Kepercayaan Penghargaan Konflik Relasi Antar Partner

52

5.4.1 Kepercayaan

Berdasarkan wawancara peneliti dengan dukun yang bermitra di lokasi penelitian, dukun mengatakan bahwa sejauh ini relasi mereka dengan bidan tidak mengalami persoalan. Buktinya mereka selalu mengantar pasien untuk ditangani oleh bidan. Pernyataan dukun terlihat pada kutipan wawancara berikut: “ibu percaya nak, karen setiap ibu mengantar ibu hamil dan melihat bidan melakukan persalinan, ibu perhatikan, makanya ibuk yakin dan percaya.” wawancara Dukun Bayi Pengakuan yang sama juga diberikan oleh bidan mengenai relasi mereka dengan dukun sejauh ini. Pernyataan mereka dapat dilihat pada kutipan wawancara berikut: “kakak percaya dek, soalnya dukun yang bermitra dengan kakak, selalu membawa ibu hamil pada kakak.” wawancara Bidan Desa

5.4.2 Penghargaan

Relasi yang terjalin baik antara bidan dengan dukun ini juga terlihat dari rasa saling menghargai di antara mereka. Para dukun menghargai bidan sebagai orang yang mempunyai kompetensi formal dalam menolong persalinan, dan sebaliknya para bidan menghargai para dukun yang sudah berpengalaman dalam menolong persalinan. Pernyataan pada dukun dan bidan terlihat dalam kutipan wawancara berikut: “Saya sangat menghargai mereka Nak. Bentuk penghargaan saya kalau ada ibu hamil saya selalu antar ke pustu itu saja bentuk penghargaan saya. tau kan kami yang di kampung ini tidak punya apa-apa untuk kasih mereka.” wawancara Dukun Bayi Universitas Sumatera Utara 53 “Iya kami menghargai mereka. Bentuk penghargaannya bila ada kegiatan tingkat puskesmas kami selalu undang mereka untuk hadir dan mereka mendapatkan uang transport. Dan setiap perujukan pasti kakak kasih uang.” wawancara Bidan Desa

5.4.3 Konflik

Relasi yang terjalin baik antara bidan dengan dukun ini terlihat dalam jawaban mereka bahwa sejauh ini mereka hampir tidak pernah mengalami konflik. Berdasarkan wawancara peneliti dengan dukun, mereka mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada konflik yang terjadi antara mereka dengan bidan, kerena mereka sudah saling memahami peran dan kompetensi masing-masing. Berikut adalah pernyataan dukun terkait dengan relasi mereka dengan bidan : “Tidak pernah ada masalah selama ini dengan bidan. Mereka semua baik - baik. kalau ada yang mau dirujuk saya sering diminta ikut juga oleh bidan. Bidan di pustu itu orangnya baik-baik.” wawancara Dukun Bayi “Tidak pernah ada masalah karena saya selalu menuruti apa yang mereka inginkan.” waancara Dukun Bayi Pernyataan yang sama juga diberikan oleh bidan terkait dengan relasi mereka dengan dukun sejauh ini. Sebagian besar dari mereka mengatakan bahwa sejauh ini antara mereka dengan para dukun tidak pernah terjadi konflik yang menyebabkan buruknya relasi antara mereka. Berikut adalah pernyataan dari para bidan mengenai relasi mereka dengan para dukun : “Tidak ada, sejauh ini tidak ada masalah semuanya baik.” wawancara Bidan Desa Universitas Sumatera Utara 54 “Tidak pernah ada masalah. Kalau yang kerjasama dengan kami semuanya baik-baik saja karena mereka tiap ada yang akan bersalin mereka selalu antar ke kami.” wawancara Bidan Desa Berdasarkan pemaparan wawancara tersebut, kecenderungan dukun dan bidan di lokasi penelitian mengakui bahwa sejauh ini relasi antara mereka terjalin dengan baik. Buktinya bahwa dukun selalu bersedia untuk merujuk ibu hamil kepada bidan bukan karena terpaksa tetapi karena mereka merasa dihargai dan diterima baik oleh bidan. Bukti dari relasi yang baik ini juga terlihat dari data penelitian di atas bahwa sejauh ini antara bidan dan dukun di lokasi penelitian tidak pernah terjadi konflik yang menyebabkan ada pihak yang merasa tidak dihargai keberadaanya dalam kemitraan ini. Relasi yang baik ini juga terlihat dari adanya komitmen dari kedua belah pihak untuk saling menghargai antara kedua belah pihak. Dalam pedoman kemitraan dukun dan bidan, dijelaskan beberapa landasan yang harus dipenuhi para pihak yang bermitra, salah satu diantaranya adalah saling menghargai. Saling mengahargai antara dukun dan bidan sangat penting. Dukun bayi telah ada di masyarakat jauh sebelum keberadaan bidan ataupun perkembangan ilmu kebidanan. Dukun bayi perlu menghargai perkembangan ilmu dan teknologi kebidanan yang dimiliki dan ditugaskan oleh pemerintah.

5.5 Karakteristik Kemitraan