Latar Belakang Kajian Yuridis Mengenai Dampak Hukum Akibat Naik-Nya Harga Bahan Bakar Minyak Terhadap Regulasi Kenaikan Tarif Angkutan Umum (Studi Pada Koperasi Pengangkutan Umum Medan (KPUM))

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dengan arus lalu lintas transportasi. Semua kebutuhan dan kegiatan yang dilakukan dalam pekerjaan sehari-hari sangat erat kaitannya dengan transportasi. Transportasi dapat dibagi kedalam tiga bagian yaitu transportasi; darat, laut, dan udara. Ketiga bagian transportasi ini adalah bagian transportasi yang digunakan manusia dalam membantu kegiatannya sehari-hari. Transportasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi masyarakat. Transportasi merupakan salah satu sarana untuk memperlancar roda perekenomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, dalam rangka memantapkan perwujudan wawasan nusantara, meningkatkan serta mendukung pertahanan dan keamanan negara yang selanjutnya dapat mempererat hubungan antar bangsa. Pentingnya transportasi tersebut tercermin pada penyelenggaraannya yang mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan negara serta meningkatnya kebutuhan jasa transportasi bagi mobilitas orang dan barang dalam negeri serta ke luar negeri. Dari aspek ekonomi, transportasi memberi kemudahan bagi perpindahan orang dan barang dari suatu tempat ke tempat tujuan lain. Sedangkan aspek hukumnya, pengangkut harus bertanggung jawab dan memberi keselamatan bagi Universitas Sumatera Utara pengguna jasa ini. Pengguna jasa angkutan dapat memilih angkutan yang tepat, baik, dan yang sesuai dengan kebutuhannya. 1 Berkenaan dengan pengangkutan, kita mengenal ada tiga jenis pengangkutan yaitu pengangkutan melalui darat, pengangkutan melalui laut, dan pengangkutan melalui udara. Pada pengangkutan melalui darat dapat dikelompokkan menjadi dua jenis pengangkutan yaitu pengangkutan dengan kendaraan bermotor jalan raya dan pengangkutan dengan kereta api jalan rel. 2 Pengangkutan jalan raya meliputi angkutan yang menggunakan alat angkut berupa manusia, hewan, pedati, sepeda motor, becak, bus, truk, dan kendaraan bermotor lainnya. Tenaga yang digunakan adalah tenaga manusia, tenaga hewan, tenaga uap, BBMBahan Bakar Minyak, dan diesel. 3 Keberadaan kegiatan pengangkutan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan atau aktivitas kehidupan sehari-hari. Mulai dari zaman kehidupan manusia yang paling sederhana tradisional sampai kepada taraf kehidupan manusia yang modern senantiasa didukung oleh kegiatan pengangkutan. Bahkan salah satu barometer penentu kemajuan kehidupan dan peradaban suatu masyarakat adalah kemajuan dan perkembangan kegiatan maupun teknologi yang dipergunakan masyarakat dalam kegiatan pengangkutan. 4 Pengangkutan merupakan bidang kegiatan yang sangat vital dalam kehidupan masyarakat. Dikatakan sangat vital karena didasari oleh berbagai faktor baik geografis maupun kebutuhan yang tidak dapat dihindari dalam 1 Abdulkadir Muhammad, Arti Penting dan Strategi Multimoda Pengangkutan Niaga di Indonesia, Perspektif Hukum Bisnis di Era Globalisasi, Yogyakarta, Genta Press, 2007, hal.2 2 Abdulkadir Muhammad, Hukum Pengangkutan Niaga, Bandung, Citra Aditya Bakti, 2002, hal.79 3 Ibid 4 Hasim Purba, Hukum Pengangkutan di Laut Perspektif Teori dan Praktek, Medan, Pustaka Bangsa Press, 2005, hlm.3 Universitas Sumatera Utara rangka pelaksanaan pembangunan ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. 5 Pengangkutan merupakan rangkaian kegiatan pemindahan penumpang atau barang dari suatu tempat pemuatan embarkasi ke tempat tujuan debarkasi sebagai tempat penurunan penumpang atau pembongkaran barang muatan. Rangkaian peristiwa pemindahan ini meliputi kegiatan: a. Memuat penumpang atau barang ke dalam alat angkut; b. Membawa penumpang atau barang ke tempat tujuan; dan c. Menurunkan penumpang atau membongkar barang ditempat tujuan. Tiga kegiatan ini merupakan satu kesatuan proses yang disebut pengangkutan dalam arti luas. Pengangkutan juga dapat dirumuskan dalam arti sempit. Dikatakan dalam arti sempit karena hanya meliputi kegiatan membawa penumpang atau barang dari stasiunterminalpelabuhanbandara tempat pemberangkatan ke stasiunterminalpelabuhanbandara tujuan. Untuk menentukan pengangkutan itu dalam arti luas dan sempit bergantung pada perjanjian pengangkutan yang dibuat pihak-pihak, bahkan kebiasaan masyarakat. 6 Pengangkutan barang dan penumpang di Indonesia meliputi darat, laut, dan udara dikarenakan geografis Indonesia terdiri atas beribu pulau baik yang besar, sedang, maupun kecil. Jadi untuk urusan angkutan barang dan penumpang di dalam negeri saja ketiga jalur lalu lintas transformasi tersebut cukup ramai, mengingat jumlah penduduk bangsa Indonesia yang lebih dari 5 Abdulkadir Muhammad, Op.cit., hlm.30 6 Nasution, M.Nur, Manajemen Transportasi, Jakarta, Ghalia Indonesia, 2004, hal.72 Universitas Sumatera Utara dua ratus juta jiwa tersebar di sebagian besar Kepulauan Nusantara ini. Dengan adanya barang-barang dan penumpang yang memerlukan angkutan, maka tidak sedikit terdapat pengusaha-pengusaha ataupun perusahaan- perusahaan jasa angkutan di ketiga bidang jalur transformasi tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa fungsi pengangkutan adalah penting sekali dalam masyarakat mengingat kegiatan pengangkutan merupakan penunjang yang sangat berpengaruh didalam kehidupan masyarakat. Dengan adanya jasa kegiatan pengangkutan tersebut, barang dan atau penumpang dapat berpindah dari tempat asal ke tempat tujuan. Untuk pengangkutan penumpang orang, maka kegiatan pengangkutan juga akan membawa fungsi bagi penumpang sebagai pengguna jasa angkutan. Artinya dengan dukungan jasa angkutan tersebut penumpang dapat sampai ke tempat yang dituju untuk selanjutnya melakukan kegiatan yang ia maksudkan. Dalam kegiatan pengangkutan penumpangbarang tersebut dalam kegiatan kita sehari-hari, tidak jarang masyarakat menggunakan angkutan umum dalam memudahkan aktivitas pekerjaannya sehari-hari. Dibalik adanya peran angkutan umum yang mengangkut barang dan penumpang, ada unit usaha yang mengatur kesejahteraan dari pihak pengangkut tersebut yang dinamakan dengan KPUM Koperasi Pengangkutan Umum Medan. KPUM adalah bagian besar dari angkutan umum kota yang terdapat di Kota Medan yang banyak mengatur hingga menyediakan jasa trayek hingga angkutan bagi para pengangkut. KPUM menjadi pelaku utama usaha angkutan umum di Medan. Koperasi Pengangkutan Umum Medan atau Universitas Sumatera Utara sering disingkat dengan KPUM ini didirikan sejak tanggal 17 April 1963 atas prakarsa Pemerintah Daerah Pemda Tk.II Kotamadya Medan dengan Direktorat Koperasi Tk.II Kotamadya Medan. Dengan maksud dan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup pengemudi becak bermesin pada saat itu dengan memberikan kendaraan bemo tiga roda secara kredit dengan sistem sewa-beli, juga sesuai dengan program pemerintah untuk mengganti kendaraan becak bermesin secara bertahap dengan kendaraan bermotor yang lebih sesuai dan memadai, dimana kendaraan becak bermesin pada saat itu disamping suara mesin yang bising, juga menimbulkan asap tebal mesin tempel. 7 Dengan seiring berjalannya waktu dan sesuai dengan perkembangan zaman, sistem pengangkutan yang menyediakan jasa angkutan ini bergerak dari sistem kendaraan roda tiga, hingga menuju ke kendaraan roda empat angkutan umum sampai dengan saat ini. Keunggulan dari angkutan umum ini dapat kita lihat dari keberadaannya yang mudah didapat, praktis, cepat, efisien dan efektif, biaya terjangkau, dan bermasyarakat. Sedangkan tantangan yang dihadapi angkutan umum ini adalah kemacetan jalan raya yang mengakibatkan pemborosan Bahan Bakar Minyak BBM, polusi lingkungan, kebisingan lalu lintas, dan menjadi tolak ukur dalam hal kenaikan Bahan Bakar Minyak BBM yang kerap terjadi dalam masyarakat. Dengan keunggulan dan karakteristik pengangkutan kendaraan roda empat angkutan umum tersebut, peran KPUM perlu ditingkatkan dalam 7 KPUM, Sejarah Singkat Perkembangan dan Keberadaan Koperasi Pengangkutan Umum Medan, hal.1 Universitas Sumatera Utara upaya pengembangan sistem transportasi nasional. Untuk itu, penyelenggaraan pengangkutan angkutan umum yang dimulai dari pengadaan, penyewaan, pengoperasian, dan pengusahaan perlu diatur sebaik- baiknya hingga tercapai pengangkutan angkutan umum yang aman, nyaman, tertib, dan efisien. Untuk menciptakan angkutan umum yang aman, nyaman, tertib, dan efisien, dibutuhkan suatu kesejahteraan yang hendaknya diperoleh oleh supir angkutan umum terlebih dahulu. Kesejateraan para supir dapat dilihat dari hasil kerja yang mereka peroleh dalam memanfaatkan kendaraan angkutan umum mereka yang melibatkan masyarakat untuk menjadi penumpangnya. Disamping menciptakan angkutan umum yang aman, nyaman, tertib, dan efisien namun angkutan umum tersebut tentunya membutuhkan bahan bakar minyak BBM dalam mengendalikan laju jalannya angkutan umum tersebut. Masalah bahan bakar minyak inilah yang terkadang menjadi kendala utama dalam hal pengangkutan. Harga bahan bakar minyak yang menjadi tolak ukur dalam pengangkutan inilah yang di angkat di dalam penulisan skripsi ini. Dalam skripsi ini akan dibahas bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh bahan bakar minyak, serta bagaimana kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut. Karena angkutan, bahan bakar minyak, dan masyarakat adalah hal-hal yang menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Universitas Sumatera Utara

B. Permasalahan