36
4.1.3 SosialdanBudaya
Kabupaten Aceh Singkil yang kinidipimpin oleh H. Supriadi Manik SH. Sebagianbesarpenduduknyaberprofesisebagaipetani.Wilayah Kabupaten Aceh
Singkilmemilikiwilayahpertnianseluas 221.415 ha, perkebunankelapasawitseluas 147.717 ha, hutanproduksiseluas 126.250 ha, perkebunankelapaseluas 43.946 ha,
danperkebunankaret18.140 ha, selebihnyamerupakanperkebunanlainnyadanwilayahlautan.
Dalam kecamatanetnisPakpaktidakadaistilahSingkil, melainkanmerekamenyebutsukuSingkilsebagaisukuBoang,
sehinggaseringsalahdiinterpretasikansebagaiPakpakBoang.Inisuatukekeliruanbagietni sPakpak yang seringmenganggapsamadenganSukuPakpaksuakBoang.
SingkiltetaplahSingkil, SingkilsangatberbedadenganPakpak.Hanyadaribahasalahkeduaetnisini yang
banyakpersamaan, di sampingnamamarga yang sebagian di dapatkanpadakeduabelahanwilayahberbatasanini. Selainitu
hamper tidakdidapatipersamaan yang mencolok.
SeorangpenelitidariBelanda, W.L. Ritter menyebutkanbahwapadaawalabadke 19 bangsa Proto Malayan yang terdesakolehbangsamongolia,
mengarungilautanhindia Indonesia menujukewilayahSingkil. SebagiandarimerekaitumemasukikearahSimpangkananteruskeDairi,
sehinggamerekamenjadiwargaDairi.Sebagiandaerahitubercampurdengansukuaslidand isertaidenganmasuksukuMinang.Dari itumuncullahsukuSingkil yang
terdiridaricampuransukupendatangdarisukuMinang, Batak, Nias, Aceh dansukuSingkil.
Universitas Sumatera Utara
37
BahasaSingkiladalahsebuahbahasa yang tergolongdalamkelompokbahasa- bahasaBatak Utara bersamadenganbahasaKaro,
Alas, KluetdanPakpak.BahasainidipakaiolehpendudukaslikotaSubulussalamdankabupatenS
ingkildaratan. SampaisaatinibahasaSingkilmasihdiperselisihkankeberadaannya.Sebagian Orang
etnisPakpakberpendapatbahwabahasainitermasukdalamkelompokbahasaPakpak.Nam un,
SukuSingkilsendirimenolakpandanganinidanmengatakanbahwabahasaSingkiladalahb ahasa yang tersendiri.
4.1.4 Keuangan dan Ekonomi
APBD yang merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan ditetapkan dengan
QanunPeraturan Daerah. Keuangan daerah Kabupaten Aceh Singkil dikelola sesuai dengan Undang-undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-
Undang No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dan
Undang-Undang No. 13 tahun 2006 yang kemudian diubah dan dilengkapi dengan ketentuanbaru yang diatur dalam Permendagri No. 59 tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, serta Peraturan Daerah yang mengatur tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Rekapitulasi realisasi anggaran Kabupaten Aceh Singkil dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pendapatan, belanja dan pembiayaan. Untuk bagian pendapatan
bersumber dari Pendapatan Asli Daerah PAD, dana perimbangan transfer dan anggaran lain-lain yangsah. Pendapatan Asli Daerah PAD meliputi pajak
daerah, retribusi daerah, hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan dan
Universitas Sumatera Utara
38
anggaran lain-lain pendapatan daerah yang sah. Untuk dana perimbangan transfer meliputi dana bagi hasil, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus. Sementara
anggaran lain-lain yang sah meliputi hibah, dana darurat, dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kabupatenkota, dana penyesuaian dan dana otonomi khusus serta
bantuan keuangan dari provinsipemerintah daerah lainnya. Untuk bagian belanja, bersumber dari belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak
langsung meliputi belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga. Sementara
belanja tidak langsung meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal.
Realisasi belanja sanitasi SKPD Kabupaten Aceh Singkil bersumber dari Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Dampak
Lingkungan, Pertamanan dan Kebersihan, meliputi investasi yang termasuk di dalamnya pembangunan sarana prasarana, pengadaan lahan, pelatihan, koordinasi,
advokasi, kampanye dan studi-studi yang terkait dengan sanitasi serta operasional pemeliharaan. Pertumbuhan rata-rata belanja sanitasi Kabuapaten Aceh Singkil
dari tahun 2010 sampai dengan 2013 adalah Rp580.048.345tahun. Belanja sanitasi Kabupaten Aceh Singkil terbesar adalah tahun 2010, yakni
sebesar Rp 6.405.197.700. Sedangkan belanja sanitasi Perkapita Kabupaten Aceh Singkil rata-rata sejak tahun 2010-2013 adalah Rp 36.223jiwa, dengan belanja
sanitasi perkapita terbesar terjadi pada tahun 2010 yakni Rp 62.484jiwa. Data lengkap Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Aceh
Singkil serta realisasi anggaran sanitasi di Kabupaten Aceh Singkil sejak tahun 2010 sampai dengan 2013.
4.1.5 Agama