2 Gambaran Mahasiswa FKM USU

4. 2 Gambaran Mahasiswa FKM USU

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 92 orang terdiri dari angkatan 2012, 2013 dan 2014. Dapat dilihat pada tabel 4.1 Distribusi mahasiswa yang berjenis kelamin dan tahun masuk di FKM USU Medan 2015 dibawah ini: Tabel 4.1 Distribusi Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tahun Masuk di FKM USU Medan 2015. No Tahun Masuk Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan 1 2012 10 14 24 2 2013 13 22 35 3 2014 15 18 33 Total 38 54 92 Berdasarkan tabel 4.1 menjelaskan bahwa dari 92 mahasiswa FKM USU yang menjadi responden, mahasiswa yang masuk ke FKM USU tahun 2012 reguler yang menjadi responden berjumlah 24 orang dimana terdiri dari 10 orang berjenis kelamin laki-laki dan 14 orang berjenis kelamin perempuan, sedangkan mahasiswa yang masuk ke FKM USU pada tahun 2013 reguler yang menjadi responden berjumlah 35 orang dimana 13 orang yang berjenis kelamin laki-laki dan 22 orang yang berjenis kelamin perempuan, dan untuk tahun masuk 2014 reguler di FKM USU yang menjadi responden berjumlah 33 orang dimana terdiri dari 15 orang berjenis kelamin laki-laki dan 18 orang yang berjenis kelamin perempuan. 4.3 Pengetahuan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan hasil penelitian tentang pengetahuan mahasiswa mengenai label pada kemasan pangan di FKM USU dapat dilihat pada tabel 4.2 distribusi pengukuran pengetahuan mengenai label pangan pada mahasiswa FKM USU medan 2015 dibawah ini: Tabel 4.2 Distribusi Pengukuran Pengetahuan Mengenai Label Pangan Pada Mahasiswa FKM USU Medan 2015. No Pengetahuan Jumlah Persentase 1 Baik 63 68,5 2 Sedang 26 28,3 3 Kurang 3 3,3 Total 92 100,0 Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 92 mahasiswa menjadi responden, mahasiswa yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 63 responden 68,5, mahasiswa yang memiliki pengetahuan sedang sebanyak 26 responden 28,3 dan mahasiswa yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 3 responden 3,35. Penilaian pengetahuan pada penelitian ini dilihat berdasarkan 10 pertanyaan yang diajukan mengenai pengetahuan tentang label pangan, dimana jawaban benar terletak secara acak. Dari 92 mahasiswa yang menjadi responden, jawaban responden yang paling banyak benar pada soal nomor 2 yaitu mengenai batas akhir suatu produk pangan sebanyak 90 responden 97,8 sedangkan yang paling banyak salah dijawab mahasiswa pada soal nomor 6 yaitu mengenai tujuan dari pelabelan pada produk pangan sebanyak 47 responden 51,1. Pengetahuan mahasiswa tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 distribusi responden berdasarkan jawaban pertanyaan pengetahuan mengenai label pangan pada mahasiswa FKM USU dibawah ini: Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban Pertanyaan Pengetahuan Mengenai Label Pangan Pada Mahasiswa FKM USU Medan 2015. No Pengetahuan Benar Salah n n 1 Apa yang dimaksud dengan label produk pangan? 75 81,5 17 18,5 2 Batas akhir suatu produk pangan dapat dijamin mutunya pada label produk pangan dikenal dengan? 90 97,8 2 2,2 3 Bahan yang pertama kali disebutkan pada komposisi atau daftar bahan makanan atau minuman pada label pangan dimaksud sebagai? 84 91,3 8 8,7 4 Kode yang menjelaskan mengenai riwayat produksi disebut dengan? 73 79,3 19 20,7 5 Penyelenggara yang menilai keamanan, mutu, gizi serta memberikan tanda atau nomor pada produk pangan adalah 86 93,5 6 6,5 6 Tujuan pelabelan pada produk pangan adalah? 45 48,9 47 51,1 7 Berdasarkan dibawah ini, informasi yang tercantum pada suatu produk makanan atau minuman adalah? 79 85,9 13 14,1 8 Keterangan nilai gizi yang paling awal dicantumkan pada label informasi zat gizi pada produk pangan adalah? 73 79,3 19 20,7 9 Pemanis buatan, pengawet dan pewarna pada suatu kemasan produk pangan, ketiga hal diatas termasuk kedalam? 77 83,7 15 16,3 10 Informasi yang harus diperhatikan pada label makanan atau minuman kemasan sebelum membeli produk adalah 53 57,6 39 42,4 Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa seluruh mahasiswa yang menjadi responden mengetahui tentang label yang ada pada pangan. Dari 92 mahasiswa yang menjadi responden sebanyak 75 81,5 mahasiswa mengetahui pengertian dari label pangan, 90 97,8 mahasiswa mengetahui bahwa tanggal kedaluwarsa merupakan batas akhir suatu produk pangan, sebanyak 84 91,3 mahasiswa mengetahui bahan utama merupakan bahan pertama yang disebutkan pada komposisi, sebanyak 73 79,3 mahasiswa mengetahui kode produksi merupakan kode yang menjelaskan riwayat produksi, sebanyak 86 93,5 mahasiswa mengetahui bahwa BPOM atau DINKES penyelenggara yang menilai keamanan, mutu, gizi serta memberikan tanda atau nomor pada produk pangan, 45 48,9 mahasiswa mengetahui tujuan dari pelabelan produk pangan, 79 85,9 mahasiswa mengetahui bahwa kode produksi dan tanggal kedaluwarsa merpakan informasi yang tercantum dalam label kemasan pangan, 73 79,3 mahasiswa mengetahui bahwa jumlah kandungan energi total makanan yang paling awal dicantumkan pada label informasi zat gizi, 77 83,7 mahasiswa mengetahui bahwa pemanis buatan, pewarna, pengawet termasuk ke dalam komposisi dan 53 57,6 mahasiswa mengetahui informasi yang harus diperhatikan dalam label kemasan.

4.4 Persepsi Mahasiswa FKM USU

Berdasarkan hasil penelitian tentang persepsi mengenai label pada kemasan pangan pada mahasiswa FKM USU maka dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini: Tabel 4.4 Distribusi Pengukuran Persepsi Mengenai Label Kemasan Pangan Pada Mahasiswa FKM USU Medan 2015. No Persepsi Jumlah n Persentase 1 Baik 32 34,8 2 Sedang 51 55,4 3 Kurang 9 9,8 Total 92 100 Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 92 mahasiswa yang menjadi responden, mahasiswa yang memiliki persepsi baik mengenai label kemasan pangan sebanyak 32 responden 34,8, sedangkan mahasiswa yang memiliki persepsi sedang mengenai label kemasan pangan sebanyak 51 responden 55,4 dan mahasiswa yang memiliki persepsi kurang mengenai label kemasan pangan sebanyak 9 responden 9,8. Penilaian persepsi mahasiswa mengenai label kemasan pangan dapat dilihat berdasarkan 10 pertanyaan yang diajukan. Jawaban mahasiswa yang paling banyak menjawab setuju adalah pada soal nomor 10 yaitu mengenai tulisan atau pernyataan khusus wajib dicantumkan pada produk pangan sebanyak 81mahasiswa 88,0 dan jawaban mahasiswa yang paling banyak menjawab tidak setuju adalah pada soal nomor 5 yaitu tanggal kedaluwarsa mempengaruhi seseorang membaca label produk pangan sebanyak 63 mahasiswa 68,5. Persepsi mahasiswa mengenai label kemasan pangan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5 distribusi berdasarkan jawaban pertanyaan mengenai persepsi tentang label kemasan pangan dibawah ini: Tabel 4.5 Distribusi Berdasarkan Jawaban Pertanyaan Persepsi Tentang Label Kemasan Pangan Pada Mahasiswa FKM USU Medan 2015. No Persepsi Setuju Tidak Setuju n n

1 Menurut saudarai, nama produk pangan

mempengaruhi seseorang membaca label 79 85,9 13 14,1 2 Komposisi wajib dicantumkan pada suatu produk pangan 76 82,6 16 17,4

3 Berat bersih pada label produk pangan

mempengaruhi seseorang dalam berbelanjasebelum memutuskan membeli suatu produk tersebut. 41 44,6 51 55,4 4 Nama dan alamat pabrik yang tercantum pada produk pangan sangat bermanfaat. 29 31,5 63 68,5

5 Tanggal kedaluwarsa mempengaruhi

seseorang membaca label produk pangan. 80 87,0 12 13,0 6 Nomor pendaftaran BPOMDINKES yang tercantum pada kemasan pangan wajib dicantumkan. 55 59,8 37 40,2

7 Pencantuman kode produksi pada label

produk pangan sangat penting. 42 45,7 50 54,3

8 Cara penggunaan atau penyajian dan

penyimpanan yang tercantum pada kemasan makanan mempengaruhi seseorang membaca label produk pangan. 78 84,8 14 15,2 9 Informasi nilai gizi sangat penting dalam label produk pangan. 81 88,0 11 12,0 10 Tulisan atau pernyataan khusus wajib dicantumkan pada produk pangan. 69 75,0 23 25,0

4.5 Kebiasaan Membaca Label Kemasan Pangan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kebiasaan membaca label pada kemasan pangan pada mahasiswa FKM USU dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini: Tabel 4.6 Distribusi Pengukuran Kebiasaan Membaca Label Kemasan Pangan Pada Mahasiswa FKM USU Medan 2015. No Kebiasaan Jumlah n Persentase 1 Baik 7 7,6 2 Sedang 44 47,8 3 Kurang 41 44,6 Total 92 100,0 Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 92 mahasiswa yang menjadi responden, mahasiswa yang memiliki kebiasaan dalam kategori baik membaca label kemasan pangan sebanyak 7 responden 7,6, sedangkan mahasiswa yang memiliki kebiasaan dalam kategori sedang membaca label kemasan pangan sebanyak 44 responden 47,8, dan mahasiswa yang memiliki kebiasaan dalam kategori kurang membaca label kemasan pangan sebanyak 41 responden 44,6. Penilaian kebiasaan membaca label kemasan pangan pada mahasiswa dapat dilihat berdasarkat tabel 4.7 distribusi responden berdasarkan jawaban pertanyaan mengenai kebiasaan membaca label kemasan pangan dibawah ini: Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Membaca Label Kemasan Pangan Pada Mahasiswa FKM USU Medan 2015. No Informasi Label Kemasan Pangan Tingkat Kebiasaan Selalu Kadang- kadang Tidak Pernah n n n 1 Seberapa sering saudarai memperhatikan nama produk pangan. 83 90,2 8 8,7 1 1,1 2 Seberapa sering saudarai membaca komposisi yang tercantum dalam label kemasan pangan. 50 54,3 42 45,7 - - 3 Seberapa sering saudarai membaca berat bersih yang tercantum dalam label kemasan pangan. 19 20,7 63 68,5 10 10,9 4 Seberapa sering saudarai membaca nama dan alamat pabrik yang tercantum dalam label kemasan pangan. 8 8,7 60 65,2 24 26,1 5 Seberapa sering saudarai membaca tanggal kadaluwarsa yang tercantum dalam label kemasan pangan. 88 95,7 2 2,2 2 2,2 6 Seberapa sering saudarai membaca nomor pendaftaran makanan BPOMDEPKES yang tercantum dalam label kemasan pangan. 31 33,7 43 46,7 18 19,6 7 Seberapa sering saudarai membaca kode produksi yang tercantum dalam label kemasan pangan 24 26 45 48,9 23 25,0 8 Seberapa sering saudarai membaca penyimpananpenyajian yang tercantum dalam label kemasan pangan 51 55,4 36 39,1 5 5,4 9 Seberapa sering saudarai membaca informasi nilai gizi yang tercantum dalam label kemasan pangan 49 53,3 43 46,7 - - 10 Seberapa sering saudarai membaca pernyataan khusus yang tercantum dalam label kemasan pangan 36 39,1 41 44,6 15 16,3 Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa penilaian kebiasaan membaca label kemasan pangan pada mahasiswa dapat dilihat berdasarkan 10 pertanyaan yang diajukan. Jawaban mahasiswa yang paling banyak menjawab selalu membaca label pada kemasan pangan adalah pada soal nomor 5 yaitu mengenai kebiasaan membaca tanggal kedaluwarsa yang tercantum dalam label kemasan pangan sebanyak 88 responden 95,7, sedangkan jawaban mahasiswa yang paling banyak menjawab kadang-kadang dalam membaca label kemasan pangan adalah pada soal nomor 3 yaitu mengenai kebiasaan membaca berat bersih yang tercantum dalam label kemasan pangan sebanyak 63 responden 68,5 dan jawaban mahasiswa yang paling banyak menjawab tidak pernah dalam membaca label kemasan pangan adalah pada soal nomor 4 yaitu mengenai kebiasaan membaca nama dan alamat pabrik yang tercantum dalam label kemasan pangan sebanyak 24 responden 26,1.

4.5 Hubungan Kebiasaan Membaca Label Kemasan Pangan Dengan

Jenis Kelamin Pada Mahasiswa FKM USU Medan 2015 Untuk melihat hubungan kebiasaan membaca label kemasan pangan dengan jenis kelamin pada mahasiswa FKM USU Medan 2015 pada tabel 4.8 dibawah ini: Tabel 4.8 Distribusi Kebiasaan Membaca Label Kemasan Pangan Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Mahasiswa FKM USU Medan 2015. Jenis Kelamin Kebiasaan Membaca Label Kemasan Pangan Total P value Baik Sedang Kurang n n n n Laki-laki 5 13,1 18 47,4 15 39,5 38 100,0 0,223 Perempuan 2 3,7 26 48,2 26 48,1 54 100,0 Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji statistik hubungan kebiasaan membaca label kemasan pangan dengan jenis kelamin didapatkan dari 92 mahasiswa menjadi responden, mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki terdiri dari 38 responden 100 dan mahasiswa yang bejenis kelamin perempuan terdiri dari 54 responden 100. Berdasarkan hasil tabel diatas maka didapatkankan bahwa 5 responden 13,1 mahasiswa berjenis kelamin laki-laki memiliki kebiasaan baik dalam membaca label kemasan pangan, 18 responden 47,4 mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki memiliki kebiasaan sedang dalam membaca label kemasan pangan dan 15 responden 39,5 mahasiswa berjenis kelamin laki-laki memiliki kebiasaan kurang dalam membaca label kemasan pangan. Sementara pada mahasiswa berjenis kelamin perempuan 2 responden 3,7 memiliki kebiasaan baik dalam membaca label kemasan pangan, 26 responden 48,2 mahasiswa berjenis kelamin perempuan memiliki kebiasaan sedang dalam membaca label kemasan pangan dan 26 responden 48,1 mahasiswa berjenis kelamin perempuan memiliki kebiasaan kurang dalam membaca label kemasan pangan. Hasil uji chi square antara kebiasaan membaca label kemasan pangan dengan jenis kelamin menunjukkan p = 0, 223. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan signifikan kebiasaan membaca label kemasan pangan dengan jenis kelamin pada mahasiswa laki-laki dan perempuan.

4.6 Hubungan Kebiasaan Membaca Label Kemasan Pangan Dengan

Pengetahuan Label Pangan Pada Mahasiswa FKM USU Tahun 2015 Untuk melihat hubungan kebiasaan membaca label kemasan pangan dengan pengetahuan label pangan pada mahasiswa FKM USU Medan 2015 pada tabel 4.9 dibawah ini: Tabel 4.9 Distribusi Kebiasaan Membaca Label Kemasan Pangan Berdasarkan Pengetahuan Label Pangan Pada Mahasiswa FKM USU Medan 2015. Pengetahuan Label Pangan Kebiasaan Membaca Label Kemasan Pangan Total P value Baik Sedang Kurang n n n n Baik 6 9,5 33 52,4 24 38,1 63 100,0 0,195 Sedang 1 3,9 11 42,3 14 53,8 26 100,0 Kurang 3 100,0 3 100,0 Berdasarkan tabel 4.9 hasil uji statistik hubungan kebiasaan membaca label kemasan pangan dengan pengetahuan label kemasan pangan didapatkan dari 92 mahasiswa yang menjadi responden 63 mahasiswa yang memiliki kebiasaan baik dimana 6 responden 9,5 yang berpengetahuan baik dengan kebiasaan baik dalam membaca label kemasan pangan, 33 responden 52,4 berpengetahuan baik dengan kebiasaan sedang dalam membaca label kemasan pangan, 24 responden 38,1 berpengetahuan baik dengan kebiasaan kurang dalam membaca label kemasan pangan. Sedangkan 26 mahasiswa yang berpengetahuan sedang dimana 1 responden 3,9 yang berpengetahuan sedang dengan kebiasaan baik dalam membaca label kemasan pangan, 11 responden 42,3 berpengetahuan sedang dengan kebiasaan sedang dalam membaca label kemasan pangan, 14 responden 53,8 berpengetahuan sedang dengan kebiasaan kurang membaca label kemasan pangan. Sementara 3 mahasiswa yang berpengetahuan kurang dimana 0 responden0,0 berpengetahuan kurang dengan kebiasaan baik dalam membaca label kemasan pangan, 0 responden 0,0 berpengetahuan kurang dengan kebiasaan sedang dalam membaca label kemasan pangan dan 3 responden 100,0 berpengetahuan kurang dengan kebiasaan kurang dalam membaca label kemasan pangan. Hasil uji chi square antara kebiasaan membaca label kemasan pangan dengan pengetahuan label kemasan pangan menunjukkan p = 0,195. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara kebiasaan membaca label kemasan pangan dengan pengetahuan label kemasan pangan pada mahasiswa FKM USU dimana.

4.7 Hubungan Kebiasaan Membaca Label Kemasan Pangan Dengan

Persepsi Tentang Label Pangan Pada Mahasiswa FKM USU Medan 2015 Untuk melihat hubungan kebiasaan membaca label kemasan pangan dengan persepsi tentang label pangan pada mahasiswa FKM USU Medan 2015 pada tabel 4.10 dibawah ini: Tabel 4.10 Distribusi Kebiasaan Membaca Label Kemasan Pangan Berdasarkan Persepsi Tentang Label Pangan Pada Mahasiswa FKM USU Medan 2015. Persepsi Tentang Label Pangan Kebiasaan Membaca Label Kemasan Pangan Total P value Baik Sedang Kurang n n n n Baik 6 18,8 17 53,1 9 28,1 32 100,0 0,002 Sedang 1 2,0 26 51,0 24 47,0 51 100,0 Kurang 1 11,1 8 88,9 9 100,0 Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji statistik antara hubungan kebiasaan membaca label kemasan pangan dengan persepsi tentang label pangan didapatkan dari 92 mahasiswa yang menjadi responden, 32 mahasiswa yang memiliki persepsi baik tentang label pangan dimana 6 responden 18,8 yang berpersepsi baik dengan kebiasaan baik dalam membaca label kemasan pangan, 17 responden 53,1 berpersepsi baik dengan kebiasaan sedang dalam membaca label kemasan pangan, 9 responden 28,1 berpersepsi baik dengan kebiasaan kurang dalam membaca label kemasan pangan. Sedangkan 51 mahasiswa memiliki persepsi sedang tentang label pangan, dimana 1 responden 2,0 yang berpersepsi sedang dengan kebiasaan baik dalam membaca label kemasan pangan, 26 responden 51,0 berpersepsi sedang dengan kebiasaan sedang dalam membaca label kemasan pangan, 24 responden 47,0 berpersepsi sedang dengan kebiasaan kurang membaca label kemasan pangan. Sementara 9 mahasiswa yang memiliki persepsi kurang tentang label pangan, dimana 0 responden 0,0 berpersepsi kurang dengan kebiasaan baik dalam membaca label kemasan pangan, 1 responden 11,1 berpersepsi kurang dengan kebiasaan sedang dalam membaca label kemasan pangan dan 8 responden 88,9 berpersepsi kurang dengan kebiasaan kurang dalam membaca label kemasan pangan. Hasil uji chi square antara kebiasaan membaca label kemasan pangan dengan persepsi tentang label panganmenunjukkan p = 0,002. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan kebiasaan membaca label kemasan pangan dengan persepsi tentang label pangan pada mahasiswa FKM USU. 58

BAB V PEMBAHASAN

5. 1 Tingkat Kebiasaan Membaca Label Kemasan Pangan Pada