xv
lebih jelasnya konstruksi dari motor induksi tiga fasa ditunjukkan bagiannya seperti pada Gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1 Konstruksi umum motor induksi
2.2.1 Stator
Stator merupakan bagian terluar dari motor yang merupakan bagian yang diam atau tidak bergerak dan
a untuk tempat
a mengalirkan arus fasa Gambar 2.2.
Stator mempunyai bagian : 1.
Gandar, fungsinya sebagai penopang dan sebagai pelindung bagian dalam mesin induksi.
2. Inti stator, terbuat bahan laminasi logam yang disusun berlapis-lapis dari inti
stator. 3.
Kumparan a
stator yang dimana kumparan tersebut kumpulan inti dari motor
induksi. Gambardari konstruksi stator dan bentuk stator suatu motor induksi tiga fasa rotor
a sangkar yang digunakan ditunjukkan seperti pada Gambar 2.2 berikut:
Gambar 2.2
Stator
Universitas Sumatera Utara
xvi
Bentuk a
pada a
ada putaran a
yang a
dimana a
bentuka a
juga a
bervariasi a
antara a
bagian motor-motor
a berputar
a yaitu
a motor
a induksi
a tiga
a fasa
a rotor
a sangkar
a dan
a rotor
a belitan.
2.2.2 Rotor
Rotor merupakan bagian dari mesin induksi yang berputar dan terletak di dalam motor
a induksi dan
a stator. Rotor terdiri dari 2 bagian yaitu rotor sangkar dan rotor
belitan.
Pada a
rotor a
sangkar a
ja a
terdiri a
dari a
susunan a
batang a
konduktor a
yang juga ada di bagian untuk dibentangkan ke dalam slot-slot yang terdapat pada permukaan rotor dan
tiap-tiap ujungnya dihubung singkat dengan menggunakan cincin aluminium. Batang rotor dan cincin ujung sangkar tupai yang kecil merupakan hasil cetakan tembaga atau
aluminium dalam satu lempeng pada inti rotor, maka batang rotor ini kelihatan seperti kandang tupai sehingga disebut motor induksi rotor sangkar tupai dan berikut gambar
rotor sangkar tupai yag ditunjuk bagian seperti pada Gambar 2.3 :
Gambar 2.3 Rotor sangkar tupai
Berbeda a
dengan rotor a
belitan, rotor a
dililit a
dengan a
lilitan terisolasi dengan lilitan stator. Lilitan fasa rotor dihubungkan dengan hubungan wyedan masing-masing
ujung fasa terbuka dikeluarkan ke cincin slip yang terpasang pada poros rotor. Slot rotor dari seri starting dan kecepatan yang dibuat untuk yang dimana akan diselesaikan
dan dibentuk di satu bagian yang dapat dibentuk juga sesuatu yang diadanya ada selama
Universitas Sumatera Utara
xvii
pengasutan. Penambahan tahanan eksternal pada rangkaian rotor belitan mengahasilkan torsi yang lebih besar dengan arus starting yang sangat kecil dibandingkan dengan
bagian rotor sangkar. Konstruksi motor induksi tiga fasa dengan menggunakan rotor belitan dapat
ditunjukdengan satu gambar yang digambar seperti pada Gambar 2.4 berikut[3] :
Gambar 2.4 Konstruksi rotor belitan
2.3 Medan Putar