40
Kebanyakan pasien hipomagnesemia itu tanpa gejala apapun, namun terkadang dapat juga terjadi anoreksia, kelemahan otot, fasikulasi, paraestesia,
kebingungan, ataksia, dan kejang. Hipomagnesemia sering terjadi bersamaan dengan hipokalsemia terganggunya sekresi hormon paratiroid dan hipokalemia
karena pembuangan K
+
dari ginjal. Hipomagnesemia juga dapat meningkatkan insidensi atrial fibrilasi.
55
Hipomagnesemia yang tanpa gejala dapat diberikan penanganan secara oral ataupun intramuskular
55
, namun pemberian secara intramuskular sangatlah nyeri
52
. Manifestasi yang berat seperti bila adanya kejang harus diberikan magnesium sulfat intravena 1-2 g 8-16 mEq atau 4-8mmol yang diberikan
perlahan selama 15-60 menit
52
1 g magnesium sulfat = 4 mmol = 8 mEq = 98 mg magnesium
51
.
2.3.6.3.2. Indikasi Pemakaian Magnesium Sulfat
Penanganan fibrilasi ventrikel, takikardi ventrikel, torsades de pointes, paroxysmal atrial tachycardia
, miokard infark akut, asma, pencegahan dan penanganan kejang pada preeklampsi-eklampsi, pengendalian kejang pada
epilepsi, penanganan defisiensi magnesium akut, dan pencegahan terhadap hypomagnesemia.
56
2.3.6.3.3. Farmakokinetik
Magnesium sulfat bila diberikan secara intravena maka mula kerjanya segera setelah penyuntikan, efek puncak tercapai dalam 15 menit dan masa kerja sekitar
30 menit.
56,57
Waktu paruh magnesium sulfat adalah 4 jam pada pasien dengan fungsi ginjal yang normal, bila terjadi penurunan laju filtrasi glomerular maka
waktu paruhnya akan meningkat.
49
Dari telaah kritis terhadap berbagai penelitian terhadap kemampuan analgetik magnesium sulfat dengan menggunakan berbagai dosis termasuk dosis
total hingga 16 gram tidak ada yang dilaporkan memiliki efek samping yang serius. Pemberian magnesium sulfat dengan dosis 50 mgkg dapat menaikkan
konsentrasi serum plasma rata-rata 30-80, dan tidak ada dijumpai efek yang
Universitas Sumatera Utara
41
berkenaan dengan hipermagnesemia, hanya ada gejala minor yang singkat yang dilaporkan oleh beberapa pasien, seperti rasa panas atau rasa terbakar pada lengan
yang diberikan infus magnesium sulfat.
58
Rasa panas saat penyuntikan bergantung pada jumlahnya dalam satu satuan waktu. Efek ini dapat dikurangi dengan
penyuntikan dalam waktu yang lebih lama.
57
Pada suatu penelitian yang menggunakan magnesium sulfat 60 mgkg sebelum tindakan intubasi, kemudian
diukur kadar magnesium plasma setelah intubasi dan dijumpai peningkatan menjadi 2.95±0.56 mmoll basal 0.81±0.31 mmoll.
59
Pada pemberian magnesium sulfat 4 – 6 g, maka kadar plasma akan segera meningkat dan hanya akan bertahan sementara pada kadar 2.1-3.8 mmoll, dan
akan menurun kadarnya menjadi 1.3-1.7 mmoll dalam 60 menit, dan dalam 90 menit sekitar 50 magnesium sulfat yang diberikan akan masuk ke dalam tulang
dan sel-sel.
60
Ekskresi magnesium hampir seluruhnya melalui ginjal, dan setelah 4 jam sekitar 50 magnesium yang diberikan akan di ekskersikan melalui urin.
Bersihan ginjal terhadap magnesium akan meningkat dengan meningkatnya kadar plasma. Dalam keadaan adanya oliguria ataupun gagal ginjal, dosis harus
dikurangi ataupun dihentikan dan kadar plasma harus sering dipantau.
60
2.3.6.3.4. Penggunaan Klinis