Hak dan Kewajiban Supir Angkutan Umum sebagai Pengangkut

Pasal 18 1 Anggota Pengurus Koperasi ini tidak boleh menjadi Anggota Pengurus Koperai lainnya yang sejenis kecuali untuk Koperasi Pusat atau Gabungan atau Induknya. 2 Anggota Pengurus Harian dari Koperasi tidak boleh merangkap Anggota Pengurus Harian di Pusat, Gabungan atau Induknya. Apabila pengangkut lalai dalam penyelenggaraan pengangkutan yang menjadi kewajibannya, sehingga menimbulkan kerugian bagi pengirim atau penerima atau penumpang, maka ia bertanggung jawab membayar ganti rugi seperti yang diatur dalam Pasal 1236 KUHpdt. Pengusaha pengangkutan kendaraan bermotor umum bertanggung jawab terhadap kerugian yang diderita oleh penumpang dan kerusakan barang yang berada dalam kendaraan tersebut, kecuali bila ia dapat membuktikan bahwa kerugian itu terjadi di luar kesalahannya atau buruhnya. 29

B. Hak dan Kewajiban Supir Angkutan Umum sebagai Pengangkut

Kewajiban supir sebagai pengangkut Dalam Undang-Undang 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya tidak ada pengaturan kewajiban dan hak mengenai pengangkutan barang maupun penumpang. Karena itu diikuti ketentuan mengenai kewajiban dan hak dalam Bab I s.d Bab IV buku III KUHPdt. 29 Abdulkadir Muhammad, SH, Hukum Pengangkutan Darat, Laut, Udara, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000, hal.76 Universitas Sumatera Utara Akan tetapi sebelum menyelenggarakan pengangkutan, terlebih dahulu harus ada perjanjian pengangkutan antara pengangkut dan penumpangpemilik barang. Dalam perjanjian pengangkutan darat, kewajiban pokok pengangkut adalah sebagai berikut ini: 30 1. Menyelenggarakan pengangkutan penumpang atau barang dari tempat pemuatan sampai di tempat tujuan dengan selamat; 2. Merawat, menjaga, memelihara barang atau penumpang yang diangkut sebaik-baiknya; 3. Menyerahkan barang yang diangkut kepada penerima dengan lengkap, utuh, tidak rusak, atau tidak terlambat; 4. Melepaskan dan menurunkan penumpang di tempat tujuanpemberhentian sebaik-baiknya. Kewajiban-kewajiban ini sesuai dengan ketentuan pasal 1235 KUHPdt. Kewajiban pokok ini diimbangi dengan hak pengangkut atas biaya pengangkutan. Apabila pengangkut lalai dalam penyelenggaraan pengangkutan yang menjadi kewajibannya, sehingga menimbulkan kerugian bagi penumpang, maka ia bertanggung jawab membayar ganti kerugian seperti diatur dalam 1236 KUHPdt. Pengusaha pengangkutan kendaraan bermotor umum bertanggung jawab terhadap kerugian yang diderita oleh penumpang dan kerusakan barang yang berada dalam kendaraan tersebut, kecuali bila ia dapat membuktikan bahwa kerugian itu terjadi di luar kesalahannya atau buruhnya. 30 H.M.N Purwosutjipto, S.H, Op.Cit, hal.35 Universitas Sumatera Utara Pengangkut bertanggung jawab terhadap kerugian yang diderita oleh penumpang dalam jangka waktu pengangkutan, kecuali kalau pengangkut dapat membuktikan bahwa kerugian itu terjadi di luar kesalahannya dan buruhnya. Pengangkut juga tidak bertanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan barang bawaan penumpang, kecuali juga terbukti bahwa kehilangan atau kerusakan barang itu disebabkan oleh kesalahan pengangkut atau kelalaian pengangkut. Barang penumpang harus dijaga oleh penumpang. Dalam pengangkutan darat pada umumnya, pengangkut tidak bertanggung awab terhadap kerugian yang timbul karena: 1. Keadaan memaksa overmacht; 2. Cacat pada barang itu sendiri; 3. Kesalahan atau kelalaian pengirim atau ekspeditur; 4. Keterlambatan tibanya barang di tempat tujuan karena keadaan memaksa pasal 92 KUHD. Dalam hal ini barang tidak rusak atau tidak musnah. Dalam perjanjian pengangkutan, kewajiban pokok pengirim ialah membayar biaya pengangkutan yang telah disepakati, sebagai imbalan haknya atas penyelenggaraan pengangkutan barangnya oleh pengangkut. Kewajiban pokok penumpang ialah membayar biaya pengangkutan sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan, sebagai imbalan haknya atas pengangkutan sampai di tempat tujuan. Perbedaannya terletak pada akibat hukum jika kewajiban itu tidak dipenuhi. Tiap pengangkut dapat merumuskan syarat-syarat perjanjian secara tertulis pada dokumen pengangkutan. Penumpang yang akan menggunakan jasa Universitas Sumatera Utara pengangkutan yang bersangkutan dapat meliputi butir-butir ketentuan yang diuraikan berikut ini: Syarat-syarat pokok 1. Apabila pada jam pemberangkatan mobil pengangkut rusak mendadak, sehingga tidak dapat diperbaiki, maka pengangkutan dibatalkan dan biaya pengangkutandikembalikan penuh, atau penumpang secepatnya diberitahu untuk dipindahkan ke mobil lain yang sejenis. 2. Apabila pengangkutan memperoleh gangguan perjalanan di luar dugaan, yang bukan kesalahan penumpang atau bukan kerusakan mobil, maka biaya pengangkutan dikembalikan seluruhnya atau sebagian sesuai dengan jenis gangguan tersebut. 31 Menurut H.M.N Purwosutjipto, kewajiban dari pihak pengangkut adalah sebagai berikut: 32 1. Menyediakan alat pengangkut yang akan digunakan untuk menyelenggarakan pengangkutan. 2. Menjaga keselematan orang penumpang danatau barang yang diangkutnya. Dengan demikina maka sejak pengangkut menguasai orang penumpang dan atau barang yang akan diangkut, maka sejak saat itulah pihak pengangkut mulai bertanggung jawab Pasal 1235 KUHPerdata. 3. Kewajiban yang disebutkan dalam Pasal 470 KUHD yang meliputi: a. Mengusahakan pemeliharaan, perlengkapan atau peranakbuahan alat pengangkutnya; b. Mengusahakan kesanggupan alat pengangkut itu untuk dipakai menyelenggarakan pengangkutan menurut persetujuan; c. Memperlakukan dengan baik dan melakukan penjagaan atas muatan yang diangkut. 4. Menyerahkan muatan ditempat tujuan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian. 31 Hasnil Basri, Op.Cit, hal. 24 32 H.M.N. Purwosutipto, S.H, Op.Cit, hal.33 Universitas Sumatera Utara Menurut Pasal 124 ayat 1 UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, terdapat beberapa kewajiban yang harus dipenuhi pengemudi kendaraan bermotor umum, yaitu: 1. Mengangkut penumpang yang membayar sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan. 2. Memindahkan penumpang dalam perjalnan ke kendaraan lain yang sejenis dalam trayek yang sama tanpa dipungut biaya tambahan jika kendaraan mogok, rusak, kecelakaan, atau atas perintah petugas. 3. Menggunakan jalur jalan yang telah ditentukan atau menggunakan lajur paling kiri, kecuali saat akan mendahului atau mengubah arah. 4. Memberhentikan kendaraan selama menaikkan danatau menurunkan penumpang. 5. Menutup pintu selama kendaraan berjalan, dan; 6. Mematuhi batas kecepatan paling tinggi untuk angkutan umum. Disamping hal-hal diatas, KPUM pun membuat hal-hal yang menjadi kewajiban para pengangkut, antara lain: 33 1. Pengemudi MPU-KPUM wajib memiliki SIM Umum dan Kartu Tanda Pengenal Pengemudi KTPP. 2. Pengemudi wajib memeriksa kelengkapan surat-surat izin operasional STNK, STUK, KP sebelum mengoperasikan kendaraan MPU-KPUM. 3. Pengemudi diharuskan untuk tidak memberikan kendaraan kepada orang yang tidak bertanggung jawab supir-supir liar. 33 Berdasarkan Undang-Undang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi Pengangkutan Umum Medan KPUM Universitas Sumatera Utara Sehubungan dengan surat Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan No.551.211237DISHUBXI2015 tanggal 23 November 2015 perihal Angkutan Kota Beroperasi tidak sesuai ketentuan, maka dengan itu diberitahukan kepada para pengemudi untuk berkewajiban mematuhi hal hal berikut: 1. Agar kendaraan MPU-KPUM yang dimiliki oleh Pengemudi untuk melengkapi identitas sesuai dengan ketentuan yang berlaku, meliputi: - Cat Warna Kuning - Nomor Kendaraan - Nomor trayek - Lambang Koperasi - Sticker - Tulisan KPUMAngkutan Kota 2. Tidak menggunakan Kaca Film bagi Angkutan Umum dan apabila pada kendaraan sudah terpasang, dihimbau untuk segera melepaskannya. 3. Tidak menggunakan Bangku TambahanBangku Tempel pada Kendaraan MPU-KPUM. Untuk peningkatan disiplin dalam tertib lalu lintas, KPUM mewajibkan kepada seluruh AnggotaPengemudi MPU-KPUM untuk: 34 1. Menjalani Rute Trayek sesuai dengan Izin Trayek yang dimiliki. 34 Berdasarkan Undang-Undang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tannga Koperasi Pengangkutan Umum Medan KPUM tentang Disiplin Supir Universitas Sumatera Utara 2. Melengkapi seluruh surat-surat operasional kendaraan dan bagi pengemudi diwajibkan memiliki SIM Umum serta Kartu Tanda Pengenal Pengemudi KTTP. 3. Melengkapi atribut Armada MPU-KPUM, antara lain: - No.Pintu No.KPUM - Sticker terbaru Tahun 2015-2016 - Logo Koperasi Disamping hal-hal diatas, supirpengendara angkutan umum juga diwajibkan untuk memberikan iuran harian kepada pihak KPUM,antara lain sebagai berikut: - Jasa Organisasi Rp. 8.300,- - Simpanan Wajib Biasa Rp. 400,- - Simpanan Wajib Khusus Rp. 2.050,- - Dana Khusus Rp. 250,- - Dana Kesejahteraan Rp. 500,- - Simpanan Supir Rp. 5.500,- Rp. 17.000,- Selain daripada itu, KPUM mewajibkan para supir angkutan umum untuk menjadi anggota STM Pengemudi KPUM, dimana dengan membayar Iuran Rp. 2.000hari, anggota STM sudah mendapatkan manfaat sebagai berikut: 35 35 Ibid., Universitas Sumatera Utara 1 Bila Anggota meninggal dunia akibat KecelakaanTabrakan pada saat mengemudikan Kendaraan MPU-KPUM akan diberikan Santunan sebesar Rp. 7.000.000,- tujuh juta rupiah. 2 Bila Anggota meninggal dunia secara wajarsakit akan mendapat Santunan sebesar Rp. 3.500.000,- tiga juta lima ratus ribu rupiah 3 Bila Anggota rawat inap di Rumah Sakit atau Dukun Patah akibat kecelakaantabrakan pada saat mengemudikan Kendaraan MPU-KPUM, akan menerima Santunan sebagai berikut: a. 3 – 30 1 bulan : Rp. 800.000 b. 3 – 60 2 bulan : Rp. 1.500.000 c. 3 – 90 3 bulan : Rp. 2.000.000 4 Bila Anggota Sakit dan Opname akan menerima Bantuan Perobatan dengan perincian: a. 3 – 30 1 bulan : Rp. 800.000 b. 3 – 60 2 bulan : Rp. 1.000.000 c. 3 – 90 3 bulan : Rp. 1.200.000 5 Bila Anggota Ditahan karena kecelakaantabrakan saat mengemudikan Kendaraan MPU-KPUM akan menerima santunan sebagai berikut: a. 3 – 30 hari 1 bulan : Rp. 800.000 b. 3 – 60 hari 2 bulan : Rp. 1.000.000 c. 3 – 90 hari 3 bulan : Rp. 1.200.000 d. 3 – 120 hari 4 bulan : Rp. 1.400.000 e. 3 – 150 hari 5 bulan : Rp. 1.600.000 Universitas Sumatera Utara f. 3 – 180 hari 6 bulan : Rp. 1.800.000 g. 3 – 210 hari 7 bulan : Rp. 2.000.000 h. 3 – 240 hari 8 bulan : Rp. 2.200.000 i. 3 – 270 hari 9 bulan : Rp. 2.400.000 j. 3 – 300 hari 10 bulan : Rp. 2.600.000 k. 3 – 330 hari 11 bulan : Rp. 2.800.000 6 Supir kecelakaantabrakan saat mengemudikan MPU-KPUM mengakibatkan jatuhnya korban dan diselesaikan secara damai antara supir dan si korban akan mendapatkan santunan sebesar Rp.700.000,- tujuh ratus ribu rupiah 7 Bila istri yang sah dari anggota meninggal dunia, akan menerima santunan sebesar Rp.1.700.000,- satu juta tujuh ratus ribu rupiah 8 Bila anak kandung yang belum berumah tangga dan masih menjadi tanggungan meninggal dunia, akan menerima santunan sebesar Rp.850.000,- delapan ratus lima puluh ribu rupiah 9 Bila istri anggota yang sakit dan opname sekurang-kurangnya 3 tiga hari akan mendapatkan santunan sebesar Rp.500.000,- lima ratus ribu rupiah 10 Bila istri anggota yang sah melahirkan dengan normal tidak akan mendapat santunan, kecuali operasi Caesar dan opname sekurang- kurangnya 3 tiga hari akan mendapatkan santunan sebesar Rp.500.000,- lima ratus ribu rupiah Universitas Sumatera Utara 11 Bila anak anggota yang sah sakit dan opname sekurang-kurangnya 3 tiga hari akan mendapa santunan sebesar Rp.150.000,- seratus lima puluh ribu 12 Bila anggota melaksanakan pernikahan dan menyampaikan undangan secara resmi, maka akan menerima sumbanganbingkisan senilai Rp.350.000,- tiga ratus lima puluh ribu rupiah Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa supir angkutan diwajibkan untuk membayar iuran ke KPUM dengan biaya Rp.19.000,- Sembilan belas ribu rupiah per hari nya. Rp.17.000,- tujuh belas ribu rupiah untuk biaya iuran harian, dan Rp.2000,- dua ribu rupiah untuk biaya iuran STM MPU-KPUM. Selain kewajiban, terdapat juga hak-hak yang diberikan kepada pengangkut. Hak-hak yang dimiliki oleh pengangkut, antara lain: 1. Pihak pengangkut berhak menerima biaya pengangkutan. 2. Pemberitahuan dari pengirim mengenai sifat, macam dan harga barang yang akan diangkut, yang disebutkan dalam Pasal 469, 470 ayat 2, 479 ayat 1 KUHD. 3. Penyerahan surat-surat yang diperlukan dalam rangka mengangkut barang yang diserahkan oleh pengirim kepada pengangkut berdasarkan Pasal 478 ayat 1 KUHD. Selain itu dalam UU No.22 tahun 2009 terdapat beberapa hak-hak dari pihak pengangkut, yaitu: 1. Perusahaan angkutan umum berhak untuk menahan barang yang diangkut jika pengirim atau penerima tidak memenuhi kewajiban dalam batas waktu Universitas Sumatera Utara yang ditetapkan sesuai dengan perjanjian angkutan Pasal 195 ayat 1 UU No.22 Tahun 2009 2. Perusahaan angkutan umum berhak memungut biaya tambahan atas barang yang disimpan dan tidak diambil sesuai dengan kesepakatan Pasal 195 ayat 2 UU No.22 Tahun 2009 3. Perusahaan angkutan umum berhak menjual barang yang diangkut secara lelang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan jika pengirim atau penerima tidak memenuhi kewajiban Pasal 195 ayat 3 UU No.22 Tahun 2009 4. Jika barang angkutan tidak diambil oleh pengirim atau penerima sesuai dengan batas waktu yang telah disepakati, perusahaan angkutan umum berhak memusnahkan barang yang sifatnya berbahaya atau mengganggu dalam penyimpanannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan Pasal 196 UU No. 22 tahun 2009. Disamping hal itu, adapula hak-hak yang diberikan oleh pihak KPUM kepada para anggota supir angkutan umum nya, antara lain: 36 - Dengan membayar iuran harian ke pihak KPUM, supirpengemudi angkutan umum berhak untuk mengambil hasil simpanan pengemudi setiap 6 bulan sekali. - Dengan menjadi anggota STM MPU-KPUM dan membayar iuran wajib sebesar Rp.2000,- dua ribu rupiah per hari, supirpengemudi angkutan umum berhak untuk: 36 Wawancara dengan Bapak Halason Rajagukguk sekretaris I KPUM di Medan Pada Tanggal 9 Mei 2016 Universitas Sumatera Utara a. Supir Angkutan Umum berhak mendapat Santunan sebesar Rp. 7.000.000,- tujuh juta rupiah apabila ada supir angkutan umum meninggal dunia akibat kecelakaantabrakan pada saat mengemudikan kendaraan MPU-KPUM. b. Supir Angkutan Umum berhak untuk mendapatkan santunan apabila supir angkutan umum meninggal dunia secara wjarsakit Rp. 3.500.000,- tiga juta lima ratus ribu rupiah c. Supir Angkutan Umum berhak untuk menerima santunan sebagai berikut;  3 – 30 hari : Rp. 800.000,-  3 – 60 hari : Rp.1.500.000,-  3 – 90 hari : Rp.2.000.000,- Apabila supir angkutan umum mengalami kecelakaantabrakan pada saat mengemudikan kendaraan MPU-KPUM dan harus menjalani rawat inap di Rumah SakitDukun Patah. d. Supir Angkutan Umum berhak menerima bantuan perobatan sebagai berikut:  3 – 30 hari 1 bulan : Rp. 800.000  3 – 60 hari 2 bulan : Rp. 1.000.000  3 – 90 hari 3 bulan : Rp. 1.200.000 Apabila Supir Angkutan Umum sakitopname. e. Supir Angkutan Umum berhak menerima santunan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara  3 – 30 hari 1 bulan : Rp. 800.000  3 – 60 hari 2 bulan : Rp. 1.000.000  3 – 90 hari 3 bulan : Rp. 1.200.000  3 – 120 hari 4 bulan : Rp. 1.400.000  3 – 150 hari 5 bulan : Rp. 1.600.000  3 – 180 hari 6 bulan : Rp. 1.800.000  3 – 210 hari 7 bulan : Rp. 2.000.000  3 – 240 hari 8 bulan : Rp. 2.200.000  3 – 270 hari 9 bulan : Rp. 2.400.000  3 – 300 hari 10 bulan : Rp. 2.600.000  3 – 330 hari 11 bulan : Rp. 2.800.000 Apabila supir angkutan umum ditahan karena kecelakaantabrakan saat mengemudikan kendaraan MPU-KPUM f. Supir Angkutan Umum berhak mendapat santunan sebesar Rp.700.000,- tujuh ratus ribu rupiah apabila saat mengemudikan angkutan MPU-KPUM supir mengalami kecelakaantabrakan dan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. g. Supir Angkutan Umum berhak menerima Rp.1.700.000,- satu juta tujuh ratus ribu rupiah apabila istri sah dari supir tersebut meninggal dunia. h. Supir Angkutan Umum berhak menerima Rp.850.000,- delapan ratus lima puluh ribu rupiah apabila anak kandung nya yang belum pernah berumah tangga meninggal dunia. Universitas Sumatera Utara i. Supir Angkutan Umu berhak menerima santunan sebesar Rp.500.000,- lima ratus ribu rupiah apabila istri sah dari supir angkutan umum sakit dan opname sekurang-kurangnya 3tiga hari j. Supir Angkutan Umum berhak untuk menerima bantuan sebesar Rp.500.000,- lima ratus ribu rupiah apabila istri sah dari supir angkutan melahirkan dengan Operasi Caesar, tetapi tidak untuk persalinan normal. k. Supir Angkutan Umum berhak menerima santunan sebesar Rp.250.000,- dua ratus lima puluh ribu rupiah apabila anak sah dari supir angkutan tersebut sakit dan opname sekurang- kurangnya 3 hari l. Supir Angkutan Umum akan menerima sumbanganbingkisan sebesar Rp.350.000,- tiga ratus lima puluh ribu rupiah apabila melaksanakan pernikahan dan menyampaikan undangannya secara resmi. Adapula pengaturan Hak dan Kewajiban Supir yang diatur didalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi yang tertulis di Bab V Pasal 7. Di dalam Bab V Pasal 7 A.D dan A.R.T disebutkan Hak dan Kewajiban Anggota. Anggota yang dimaksud adalah supir dari angkutan umum itu sendiri. Supir Angkutan Umum disebut sebagai Anggota karena mereka adalah bagian dari orang-orang yang mewujudkan tujuan dari KPUM itu sendiri. Berikut adalah Universitas Sumatera Utara Hak dan Kewajiban yang terdapat dalam ADRT Anggaran Dasar Rumah Tangga KPUM tersebut. Pasal 7 1 Keanggotaan Koperasi melekat pada diri Anggota sendiri dan tidak dapat dipindahkan kepada orang lain dengan dalih apapun juga. 2 Setiap Anggota harus tunuk pada ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Khusus dan Keputusan Rapat Anggota. 3 Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi. 4 Mengembangkan dan memelihara kebersamaan dalam pelaksanaan organisasi dan usaha Koperasi berdasarkan atas azas kekeluargaan. 5 Menanggung kerugian apabila Koperasi mengalami kerugian atau pembubaran sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini. Pasal 8 Setiap Anggota Berhak: a. Berbicara tentang hal-hal yang dirundingkan dalam Rapat Anggota. b. Untuk memilih dan dipilih menjadi Pengurus dan Pengawas. c. Untuk menelaah pembuktian Koperasi pada waktu kantor dibuka. d. Untuk memberi saran-saran dan pendapat guna perbaikan Koperasi baik dalam Rapat Anggota maupun di luar Rapat kepada Pengurus. e. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan Anggaran Dasar. f. Mendapatkan pelayanan yang sama antar sesama anggota. Universitas Sumatera Utara g. Memperoleh pembagian Sisa Hasil Usaha SHU sesuai dengan simpanan dan jasa usaha. h. Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan Koperasi.

C. Tanggung Jawab Para Pihak dalam Penyelengaraan Angkutan Umum