BAB IV KAJIAN DAMPAK HUKUM AKIBAT NAIK-TURUN NYA
HARGA BAHAN BAKAR MINYAK TERHADAP REGULASI KENAIKAN TARIF ANGKUTAN UMUM PADA KOPERASI
ANGKUTAN UMUM KPUM
A. Analisis Dampak Hukum Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak Terhadap Regulasi Kenaikan Tarif Angkutan Umum
Sebelum kita membahas tentang dampak hukum kenaikan harga bahan bakar minyak terhadap regulasi kenaikan tarif angkutan umum, ada baiknya untuk
kita mengetahui terlebih dahulu apa itu BBM yang dikenal dengan minyak bumi. Minyak bumi atau dalam bahasa inggris yang lebih dikenal dengan potreleum dari
bahasa latin petrus yang berarti karang dan oleum yang berarti minyak. Minyak bumi berasal dari fosil yang sudah terpendam selama berjuta-juta tahun yang
terdapat pada kerak bumi. Berdasarkan data dari organisasi dunia perminyakan OPEC ada beberapa negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia antara lain:
1. Arab Saudi
2. Rusia
3. Amerika Serikat untuk kepentingannya sendiri
4. Iran
5. Meksiko
6. Republik Rakyat China
7. Kanada
Universitas Sumatera Utara
8. Norwegia
9. Uni Emirat Arab
10. Venezuela
11. Kuwait
12. Nigeria
13. Aljazair
14. Arab
47
Negara Indonesia juga dikenal dengan salah satu penghasil minyak dunia, namun saat ini merupakan “salah satu negara pengimpor minyak” tersebut. Hal ini
disebabkan karena setiap tahun produksi minyak Indonesia semakin berkurang, sedangkan pemakaian semakin bertambah akan konsumsi minyak atau BBM
tersebut. Sehingga kenaikan harga minyak menjadi bahaya atau momok yang sangat menakutkan bagi NKRI.
Selama ini pemerintah harus mengeluarkan dana subsidi unuk BBM yang diambil dari APBN, sehingga kita dapat membeli BBM dengan murah akibat
adanya subsidi BBM tersebut. Tetapi dengan naiknya harga minyak dunia pemerintah tidak dapat menjual BBM kepada masyarakat dengan harga yang
sama dengan harga yang sebelumnya karena hal itu dapat menyebabkan pengeluaran APBN untuk subsidi BBM semakin tinggi, dan hal ini membuat
kacaunya RAPBN yang telah dirumuskan oleh pemerintah sebelumnya. Maka pemerintah mengambil kebijakan untuk menaikkan harga BBM.
47
Soegijatna Tjakranegara, S.H, Op.Cit, hal. 96
Universitas Sumatera Utara
Terdapat empat faktor yang menyebabkan harga minyak naik pada saat ini antara lain:
1. Invasi Amerika kepada Irak, ini menyebabkan lading minyak di Irak tidak
dapat berfungsi secara optimal sehingga supply minyak menurun. 2.
Permintaan minyak yang cukup besar dari negara China dan India. 3.
Badai Catrina dan badai Rita yang melanda daerah Amerika Serikat dan merusak kegiatan produksi yang berada di daerah teluk Meksiko.
4. Ketidakmampuan OPEC menstabilkan harga minyak dunia.
Naiknya harga minyak akan berdampak pada berbagai sektor, dari rumah tangga sampai industri dan transportasi. Naiknya BBM maka naik pula harga-
harga pada beberapa hal yang berhubungan dengan BBM. Contoh antara lain naiknya harga:
a. Ongkos angkutan umum yang naik sekitar 20-50
b. Kebutuhan pokok harganya akan melonjak naik contohnya sembako
c. Biaya berobat dirumah sakit akan naik
d. Karyawan atau buruh meminta gajinya dinaikkan dan menuntut tunjangan
transportasi e.
Ongkos kirim pengiriman logistik naik Hal-hal lain yang menjadi dampak atau pengaruh dari kenaikan harga
BBM terhadap angkutan umum adalah: a.
Naiknya tarif angkutan umum b.
Biaya operasional mobil naik
Universitas Sumatera Utara
c. Terjadi nya kesenjangan ataupun dilema pasar setelah pemerintah
menaikkan harga BBM, karena pemerintah tidak turut langsung ikut campur dalam menentukan tarif angkutan umum.
48
Ad. a Naiknya tarif angkutan umum Naiknya tarif angkutan umum dilakukan karena adanya kenaikan harga
BBM. Kenaikan tarif angkutan umum dilakukan agar biaya pengeluaran dan pemasukan supir angkutan umum seimbang. Tarif angkutan umum
otomatis naik apabila terjadinya kenaikan bahan bakar. Karena tidak ada acuan lain selain kenaikan harga BBM untuk menaikkan tarif angkutan
umum. Naiknya tarif angkutan umum ini, tidak dilakukan begitu kenaikan harga
bahan bakar minyak BBM diumumkan. Naiknya tarif angkutan umum ini dengan waktu harga BBM diumumkan mempunyai jarak senggang
waktu sekitar 1-2 minggu atau lebih. Karena pemerintah tidak melakukan pengumuman secara resmi seperti halnya dengan harga kenaikan BBM
untuk tarif angkutan umum itu sendiri. Ad. b Biaya Operasional Mobil Naik
Dengan naiknya harga bahan bakar minyak BBM, biasanya hal ini akan mempengaruhi harga pasar. Pengaruh tersebut akan mengakibatkan
harga pasar pun turut meningkat. Dan harga pasar yang meningkat tersebut berlaku pula untuk biaya operasional mobil itu sendiri seperti onderdill,
harga ban, dan keperluan-keperluan operasional lainnya. Keadaan tersebut
48
Ibid.,
Universitas Sumatera Utara
sangatlah mempengaruhi bagian dari cara beroperasinya angkutan umum itu sendiri. Dengan naiknya harga operasional, maka pendapatan supir tentunya
akan berkurang. Inilah yang menjadi salah satu dampak terhadap kenaikan harga BBM tersebut terhadap angkutan umum.
Ad.c Terjadinya Dilema Pasar Dilema Pasar yang dimaksudkan disini adalah keadaan dimana
pemerintah belum dapat mengambil keputusan akan kenaikan harga tarif angkutan umum sementara pemerintah sudah menetapkan kenaikan harga
bahan bakar minyak atau disebut dengan BBM. Dilema Pasar yang terjadi disini adalah kondisi dimana supir angkutan
umum masih menjalankan ongkos tarif sebelum kenaikan bbm, sementara ia harus membayar bahan bakar dengan kenaikan harga bahan bakar
minyak yang baru. Disinilah dilema itu terjadi dimana supir juga tidak dapat mengambil keputusan sendiri untuk menaikkan harga kenaikan
ongkos. Jadi, dilema ini adalah keadaan proses menunggu pengambilan
keputusan yang dilaksanakan oleh Pemerintah dalam menentukan harga tarif ongkos angkutan umum yang baru demi menyesuaikan antara jumlah
pemasukan dan pengeluaran pendapatan supir angkutan umum. Karena disini pihak yang lebih banyak dirugikan yang sebenarnya adalah supir
angkutan umum karena ia harus menanggung jumlah kenaikan harga bahan bakar tersebut dengan jumlah hasil pendapatan yang lama.
Universitas Sumatera Utara
B. Akibat yang Dialami Penumpang Sebelum dan Sesudah kenaikan BBM