih suka mengambil investasi dengan resiko yang lebih besar. Biasanya investor jenis ini bersikap agresif dan spekulatif dalam mengambil keputusan investasi.

2. Investor yang netral terhadap resiko (risk neutrality).

Merupakan investor yang akan meminta kenaikan tingkat pengembalian yang sama untuk setiap kenaikan resiko. Investor jenis ini umumnya cukup fleksibel dan bersikap hati-hati dalam mengambil keputusan investasi.

3. Investor yang tidak suka terhadap resiko (risk averter).

Merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan resiko yang berbeda, maka ia akan lebih suka mengambil

investasi dengan resiko yang lebih kecil. Biasanya investor jenis ini cenderung selalu mempertimbangkan secara matang dan terencana atas keputusan investasinya.

Sementara itu, dalam konteks portofolio, Abdul Halim membedakan resiko menjadi dua, yaitu :

1. Resiko sistematis.

Merupakan resiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena Volatilitas resiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor


(32)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Misalnya adanya perubahan tingkat bunga, kurs valas, kebijakan pemerintah, dan sebagainya. Resiko ini juga disebut undiversifiable risk.

2. Resiko tidak sistematis.

Merupakan resiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena resiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri tertentu. Resiko ini juga disebut diversifiable risk.

C. Bursa Berjangka

Perdagangan berjangka merupakan suatu bentuk kegiatan yang dapat dimanfaatkan dan dilakukan oleh kalangan dunia usaha sebagai sarana lindung nilai (hedging) yang sangat efektif untuk menunjang kemantapan strategi.

Kontrak berjangka adalah suatu perjanjian yang mengikat secara hukum diantara 2 pihak, untuk membeli atau menjual komoditi yang menjadi subjek Kontrak Berjangka, dalam jumlah, mutu, jenis dan tempat tertentu yang telah ditetapkan.Transaksi bursa berjangka hanya dilkukan di Bursa Berjangka atas ijin BAPPETI. (Bappeti,2010)

Komoditas yang diperdagangkan di Bursa Berjangka terdiri dari Produk Keuangan seperti Indeks Saham dan Valuta Asing. Kemudian yang kedua adalah Produk non Keuangan seperti Olein, Emas, Kopi, dan sebagainya.

Indeks saham adalah menunjukkan harga saham dan berfungsi sebagai indicator trend pasar (pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu).


(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Valuta asing adalah segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi. Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko di bandingkan dengan investasi dalam saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut system mengambang bebas (free float) yaitu benar – benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat mata uang rupiah sangat fluktuatif.

Sedangkan untuk produk non-keuangan seperti dalam bursa berjangka terdapat beberapa produk di antaranya :

Olein adalah investasi atau komoditas baru dalam Bursa Berjangka yang mulai di perdagangkan di dalam Bursa Berjangka Jakarta (BBJ).

Emas merupakan jenis Komoditas logam mulia berharga. Masyarakat Indonesia umumnya mengenal dekat sarana investasi ini.

Sebagian dari mereka memilih emas sebagai sarana investasinya. Mereka melihat emas bukan saja sebagai sarana investasi akan tetapi juga sebagai tanda tingkat social individu di lingkungan sekitar

Untuk menjamin kelancaran dalam perdagangan berjangka, maka dibentuklah suatu kelembagaan bursa berjangka. Setiap lembaga dalam bursa berjangka ini memiliki tugas dan wewenang yang berbeda:

1. Badan Pengawas.

Badan ini di bentuk oleh pemerintah dan ditetapkan sebagai unit yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada menteri yang bertanggung jawab di bidang perdagangan, yang dalam hal ini adalah Menteri Industri dan Perdagangan. Lembaga ini diberi nama Badan Pengawas Perdagangan


(34)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dasarnya diarahkan untuk menjamin terwujudnya integritas pasar, integritas keuangan dan perlindungan kepada nasabah.

2. Bursa Berjangka.

Menurut UU no.32/1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, yang dimaksud dengan Bursa Berjangka adalah badan usaha yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk kegiatan jual-beli komoditi berdasarkan kontrak berjangka dan opsi atas kontrak berjangka.

Bursa berjangka memiliki tugas untuk menyediakan sarana serta sistem untuk kegiatan jual beli komoditas berdasar kontrak berjangka dan opsi atas kontrak berjangka. Selain itu bursa berjangka bertugas melakukan pemantauan yang cermat terhadap kegiatan yang terjadi di dalamnya. Tujuannya untuk mencegah terjadinya tindak penipuan, cidera janji serta tindakan kecurangan lainnya. Oleh karena itulah, maka bursa berjangka diberi wewenang untuk membuat aturan dalam organisasinya yang harus dipatuhi oleh para anggotanya dan para pelaku transaksinya.

3. Lembaga Kliring Berjangka.

Merupakan badan usaha yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana untuk pelaksanaan kliring dan penjaminan transaksi di bursa berjangka. Tujuannya untuk mendukung terciptanya transaksi kontrak berjangka yang teratur, wajar, efisien dan efektif di bursa berjangka. Tugasnya antara lain menjamin penyelesaian kontrak yang ditransaksikan di lantai bursa baik melalui offset (likuiditas) maupun penyerahan fisik. Semua transaksi yang dilaksanakan di bursa berjangka akan dijamin dan diselesaikan


(35)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id oleh Lembaga Kliring Berjangka. Lembaga ini bertindak sebagai wakil penjual terhadap pembeli dan kebalikannya sebagai wakil pembeli terhadap penjual. Di Indonesia, Lembaga Kliring Berjangka dalam menjalankan tugasnya harus berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT).

Peserta bursa berjangka diantaranya yaitu : 1. Hedger.

Hedger adalah seorang pedagang atau pengusaha yang melakukan bisnis di pasar tunai (pasar fisik) atas komoditi yang kontrak berjangkanya diperdagangkan di pasar berjangka (bursa) dan menggunakan transaksi kontrak berjangka untuk melindungi nilai finansial dari komoditi terhadap resiko perubahan harga yang dapat merugikannya. Ada dua jenis hedger : a. Hedger pembeli / buying hedge / hedge long adalah hedger yang akan

membeli komoditi di pasar fisik di masa yang akan datang.

b. Hedger penjual / selling hedge / hedge short adalah hedger yang akan menjual komoditi di pasar fisik di masa yang akan datang.

2. Spekulator.

Spekulator adalah seorang pedagang yang berusaha untuk mengharapkan keuntungan melalui antisipasi yang tepat terhadap perubahan harga.

D. Kontrak Berjangka

Kontrak berjangka adalah kontrak atau perjanjian untuk menjual atau membeli suatu produk pada waktu tertentu dengan harga tertentu objek atau produk yang di perjual belikan di sebut dengan variable pokok (Underlying Asset), yang


(36)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Harga tertentu adalah harga kontrak berjangka di Bursa yang terjadi berdasarkan tawar menawar antara pembeli dan penjual.

Pengertian lainnya yang di sajikan di paparan Bursa Efek Surabaya saat sosialisasi tentang futures di kota Solo bulan November 2001 yang lalu adalah sebagai berikut :

Transaksi Kontrak Berjangka selalu terdiri dari pasangan transaksi pembukaan (Open position) dan transaksi penutupan (Close Position). Transaksi penutupan atau transaksi penyelesaian kontrak dapat dilakukan baik dalam masa periode kontrak maupun pada saat berkahirnya periode kontrak. Penyelesaian kontrak dilakukan dengan cara melakukan transaksi kebalikan (Reverse Transaction)

dari posisi transakasi pembukaan. Penyelesaian kontrak berjangka saat jatuh tempo dilakukan dengan memakai mekanisme penyelesaian final.

Kontrak berjangka yaitu sebuah kontrak untuk membeli atau menjual suatu komoditas atau sekuritas di masa mendatang pada harga yang telah di tetapkan sekarang. (Universitas Paramadina)

E. Macam – Macam Investasi Emas

Selain dapat melakukan investasi emas dalam bentuk fisik (memiliki bentuk fisik seperti emas perhiasan, emas batangan, koin emas, dll). Maka juga berinvestasi pada paper asset seperti membeli saham perusahaan pertambangan emas maupun produk derivatif seperti membeli kontrak emas di bursa berjangka.


(37)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 1. Emas Perhiasan

Apabila menginginkan investasi emas untuk jangka pendek maka akan sulit dalam mendapatkan keuntungan apabila menginvestasikan emas dalam bentuk perhiasan. Karena apabila datang ke toko emas dan membeli emas perhiasan maka anda akan membayar harga emas perhiasan yang di beli di tambah dengan ongkos pembutannya.

Dan jika suatu saat anda akan menjualnya kembali, maka toko emas tidak akan mau membayar ongkos pembuatan dari perhiasan emas tersebut. Toko emas hanya akan membayar harga emasnya saja. Dan tidak semua toko emas mau menerima atau membeli emas perhiasan anda beberapa toko emas kadang menolak pembelian emas perhiasan dari masyarakat penyebanya adalah karena mereka takut kalau emas perhiasan tidak laku di jual kembali di karenakan modelnya yang sudah tidak mengikuti jaman. Jadi apabila mereka membelinya lagi, mereka harus melebur emas tersebut. Atau toko emas tidak mau membeli emas tersebut di karenakan harga emas yang sedang berVolatilitas naik turun dan merek tidak mau membeli di harga tinggi. Jadi kemungkinan emas perhiasan anda akan di hargai rendah di bandingkan harga emas pada saat toko emas akan menjualnya kembali. (Nofieiman, 2007)

Emas perhiasan merupakan jenis emas yang paling popuer dan lazim di perjualbelikan di masyarakat. Emas dalam bentuk perhiasan dapat dipakai sehari – hari sebagai aksesoris kecantikan. Namun emas jenis ini kurang di anjurkan untuk di beli untuk tujuan investasi. Hal ini di sebabkan pada saat kita membeli perhiasan, ada komponen tambahan yang harus kita bayar, yaitu


(38)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id berupa biaya pembuatan perhiasan emas itu sendiri yang nilainya bisa cukup besar. Sementara kalau perhiasan itu di jual kembali harga di nilai dari berat emasnya saja. (www.kebun-emas.info)

2. Emas Batangan

Investasi emas yang terbaik adalah investasi emas dalam bentuk batangan (emas batangan). Emas ini cukup baik bila di jadikan sarana investasi, dan siapapun tak menyangka bahwa emas batangan berbeda dengan emas perhiasan. Emas batangan lebih mudah untuk di jual kembali. Selain itu, emas batangan tidak meminta ongkos pembuatan seperti halnya emas perhiasan. (Nofieiman, 2007)

3. Koin Emas

Koin Emas ONH (Ongkos Naik Haji). Maksudnya dari koin emas ini di harapkan bisa sebagai alternative investasi bagi mereka yang ingin menabung untuk mempersiapkan biaya ibadah haji.

Penamaan Ongkos Naik Haji (ONH) ini sebetulnya taktik pemasran saja kenyataan walau namanya koin emas Ongkos Naik Haji (ONH), tetapi investasi ini sama saja dengan investasi emas lainnya karena harga emas yang sama. Harganya sama dengan harga emas yang mengikuti harga mata uang asing (dollar AS), dan aman terhadap inflasi. Artinya orang yang tidak beragama Islam sekalipun, bisa berinvestasi dalam koin emas Ongkos Naik Haji (ONH) ini. Karena sebetulnya investasi ini sama saja dengan investasi emas lainnya bahkan penamaan Ongkos Naik Haji (ONH) pada koin emas


(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tersebut sebetulnya akan sangat menguntungkan pemegangnya, karena emas tersebut akan lebih memiliki positioning yang lebih baik dalam pemasarannya. (Nofieiman, 2007)

4. Sertifikat Emas

Sertifikat Emas adalah selembar kertas yang menjadi bukti kepemilikan atas emas yang tersimpan pada Bank suatu Negara. Pemilik sertifikat emas ini hanya memegang satu lembar kertas saja yang hanya dapat di uangkan pada bank tersebut. Prinsip dari sertifikat emas ini merupakan alternative investasi yang cukup menguntungkan karena pemiliknya tidak mengeluarkan biaya penyimpanan emas. Berbeda halnya bila membeli emas dalam bentuk fisik yang memerlukan biaya untuk penyimpanannya seperti menyimpan emas di safe deposit box. (Nofieiman, 2007)

5. Saham Pertambangan Emas

Anda bisa juga membeli saham perusahaan pertambangan emas sebagai alternative anda berinvestasi emas. Dalam keadaan pasar emas yang sedang naik turun, saham – saham biasanya bergerak lebih cepat dari pada harga emas fisik itu sendiri. Yang berarti ketika harga emas melonjak, maka harga saham – saham perusahaan pertambangan emas juga melompat lebih tinggi. Tapi untuk investasi emas, dengan membeli saham perusahaan pertambangan emas ini, Anda harus hati – hati juga dan belajar investasi seputar saham terlebih dahulu, karena anda berinvestasi dalam perusahaan pertambangan emas. Perusahaan pertambangan emas yang sahamnya di jual


(40)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id di pasar modal saat ini yaitu PT. Antam TBk denagn kode saham ANTM. (Nofieiman, 2007)

6. Kontrak Berjangka Emas

Di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) saat ini ada kontak emas, 1 lot adalah 1.000 gram, emasnya adalah emas logam mulia yang kemungkinannya 99,99% maka kita dapat berdagang fisiknya tetapi juga dapat berdagang berjangka. (Nofieiman, 2007)

F. Kontrak Berjangka Emas

Emas merupakan jenis Komoditas logam mulia berharga. Masyarakat Indonesia umumnya mengenal dekat sarana investasi ini.

Sebagian dari mereka memilih emas sebagai sarana investasinya. Mereka melihat emas bukan saja sebagai sarana investasi akan tetapi juga sebagai tanda tingkat social individu di lingkungan sekitar.

Walaupun pengetahuan terbatas hanya untuk investasi emas dasar (Dalam bentuk perhiasan) akan tetapi sudah bisa dilihat bahwa emas merupakan sarana investasi yang baik buat mereka dalam jangka panjang.

Umumnya, mereka yang menginvestasikan dananya di dalam bentuk emas, pasti menginginkan keuntungan yaitu dengan mendapatkan selisih dari harga beli dan jual. Misalkan, anda membelinya di harga Rp. 90.000/gramnya, anda akan menjualnya bila harganya naik menjadi Rp. 92.000/garmnya. Ini yang umum di lakukan.


(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dengan bantuan tekhnologi emas bisa di perjual belikan sebagai komoditas perdagangan berjangka (future trading / margin trading). Artinya anda tidak memegang fisik dari emas yang anda beli, tetapi hanya memiliki bukti administrasi atas kepemilikannya. berinvestasi dalam bursa berhjangka, anda tidak harus menyiapkan dana besar / modal besar. (Nofieiman, 2007)

1. Transaksi di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ)

Berinvestasi emas di bursa berjangka Jakarta (BBJ) berbeda, karena bisa menjual terlebih dahulu saat harga mahal dan membelinya saat harga murah (sell high,buy low).

Transaksi di bursa berjangka merupakan transaksi perdagangan, yakni mengurangi resiko sekaligus mencari keuntungan dari selisih jual beli sebagai akibat perubahan harga komoditas yang di perdagangkan, dalam hal ini adalah emas.

Secara singkat, kontrak dagang berjangka adalah suatu kontrak untuk beli (long) atau menjual (short) suatu asset dasar yang penyerahannya dilakukan pada masa yang akan datang sesuai harga yang terjadi di bursa berjangka saat kontrak jatuh tempo.

Pada posisi jual (short) seorang pelaku akan mengambil posisi jual terhadap komoditas untuk melindungi resiko penurunan harga pada masa mendatang. Konkretnya, seorang pelaku memperkirakan bahwa komoditas akan menurun, sehingga dia menjualnya saat ini dengan harga yang lebih mahal dan nantinya bisa membeli kembali ketika harga komoditas sudah


(42)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Sementara itu posisi beli ( long) seorang pelaku memasang posisi beli pada suatu komoditas. Pertimbangannya, harga komoditas tersebut pada masa mendatang di perkirakan akan naik. jadi, beli pada saat murah dan nanti bisa menjual kembali pada harga yang lebih mahal.

Untuk ikut melakukan transaksi emas di bursa berjangka, Anda cukup membayar margin muka (initial margin) sebesar 4 juta per lot (ukuran kontrak adalah lot), dimana 1 lot sama dengan 1.000 gram emas), dengan membuka rekening di salah satu pialang.

Selanjutnya nilai per kontrak (lot) akan bervolatilitas seiring degan naik turunnya harga emas di bursa berjangka. Anda bisa saja menutup posisi anda walau belum jatuh tempo, caranya dengan mengambil posisi sebaliknya dari posisi awal anda apada kontrak yang sama. (Nofieiman, 2007)

2. Cara melakukan transaksi emas di bursa berjangka

Misalkan harga emas pada kontrak berjangka emas (KBE) yang akan jatuh tempo akhir bulan april ini berada pada level Rp. 100.000 per gram. Ekspektasi anda, bahwa harga emas dalam beberapa hari ke depan akan mengalami penurunan. Untuk mendapatkan keuntungan atau meminimalisir resiko dari penurunan harga tersebut, Anda harus mengambil posisi jual (short) pada kontrak tersebut.

Anda membeli 1 lot Kontrak Berjangka Emas yang akan jatuh tempo di akhir bulan april ini, Dengan initial margin yang harus di setor sebesar Rp. 4.000.000 Andaikan pada hari yang sama, pada saat perdagangan ditutup, harga emas turun ke level Rp. 99.000/gram, Pada posisi ini anda sudah


(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id mengalami keuntungan karena (1 lot x (100.000.000 – 99.000.000)) jadi anda mendapatkan untung sebesar Rp. 1000.000 Dengan memasang posisi jual, Anda telah menjual seharga Rp. 100.000.000 dan sekaramg anda membelinya dengan harga Rp. 99.000.000 juta.

Kalau keesokan harinya ternyata harga emas terus turun dan ditutup di harga Rp. 98.000/gram, Maka anda akan untung lagi sebesar Rp. 1000.000 karena (1 lot x (99.000.000 – 98.000.000)). Total keuntungan anda sebesar Rp. 2.000.000, di luar biaya transaksi. Keuntungan akan semakin belipat – lipat apabila jumlah lot yang anda beli semakin banyak.

Apabila harga emas naik menjadi Rp. 101.000/gram, maka nilai per lot menjadi Rp. 101.000.000 (100.000 x 101.000), maka anda akan mengalami kerugian sebesar Rp. 1.000.000 karena (I lot x (100.000.000 – 101.000.000)), sehingga saldo anda akan berkurang sebesar Rp. 1.000.000 menjadi Rp. 3.000.000. Untuk melanjutkan transaksi maka anda harus melakukan penyetoran biaya sebesar Rp. 3.000.000 sehingga rekening anda sama seperti awal yaitu Rp. 4.000.000. Karena dalam transaksi kontrak berjangka emas jika saldo anda lebih kecil dari Rp. 2.500.000 per lot, maka anda harus menyetor dana tambahan sehingga rekening anda kembali seperti semula yaitu Rp. 4.000.000 per lot. Apabila anda tidak menambah uang maka anda tidak bisa melakukan transaksi. (Nofieiman, 2007)


(44)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Faktor – faktor kontrak berjangka emas

Sebelum melakukan transaksi kontrak berjangka emas di bursa berjangka Jakarta (BBJ) maka harus mempertimbangkan beberapa hal, pertama misalkan terkait masalah fundamental komoditi yang akan di transaksikan. Aspek fundamental terkait dengan stock komoditi tersebut, apakah permintaanya semakin bertambah atau permintaan semakin menurun.

Kedua adalah berkaitan dengan aspek teknikal. Dalam hal ini, Alat utamanya adalah menggunakan grafik perkembangan harga suatu komoditas dalam kurun waktu tertentu. Ada dua factor yang perlu di pertimbangkan, yakni analisa garis support dan resistance.

Garis support adalah garis yang menghubungkan titik terendah dari harga suatu komoditas. Garis resistance adalah garis yang menhubungkan titik tertinggi dari harga.

Seorang pelaku dalam bursa berjangka dapat mengambil posisi beli (long) jika harga yang terjadi berada di atas garis support dan sebaliknya apabila pelaku bursa berjangka mengambil posisi jual (short). (Nofieiman, 2007)

4. Strategi dalam melakukan transaksi

Strategi yang dilakukan dalam melakukan transaksi dalam bursa berjangka agar dapat meraih keuntungan atau terhindar dari resiko / kerugian yang besar adalah:

Pertama adalah batasi jumlah transaksi investasi. Dalam kenyataannya transaksi Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) harus melalui pialang dana investor


(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id wajib menyerahkan sejumlah dana yang disebut sebagai deposit margin yang besarnya Rp. 10.000.000.

Kedua adalah apabila ternyata pasar sedang stagnan atau tidak terjadi pergerakan harga yang signifikan maka lebih baik menunggu dan memperhatikan (wait n see).

Ketiga adalah masukkan aspek psikologis dan capital management dalam mengambil keputusan. Aspek psikologis adalah terkait dengan rasa keraguan anda dalam mengambil posisi dalam transaksi. Aspek capital management adalah terlalu memaksakan diri dalam melakukan transaksi di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). (Nofieiman, 2007)

G. Lindung Nilai

Lindung nilai atau dalam bahasa Inggris disebut hedge dalam dunia keuangan dapat diartikan sebagai suatu investasi yang dilakukan khususnya untuk mengurangi atau meniadakan risiko pada suatu investasi lain. Lindung nilai adalah suatu strategi yang diciptakan untuk mengurangi timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga, di samping tetap dimungkinkannya memperoleh keuntungan dari invetasi tersebut.(wikipedia)

Seorang hedger atau pelaku lindung nilai biasanya akan melakukan investasi pada suatu sekuritas yang diyakininya memiliki harga di bawah nilai pasar yang seharusnya dan menggabungkannya dengan sekuritas lainnya yang berhubungan dengan sekuritas tersebut. Holbrook Working, seorang perintis teori lindung nilai menyebut teori ini dengan istilah "speculation in the basis"


(46)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id (spekulasi dasar), di mana dasarnya adalah perbedaan antara nilai teoritis lindung nilai dengan nilai pasar sesungguhnya.

Beberapa bentuk risiko yang diambil merupakan suatu risiko yang menyatu dari kegiatan bisnis yang dilakukan, dan beberapa merupakan hal yang wajar pada bisnis tertentu seperti misalnya pada bidang usaha pertambangan minyak dimana risiko kenaikan dan penurunan harga adalah hal yang wajar.

Beberapa bentuk risiko lainnya adalah tidak diinginkan namun tidak dapat dihindari tanpa dilakukan lindung nilai. Misalnya seseorang yang memiliki toko, tentunya dapat mengatasi risiko alami yang timbul seperti persaingan, kualitas barang yang jelek, barang yang tidak diminati, dan lainnya. Namun, risiko musnahnya sediaan barang dagangan oleh kebakaran adalah suatu risiko yang tidak diinginkan, tetapi dapat dilakukan lindung nilai dengan mengasuransikan tokonya terhadap risiko kebakaran.

Tidak semua lindung nilai merupakan instrumen keuangan. Misalnya saja seorang produser yang melakukan ekspor ke negara lain dapat melakukan lindung nilai atas risiko nilai tukar mata uang dengan cara menghitung biaya-biaya produksinya dalam mata uang yang diinginkannya.


(47)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id H. Tinjauan Penelitian

Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai kontrak berjangka diantaranya adalah :

1. Eric Chang (2000) yang berjudul “Market volatility and the demand for hedging in stock indeks futures”.Dalam jurnalnya Erick Chang meneliti hubungan antara pergerakan harga saham yang diwakilkan oleh Indeks saham S&P500 dengan permintaan lindung nilai dalam Pasar Kontrak Berjangka Indeks Saham S&P500 dimana open interst digunakan sebagai perkiraan dari lindung nilai.

2. Hinsa Siahaan (2006) penelitian ini mencoba mengungkapkan eksistensi pasar derivatif di Indonesia sekarang ini secara deskriptif analisis,dan mencoba mengemukakan bagaimana transaksi kontrak berjangka indeks saham dan mata uang asing dapat dijadikan seagi wacana mendapatkan keuntungan.

3. P. Srinivasan (2008) dalam penelitian ini Exponential GARCH model digunakan untuk menguji dampak perdagangan berjangka dipasar spot volatilitasdari 21 saham perbankan dipilih komersial India.

4. Tommi Effendi Parulian Sihaloho (2006) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai IHSG, indeks LQ45, dan indeks saham sektor keuangan akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).


(48)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id I. Kerangka pemikiran

Keterangan :

1. Variabel Independen

Disebut juga sebagai variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebagai perubahan dan timbulnya variabel dependent (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah Volatilitas Harga Gold.

2. Variabel Dependent

Disebut juga sebagai variabel terikat atau variabel output, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah Volume Kontrak Berjangka Gold.

J. Hipotesis

Dalam bursa berjangka yang menawarkan kontrak berjangka yang spesifik ini, antara pasar fisik atau instrumen keuangan, akan memunculkan perbedaan karakter yang mendasar antara harga pasar fisik (spot price) dengan harga yang terjadi di pasar berjangka (futures price). Perbedaan antara spot price

dan futures price inilah yang dinamakan dengan basis. Pergerakan harga di pasar berjangka dengan pasar fisik pada dasarnya berjalan searah, walaupun pada saat

Volatilitas harga Gold Volume Kontrak Berjangka


(49)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tertentu posisinya bisa mengecil dan membesar. Mengecilnya selisih harga di pasar berjangka dengan harga di pasar fisik disebut dengan basis kuat (strong basis). Sebaliknya bila selisih harga di pasar berjangka dengan harga di pasar fisik membesar, keadaan ini disebut dengan basis lemah (weak basis).

Lemah atau kuatnya basis suatu komoditi tergantung dari sedikit atau banyaknya permintaan dan penawaran dari komoditi yang bersangkutan. Umumnya basis yang lemah menggambarkan kelebihan penawaran, dimana harga di pasar fisik jauh lebih rendah dari harga di pasar berjangka. Sedangkan basis yang kuat menggambarkan kelebihan permintaan komoditi secara fisik, yang menyebabkan harga-harga di pasar berjangka untuk bulan-bulan penyerahan yang lebih jauh akan semakin tinggi dan harga di pasar fisik akan mendekati harga pasar berjangka untuk bulan penyerahan terdekat.

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Volatilitas Harga Gold berpengaruh terhadap volume permintaan perdagangan kontrak berjangka Gold.


(50)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

A. Pemilihan Sampel

Sampel merupakan bagian terkecil dari suatu populasi. Untuk sampel penelitian ini menggunakan data perdagangan Kontrak Berjangka emas periode Januari 2008 sampai Agustus 2010

B. Data dan Metode pengumpulan data

Penelitian ini menggunakan harga harian emas. Sementara untuk data permintaan Kontrak berjangka menggunakan volume kontrak berjangka emas terdapat dalam data perdagangan harian Kontrak Berjangka emas.

Penelitian ini mengambil data sekunder yang dipublikasikan berupa data harga harian emas dan data volume Kontrak Berjangka emas mulai dari Januari 2008 hingga Agutus 2010. Sumber data harian emas dan data volume kontrak berjangka emas diperoleh dari website internet www.bbj-jfx.com.

C. Metode analisis data

1. Teknik Analisa Data

Pada penelitian ini akan diuji pengaruh volatilitas harga emas terhadap Volume Permintaan Perdagangan Kontrak Berjangka emas. Akan digunakan analisis regresi dengan distributed-lag model untuk menguji hipotesis yang ada. Analisis regresi adalah suatu teknik yang digunakan untuk membangun


(51)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id suatu persamaan yang menghubungkan antara variabel tidak bebas (Y) yaitu Volume kontrak berjangka Emas dengan variabel bebas (X) yaitu Harga Emas sekaligus untuk menentukan nilai ramalan atau dugaannya. dengan menggunakan distributed-lag model maka model regresi ini juga akan memperhitungkan jangka waktu. Sebab seringkali Y bereaksi terhadap X dengan suatu jangka waktu tertentu.

Ada tiga alasan utama mengapa seringkali terjadi lag :

a. Alasan psikologis, yaitu karena dorongan dari kebiasaan.Banyak orang tidak segera merubah kebiasaan atau perilakunya ketika terjadi suatu perubahan dalam dirinya.

b. Alasan tekhnologi, seseorang dalam menghadapi suatu perubahan

seringkali mengambil sikap menunggu dengan harapan akan terjadi perubahan lebih lanjut yang lebih menguntungkan.

c. Alasan industri, seringkali seseorang terikat dalam suatu kontrak atau perjainjian, sehingga ia menjadi tidak bebas dalam bertindak karena terikat oleh perjanjian atau kontrak yang ada.

Bentuk persamaan regresi denagn distribusi-lag model ini adalah: Yt =

a

+ b 0Xt + b 1Xt-1 + b 2Xt-2 + b 3Xt-3 +…….+ b 5Xt-25 Keterangan

Yt = variabel terikat, yaitu voleme kontrak berjangka emas pada hari t


(52)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Xt = variabel bebas, yaitu volatilitas harga emas hari t

Xt-1 = variabel bebas, yaitu volatilitas harga emas pada hari t-1 Xt-2 = variabel bebas, yaitu volatilitas harga emas pada hari t-2 Xt-3 = variabel bebas, yaitu volatilitas harga emas pada hari t-3 Xt-4 = variabel bebas, yaitu volatilitas harga emas pada hari t-4 Xt-25 = variabel bebas, yaitu volatilitas harga emas pada hari t-25

Untuk memudahkan perhitungan terhadap pengujian yang akan dilakukan, digunakan program komputer SPSS 15.0 for Window untuk membantu pengolahan data statistik.

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

a. Menentukan Hipotesis untuk uji pengaruh dengan menggunakan t-test atau uji parsial.

Volatilitas harga emas berpengaruh terhadap volume permintaan perdagangan kontrak berjangka emas.

b. Menentukan tingkat signifikan (α)

Dalam penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau tingakat signifikan (α) = 5% untuk uji-T


(53)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id c. Statistika uji

Untuk menghitung tingkat pergerakan harian dilakukan dengan cara membandingkan antara selisih dari nilai sekarang relative dengan nilai periode lalu. Untuk menghitung tingkat pergerakan harga emas di pergunakan rumus :

1) Menghitung tingkat pergerakan

Untuk menghitung tingkat pergerakan harian dilakukan dengan cara membandingkan antara selisih dari nilai sekarang relatif dengan nilai periode lalu. Untuk menghitung tingkat pergerakan harga emas dipergunakan rumus :

1 1 -= D t t t t P P P P Keterangan: t P

D = Volatilitas harga emas pada hari t

t

P = Harga emas pada hari t

1

-t


(54)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2) Uji t

Untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan tingkat signifikansi 5%, apabila pengambilan keputusan dengan mengunakan nilai probabilitasnya, maka jika :


(55)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Kontrak berjangka Emas yang diperdagangkan di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dengan kontrak Berjangka (GOL), yang setiap kontrak berjangka mengandung 1 kg emas kualitas murni (99,99%) dengan jangka waktu 3 bulan.

Keunggulan Kontrak Berjangka Emas (GOL): 2. Harga transparan

3. Kontrak standar

4. Dapat serah terima dalam bentuk cash dan fisik 5. Biaya relatif lebih kecil

Penggunaan emas sebagai nilai investasi dipandang cukup menguntungkan karena harga emas yang stabil dan cenderung terus bertambah mahal dari waktu ke waktu. Berbeda dengan melakukan investasi dengan produk lain, tingkat keamanan nilai investasi dengan emas lebih baik dibandingkan dengan lainnya.

A. Deskripsi Data Penelitian

1. Perbandingan Volatilitas Harga Emas Fisik dengan Harga Emas

Pada Bursa Berjangka

Untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan antara harga emas fisik dengan harga emas pada bursa berjangka dilakukan dengan


(56)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id menggunakan uji paired t test. Uji ini memiliki ketentuan bahwa terdapat perbedaan jika nilai sig lebih besar dari nilai signifikansi yaitu 0,05.

a. Tahun 2008

Dengan melihat dari hasil analisis SPSS yang dilakukan didapat hasil bahwa seluruh nilai sig yang diperoleh lebih besar dari nilai 0,05, hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara harga emas fisik dengan harga emaas pada bursa berjangka. Untuk lebih lengkapnya, hasil analisis dapat dilihat pada table 4.1 dibawah ini.

Sedangkan untuk mengetahui besar perbedaan antara harga emas fisik dengan emas pada perdagangan berjangka dapat dilihat pada kolom mean table 4.2.


(57)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tabel 4.1

Nilai Sig Harga Emas Tahun 2008 Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper t df Sig. (2-tailed)

Pair 1 FJan08 - BJan08 -.016982 .003929 -1.311 18 .206

Pair 2 FFeb08 - BFeb08 -.005966 .014702 .888 18 .386

Pair 3 FMar08 - BMar08 -.017573 .011257 -.460 18 .651

Pair 4 FApr08 - BApr08 -.010103 .012208 .198 18 .845

Pair 5 FMei08 - BMei08 -.011397 .008133 -.351 18 .730

Pair 6 FJun08 - BJun08 -.007666 .014193 .627 18 .538

Pair 7 FJul08 - BJul08 -.014549 .004654 -1.083 18 .293

Pair 8 FAgt08 - BAgt08 -.016109 .015899 -.014 18 .989

Pair 9 FSep08 - BSep08 -.023426 .014268 -.510 18 .616

Pair 10 FOkt08 - BOkt08 -.028227 .034227 .202 18 .842

Pair 11 FNov08 - BNov08 -.022766 .013397 -.544 18 .593


(58)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tabel 4.2

Besar Perbedaan Antara Harga Emas Fisik Dengan Emas Pada Perdagangan Berjangka

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 FJan08 -.00400 19 .011949 .002741

BJan08 .00253 19 .017047 .003911

Pair 2 FFeb08 .00005 19 .013289 .003049

BFeb08 -.00432 19 .018747 .004301

Pair 3 FMar08 -.00137 19 .017446 .004002

BMar08 .00179 19 .023557 .005404

Pair 4 FApr08 .00158 19 .017737 .004069

BApr08 .00053 19 .013954 .003201

Pair 5 FMei08 -.00247 19 .013632 .003127

BMei08 -.00084 19 .015840 .003634

Pair 6 FJun08 .00221 19 .014160 .003249

BJun08 -.00105 19 .014486 .003323

Pair 7 FJul08 -.00395 19 .012634 .002898

BJul08 .00100 19 .015030 .003448

Pair 8 FAgt08 .00484 19 .017318 .003973


(59)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pair 9 FSep08 -.00758 19 .023987

.

005503

BSep08 -.00300 19 .033473 .007679

Pair 10 FOkt08 .00384 19 .049057 .011254

BOkt08 .00084 19 .044874 .010295

Pair 11 FNov08 -.01189 19 .030666 .007035

BNov08 -.00721 19 .015665 .003594

Pair 12 FDec08 .00311 19 .033638 .007717

BDec08 .00095 19 .014316 .003284

Dari table 4.2 terlihat harga rata-rata harga emas pada perdagangan berjangka memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga emas fisik. Sebagai contoh harga emas pada bulan Januari dimana untuk emas fisik adalah -0,004 dan harga emas pada perdagangan berjangka adalah 0,002.

b. Tahun 2009

Dengan melihat dari hasil analisis SPSS yang dilakukan didapat hasil bahwa seluruh nilai sig yang diperoleh lebih besar dari nilai 0,05, hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara harga emas fisik dengan harga emaas pada bursa berjangka. Untuk lebih lengkapnya, hasil analisis dapat dilihat pada table 4.3 dibawah.


(60)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Sedangkan untuk mengetahui besar perbedaan antara harga emas fisik dengan emas pada perdagangan berjangka dapat dilihat pada kolom mean table 4.4.

Tabel 4.3

Nilai Sig Harga Emas Tahun 2009 Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper t df Sig. (2-tailed)

Pair 1 FJan09 - BJan09 -.012424 .012091 -.029 17 .977

Pair 2 FFeb09 - BFeb09 -.011254 .008698 -.270 17 .790

Pair 3 FMar09 - BMar09 -.014373 .015595 .086 17 .932

Pair 4 FApr09 - BApr09 -.011790 .012457 .058 17 .954

Pair 5 FMei09 - BMei09 -.009095 .008095 -.123 17 .904

Pair 6 FJun09 - BJun09 -.007534 .006867 -.098 17 .923

Pair 7 FJul09 - BJul09 -.003487 .007487 .769 17 .452

Pair 8 FAgus09 - BAgs09 -.009027 .006027 -.420 17 .679

Pair 9 FSept09 - BSept09 -.007232 .008010 .108 17 .916

Pair 10 FOkt09 - BOkt09 -.010203 .007092 -.380 17 .709

Pair 11 FNov09 - BNov09 -.003057 .013057 1.309 17 .208


(61)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tabel 4.4

Besar Perbedaan Antara Harga Emas Fisik Dengan Emas Pada Perdagangan Berjangka

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 FJan09 -.00311 18 .018518 .004365

BJan09 -.00294 18 .013148 .003099

Pair 2 FFeb09 -.00639 18 .013849 .003264

BFeb09 -.00511 18 .012774 .003011

Pair 3 FMar09 .00333 18 .024461 .005766

BMar09 .00272 18 .014879 .003507

Pair 4 FApr09 .00500 18 .019620 .004624

BApr09 .00467 18 .015193 .003581

Pair 5 FMei09 -.00150 18 .016713 .003939

BMei09 -.00100 18 .006435 .001517

Pair 6 FJun09 .00178 18 .012959 .003055

BJun09 .00211 18 .007843 .001849

Pair 7 FJul09 .00117 18 .008920 .002102

BJul09 -.00083 18 .005533 .001304

Pair 8 FAgus09 -.00033 18 .011146 .002627

BAgs09 .00117 18 .006609 .001558

Pair 9 FSept09 -.00056 18 .013461 .003173

BSept09 -.00094 18 .006282 .001481

Pair 10 FOkt09 -.00272 18 .015427 .003636


(62)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pair 11 FNov09 -.00094 18 .014976 .003530

BNov09 -.00594 18 .006301 .001485

Pair 12 FDec09 .00100 18 .015518 .003658

BDec09 .00406 18 .012326 .002905

Dari table 4.4 terlihat harga rata-rata harga emas pada perdagangan berjangka memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga emas fisik. Sebagai contoh harga emas pada bulan Juni dimana untuk emas fisik adalah -0,001 dan harga emas pada perdagangan berjangka adalah 0,002.

c. Tahun 2010

Dengan melihat dari hasil analisis SPSS yang dilakukan didapat hasil bahwa seluruh nilai sig yang diperoleh lebih besar dari nilai 0,05, hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara harga emas fisik dengan harga emaas pada bursa berjangka. Untuk lebih lengkapnya, hasil analisis dapat dilihat pada table 4.5 dibawah. Sedangkan untuk mengetahui besar perbedaan antara harga emas fisik dengan emas pada perdagangan berjangka dapat dilihat pada kolom mean table 4.6.


(63)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tabel 4.5

Nilai Sig Harga Emas Tahun 2010 Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper t df Sig. (2-tailed)

Pair 1 FJan09 - BJan09 -.012424 .012091 -.029 17 .977

Pair 2 FFeb09 - BFeb09 -.011254 .008698 -.270 17 .790

Pair 3 FMar09 - BMar09 -.014373 .015595 .086 17 .932

Pair 4 FApr09 - BApr09 -.011790 .012457 .058 17 .954

Pair 5 FMei09 - BMei09 -.009095 .008095 -.123 17 .904

Pair 6 FJun09 - BJun09 -.007534 .006867 -.098 17 .923

Pair 7 FJul09 - BJul09 -.003487 .007487 .769 17 .452

Pair 8 FAgus09 - BAgs09 -.009027 .006027 -.420 17 .679

Pair 9 FSept09 - BSept09 -.007232 .008010 .108 17 .916

Pair 10 FOkt09 - BOkt09 -.010203 .007092 -.380 17 .709

Pair 11 FNov09 - BNov09 -.003057 .013057 1.309 17 .208


(64)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tabel 4.6

Besar Perbedaan Antara Harga Emas Fisik Dengan Emas Pada Perdagangan Berjangka

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 FJan09 -.00311 18 .018518 .004365

BJan09 -.00294 18 .013148 .003099

Pair 2 FFeb09 -.00639 18 .013849 .003264

BFeb09 -.00511 18 .012774 .003011

Pair 3 FMar09 .00333 18 .024461 .005766

BMar09 .00272 18 .014879 .003507

Pair 4 FApr09 .00500 18 .019620 .004624

BApr09 .00467 18 .015193 .003581

Pair 5 FMei09 -.00150 18 .016713 .003939

BMei09 -.00100 18 .006435 .001517

Pair 6 FJun09 .00178 18 .012959 .003055

BJun09 .00211 18 .007843 .001849

Pair 7 FJul09 .00117 18 .008920 .002102

BJul09 -.00083 18 .005533 .001304

Pair 8 FAgus09 -.00033 18 .011146 .002627

BAgs09 .00117 18 .006609 .001558

Pair 9 FSept09 -.00056 18 .013461 .003173

BSept09 -.00094 18 .006282 .001481

Pair 10 FOkt09 -.00272 18 .015427 .003636

BOkt09 -.00117 18 .004134 .000974

Pair 11 FNov09 -.00094 18 .014976 .003530


(65)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pair 12 FDec09 .00100 18 .015518 .003658

BDec09 .00406 18 .012326 .002905

Dari table 4.6 terlihat harga rata-rata harga emas pada perdagangan berjangka memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga emas fisik. Sebagai contoh harga emas pada bulan Desember 2010 dimana untuk emas fisik adalah -0,001 dan harga emas pada perdagangan berjangka adalah 0,004.

2. Volatilitas Harga Emas Berjangka Perbulan Periode 2008 - 2010

Tabel dibawah ini menunjukkan Volatilitas harga emas dalam tiga tahun terakhir.

Tabel 4.7

Volatilitas Rata-rata Harga Emas Tahun 2008 (dalam rupiah)

Bulan Harga (Rp) Volatilitas

Jan 270.689 0,0000

Feb 274.857 0,0154

Mar 289.643 0,0538

Apr 272.239 -0,0601

Mei 272.631 0,0014

Jun 268.307 -0,0159

Jul 273.089 0,0178

Aug 279.802 0,0246

Sep 249.845 -0,1071

Okt 271.889 0,0882

Nov 279.030 0,0263

Des 293.687 0,0525


(66)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tabel 4.8

Volatilitas Rata-rata Harga Emas Tahun 2009 (dalam rupiah)

Bulan Harga (Rp) Volatilitas

Jan 311.650 0,0000

Feb 311.361 -0,0009

Mar 311.073 -0,0009

Apr 311.076 0,0000

Mei 311.080 0,0000

Jun 311.025 -0,0002

Jul 310.830 -0,0006

Aug 310.860 0,0001

Sep 310.890 0,0001

Okt 310.865 -0,0001

Nov 310.590 -0,0009

Des 310.215 -0,0012

Sumber : Data Sekunder Yang Diolah (2011) Tabel 4.9

Volatilitas Rata-rata Harga Emas Tahun 2010 (dalam rupiah)

Bulan Harga (Rp) Volatilitas

Jan 335.425 0,0000

Feb 328.844 -0,0196

Mar 330.070 0,0037

Apr 332.636 0,0078

Mei 353.295 0,0621

Jun 362.545 0,0262

Jul 351.000 -0,0318

Aug 323.476 -0,0784

Sep 315.934 -0,0233

Okt 347.872 0,1011

Nov 362.298 0,0415

Des 243.533 -0,3278


(67)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dari tabel diatas terlihat bahwa harga emas relatif stabil dari waktu kewaktu. Pada dua tahun terahir yaitu pada tahun 2009 dan 2010 harga emas rata-rata berkisar pada nilai Rp. 315.000. nilai tertinggi berdasarkan pengumpulan data selama tiga tahun menunjukkan bahwa nilai tertinggi perdagangan emas terjadi pada bulan Juni tahun 2010 yaitu sebesar Rp. 362.298,05. Sedangkan harga perdagangan emas terendah terjadi pada bulan Agustus 2008 yaitu sebesar Rp. 248.618, 25

3. Volume Rata-rata Perdagangan Emas Berjangka Perbulan Periode

2008 - 2010

Jumlah rata-rata perdagangan emas selama tahun 2008 – 2010 dapat dilihat pada tabel dibawah.

Tabel 4.10 Volume Rata-rata

Perdagangan Emas Tahun 2008 (per 1.000 gram)

Bulan Volume

Jan 0

Feb 0

Mar 0

Apr 0

Mei 0

Jun 0

Jul 0

Aug 0

Sep 0

Okt 0

Nov 3


(68)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tabel 4.11

Volume Rata-rata

Perdagangan Emas Tahun 2009 (per 1.000 gram)

Bulan Volume

Jan 3

Feb 4

Mar 4

Apr 4

Mei 4

Jun 3

Jul 4

Aug 1

Sep 4

Okt 5

Nov 5

Des 3

Sumber : Data Sekunder Yang Diolah (2011) Tabel 4.12

Volume Rata-rata

Perdagangan Emas Tahun 2010 (per 1.000 gram)

Bulan Vol

Jan 3

Feb 2

Mar 3

Apr 3

Mei 3

Jun 3

Jul 4

Aug 5

Sep 0

Okt 0

Nov 0

Des 0


(69)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dari tabel diatas terlihat bahwa perdagangan emas pada awal adanya perdagangan emas tidak terjadi transakasi. Hal tersebut disebabkan karena pada bulan-bulan tersebut belum banyak orang yang mengenal adanya perdagangan emas tersebut. Pada tahun 2009 terjadi booming pada perdagangan emas, jumlah perdagangan rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Oktober 2009 yaitu sebesar 5,74 transaksi perhari.

B. Analisis Data

1. Analisis Regresi

Dari hasil analisis regresi yang dilakukan, didapat hasil bahwa apabila terdapat perubahan harga emas maka juga terjadi perubahan pada volume kontrak berjangka.

a. Tahun 2008

Ini adalah tahun pertama kontrak berjangka perdagangan emas. Dikarenakan hal tersebut bursa kontrak berjangka baru aktif, dalam arti terjadi perdagangan yang efektif pada bulan November dan Desember.


(70)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1) November 2008

Tabel 4.13

Hasil Regresi Harga Emas Terhadap Kontrak Berjangka

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -37.414 6.995 -5.348 .000

Nov .144 .025 .804 5.736 .000

a. Dependent Variable: VolNov

Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai X adalah 0,144 dan Y konstanta adalah -37,414. Hal itu menunjukkan bahwa: a) Jika harga emas mengalami perubahan sebesar 1 point maka berdagangan jangka panjang akan mengalami perubahan sebesar 0,144.

b) Jika harga emas tetap/tidak ada perubahan maka

volume perdagangan akan mengalami perubahan sebesar 37,414. Dengan kata lain jika harga emas tetap maka volume perdagangan akan mengalami perubahan sebesar -37,414.


(71)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2) Desember 2008

Tabel 4.14

Hasil Regresi Harga Emas Terhadap Kontrak Berjangka

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.789 16.178 .420 .679

Dec -.012 .055 -.046 -.210 .836

a. Dependent Variable: VolDec

Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai X adalah -0,012 dan Y konstanta adalah 6,789. Hal itu menunjukkan bahwa: a) Jika harga emas mengalami perubahan sebesar 1 point

maka berdagangan jangka panjang akan mengalami perubahan negatif sebesar 0,012.

b) Jika harga emas tetap/tidak ada perubahan maka

volume perdagangan akan mengalami perubahan sebesar 6,789. Dengan kata lain jika harga emas tetap maka volume perdagangan akan mengalami perubahan sebesar 6,789.

Pada tahun ini terlihat bahwa perubahan yamg terjadi pada harga emas menyebabkan perubahan pada volume kontrak berjangka


(72)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3) Regresi Tahunan 2008

Tabel 4.15

Hasil Regresi Harga Emas Terhadap Kontrak Berjangka

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .449 .344 1.307 .221

Harga08 6.300 6.805 .281 .926 .376

a. Dependent Variable: Volume08

Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai X adalah 6,300 dan Y konstanta adalah 0,449. Hal itu menunjukkan bahwa: c) Jika harga emas mengalami perubahan sebesar 1 point

maka berdagangan jangka panjang akan mengalami perubahan negatif sebesar 6,300.

d) Jika harga emas tetap/tidak ada perubahan maka

volume perdagangan akan mengalami perubahan sebesar 0,449. Dengan kata lain jika harga emas tetap maka volume perdagangan akan mengalami perubahan sebesar 0,449.


(73)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id b. Tahun 2009

Ini adalah tahun kedua kontrak berjangka perdagangan emas. Pada tahun ini hampir sepanjang tahun terjadi transaksi. Efektifitas bursa lebih dapat dianalisa pada tahun ini.

1) Januari 2009

Tabel 4.16

Hasil Regresi Harga Emas Terhadap Kontrak Berjangka

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.397 .328 10.342 .000

Jan 10.169 24.051 .097 .423 .677

a. Dependent Variable: VolJan

Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai X adalah 10,169 dan Y konstanta adalah 3,398. Hal itu menunjukkan bahwa : a) Jika harga emas mengalami perubahan sebesar 1 point

maka berdagangan jangka panjang akan mengalami perubahan sebesar 10,169.

b) Jika harga emas tetap/tidak ada perubahan maka

volume perdagangan akan mengalami perubahan sebesar 3,397. Dengan kata lain jika harga emas tetap


(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pada tabel 4.14 terlihat bahwa seluruh nilai signifikansi untuk tahun 2008 lebih besaar dari 0,05. Dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa harga emas tidak mempengaruhi volume transaksi berjangka. Hal ini dapat juga disebabkan karena pada tahun ini berdagangan emas baru dibuka sehingga belum banyak yang melakukan investasi dengan emas.

b. Tahun 2009

Uji t untuk tahun 2009 terlihat dalam tabel 4.25 dibawah ini. Tabel 4.25

Hasil uji t Harga Emas Terhadap Volume Kontrak Tahun 2009

One-Sample Test

Test Value = 0

T df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Harga09 -2.765 11 .018 -.000383 -.00069 -.00008

Pada tabel terlihat bahwa seluruh nilai signifikansi untuk tahun 2009 lebih kecil dari 0,05. Dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa harga emas mempengaruhi volume transaksi berjangka.


(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

64

c. Tahun 2010

Uji t untuk tahun 2010 terlihat dalam tabel 4.26 dibawah ini. Tabel 4.26

Hasil uji t Harga Emas Terhadap Volume Kontrak Tahun 2010

One-Sample Test

Test Value = 0

95% Confidence Interval of the Difference

T df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Harga10 -.640 11 .535 -.019875 -.08824 .04849

Vol10 -.274 8 .791 -.037100 -.34880 .27460

Pada tabel 4.16 terlihat bahwa seluruh nilai signifikansi untuk tahun 2010 lebih besar dari 0,05. Dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa harga emas tidak mempengaruhi volume transaksi berjangka.

B. Pembahasan

Harga emas yang terus mengalami kenaikan setiap tahun adalah salah satu alasan mengapa investasi dengan menggunakan emas adalah pilihan terbaik. Kenaikan harga emas selama 10 (sepuluh) tahun terakhir dapat dilihat pada lampiran.

Permintaan akan emas yang selalu meningkat setiap tahunnya sangat dipengaruhi oleh inflasi, semakin tinggi inflasi maka akan semakin tinggi harga


(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

emas. Selain itu permintaan pasar yang terus bertambah sedangngkan jumlah kandungan emas dalam bumi yang terus berkurang juga menjadi pendorong tingginya harga emas.

Faktor geografis, budaya, juga masih banyaknya orang yang menyukai perhiasan yang terbuat dari emas menjadi pendorong harga emas yang selalu bertambah tinggi.

Grafik mengenai permintaan dan ketersediaan emas, permintaan pasar akan emas, kondisi geografis yang berkenaan dengan emas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Dari hasil analisis yang didapat maka :

1. Analisis Regresi

Dari hasil analisis regresi dari tahun 2008 hingga 2010 maka dapat dilihat bahwa adanya perubahan volatilitas harga emas juga menyebabkan perubahan perubahan pada volume kontrak berjangka emas. Perubahan yang terjadi baik pada harga emas maupun volume kontrak berjangka dapat berupa perubahan positif maupun perubahan negative.

2. Uji t

Dari hasil uji t dengan ketentuan juga signifiansi atau probabilitas diatas 0,05 maka tidak ada pengaruh antara harga emas dengan volume perdangan dan jika nilai signifikansi atau probabilitas kurang dari 0,05 maka terdapat pengaruh antara harga emas dengan volume perdagangan. Dari hasil analisis pertahun selama tahun 2008 hingga 2010, didapat


(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

66

bahwa seluruh nilai signifikansi lebih dari 0,05, hal tersebut berarti bahwa volume perdagangan jangka panjang tidak dipengaruhi oleh harga emas.


(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

A. Kesimpulan

Setalah dilakukan analisis dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat peneliti ambil adalah :

1. Hasil analisis perbandingan harga emas fisik dan harga emas berjangka,

menunjukkan bahwa harga emas berjangka lebih tinggi, volatilitas harga emas berjangka juga lebih stabil dibandingkan dengan emas fisik.

2. Terdapat pengaruh antara harga emas dengan volume perdagangan.

Perubahan harga emas akan memberikan pengaruh terhadap volume perdagangan, hal ini dapat dilihat dari hasil uji regresi yang menunjukkan jika harga emas mengalami perubahan yang kecil atau memberikan nilai negatif maka volume perdagangan akan bertambah, dan jika harga emas mengalami perubahan yang cukup besar maka volume perdagangan akan menurun.

3. Adanya pengaruh yang diberikan oleh harga emas terhadap volume

perdagangan. Dari hasil uji t seluruh nilai signifikansi berada dibawah nilai alpha dan hal ini menunjukkan bahwa harga emas tidak memberikan pengaruh terhadap volume perdagangan.


(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

68

B. Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan yang peneliti alami pada saat melakukan penelitian ini adalah :

1. Data dan penelitian terdahulu yang berkenaan dengan Perdagangan

Kontrak Berjangka Emas masih sedikit sehingga referensi yang peneliti miliki juga minim.

2. Perdagangan Kontrak Berjangka Emas adalah hal baru sehingga data

mengenai harga dan volatilitas volume berdagangan juga masih sedikit.

3. Keterbatasan data mengenai harga dan volume perdagangan disebabkan

karena masyarakat belum banyak mengenal Perdagangan Kontrak Berjangka Emas

C. Saran

Adapun beberapa saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Volatilitas harga emas yang cenderung stabil dan terus mengalami

kenaikan dapat dijadikan sarana investasi yang lain dari yang selama ini dikenal.

2. Perlu adanya penelitian lanjutan yang berkenaan dengan volume

berdagangan jangka panjang emas dengan variabel yang lebih luas misalnya dibandingkan dengan transaksi perdagangan jangka panjang emas dinegara lain sehingga akan diketahui seberapa besar pengaruh harga terhadap volumesecara lebih objektif.