Flowchart Penelitian Umum Kesimpulan

xxxviii

3.5 Flowchart Penelitian

Berdasarkan diagram alirberikut dijelaskan secara skematik prosedur penelitian akan dilakukan untuk mengambil data hasil percobaan di tugas akhir a : Gambar 3.1 Flowchart Penelitan Universitas Sumatera Utara xxxix 3.6 Prosedur penelitian 3.6.1 Rangkaian percobaan Saat sebelum memulai percobaan, terlebih dahulu dibuat rangkaian percobaan sesuai dengan percobaan yang dilakukan. Pada saat percobaan, hal-hal yang harus dapat dicermati agar tidak terjadi adanya kesalahan dan juga harus dijaga agar dapat menghasilkan suatu data yang baik dan benar. Adapun diagram skematik pecobaan a yang a juga a kemudian akan digunakan adalah seperti gambar berikut a : 1. Diagram rangkaian percobaan pengaturan frekuensi R n S T Gambar 3.2 Diagram percobaan pengaturan frekuensi. Dengan: RST = Tegangan Sumber MCB = Pemutus Sumber PFC = Pengatur Faktor Daya Motor Induksi 3 Fasa = Motor Induksi Jenis Tiga Fasa Pompa Air Boiler = Pompa Air untuk ke Boiler MCB PFC INVERTER 3 FASA MOTOR INDUKSI 3 FASA FAS POMPA AIR BOILER FA SA Universitas Sumatera Utara xl 2. Diagram rangkaian percobaan pengaturan tegangan R n S T Gambar 3.3 Diagram percobaan pengaturan tegangan. Dengan: RST = Tegangan Sumber MCB = Pemutus Sumber PFC = Pengatur Faktor Daya Motor Induksi 3 Fasa = Motor Induksi Jenis Tiga Fasa Pompa Air Boiler = Pompa Air untuk ke Boiler

3.6.2 Prosedur percobaan 1. Prosedur percobaan pengaturan frekuensi.

a Mengalir tegangan dari sumber yaitu tegangan jala-jala dengan tegangan yaitu tegangan tiga fasa. b MCB di posisi dalam keadaan hidup agar befungsi sebagai pengaman dan juga sebagai penghubung. c Inverter menerima tegangan tiga fasa dari PLN lalu frekuensi diatur dimulai dari pengaturan frekuensi dari 40 Hz, 42,5 Hz, 45 Hz, 47,5 Hz,50 Hz, 52,5 Hz, 55Hz a dan a 57,5Hz melakukan pengambilan data percobaan. d Dicatat hasil kecepatan putaran yang diatur dari inverter yang dimulai dari pengaturan frekuensi dari 40 Hz hingga 57,5 Hz. MCB PFC INVERTER 3 FASA MOTOR INDUKSI 3 FASA FAS POMPA AIR BOILER FA SA Universitas Sumatera Utara xli e Kemudian motor induksi tiga fasa bergerak sesuai dengan pengaturan frekuensi yang dilakukan dan putaran dari motor induksi tersebut menggerakkan pompa air boiler. f Dicatat hasil debit air dan tekanan uap yang dihasilkan dengan menggunakan motor induksi tiga fasa berdasarkan pengaturan frekuensi g Percobaan selesai.

2. Prosedur percobaan pengaturan tegangan.

a Mengalir tegangan dari sumber yaitu tegangan jala-jala dengan tegangan yaitu tegangan tiga fasa. b MCB di posisi dalam keadaan hidup agar befungsi sebagai pengaman dan juga sebagai penghubung. c Inverter menerima tegangan tiga fasa dari PLN lalu tegangan diatur dimulai dari pengaturan tegangan dari 380 V, 385 V, 390 V, 395 V, 400 V, 405 V, 410 V dan 415 V saat melakukan pengambilan data percobaan. d Dicatat hasil kecepatan putaran yang diatur dari inverter yang dimulai dari pengaturan tegangan dari 380 V hingga 415 V. e Kemudian motor induksi tiga fasa bergerak sesuai dengan pengaturan tegangan yang dilakukan dan putaran dari motor induksi tersebut menggerakkan pompa air boiler. f Dicatat hasil debit air dan tekanan uap yang dihasilkan dengan menggunakan motor induksi tiga fasa berdasarkan pengaturan tegangan. g Percobaan selesai. Universitas Sumatera Utara xlii BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Umum

Motor Induksi adalah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah energi listrik arus bolak-balik menjadi energi gerak atau energi mekanik, dimana energi gerak mekanik tersebut adalah putaran rotor.Motor Induksi adalah suatu mesin listrik yang berfungsi a mengubah a energi a listrik a arus a bolak-balik a menjadi a energi yang gerak pada mekanis a atau a energi a mekanik, a dimana a energi a gerak a tersebut a adalah a putaran a yang a di atur. Pengaturan putaran motor dengan menggunakaan Inverter digunakan untuk pengaturan putaran rotor motor induksi dengan suplai tegangan listrik arus bolak-balik. Dimana tegangan listrik arus bolak-balik diubah menjadi teganganlistrik arus searah lalu menjadi tegangan listrik arus bolak-balik yang tegangannya dapat diatur dengan menggunakan alat yaitu dengan inverter. Pengaturan putaran disini dilakukan agar rentang pengaturan putaran tersebut menjadi lebar dan juga menjadi lembut untuk digunakan sebagai motor penggerak pompa air boiler. Pompa air boiler digunakan untuk memompakan air yang diperlukan untuk boiler bergantung pada pembebanan yang diperlukan untuk boiler. Pemompaan ini juga menggunakan air yang berasal dari air bawah tanah yang juga mengalami beberapa proses agar bahan dari pembentuk boiler tidak terjadi adanya karat yang timbuldimana tegangan listrik arus bolak-balik diubah menjadi tegangan listrik arus searahlalu menjadi tegangan listrik arus bolak-balikyang tegangannya dapat diatur dengan menggunakan alat inverter. Universitas Sumatera Utara xliii

4.2 Data Percobaan

Dari hasil penelitian percobaan motor induksi 3 fasa dengan menggunakan inverterdi Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara pada pompa air boiler dengan data pengujian sebagai berikut: V a PLN a = a 380 a Volt a 3fasa P Motor Induksi 3 fasa = 75 kW 100 HP = 2950 rpm I = 128 A Kutub = 2

4. 2. 1 Data percobaan Motor induksi 3 fasa mengatur frekuensi.

Berikut data yang diperoleh dari pengujian motor induksi 3 fasa di Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara pada pompa air boiler: Tabel 4.1 Data hasil pengukuran perubahan frekuensi terhadap kecepatan putaran Frekuensi Hz Tegangan Volt Kecepatan Putaran Motor yang dihasilkan RPM Beban KWatt 15 22 30 35 45 58 60 75 40 Hz 380 V 2370 2297 2247 2207 2107 2097 1990 1950 42,5 Hz 380 V 2448 2376 2326 2306 2296 2276 2180 2130 45 Hz 380 V 2665 2570 2540 2510 2490 2370 2240 2210 47,5 Hz 380 V 2791 2687 2657 2637 2609 2587 2480 2458 50 Hz 380 V 2970 2924 2904 2894 2795 2624 2555 2504 52,5 Hz 380 V 3100 3080 3070 3020 2990 2960 2898 2850 55 Hz 380 V 3287 3267 3247 3207 3197 3167 3050 3010 57,5 Hz 380 V 3430 3397 3357 3327 3307 3297 3247 3207 Universitas Sumatera Utara xliv Cara mengambil data dari tabel yaitu dengan melakukan suatu pengaturan pada inverter dengan mengatur frekuensi yang bersamaan dengan mengatur tegangan yang dilakukan agar menjaga keseimbangan fluks magnetik pada saat pengaturan frekuensi yang diperhatikan saat pengambilan data. Lalu kemudian nilai dari putaran motor induksi tersebut dicantumkan secara langsung pada alat ukur untuk mengetahui putaran motor.

4. 2. 2 Data percobaan Motor induksi 3 fasa mengatur tegangan.

Berikut data yang diperoleh dari pengujian motor induksi 3 fasa di Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara pada pompa air boiler: Tabel 4.2 Data hasil pengukuran perubahan tegangan terhadap kecepatan putaran Frekuensi Hz Tegangan Volt Kecepatan Putaran Motor yang dihasilkan RPM Beban KWatt 15 22 30 35 45 58 60 75 50 Hz 380 V 3089 3040 2994 2954 2950 2904 2899 2790 50 Hz 385 V 3101 3099 3084 3060 3040 2998 2940 2880 50 Hz 390 V 3131 3100 3090 3050 2999 2950 2920 2899 50 Hz 395 V 3180 3150 3140 3120 3090 3050 2990 2950 50 Hz 400 V 3200 3199 3190 3180 3170 3159 3110 3100 50 Hz 405 V 3280 3250 3240 3200 3199 3179 3140 3120 50 Hz 410 V 3300 3299 3280 3260 3250 3198 3180 3150 50 Hz 415 V 3350 3320 3299 3280 3270 3240 3130 3100 Pada pengambilan data awalnya berdasarkan pada prosedur yang ada pada bab sebelumnya sehingga saat mengambil data frekuensi dan tegangan mengikuti prosedur Universitas Sumatera Utara xlv yang ada dan juga secara teliti saat mengambil data tersebut agar tidak terjadi kesalahan saat mengambil data yang ada. Prosedur yang tertera dilakukan dengan cermat agar tidak salah saat mengambil data.

4. 2. 3 Data percobaan dari motor untuk penggerak pada pompa air boiler.

Tabel 4.3 Data masukan dari motor untuk penggerak pada pompa air boiler. Tek.Awal Tek. Akhir Cos phi Aliran 2,5 kg RI 12,2kg RI 0.18 8,5 m 6 jam 2,5 kg RI 14,3kg RI 0,26 11 m 6 jam 2,5 kg RI 16,25 kg RI 0,36 14,5 m 6 jam 2,5 kg RI 18,4kg RI 0,42 18 m 6 jam 2,5 kg RI 20,2kg RI 0,54 20 m 6 jam 2,5 kg RI 22,5kg RI 0,69 22 m 6 jam 2,5 kg RI 24,95 kg RI 0,72 24,5 m 6 jam 2,5 kg RI 32kg RI 0,89 26,7 m 6 jam Cara mengambil data secara langsung mengukur debit pada pompa air boiler dengan cermat dan menampung air yang mengalir pada pembebanan tertentu lalu menghitung air yang dihasilkan dari pompa dengan rumus pada persamaan 2.6.Kemudian ditentukan kembali nilai Q dengan rumus yang berbeda untuk satuan yang berbeda dan nilai v menggunakan alat current meter lalu nilai Q dengan menggunakan rumus pada persamaan 2.7.

4.2.4 Data pada motor untuk digunakan pada pompa air boiler.

Tabel 4.4 Data dari motor induksi untuk digunakan pada pompa air boiler. Tegangan kV Cos T Daya motor yang digunakan Arus I 0,415 0,85 100 128 Universitas Sumatera Utara xlvi

4.3 Analisis Data

Dari data hasil penelitian di Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara pada pompa air boiler :

4.3.1. Perbandingan Data Kecepatan Putaran Motor Induksi Satuan RPM aaaaaa

Antara Data Hasil Percobaan Dengan Hasil Teori Berdasarkan suplai tegangan yang digunakan dalam penelitian di Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara pada pompa air boiler dengan menggunakan Persamaan 2.1 dan Persamaan 2.2:

4.3.1.1 Pengaturan Frekuensi

Dari hasil pada tabel pengaturan frekuensi dapat dilihat perbandingan antara perhitungan dengan rumus pada persamaan 2.1 dan dengan percobaan yang memiliki perbandingan sebagai berikut : Data 1 Pada frekuensi 40 Hz dengan tegangan 380 V dengan kecepatan putaran 2370 rpm pada tanpa beban, kecepatan putaran 2297 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan putaran 2207 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 2190 rpm pada berbeban 75 kW. Dari perhitungan, didapat : = + U+ = 2400 rpm Sehingga perbandingannya : Saat tanpa beban = 2370 : 2400 Hasilnya = 1 : 1,012 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Sehingga perbandingannya : Saat berbeban = 2297+2207+21903 : 2400 Hasilnya = 1 : 1,075 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Universitas Sumatera Utara xlvii Data 2 Pada frekuensi 42,5 Hz dengan tegangan 380 V dengan kecepatan putaran 2448 rpm pada tanpa beban,kecepatan putaran 2376 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan putaran 2296 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 2180 rpm pada berbeban 75 kW. Dari perhitungan, didapat : = + U ,V = 2550 rpm Sehingga perbandingannya : Saat tanpa beban = 2448 : 2550 Hasilnya = 1 : 1,041 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Sehingga perbandingannya : Saat berbeban = 2376+2296+21803 : 2400 Hasilnya = 1 : 1,050 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Data 3 Pada frekuensi 45 Hz dengan tegangan 380 V dengan kecepatan putaran 2665 rpm pada tanpa beban,kecepatan putaran 2570 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan putaran 2490 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 2340 rpm pada berbeban 75 kW. Dari perhitungan, didapat : = + UV = 2700 rpm Sehingga perbandingannya : Saat tanpa beban = 2665 : 2700 Hasilnya = 1 : 1,013 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Sehingga perbandingannya : Saat berbeban = 2570+2490+23403 : 2700 Hasilnya = 1 : 1,094 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Universitas Sumatera Utara xlviii Data 4 Pada frekuensi 47,5 Hz dengan tegangan 380 V dengan kecepatan putaran 2791 rpm pada tanpa beban,kecepatan putaran 2687 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan putaran 2609 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 2580 rpm pada berbeban 75 kW. Dari perhitungan, didapat : = + UW,V = 2850 rpm Sehingga perbandingannya : Saat tanpa beban = 2791 : 2850 Hasilnya = 1 : 1,021 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Sehingga perbandingannya : Saat berbeban = 2687+2609+25803 : 2850 Hasilnya = 1 : 1,085 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Data 5 Pada frekuensi 50 Hz dengan tegangan 380 V dengan kecepatan putaran 2970 rpm pada tanpa beban,kecepatan putaran 2924 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan putaran 2895 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 2755 rpm pada berbeban 75 kW. Dari perhitungan, didapat : = + V+ = 3000 rpm Sehingga perbandingannya : Saat tanpa beban = 2970 : 3000 Hasilnya = 1 : 1,01 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Sehingga perbandingannya : Saat berbeban = 2924+2895+27553 : 3000 Hasilnya = 1 : 1,049 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Universitas Sumatera Utara xlix Data 6 Pada frekuensi 52,5 Hz dengan tegangan 380 V dengan kecepatan putaran 3100 rpm pada tanpa beban,kecepatan putaran 3080 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan putaran 3040 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 2988 rpm pada berbeban 75 kW. Dari perhitungan, didapat : = + V ,V = 3150 rpm Sehingga perbandingannya : Saat tanpa beban = 2970 : 3150 Hasilnya = 1 : 1,06 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Sehingga perbandingannya : Saat berbeban = 3080+3040+29883 : 3150 Hasilnya = 1 : 1,037 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Data 7 Pada frekuensi 55 Hz dengan tegangan 380 V dengan kecepatan putaran 3287 rpm pada tanpa beban,kecepatan putaran 3267 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan putaran 3197 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 3150 rpm pada berbeban 75 kW. Dari perhitungan, didapat : = + VV = 3300 rpm Sehingga perbandingannya : Saat tanpa beban = 3267 : 3300 Hasilnya = 1 : 1,01 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Sehingga perbandingannya : Saat berbeban = 3267+3197+31503 : 3300 Hasilnya = 1 : 1,029 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Universitas Sumatera Utara l Data 8 Pada frekuensi 57,5 Hz dengan tegangan 380 V dengan kecepatan putaran 3430 rpm pada tanpa beban,kecepatan putaran 3397 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan putaran 3344 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 3297 rpm pada berbeban 75 kW. Dari perhitungan, didapat : = + VW,V = 3450 rpm Sehingga perbandingannya : Saat tanpa beban = 3430 : 3450 Hasilnya = 1 : 1,005 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Sehingga perbandingannya : Saat berbeban = 3397+3344+32973 : 3450 Hasilnya = 1 : 1,031 Kesimpulan:Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Dari perhitungan tersebut pengoperasian motor induksi 3 fasa dengan inverter dapat disimpulkanbahwa penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan teori 4.3.1.2Pengaturan Tegangan Dari hasil pada tabel pengaturan tegangan dapat dilihat perbandingan antara perhitungan dengan rumus pada persamaan 2.1 dan persamaan 2.2dan juga untuk menyesuaikannya juga dipakai penggabungan antara dua rumus menjadi satu rumus lalu digunakan dengan perhitungan dan dengan percobaan yang memiliki perbandingan sebagai berikut : Data 1 Pada tegangan 380 V dengan frekuensi 50 Hz dengan kecepatan putaran 3089 rpm pada tanpa beban, kecepatan putaran 2994 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan Universitas Sumatera Utara li putaran 2950 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 2904 rpm pada berbeban 75 kW. Dari a perhitungan, a didapat a : a = a 6X+ + U,UU 8 W +.+ 6 aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa aaa aa = 3100 rpm aaaaaaaa Sehingga perbandingannya : Saat tanpa beban = 3089 : 3100 Hasilnya = 1 : 1,003 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Sehingga perbandingannya : Saat berbeban = 2994+2950+29043 : 3100 Hasilnya = 1 : 1,051 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Data 2 Pada tegangan 385 V dengan frekuensi 50 Hz dengan kecepatan putaran 3101 rpm pada tanpa beban,kecepatan putaran 3084 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan putaran 3040 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 2998 rpm pada berbeban 75 kW. Dari perhitungan, didapat : = 6XV + U,UU 8 W +.+ 6 = 3141 rpm aaaaaaaaa Sehingga perbandingannya : Saat tanpa beban = 3101 : 3141 Hasilnya = 1 : 1,012 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Sehingga perbandingannya : Saat berbeban = 3084+3040+29983 : 3141 Hasilnya = 1: 1,032 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Universitas Sumatera Utara lii Data 3 Pada tegangan 390 V dengan frekuensi 50 Hz dengan kecepatan putaran 3131 rpm pada tanpa beban,kecepatan putaran 3010 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan putaran 2994 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 2950 rpm pada berbeban 75 kW. Dari perhitungan, didapat : = 6Z+ + U,UU 8 W +.+ 6 = 3182 rpm aaaaaaaaa Sehingga perbandingannya : Saat tanpa beban = 3131 : 3182 Hasilnya = 1 : 1,016 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Sehingga perbandingannya : Saat berbeban = 3010+2994+29503 : 3182 Hasilnya = 1 : 1,066 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Data 4 Pada tegangan 395 V dengan frekuensi 50 Hz dengan kecepatan putaran 3180 rpm pada tanpa beban,kecepatan putaran 3140 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan putaran 3090 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 3050 rpm pada berbeban 75 kW. Dari perhitungan, didapat : = 6ZV + U,UU 8 W +.+ 6 = 3223 rpm aaaaaaaaa Sehingga perbandingannya : Saat tanpa beban = 3180 : 3223 Hasilnya = 1 : 1,013 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Sehingga perbandingannya : Saat berbeban = 3140+3090+30503 : 3223 Universitas Sumatera Utara liii Hasilnya = 1 : 1,041 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Data 5 Pada tegangan 400 V dengan frekuensi 50 Hz dengan kecepatan putaran 3200 rpm pada tanpa beban,kecepatan putaran 3190 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan putaran 3170 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 3159 rpm pada berbeban 75 kW. Dari perhitungan, didapat : = U++ + U,UU 8 W +.+ 6 = 3264 rpm aaaaaaaa Sehingga perbandingannya : Saat tanpa beban = 3200 : 3264 Hasilnya = 1 : 1,02 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Sehingga perbandingannya : Saat berbeban = 3190+3170+31593 : 3264 Hasilnya = 1 : 1,028 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Data 6 Pada tegangan 405 V dengan frekuensi 50 Hz dengan kecepatan putaran 3280 rpm pada tanpa beban,kecepatan putaran 3240 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan putaran 3199 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 3179 rpm pada berbeban 75 kW. Dari perhitungan, didapat : = U+V + U,UU 8 W +.+ 6 = 3304 rpm aaaaaaaaa Sehingga perbandingannya : Saat tanpa beban = 3280 : 3304 Hasilnya = 1 : 1,007 Universitas Sumatera Utara liv Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Sehingga perbandingannya : Saat berbeban = 3240+3199+31793 : 3304 Hasilnya = 1 : 1,030 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Data 7 Pada tegangan 410 V dengan frekuensi 50 Hz dengan kecepatan putaran 3300 rpm pada tanpa beban,kecepatan putaran 3280 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan putaran 3240 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 3198 rpm pada berbeban 75 kW. Dari perhitungan, didapat : = U + + U,UU 8 W +.+ 6 = 3345 rpm aaaaaaaaa Sehingga perbandingannya : Saat tanpa beban = 3300 : 3345 Hasilnya = 1 : 1,01 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Sehingga perbandingannya : Saat berbeban = 3280+3240+31983 : 3345 Hasilnya = 1 : 1,019 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Data 8 Pada tegangan 415 V dengan frekuensi 50 Hz dengan kecepatan putaran 3350 rpm pada tanpa beban,kecepatan putaran 3299 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan putaran 3270 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 3240 rpm pada berbeban 75 kW. Dari perhitungan, didapat : = U V + U,UU 8 W +.+ 6 = 3386 rpm aaaaaaaaa Universitas Sumatera Utara lv Sehingga perbandingannya : Saat tanpa beban = 3350 : 3386 Hasilnya = 1 : 1,010 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori Sehingga perbandingannya : Saat berbeban = 3299+3270+32403 : 3386 Hasilnya = 1 : 1,035 Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori

4.3.2. Perhitungan Daya Masuk Pada Motor Induksi Tiga Fasa

Berdasarkan suplai tegangan yang digunakan dalam penelitian di Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara untuk mengetahui daya masuk yang dibutuhkan untuk kerja motor induksi tiga fasa yang dihasilkan maka menggunakan rumus pada persamaan 2.5 dan kemudian untuk mengetahui daya masuk pada motor induksi untuk tiap pembebanan maka dihitung berdasarkan keperluan dari pembebanan pada pompa air boiler yaitu dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : Data 1 Daya masukan dari motor pada kondisi nilai cos phi 0,18 adalah : Daya masukan motor = √3 x CosΦ = √3 x 380 x 128 x 0,18 = 15164,4512 Watt = 15 kWatt Data 2 Daya masukan dari motor pada kondisi nilai cos phi 0,26 adalah : Universitas Sumatera Utara lvi Daya masukan motor = √3 x CosΦ = √3 x 380 x 128 x 0,26 = 21904,2073 Watt = 22 kWatt Data 3 Daya masukan dari motor pada kondisi nilai cos phi 0,36 adalah : Daya masukan motor = √3 x CosΦ = √3x380x128x0,36 = 30328,9024 Watt = 30 kWatt Data 4 Daya masukan dari motor pada kondisi nilai cos phi 0,42 adalah : Daya masukan motor = √3 x CosΦ = √3 x 380 x 128 x 0,42 = 35383,7195 Watt = 35 kWatt Data 5 Daya masukan dari motor pada kondisi nilai cos phi 0,54 adalah : Universitas Sumatera Utara lvii Daya masukan motor = √3 x CosΦ = √3 x 380 x 128 x 0,54 = 45493,3536 Watt = 45 kWatt Data 6 Daya masukan dari motor pada kondisi nilai cos phi 0,69 adalah : Daya masukan motor = √3 x CosΦ = √3 x 380 x 128 x 0,69 = 58130,3963 Watt = 58 kWatt Data 7 Daya masukan dari motor pada kondisi nilai cos phi 0,72 adalah : Daya masukan motor = √3 x CosΦ = √3 x 380 x 128 x 0,72 = 60657,8049 Watt = 60 kWatt Data 8 Daya masukan dari motor pada kondisi nilai cos phi 0,89 adalah : Universitas Sumatera Utara lviii Daya masukan motor = √3 x CosΦ = √3 x 380 x 128 x 0,89 = 75 kWatt

4.3.3. Perhitungan Daya Keluar Pada Pompa Air Boiler

Berdasarkan suplai tegangan yang digunakan dalam penelitian di Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara untuk mengetahui daya masuk yang dibutuhkan untuk kerja motor induksi tiga fasa yang dihasilkan maka menggunakan rumus pada persamaan 2.4 dan kemudian untuk mengetahui daya masuk pada motor induksi untuk tiap pembebanan maka dihitung berdasarkan keperluan dari pembebanan pada persamaan sebagai berikut : Data 1 Daya yang diperlukan untuk pengoperasian pompa pada kondisi nilai cos phi 0,18 a : Debit = 8,5 I 6 ` I Bagian Pembuangan H = 450 m = 1000 kgI 6 Daya keluaran untuk Pompa Air Boiler pada kondisi nilai cos phi 0,18 a : Daya keluaran untuk pompa = 7 a b c +++ 6=++ Daya keluaran untuk pompa = +++ + X,V UV+ +++ 6=++ Daya keluaran untuk pompa = 10,625 kW Universitas Sumatera Utara lix Data 2 Daya yang diperlukan untuk pengoperasian pompa pada kondisi nilai cos phi 0,26 a : Debit = 11 I 6 ` I Bagian Pembuangan H = 420 m = 1000 kgI 6 Daya keluaran untuk Pompa Air Boiler pada kondisi nilai cos phi 0,26 a : Daya keluaran untuk pompa = 7 a bc +++ 6=++ Daya keluaran untuk pompa = +++ + U + +++ 6=++ Daya keluaran untuk pompa = 12,83 kW Data 3 Daya yang diperlukan untuk pengoperasian pompa pada kondisi nilai cos phi 0,36 a : Debit = 14,5 I 6 ` I Bagian Pembuangan H = 407 m = 1000 kgI 6 Daya keluaran untuk Pompa Air Boiler pada kondisi nilai cos phi 0,36 a : Universitas Sumatera Utara lx Daya keluaran untuk pompa = 7 a b c +++ 6=++ Daya keluaran untuk pompa = +++ + U,V U+W +++ 6=++ Daya keluaran untuk pompa = 16,39 kW Data 4 Daya yang diperlukan untuk pengoperasian pompa pada kondisi nilai cos phi 0,42 a : Debit = 18 I 6 ` I Bagian Pembuangan H = 400 m = 1000 kgI 6 Daya keluaran untuk Pompa Air Boiler pada kondisi nilai cos phi 0,42 a : Daya keluaran untuk pompa = 7 a b c +++ 6=++ Daya keluaran untuk pompa = +++ + X U++ +++ 6=++ Daya keluaran untuk pompa = 20 kW Data 5 Daya yang diperlukan untuk pengoperasian pompa pada kondisi nilai cos phi 0,54 a : Debit = 20 I 6 ` I Universitas Sumatera Utara lxi Bagian Pembuangan H = 390 m = 1000 kgI 6 Daya keluaran untuk Pompa Air Boiler pada kondisi nilai cos phi 0,54 a : Daya keluaran untuk pompa = 7 a b c +++ 6=++ Daya keluaran untuk pompa = +++ + + 6Z+ +++ 6=++ Daya keluaran untuk pompa = 21,67 kW Data 6 Daya yang diperlukan untuk pengoperasian pompa pada kondisi nilai cos phi 0,69 a : Debit = 22 I 6 ` I Bagian Pembuangan H = 387 m = 1000 kgI 6 Daya keluaran untuk Pompa Air Boiler pada kondisi nilai cos phi 0,69 a : Daya keluaran untuk pompa = 7 a b c +++ 6=++ Daya keluaran untuk pompa = +++ + 6XW +++ 6=++ Daya keluaran untuk pompa = 23,65 kW Universitas Sumatera Utara lxii Data 7 Daya yang diperlukan untuk pengoperasian pompa pada kondisi nilai cos phi 0,72 a : Debit = 24,5 I 6 ` I Bagian Pembuangan H = 375 m = 1000 kgI 6 Daya keluaran untuk Pompa Air Boiler pada kondisi nilai cos phi 0,69 a : Daya keluaran untuk pompa = 7 a b c +++ 6=++ Daya keluaran untuk pompa = +++ + U,V 6WV +++ 6=++ Daya keluaran untuk pompa = 25,52 kW Data 8 Daya yang diperlukan untuk pengoperasian pompa pada kondisi nilai cos phi 0,89 a : Debit = 26,7 I 6 ` I Bagian Pembuangan H = 370 m = 1000 kgI 6 Daya keluaran untuk Pompa Air Boiler pada kondisi nilai cos phi 0,89 a : Universitas Sumatera Utara lxiii Daya keluaran untuk pompa = 7 a b c +++ 6=++ Daya keluaran untuk pompa = +++ + =,W 6W+ +++ 6=++ Daya keluaran untuk pompa = 27,441 kW Tabel 4.5 Perhitungan dari daya keluar pada pompa air boiler kg m 6 g m s Daya Keluar kW Q m 6 jam H m 1000 10 10,625kW 8,5 m 6 jam 450 m 1000 10 12,83kW 11 m 6 jam 420 m 1000 10 16,39kW 14,5 m 6 jam 407 m 1000 10 20 kW 18 m 6 jam 400 m 1000 10 21,67kW 20 m 6 jam 390 m 1000 10 23,65kW 22 m 6 jam 387 m 1000 10 25,52kW 24,5 m 6 jam 375 m 1000 10 27,441kW 26,7 m 6 jam 370 m Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan rumus pada persamaan 4.1 yang dimana pada persamaan ini juga dapat diambil referensi bahwa ini merupakan bagian kerja dari motor induksi tiga fasa rotor sangkar dengan pengaturan menggunakan inverter untuk mengatur pompa air boiler pada saat melakukan percobaan. Universitas Sumatera Utara lxiv Tabel 4.6 Daya masuk yang dibutuhkan untuk pompa air boiler pada debit air Daya masukan motor kW Debit Air m 6 jam 15 kW 8,5 m 6 jam 22 kW 11 m 6 jam 30 kW 14,5 m 6 jam 35 kW 18 m 6 jam 45 kW 20 m 6 jam 58 kW 22 m 6 jam 60 kW 24,5 m 6 jam 75 kW 26,7 m 6 jam Aaaa aa Cara mengambil data dengan menyesuaikan debit yang dihasilkan saat dihasilkan pada daya masukan motor induksi dan juga melakukan penyesuaian terhadap debit yang diperlukan dan juga dipakai dalam menentukan suatu pengambilan atau pemilihan data yang sesuai dan juga dengan yang sesuai antara debit air dengan daya pada motor induksi tiga fasa rotor sangkar dan diatur dengan inverter yang juga dimana ada bagian yang dimana juga terdapat di antara bagian yang dimana juga terdapat suatu bagian yang ada dimana juga untuk membentuk dan mneghasilkan suatu proses dan juga dipakai dalam menentukan suatu pengambilan atau pemilihan data yang sesuai dan juga dengan yang sesuai antara debit air dengan daya. Universitas Sumatera Utara lxv Tabel 4.7 Daya masukan dari motor ke pompa air boiler terhadap beban Daya masukan motor kW Cos phi motor 15 kW 0,18 22 kW 0,26 30 kW 0,36 35 kW 0,42 45 kW 0,54 58 kW 0,69 60 kW 0,72 75 kW 0,89 Cara mengambil data dengan menyesuaikan pembebanan yang dilakukan terhadap pompa air boiler dengan daya masukan motor induksi yang dikopel dengan pompa air boiler.

4.3.4 Perhitungan Efisiensi Pada Motor Induksi Tiga Fasa

Dari percobaan, dapat dilakukan perhitungan untuk efisiensi dari motor induksi dengan pompa menggunakan rumus pada persamaan 2.8 sebagai berikut : Data a 1 Efisiensi motor induksi yang digunakan pada pada kondisi nilai cos phi 0,18 adalah : Universitas Sumatera Utara lxvi n = LMNO L4P n = +,= V V aaaaaa n = 70,8 Data a 2 Efisiensi motor induksi yang digunakan pada pada kondisi nilai cos phi 0,26 adalah : n = LMNO L4P n = ,X6 aaaaaa n = 58,3 Data a 3 Efisiensi motor induksi yang digunakan pada pada kondisi nilai cos phi 0,36 adalah : n = LMNO L4P n = =,6Z 6+ aaaaaa n = 54,6 Universitas Sumatera Utara lxvii Data a 4 Efisiensi motor induksi yang digunakan pada pada kondisi nilai cos phi 0,42 adalah : n = LMNO L4P n = + 6V aaaaaa n = 57,1 Data a 5 Efisiensi motor induksi yang digunakan pada pada kondisi nilai cos phi 0,54 adalah : n = LMNO L4P n = ,=W UV aaaaaa n = 48,1 Data a 6 Efisiensi motor induksi yang digunakan pada pada kondisi nilai cos phi 0,69 adalah : n = LMNO L4P Universitas Sumatera Utara lxviii n = 6,=V VX aaaaaa n = 40,7 Data a 7 Efisiensi motor induksi yang digunakan pada pada kondisi nilai cos phi 0,72 adalah : n = LMNO L4P n = V,V =+ aaaaaa n = 42,5 Data a 8 Efisiensi motor induksi yang digunakan pada pada kondisi nilai cos phi 0,89 adalah : n = LMNO L4P n = W,UU WV aaaaaa n = 36,5 Untuk hasil dari efisiensi motor terhadap pompa air boiler dapat dibentuk dalam tabel yang dimana agar dapat melihat hasil dari efisiensi motor terhadap pompa air boiler untuk membentuk suatu penggunaan pada motor induksi tiga fasa rotor sangkar yang dapat digunakan untuk penunjuk agar dapat dipakai dan juga dapat digunakan Universitas Sumatera Utara lxix agar sesuai dan juga memenuhi aturan pada saat menggunakan motor induksi tiga fasa dengan menggunakan inverter pada suatu persamaan yang dibentuk dalam tabel yang disajikan sebagai berikut : Tabel 4.8 Efisiensi Motor Induksi terhadap Pompa Air Boiler Cos phi Daya keluaran Efisiensi Daya masukan 0.18 10,625 kW 70,8 15 kW 0,26 12,83 kW 58,3 22 kW 0,36 16,39 kW 54,6 30 kW 0,42 20 kW 57,1 35 kW 0,54 21,67 kW 48,1 45 kW 0.69 23,65 kW 40,7 58 kW 0.72 25,52 kW 42,5 60 kW 0.89 27,441 kW 36,5 75 kW Cara mengambil data pada tabel dengan mengambil data dari daya masukan pada motor induksi menggunakan rumus pada persamaan 2.5dan daya output pada pompa air boiler menggunakan rumus pada persamaan 2.4 lalu efisiensi didapat dengan menggunakan rumus pada persamaan 2.8.

4.3.5 Grafik Hasil Percobaan

Data dari hasil tiap-tiap tabel dapat dibentuk dengan menggunakan grafik sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara lxx Grafik pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 dapat dilihat dari bentuk grafik sebagai berikut: Gambar 4.1 Grafik antara beban dengan kecepatan dengan pengaturan frekuensi Dari grafik, dapat mengetahui bahwa : 1.Untuk frekuensi 40 Hz dengan tegangan 380 V menghasilkan putaran paling tinggi pada nilai 2297 rpm. 2. Untuk frekuensi 42,5 Hz dengan tegangan 380 V menghasilkan putaran paling tinggi pada nilai 2376 rpm. 3. Untuk frekuensi 45 Hz dengan tegangan 380 V menghasilkan putaran paling tinggi pada nilai 2570 rpm. 4. Untuk frekuensi 47,5 Hz dengan tegangan 380 V menghasilkan putaran paling tinggi pada nilai 2687 rpm. 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 15 22 30 35 45 58 60 75 380 V 385 V 390 V 395 V 400 V 405 V 410 V 415 V 20 40 60 80 kW RPM Universitas Sumatera Utara lxxi 5. Untuk frekuensi 50 Hz dengan tegangan 380 V menghasilkan putaran paling tinggi pada nilai 2924 rpm. 6. Untuk frekuensi 52,5 Hz dengan tegangan 380 V menghasilkan putaran paling tinggi pada nilai 3080 rpm. 7. Untuk frekuensi 55 Hz dengan tegangan 380 V menghasilkan putaran paling tinggi pada nilai 3267 rpm. 8. Untuk frekuensi 57,5 Hz dengan tegangan 380 V menghasilkan putaran paling tinggi pada nilai 3397 rpm. Gambar 4.2 Grafik antara beban dengan kecepatan dengan pengaturan tegangan Dari grafik, dapat mengetahui bahwa : 1. Untuk tegangan pada nilai 380 V dengan frekuensi 50 Hz menghasilkan putaran paling tinggi pada nilai 2994 rpm. 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 15 22 30 35 45 58 60 75 380 V 385 V 390 V 395 V 400 V 405 V 410 V 415 V 20 40 60 80 kW Universitas Sumatera Utara lxxii 2. Untuk tegangan pada nilai 385 V dengan frekuensi 50 Hz menghasilkan putaran paling tinggi pada nilai 3084 rpm. 3. Untuk tegangan pada nilai 390 V dengan frekuensi 50 Hz menghasilkan putaran paling tinggi pada nilai 3100 rpm. 4. Untuk tegangan pada nilai 395 V dengan frekuensi 50 Hz menghasilkan putaran paling tinggi pada nilai 3140 rpm. 5. Untuk tegangan pada nilai 400 V dengan frekuensi 50 Hz menghasilkan putaran paling tinggi pada nilai 3190 rpm. 6. Untuk tegangan pada nilai 405 V dengan frekuensi 50 Hz menghasilkan putaran paling tinggi pada nilai 3240 rpm. 7. Untuk tegangan pada nilai 410 V dengan frekuensi 50 Hz menghasilkan putaran paling tinggi pada nilai 3280 rpm. 8. Untuk tegangan pada nilai 415 V dengan frekuensi 50 Hz menghasilkan putaran paling tinggi pada nilai 3299 rpm. Pada tabel 4.6 dapat dilihat dari bentuk grafik sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara lxxiii Gambar 4.3 Grafik daya masukan dari motor terhadap debit air Dari grafik, dapat mengetahui bahwa : 1.Untuk debit 26,7 m 6 jam menggunakan motor induksi sebesar 75 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 2. Untuk debit 24,5 m 6 jam menggunakan motor induksi sebesar 60 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 3. Untuk debit 22 m 6 jam menggunakan motor induksi sebesar 58 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 4. Untuk debit 20 m 6 jam menggunakan motor induksi sebesar 45 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 5. Untuk debit 18 m 6 jam menggunakan motor induksi sebesar 35 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 5 10 15 20 25 30 20 75 60 58 45 35 30 22 15 Daya Input Motor HP BHP terhadap debit m3jam 25 20 15 10 5 Daya Masukan dari motor terhadap debit air 15 30 45 60 75 kW Universitas Sumatera Utara lxxiv 6. Untuk debit 14,5m 6 jam menggunakan motor induksi sebesar 30 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 7. Untuk debit 11 m 6 jam menggunakan motor induksi sebesar 22 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 8. Untuk debit 8,5m 6 jam menggunakan motor induksi sebesar 15 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. Pada tabel 4.7 dapat dilihat dari bentuk grafik sebagai berikut : Gambar 4.4 Grafik daya masukan dari motor terhadap cos phi Dari grafik, dapat mengetahui bahwa : 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 15 kW 22 kW 30 kW 35 kW 45 kW 58 kW 60 kW 75 kW Series1 Daya masukan dari motor terhadap Cos phi 15 30 45 60 75 kW Universitas Sumatera Utara lxxv 1. Untuk cos phi 0,18 menggunakan motor induksi sebesar 15 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 2. Untuk cos phi 0,26 menggunakan motor induksi sebesar 22 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 3. Untuk cos phi 0,36 menggunakan motor induksi sebesar 30 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 4. Untuk cos phi 0,42 menggunakan motor induksi sebesar 35 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 5. Untuk cos phi 0,54 menggunakan motor induksi sebesar 45 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 6. Untuk cos phi 0,69 menggunakan motor induksi sebesar 58 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 7. Untuk cos phi 0,72 menggunakan motor induksi sebesar 60 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 8. Untuk cos phi 0,89 menggunakan motor induksi sebesar 75 kWatt agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. Pada tabel 4.8 dapat dilihat dari bentuk grafik sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara lxxvi Gambar 4.5 Grafik efisiensi motor pompa air boiler terhadap daya motor yang aaaaaaaaaaaaaa digunakan Dari grafik, dapat mengetahui bahwa : 1. Untuk cos phi 0,18 menggunakan motor induksi sebesar 70,8 dari penggunaan motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 2. Untuk cos phi 0,26 menggunakan motor induksi sebesar 58,3 dari penggunaan motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 3. Untuk cos phi 0,36 menggunakan motor induksi sebesar 54,6 dari penggunaan motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 10 20 30 40 50 60 70 80 1 2 3 4 5 6 7 8 Seri… Efisiensi motor induksi terhadap pompa air boiler 15 30 45 60 75 kW Universitas Sumatera Utara lxxvii 4. Untuk cos phi 0,42 menggunakan motor induksi sebesar 57,1 dari penggunaan motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 5. Untuk cos phi 0,54 menggunakan motor induksi sebesar 48,1 dari penggunaan motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 6. Untuk cos phi 0,69 menggunakan motor induksi sebesar 40,7 dari penggunaan motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 7. Untuk cos phi 0,72 menggunakan motor induksi sebesar 42,5 dari penggunaan motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. 8. Untuk cos phi 0,89 menggunakan motor induksi sebesar 36,5 dari penggunaan motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air boiler. Universitas Sumatera Utara lxxviii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan dan pembahasan yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengaturan frekuensi dengan inverter membuat perubahan frekuensi terhadap kerja dari motornya yaitu perubahan terhadap putaran dari motor akan tetapi perubahan frekuensi harus diatur bersamaan dengan perubahan tegangan agar menjaga kestabilan fluks magnetik sehingga fluks magnetik stabil. Pada pengaturan frekuensi dan tegangan untuk menghasilkan daya 15 kW, 22 kW, 30 kW, 35 kW, 45 kW, 58 kW, 60 kW dan 75 kW diperlukan frekuensi dan tegangan sebesar 40 Hz dan 380 V atau 50 Hz dan 380 V untuk beroperasi pada daya 15 kW secara optimal, 42,5 Hz dan 380 V atau 50 Hz dan 385 V untuk beroperasi pada daya 22 kW secara optimal, 45 Hz dan 380 V atau 50 Hz dan 390 V untuk beroperasi pada daya 30 kW secara optimal, 47,5 Hz dan 380 V atau 50 Hz dan 395 V untuk beroperasi pada daya 35 kW secara optimal, 50 Hz dan 380 V atau 50 Hz dan 400 V untuk beroperasi pada daya 45 kW secara optimal, 52,5 Hz dan 380 V atau 50 Hz dan 405 V untuk beroperasi pada daya 58 kW secara optimal, 55 Hz dan 380 V atau 50 Hz dan 410 V untuk beroperasi pada daya 60 kW secara optimal dan 57,5 Hz dan 380 V atau 50 Hz dan 415 V untuk beroperasi pada daya 75 kW secara optimal. 2. Pengaturan putaran dilakukan untuk mengatur pompa air boiler yang dikopel dengan motor induksi tiga fasa saat cos phi 0,18 menghasilkan debit 8,5 m 6 jam dengan efisiensi 70,8 a , saat cos phi 0,26 menghasilkan debit 11 m 6 jam dengan efisiensi 58,3 a , saat cos phi 0,36 menghasilkan debit Universitas Sumatera Utara lxxix 14,5a m 6 jam dengan efisiensi 58,3 a , saat cos phi 0,42 menghasilkan debit 18a m 6 jam dengan efisiensi 57,1 a , saat cos phi 0,54 menghasilkan debit 20a m 6 jam dengan efisiensi 48,1 a , saat cos phi 0,69 menghasilkan debit 22a m 6 jam dengan efisiensi 40,7 a , saat cos phi 0,72 menghasilkan debit 24,5a m 6 jam dengan efisiensi 42,5 a dan saat cos phi 0,89 menghasilkan debit 26,7a m 6 jam dengan efisiensi 36,5 a . 3. Uap a yang a dihasilkan a dari a boiler a sebesar a 12,2 a kg RI ; a 14,3 a kg RI ; a 16,25 a kg RI ; 18,4 kgRI ; 20,2 kgRI ; 22,5 kgRI ; 24,95 kgRI dan 32 kgRI digunakan untuk menggerakkan turbin uap dan menghasilkan energi listrik sebesar 140 kW, 224 kW,270 kW, 344 kW, 390 kW, 415 kW, 490 kW dan 520 kW untuk penggerak pada peralatan yang membutuhkan energi listrik.

5.2 Saran

Dokumen yang terkait

Analisa Pengaruh Satu Fasa Stator Terbuka Terhadap Torsi Dan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa ( Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU )

5 87 84

Studi Pemakaian Kapasitor Untuk Menjalankan Motor Induksi Tiga Fasa Pada Sistem Satu Fasa (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 67 108

Analisis Karakteristik Motor Induksi Tiga Phasa Sebagai Generator (Aplikasi pada P4TK M edan)

5 53 89

Analisis Starting Motor Induksi Tiga Phasa Pada PT. Berlian Unggas Sakti Tj. Morawa

6 22 71

Penggunaan Inverter Untuk Pengaturan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar (Aplikasi Pada Pompa Air Boiler PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara)

0 0 10

Penggunaan Inverter Untuk Pengaturan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar (Aplikasi Pada Pompa Air Boiler PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara)

0 0 1

Penggunaan Inverter Untuk Pengaturan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar (Aplikasi Pada Pompa Air Boiler PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara)

0 0 3

Penggunaan Inverter Untuk Pengaturan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar (Aplikasi Pada Pompa Air Boiler PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara)

0 0 22

Penggunaan Inverter Untuk Pengaturan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar (Aplikasi Pada Pompa Air Boiler PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara)

0 0 2

Penggunaan Inverter Untuk Pengaturan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar (Aplikasi Pada Pompa Air Boiler PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara)

0 0 4