lxix
agar sesuai dan juga memenuhi aturan pada saat menggunakan motor induksi tiga fasa dengan menggunakan inverter pada suatu persamaan yang dibentuk dalam tabel yang
disajikan sebagai berikut : Tabel 4.8 Efisiensi Motor Induksi terhadap Pompa Air Boiler
Cos phi Daya keluaran
Efisiensi Daya masukan
0.18 10,625 kW
70,8 15 kW
0,26 12,83 kW
58,3 22 kW
0,36 16,39 kW
54,6 30 kW
0,42 20 kW
57,1 35 kW
0,54 21,67 kW
48,1 45 kW
0.69 23,65 kW
40,7 58 kW
0.72 25,52 kW
42,5 60 kW
0.89 27,441 kW
36,5 75 kW
Cara mengambil data pada tabel dengan mengambil data dari daya masukan pada motor induksi menggunakan rumus pada persamaan 2.5dan daya output pada pompa air
boiler menggunakan rumus pada persamaan 2.4 lalu efisiensi didapat dengan menggunakan rumus pada persamaan 2.8.
4.3.5 Grafik Hasil Percobaan
Data dari hasil tiap-tiap tabel dapat dibentuk dengan menggunakan grafik sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
lxx
Grafik pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 dapat dilihat dari bentuk grafik sebagai berikut:
Gambar 4.1 Grafik antara beban dengan kecepatan dengan pengaturan frekuensi
Dari grafik, dapat mengetahui bahwa : 1.Untuk frekuensi 40 Hz dengan tegangan 380 V menghasilkan putaran paling tinggi
pada nilai 2297 rpm.
2. Untuk frekuensi 42,5 Hz dengan tegangan 380 V menghasilkan putaran paling
tinggi pada nilai 2376 rpm.
3. Untuk frekuensi 45 Hz dengan tegangan 380 V menghasilkan putaran paling tinggi
pada nilai 2570 rpm.
4. Untuk frekuensi 47,5 Hz dengan tegangan 380 V menghasilkan putaran paling
tinggi pada nilai 2687 rpm.
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
15 22
30 35
45 58
60 75
380 V 385 V
390 V 395 V
400 V 405 V
410 V 415 V
20 40 60 80 kW
RPM
Universitas Sumatera Utara
lxxi
5. Untuk frekuensi 50 Hz dengan tegangan 380 V menghasilkan putaran paling tinggi
pada nilai 2924 rpm.
6. Untuk frekuensi 52,5 Hz dengan tegangan 380 V menghasilkan putaran paling
tinggi pada nilai 3080 rpm.
7. Untuk frekuensi 55 Hz dengan tegangan 380 V menghasilkan putaran paling tinggi
pada nilai 3267 rpm.
8. Untuk frekuensi 57,5 Hz dengan tegangan 380 V menghasilkan putaran paling
tinggi pada nilai 3397 rpm.
Gambar 4.2 Grafik antara beban dengan kecepatan dengan pengaturan tegangan
Dari grafik, dapat mengetahui bahwa : 1.
Untuk tegangan pada nilai 380 V dengan frekuensi 50 Hz menghasilkan putaran paling tinggi pada nilai 2994 rpm.
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
15 22
30 35
45 58
60 75
380 V 385 V
390 V 395 V
400 V 405 V
410 V 415 V
20 40 60 80 kW
Universitas Sumatera Utara
lxxii
2. Untuk tegangan pada nilai 385 V dengan frekuensi 50 Hz menghasilkan putaran
paling tinggi pada nilai 3084 rpm.
3. Untuk tegangan pada nilai 390 V dengan frekuensi 50 Hz menghasilkan putaran
paling tinggi pada nilai 3100 rpm.
4. Untuk tegangan pada nilai 395 V dengan frekuensi 50 Hz menghasilkan putaran
paling tinggi pada nilai 3140 rpm.
5. Untuk tegangan pada nilai 400 V dengan frekuensi 50 Hz menghasilkan putaran
paling tinggi pada nilai 3190 rpm.
6. Untuk tegangan pada nilai 405 V dengan frekuensi 50 Hz menghasilkan putaran
paling tinggi pada nilai 3240 rpm.
7. Untuk tegangan pada nilai 410 V dengan frekuensi 50 Hz menghasilkan putaran
paling tinggi pada nilai 3280 rpm.
8. Untuk tegangan pada nilai 415 V dengan frekuensi 50 Hz menghasilkan putaran
paling tinggi pada nilai 3299 rpm. Pada tabel 4.6 dapat dilihat dari bentuk grafik sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
lxxiii
Gambar 4.3 Grafik daya masukan dari motor terhadap debit air
Dari grafik, dapat mengetahui bahwa : 1.Untuk debit 26,7
m
6
jam menggunakan motor induksi sebesar 75 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
2. Untuk debit 24,5
m
6
jam menggunakan motor induksi sebesar 60 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
3. Untuk debit 22
m
6
jam menggunakan motor induksi sebesar 58 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
4. Untuk debit 20
m
6
jam menggunakan motor induksi sebesar 45 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
5. Untuk debit 18
m
6
jam menggunakan motor induksi sebesar 35 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
5 10
15 20
25 30
20 75 60 58 45 35 30 22 15 Daya Input Motor HP
BHP terhadap debit
m3jam
25 20
15 10
5
Daya Masukan dari motor terhadap
debit air
15
30 45 60 75 kW
Universitas Sumatera Utara
lxxiv
6. Untuk debit 14,5m
6
jam menggunakan motor induksi sebesar 30 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
7. Untuk debit 11 m
6
jam menggunakan motor induksi sebesar 22 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
8. Untuk debit 8,5m
6
jam menggunakan motor induksi sebesar 15 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
Pada tabel 4.7 dapat dilihat dari bentuk grafik sebagai berikut :
Gambar 4.4 Grafik daya masukan dari motor terhadap cos phi
Dari grafik, dapat mengetahui bahwa :
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9 1
15 kW 22 kW 30 kW 35 kW 45 kW 58 kW 60 kW 75 kW Series1
Daya masukan
dari motor terhadap
Cos phi
15 30 45 60 75 kW
Universitas Sumatera Utara
lxxv
1. Untuk cos phi 0,18 menggunakan motor induksi sebesar 15 kWatt agar sesuai
dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
2. Untuk cos phi 0,26 menggunakan motor induksi sebesar 22 kWatt agar sesuai
dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 3.
Untuk cos phi 0,36 menggunakan motor induksi sebesar 30 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
4. Untuk cos phi 0,42 menggunakan motor induksi sebesar 35 kWatt agar sesuai
dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
5. Untuk cos phi 0,54 menggunakan motor induksi sebesar 45 kWatt agar sesuai
dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
6. Untuk cos phi 0,69 menggunakan motor induksi sebesar 58 kWatt agar sesuai
dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
7. Untuk cos phi 0,72 menggunakan motor induksi sebesar 60 kWatt agar sesuai
dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
8. Untuk cos phi 0,89 menggunakan motor induksi sebesar 75 kWatt agar sesuai
dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
Pada tabel 4.8 dapat dilihat dari bentuk grafik sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
lxxvi
Gambar 4.5 Grafik efisiensi motor pompa air boiler terhadap daya motor yang
aaaaaaaaaaaaaa digunakan
Dari grafik, dapat mengetahui bahwa : 1.
Untuk cos phi 0,18 menggunakan motor induksi sebesar 70,8 dari penggunaan motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air
boiler.
2. Untuk cos phi 0,26 menggunakan motor induksi sebesar 58,3 dari penggunaan
motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
3. Untuk cos phi 0,36 menggunakan motor induksi sebesar 54,6 dari penggunaan
motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
10 20
30 40
50 60
70 80
1 2
3 4
5 6
7 8
Seriā¦ Efisiensi
motor induksi
terhadap pompa air
boiler 15 30 45 60
75 kW
Universitas Sumatera Utara
lxxvii
4. Untuk cos phi 0,42 menggunakan motor induksi sebesar 57,1 dari penggunaan
motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
5. Untuk cos phi 0,54 menggunakan motor induksi sebesar 48,1 dari penggunaan
motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
6. Untuk cos phi 0,69 menggunakan motor induksi sebesar 40,7 dari penggunaan
motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
7. Untuk cos phi 0,72 menggunakan motor induksi sebesar 42,5 dari penggunaan
motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
8. Untuk cos phi 0,89 menggunakan motor induksi sebesar 36,5 dari penggunaan
motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler.
Universitas Sumatera Utara
lxxviii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan