Saran Umum Medan Putar

lxxix 14,5a m 6 jam dengan efisiensi 58,3 a , saat cos phi 0,42 menghasilkan debit 18a m 6 jam dengan efisiensi 57,1 a , saat cos phi 0,54 menghasilkan debit 20a m 6 jam dengan efisiensi 48,1 a , saat cos phi 0,69 menghasilkan debit 22a m 6 jam dengan efisiensi 40,7 a , saat cos phi 0,72 menghasilkan debit 24,5a m 6 jam dengan efisiensi 42,5 a dan saat cos phi 0,89 menghasilkan debit 26,7a m 6 jam dengan efisiensi 36,5 a . 3. Uap a yang a dihasilkan a dari a boiler a sebesar a 12,2 a kg RI ; a 14,3 a kg RI ; a 16,25 a kg RI ; 18,4 kgRI ; 20,2 kgRI ; 22,5 kgRI ; 24,95 kgRI dan 32 kgRI digunakan untuk menggerakkan turbin uap dan menghasilkan energi listrik sebesar 140 kW, 224 kW,270 kW, 344 kW, 390 kW, 415 kW, 490 kW dan 520 kW untuk penggerak pada peralatan yang membutuhkan energi listrik.

5.2 Saran

Adapun saran dari penulis sebagai pengembangan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Motor induksi yang difungsikan saat melakukan percobaan dengan mengatur kecepatan putaran menggunakan inverter dilakukan secara tepat pada spesifikasinya untuk menghasilkan percobaan yang sesuai pada spesifikasi dari motor induksi tersebut sehingga motor induksi tidak cepat rusak dan dapat difungsikan untuk penggunaan yang lain yang memerlukan motor induksi sebagai percobaan yang lain untuk dapat diaplikasikan pada yang lain. 2. Saran atau masukan untuk menggunakan motor induksi dengan kapasitas lebih besar dengan pompa air boiler yang lebih besar sehingga dapat dilihat kerja dari pompa air boiler agar dapat dilihat lebih jelas kinerja motor yang digunakan. Universitas Sumatera Utara xiv BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Umum

Motor induksi adalah salah satu jenis dari motor-motor listrik yang bekerja berdasarkan induksi elektromagnet. Motor induksi memiliki sebuah sumber energi listrik yaitu di sisi stator, sedangkan sistem kelistrikan di sisi rotornya di induksikan melalui celah udara dari stator dengan menggunakan dari media elektromagnet. Hal inilah yang menyebabkannya diberi nama motor induksi. Adapun penggunaan motor induksi di industri ini adalah sebagai penggerak, seperti untuk kipas, kompresor, pompa yang digunakan penggerak di utama proses produksi dan jugauntuk lainnya [1]. Dalam penggunaannya, sebagian motor induksi tiga phasa memerlukan pengaturan putaran. Pengaturan putaran dilakukan agar motor dapat menghasilkan kerja sebagai penggerak pada pompa air boiler yang diperlukan. Ada beberapa caradilakukan untuk mengatur putaran motor, dibahas mengatur putaran inverter. Pengaturan putaran motor dengan menggunakaan inverter digunakan mengatur putar rotor motor a induksi suplai tegangan bolak-balik [2].

2.2 Konstruksi Motor Induksi

Konstruksi motor induksi terdiri dari dua bagian utama yaitu rotor dan stator.Rotor merupakan bagian berputar dan stator merupakan bagiandiam.Pengaturan putaran dilakukan agar motor juga dapat dipakai untuk digunakan sebagai penggerak pada bagian yang dimana di bagian yang ada beberapa hal juga membentuk hal yang dapat dibentuk untuk suatu kesesuaian dengan yang satu dan juga dapat digantikan suatu dibagian-bagianya yang pada motor induksi yang dimana di berbagai bagian rotor yang Universitas Sumatera Utara xv lebih jelasnya konstruksi dari motor induksi tiga fasa ditunjukkan bagiannya seperti pada Gambar 2.1 berikut: Gambar 2.1 Konstruksi umum motor induksi

2.2.1 Stator

Stator merupakan bagian terluar dari motor yang merupakan bagian yang diam atau tidak bergerak dan a untuk tempat a mengalirkan arus fasa Gambar 2.2. Stator mempunyai bagian : 1. Gandar, fungsinya sebagai penopang dan sebagai pelindung bagian dalam mesin induksi. 2. Inti stator, terbuat bahan laminasi logam yang disusun berlapis-lapis dari inti stator. 3. Kumparan a stator yang dimana kumparan tersebut kumpulan inti dari motor induksi. Gambardari konstruksi stator dan bentuk stator suatu motor induksi tiga fasa rotor a sangkar yang digunakan ditunjukkan seperti pada Gambar 2.2 berikut: Gambar 2.2 Stator Universitas Sumatera Utara xvi Bentuk a pada a ada putaran a yang a dimana a bentuka a juga a bervariasi a antara a bagian motor-motor a berputar a yaitu a motor a induksi a tiga a fasa a rotor a sangkar a dan a rotor a belitan.

2.2.2 Rotor

Rotor merupakan bagian dari mesin induksi yang berputar dan terletak di dalam motor a induksi dan a stator. Rotor terdiri dari 2 bagian yaitu rotor sangkar dan rotor belitan. Pada a rotor a sangkar a ja a terdiri a dari a susunan a batang a konduktor a yang juga ada di bagian untuk dibentangkan ke dalam slot-slot yang terdapat pada permukaan rotor dan tiap-tiap ujungnya dihubung singkat dengan menggunakan cincin aluminium. Batang rotor dan cincin ujung sangkar tupai yang kecil merupakan hasil cetakan tembaga atau aluminium dalam satu lempeng pada inti rotor, maka batang rotor ini kelihatan seperti kandang tupai sehingga disebut motor induksi rotor sangkar tupai dan berikut gambar rotor sangkar tupai yag ditunjuk bagian seperti pada Gambar 2.3 : Gambar 2.3 Rotor sangkar tupai Berbeda a dengan rotor a belitan, rotor a dililit a dengan a lilitan terisolasi dengan lilitan stator. Lilitan fasa rotor dihubungkan dengan hubungan wyedan masing-masing ujung fasa terbuka dikeluarkan ke cincin slip yang terpasang pada poros rotor. Slot rotor dari seri starting dan kecepatan yang dibuat untuk yang dimana akan diselesaikan dan dibentuk di satu bagian yang dapat dibentuk juga sesuatu yang diadanya ada selama Universitas Sumatera Utara xvii pengasutan. Penambahan tahanan eksternal pada rangkaian rotor belitan mengahasilkan torsi yang lebih besar dengan arus starting yang sangat kecil dibandingkan dengan bagian rotor sangkar. Konstruksi motor induksi tiga fasa dengan menggunakan rotor belitan dapat ditunjukdengan satu gambar yang digambar seperti pada Gambar 2.4 berikut[3] : Gambar 2.4 Konstruksi rotor belitan

2.3 Medan Putar

Medan putar disebut fluks yang berputar yang dihasilkan dalam a kumparan stator sehingga a menimbulkan a perputaran a motor a pada mesin arus a bolak-balik. Medan putar ini terjadi apabila kumparan stator dihubungkan dalam fasa banyak yang umumnya fasa tiga dan kegunaan dari medan putar adalah untuk memotong konduktor pada kumparan jangkar dan menghasilkan arus jangkar dan karena rangkaian tertutup maka timbul fluksi motor dan timbul gaya Lorentz sehingga menghasilkan medan putar dan motor berputar yang dimana sesuai ketentuan pada sub bab 2.4 yang menyebabkan motor dapat berputar.Adanya putaran dalam motor induksi 3 fasa terjadi akibat adanya medan putar fluks yang berputar a dan a medan a putar yang berada pada atau di bagian a stator dihubungkanfasa banyak, umumnya tiga fasa [4]. Pada saat terminal tiga fasa motor induksi dihubungkan dengan suplai tiga fasa maka arus bolak-balik tiga fasai a , i b , i c ,yang terpisah sebesar 120 satu sama lain akan mengalir pada kumparan stator. Arus-arus ini akan menghasilkan gaya gerak magnet Universitas Sumatera Utara xviii yang kemudian menghasilkan fluks yang berputar atau disebut juga medan putar. Untuk melihat bagaimana medan putar dihasilkan, dapat diambil contoh sebuah motor induksi tiga fasa yang dihubungkan dengan sumber tiga fasa sehingga stator mengalir arus 3fasa medan putar seperti pada Gambar 2.5 berikut: Gambar 2.5 Medan putar motor induksi 3 fasa Gambar 2.5 a merupakan proses dari medan putar pada motor induksi yang digambarkan mengalami perputaran sebesar a 360 a derajat a dan a menunjukkan arah fluksnya a dengan waktu tertentu a maka akan a dapat a dilihat a amplitudonya. aaaa Gambar 2.5 b merupakan bentuk gelombang sinusoidal yang dimana saat terjadi medan putar dengan waktu tertentu maka akan dapat dilihat amplitudonya. aaaa aaaa Gambar 2.5 c merupakan proses pertama terjadinya adanaya suatu medan putar dengan waktu a yang diperlukan di saat pertama aa dan kemudian juga ada pada bagian yang memiliki suatu perbedaan a posisi lalu a memiliki a perbedaan a sudut a sebesar a 120 derajat a yang a posisinya a dimulai a dari a A’-C-B’-A-C-B. aaaa aaaa Gambar 2.5 d merupakan proses pertama terjadinya medan putar dengan waktu a perbedaan a sudut a sebesar 120 derajat a yang posisinya a waktu tertentu antara di Universitas Sumatera Utara xix kedua dan memiliki perbedaan posisi akan adapat adilihat aamplitudonya ajuga ada yang dimulai di suatu bagian yaitu yang ada berada yang dimana dimulai dari C-B’-A- C’-B-A’. aaaa Gambar 2.5 e merupakan proses pertama terjadinya medan putar dengan waktu ketiga dan memiliki perbedaan a posisi a lalu juga dapat disamakansehingga memiliki perbedaan a sudut a sebesar a 120 derajat a yang a posisinya a waktu tertentu maka akan a dapat a dilihat a amplitudonya dimulai dari B’-A-C’-B-A-C. aaaa aaaa Gambar 2.5 f merupakan proses pertama terjadinya medan putar dengan waktu keempat dan memiliki perbedaan posisi lalu jugadapat disamakansehingga memiliki perbedaan sudut sebesar 120 derajat yang posisinya waktu tertentu maka akan a dapat dilihat a pada a bentuk a amplitudonya a dimulai dari A-C’-B-A’-C-B’. Oleh karena itu, a untuk a mesin dengan jumlah kutub lebih dari dua, kecepatan putaran aa dari aa sinkron a di a diturunkan a dengan a suatu a bagian a sebagai a berikut a [5]: aaaa aaaa = 120 a rpm.............................................................................................2.1 Dimana : f = frekuensi Hz p = jumlah kutub = kecepatan sinkron rpm

2.4 Prinsip Kerja Motor Induksi 3 Fasa

Dokumen yang terkait

Analisa Pengaruh Satu Fasa Stator Terbuka Terhadap Torsi Dan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa ( Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU )

5 87 84

Studi Pemakaian Kapasitor Untuk Menjalankan Motor Induksi Tiga Fasa Pada Sistem Satu Fasa (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 67 108

Analisis Karakteristik Motor Induksi Tiga Phasa Sebagai Generator (Aplikasi pada P4TK M edan)

5 53 89

Analisis Starting Motor Induksi Tiga Phasa Pada PT. Berlian Unggas Sakti Tj. Morawa

6 22 71

Penggunaan Inverter Untuk Pengaturan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar (Aplikasi Pada Pompa Air Boiler PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara)

0 0 10

Penggunaan Inverter Untuk Pengaturan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar (Aplikasi Pada Pompa Air Boiler PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara)

0 0 1

Penggunaan Inverter Untuk Pengaturan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar (Aplikasi Pada Pompa Air Boiler PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara)

0 0 3

Penggunaan Inverter Untuk Pengaturan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar (Aplikasi Pada Pompa Air Boiler PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara)

0 0 22

Penggunaan Inverter Untuk Pengaturan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar (Aplikasi Pada Pompa Air Boiler PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara)

0 0 2

Penggunaan Inverter Untuk Pengaturan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar (Aplikasi Pada Pompa Air Boiler PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara)

0 0 4