5. 3 Hubungan Kebiasaan Membaca Label Kemasan Pangan Dengan
Pengetahuan Label Pangan Pada Mahasiswa FKM USU Medan 2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa di FKM USU memiliki pengetahuan baik, dimana 92 mahasiswa yang menjadi responden 68,5
mahasiswa memiliki pengetahuan baik tentang label kemasan pangan. Penelitian ini sesuai dengan Notoatmodjo 2003 semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang maka semakin baik tingkat pengetahuannya karena akan mampu memahami arti dan pentingnya kesehatan, ini dapat dilihat bahwa mahasiswa di
FKM USU yang memiliki pengetahuan sedang dalam label kemasan pangan sebanyak 28,3 dan 3,3 mahasiswa yang berpengetahuan kurang tentang label
kemasan pangan. Hubungan kebiasaan membaca label kemasan pangan dengan pengetahuan
label pangan didapatkan dari 92 mahasiswa yang menjadi responden 9,5 mahasiswa yang berpengetahuan baik dengan kebiasaan baik dalam membaca
label kemasan pangan, 52,4 mahasiswa berpengetahuan baik dengan kebiasaan sedang dalam membaca label kemasan pangan, 38,1 mahasiswa berpengetahuan
baik dengan kebiasaan kurang dalam membaca label kemasan pangan. Sedangkan 3,9 mahasiswa yang berpengetahuan sedang dengan kebiasaan baik dalam
membaca label kemasan pangan, 42,3 mahasiswa berpengetahuan sedang dengan kebiasaan sedang dalam membaca label kemasan pangan, 53,8
mahasiswa berpengetahuan sedang dengan kebiasaan kurang membaca label kemasan pangan. Sementara 0,0 mahasiswa berpengetahuan kurang dengan
kebiasaan baik dalam membaca label kemasan pangan, 0,0 mahasiswa berpengetahuan kurang dengan kebiasaan sedang dalam membaca label kemasan
pangan dan 100,0 mahasiswa berpengetahuan kurang dengan kebiasaan kurang
dalam membaca label kemasan pangan. Berdasarkan hasil diatas mahasiswa memiliki pengetahuan baik tentang label kemasan pangan tetapi dalam kebiasaan
membaca label kemasan pangan dapat dikatagorikan sedang membaca label kemasan pangan dimana dalam teori Green dalam Notoatmodjo 2010 meskipun
seseorang tahu dan mampu untuk berperilaku sehat tetapi tidak melakukannya, jadi jika seseorang memiliki pengetahuan yang baik belum tentu pada aplikasinya
seseorang tersebut melakukannya. Hasil uji chi square pada penelitian hubungan kebiasaan membaca label kemasan pangan dengan pengetahuan label pangan
didapatkan bahwa tidak ada hubungan signifikan dengan kebiasaan membaca label kemasan pangan dimana p = 0,195
āļ = 0,05. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Susanto 2008 menyatakan bahwa
tidak ada hubungan pengetahuan tentang label kemasan pangan terhadap pengaruh dalam memperhatikan label kemasan pangan, dimana sebanyak 3 2,9 siswa
yang memiliki pengetahuan mengenai label kemasan pangan kurang baik, 2 1,9 siswa yang memiliki pengetahuan mengenai label kemasan pangan yang
baik dan 98 95,1 siswa yang memiliki pengetahuan mengenai label kemasan cukup baik sedangkan hubungan tingkat pengetahuan dan perhatian terhadap label
kemasan pangan mengungkapkan dengan tingkat pengetahuan baik hanya 1,9 yang memperhatikan label kemasan pangan, tingkat pengetahuan cukup 56,3
yang memperhatikan label kemasan pangan dan tingkat pengetahuan kurang 2,9 yang memperhatikan label kemasan pangan. Begitu juga pada penelitian Zahara
2009, megungkapkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dan label pangan terhadap kepatuhan membaca label informasi zat gizi, komposisi dan
tanggal kedaluwarsa. Penelitian Asmaiyar 2004 juga menyatakan dimana tidak
ada hubungan antara pengetahuan label dengan kepatuhan membaca label produk pangan.
5. 4 Hubungan Kebiasaan Membaca Label Kemasan Pangan Dengan