BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tuberkulosis 2.1.1. Definisi
Menurut Dorland 2002, tuberkulosis adalah setiap penyakit menular pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh Mycobacterium sp. dan ditandai dengan
pembentukan tuberkel dan nekrosis kaseosa pada jaringan-jaringan. Tuberkulosis merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal sebagai Bakteri Tahan Asam BTA. Bakteri ini pertama kali
ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit
TB pada paru kadang-kadang disebut sebagai Koch Pulmonum Amin, 2006. Terdapat beberapa istilah yang perlu diketahui dalam memahami penyakit
tuberkulosis. Infeksi Mycobacterium tuberculosis yang masih dapat ditahan oleh sistem imun tubuh sehingga tidak menimbulkan manifestasi klinis disebut infeksi
tuberkulosis laten, sementara jika sudah menimbulkan manifestasi klinis dengan konfirmasi isolasi organisme Mycobacterium tuberculosis pada pemeriksaan
disebut tuberkulosis aktif Weinberger, 2008. Tuberkulosis primer merupakan hasil dari kontak pertama dengan basil
tuberkulosis sementara tuberkulosis postprimer merupakan hasil dari infeksi laten yang mengalami reaktivasi Weinberger, 2008.
2.1.2. Epidemiologi
Selama beberapa abad tuberkulosis merupakan salah satu penyakit terparah pada manusia. Dari semua penyakit infeksi, tuberkulosis masih
merupakan penyebab kematian tersering. WHO memprediksikan insidensi penyakit tuberkulosis ini akan terus meningkat, dimana akan terdapat 12 juta
kasus baru dan 3 juta kematian akibat penyakit tuberkulosis setiap tahun. Sepertiga dari peningkatan jumlah kasus baru ditemukan oleh epidemi HIV,
Universitas Sumatera Utara
dimana tuberkulosis menyebabkan kematian pada satu orang dari tujuh orang yang menderita AIDS Ioachim, 2009.
Laporan WHO tahun 2010 menyebutkan bahwa pada tahun 2008, dari 9.369.038 kasus TB di seluruh dunia, penderita TB paling banyak terdapat pada
Asia Tenggara yaitu 34, 30 dari Afrika, 21 dari Pasifik Barat, 7 Timur Tengah, 5 dari Eropa, dan 3 dari Amerika. Asia Tenggara membawa lebih
dari beban TB global dengan 3,2 juta pasien TB baru per tahun WHO, 2010. Indonesia sendiri pada tahun 2009 menempati peringkat kelima negara
dengan insidensi TB tertinggi di dunia sebanyak 0,35-0,52 juta setelah India 1,6- 2,4 juta, China 1,1-1,5 juta, Afrika Selatan 0,40-0,59 juta, dan Nigeria 0,37-
0,55 juta WHO, 2010. Dimana pada tahun 2006 yang lalu menurut WHO Indonesia sempat menempati peringkat ketiga di dunia setelah India dan China
dengan jumlah kasus baru sekitar 539.000 Depkes, 2007. Di Provinsi Sumatera Utara, jumlah cakupan penemuan semua kasus TB
Paru meningkat dari 17.133 kasus pada tahun 2008 menjadi 19.673 kasus pada tahun 2010, dengan jumlah penderita TB Paru BTA positif sebesar 16.078 kasus
dan sisanya didapatkan dengan pemeriksaan diagnostik lainnya. Depkes RI, 2011.
2.1.3. Etiologi Tuberkulosis disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis.
Mycobacteria termasuk dalam famili Mycobactericeae dan termasuk dalam ordo Actinomyceales. Dari keseluruhan kompleks Mycobacterium, yang merupakan
agen penyebab penyakit yang tersering dan terpenting adalah Mycobacterium tuberculosis. Mikroorganisme lain dalam kompleks Mycobacterium adalah : 1. M.
tuberculosae, 2. M. bovis, 3. M. caprae, 4. M. africanum, 5. M. microti, 6. M. pinnipedii, 7. M. canettii. Pembagian tersebut berdasarkan epidemiologi
Raviglione, 2010. Basil TB adalah bakteri aerobik obligat berbentuk batang tipis lurus
berukuran sekitar 0,4 x 3 µm dan tidak berspora. Pada media buatan berbentuk kokoid dan filamentous tampak bervariasi dari satu spesies ke spesies lain.
Universitas Sumatera Utara
Mycobacteria termasuk M. tuberculosis tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan Gram dan hanya dapat diwarnai dengan pewarnaan khusus serta sangat kuat
mengikat zat warna tersebut sehingga tidak dapat dilunturkan walaupun menggunakan asam alkohol, sehingga dijuluki bakteri tahan asam Raviglione,
2010; Jawetz, 2004. M. tuberculosis mudah mengikat pewarna Ziehl-Neelsen atau karbol fuksin Kumar, 2004
Dinding bakteri Mycobacterium kaya akan lipid yang terdiri dari asam mikolat, lilin, dan fosfat. Muramil dipeptida yang membuat kompleks dengan
asam mikolat dapat menyebabkan pembentukan granuloma. Lipid inilah yang bertanggung jawab pada sifat tahan asam bakteri Mycobacterium. Penghilangan
lipid dengan menggunakan asam yang panas menghancurkan sifat tahan asam bakteri ini Brooks, 2005.
Bakteri ini mendapatkan energi dari oksidasi banyak komponen karbon sederhana. Penambahan CO2 meningkatkan pertumbuhan. Aktivitas biokimia
tidak khas dan laju pertumbuhannya lebih lambat daripada kebanyakan bakteri. Waktu replikasi basil tuberkulosis sekitar 18 jam. Bentuk saprofit cenderung
tumbuh lebih cepat, berproliferasi dengan baik pada temperatur 22-23 °C, dan tidak terlalu bersifat tahan asam bila dibandingkan dengan bentuk
patogennya Brooks, 2005. Manusia adalah satu-satunya reservoir bagi M.tuberculosis. Bakteri ini
menyebar melalui udara tepatnya melalui droplet dari manusia yang terinfeksi. Droplet ini berukuran 1-5 µm , saat satu kali batuk dapat menghasilkan 3000
droplet, dan hanya 10 basil yang diperlukan untuk menginisiasi infeksi Herchline, 2011.
2.1.4. Cara Penularan Tuberkulosis biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan