Tabel 3.1. Atribut Produk Lanjutan Design Internal External System
Manufacturing Methods
Delivery and
planning properties
Operation Materials
Law conformance properties
Surface quality Dimensions
Manufacturing Properties
Color Economic
properties Appearance
Liquidation properties
Storage space Function
Transportability, packing
Functionally determined
properties Delivery deadline
Laws, regulations,
standards, codes of practice
Quality Operational
costs Price
Wastes Recycling
Function Reliability
Sumber : Product Development A structured Approach to Consumer Product Development, Design and Manufacture
3.2. Kuesioner Questionnaire
4
Kuesioner ialah suatu bentuk instrument pengumpulan data dalam format pertanyaan tertulis yang dilengkapi dengan kolom dimana responden akan
menuliskan jawaban atas pertanyaan kepadanya. Dua instrumen pengumpulan data lainnya dibandingkan, kuesioner adalah instrumen yang memiliki mekanisme
yang efisien jika si peneliti mengetahui secara baik apa yang dibutuhkannya dan bagaimana mengukur variabel yang dibutuhkan.
4
Sukaria Sinulingga, Metode Penelitian. Cet III; Medan: USU Press, 2013, h. 178.
Universitas Sumatera Utara
Kuesioner dapat disampaikan secara langsung kepada responden atau dikirim melalui pos atau disampaikan melalui media elektronik. Responden tidak
didampingi oleh si peneliti dalam pengisian kuesioner maka setiap pertanyaan dalam kuesioner harus mudah dipahami oleh responden dan tidak memungkinkan
responden memberi jawaban yang tidak sesuai dengan maksud dari pertanyaan tersebut.
3.3. Metode Sampling
5
Sampling adalah metode pengumpulan data yang sangat populer karena manfaatnya yang demikian besar dalam penghematan sumber daya waktu dan
biaya dalam kegiatan pengumpulan data. Sampling ialah suatu proses penarikan sampel melalui mekanisme tertentu
melalui mana karakteristik populasi dapat diketahui atau didekati sebenarnya. Secara garis besar, metode penarikan sampel dapat diklasifikasi atas dua bagian
yaitu: 1.
Probability Sampling 2.
Nonprobability Sampling
3.3.1. Probability Sampling
Probability sampling, setiap elemen dari populasi diberi kesempatan yang sama untuk ditarik menjadi anggota dari sampel.
5
Ibid, hal. 189-202.
Universitas Sumatera Utara
1. Simple Random Sampling
Simple random sampling yang sering juga disebut unrestricted probability sampling, setiap elemen dari populasi mempunyai kesempatan atau peluang
yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. 2.
Systematic Sampling Systematic sampling adalah suatu metode pengambilan sampel dari populasi
dengan cara menarik elemen setiap kelipatan ke n dari populasi tersebut. 3.
Stratified Random Sampling Stratified random sampling menentukan strata elemen dalam populasi menjadi
perhatian sehingga populasi dibagi sesuai dengan strata yang ada. 4.
Cluster Sampling Cluster sampling digunakan dengan multi stage, misalnya penelitian tentang
pola hidup pada nasabah bank. 5.
Area Sampling Area sampling digunakan dengan pengambilan sampel berdasarkan perbedaan
lokasi geografis dari populasi.
3.3.2. Nonprobability Sampling
Non-probability sampling adalah teknik sampling dimana setiap elemen populasi yang akan ditarik menjadi anggota sampel tidak berdasarkan pada
probabilitas yang melekat pada setiap elemen tetapi berdasarkan karakteristik khusus masing-masing elemen. Model dari metode sampling yang non-
probabilistik ini adalah convinience sampling dan purposive sampling.
Universitas Sumatera Utara
1. Convinience Sampling
Convinience sampling adalah suatu metode sampling dimana para respondennya adalah orang-orang yang secara sukarela menawarkan diri
conviniencely available dengan alasan masing-masing. 2.
Purposive Sampling Purposive sampling adalah metode sampling non-probability yang
menggunakan orang-orang tertentu specific target-group sebagai sumber datainformasi. Orang-orang tertentu yang dimaksud disini adalah individu
atau kelompok yang karena pengetahuan, pengalaman, jabatan dan lain-lain yang dimilikinya menjadikan individu atau kelompok tersebut perlu dijadikan
sumber informasi. Individu atau kelompok khusus ini langsung dicatat namanya sebagai reponden tanpa melalui proses seleksi secara random.
Purposive sampling dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu judgement sampling dan quota sampling. Judgement sampling adalah tipe pertama dari
purposive sampling, responden terlebih dahulu dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu misalnya karena kemampuannya atau kelebihannya
diantara orang-orang lain dalam memberikan data dan informasi yang bersifat khusus yang dibutuhkan peneliti. Quota Sampling adalah tipe kedua
purposive sampling dimana kelompok-kelompok tertentu dijadikan reponden sumber datainformasi untuk memenuhi kuota yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Ukuran Sampel untuk Proporsi
6
Masalah berkenaan dengan estimasi proporsi. Rumus yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran sampel ialah:
Ket : n
: Jumlah Sampel z
: nilai z dengan tingkat keyakinan 95 maka nilai z = 1,96 tabel distribusi
normal p
: proporsi yang akan ditaksir sebesar 0,5 jika proporsi tidak diketahui q
: 1 - p e :
error atau kesalahan maksimum adalah 10. Contoh: dimana, p = proporsi yang akan ditaksir
= 250 = 0,04 q = 1-p
= 1-0,04 =0,96 Ukuran sampel n dapat dihitung sebagai berikut:
6
Sukaria Sinulingga, “Metode Penelitian” Cet III; Medan: USU Press, 2013, h. 216-217
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Ivana Merry Lestari Matras yang bergerak dalam bidang produksi spring bed. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Gambir Pasar
VIII, Tembung, Sumatera Utara.
4.2. Jenis Penelitian
7
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian terapan applied research. Perubahan karakteristik produk yang diinginkan dalam proses produksi
untuk meluncurkan produk hasil pengembanganperbaikan tersebut. Sukaria Sinulingga, 2013. Penelitian tersebut bertujuan untuk mendapatkan suatu usulan
perbaikan rancangan produk spring bed yang diinginkan oleh konsumen.
4.3. Objek Penelitian
Objek penelitian yang diamati adalah variabel penelitian yang merupakan inti dari problematika penelitian. Maka objek penelitian ini adalah karakteristik
atribut-atribut spring bed ukuran 6 ft yang dibutuhkan konsumen meliputi ketebalan foam spring bed, warna matras spring bed, umur pakai spring bed,
bahan rangka dipan spring bed, bahan sandaran spring bed dan bentuk sandaran spring bed.
7
Sukaria Sinulingga. Metode Penelitian. Cet I; Medan: USU Press, 2011, h. 24.
Universitas Sumatera Utara